Teman Atau Kekasih?
Cerpen Karangan: Nurika Mei ArdiniKategori: Cerpen Galau, Cerpen Patah Hati, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 3 December 2014
“aku sayang kamu, ku mohon kau selalu ada untukku. Dan Kau tak boleh mencintai gadis lain selain aku tapi maaf aku tak bisa menjadi milikmu” kalimat egois yang pernah aku lontarkan kepada pria yang kucintai namun tak ingin kumiliki jika hanya sebatas kekasih.
Aku menyayanginya tapi aku tak mau berkomitmen dengan menjalin hubungan layaknya pasangan kekasih yang saling menyayangi dan terikat kata memiliki.
Tapi aku tak rela jika dia mencintai dan memperhatikan gadis lain selain aku memang itu keegoisanku dan aku mengakui itu.
Saat jam pulang di depan pintu kelas tiba-tiba saja tangan bagas menarik dan memberhentikan langkah kakiku yang sedang berjalan untuk pulang. Tanpa basa basi bagas mengatakan perasaannya padaku.
“aku mencintaimu rina dan aku ingin kau menjadi kekasihku” kata-kata seperti ini yang memang ku harapkan keluar dari mulutnya. Dan sekarang aku mendengarnya langsung dari mulutnya. Tapi entah kenapa aku menjadi takut setelah mendengar kata-kata itu. Tuhan. Aku mencintainya tapi aku takut aku tak bisa menjadi apa yang ia harapkan aku takut jika cinta ini menjadi benci bagi kami.
“maaf aku tak bisa menjadi milikmu” jawabku
“kenapa?” Matanya menatap mataku penuh tanya
“sebenarnya aku juga mencintaimu, tapi maaf aku tak bisa menjadi milikmu”
“alasannya apa?”
“maaf” satu kata yang kutinggalkan untuknya. Aku pergi berlari meninggalkan pria itu bersama rasa takut dan kecewa atas diriku.
Malam itu rasanya sepi sekali.
Aku berada di tempat belajarku. Tapi bukan untuk belajar melainkan untuk mencurahkan perasaan hatiku saat ini pada buku mungil yang setia mendengar suara hatiku setiap hari.
“dear deary”
hari ini harusnya menjadi hari yang membahagiakan untukku. Karena seseorang yang aku cintai ternyata mempunyai perasaan yang sama denganku. Tapi ternyata tak seperti yang aku bayangkan. Aku malah membuatnya kecewa.”
rasa bete pun menyelimutiku.
Ku tengok ponselku, tak ada dari nya menghubungiku. Aku membuka facebook dan hatiku sakit ketika melihat dia update status di akun nya.
bagas adi:
“mungkin aku harus move on”
oh. Tuhan hati ini seperti patah beribu-ribu keping ketika mengetahui dia akan melupakanku, apa yang harus aku lakukan tuhan?
“selamat malam bagas”
Aku mengirimkan pesan singkat untuknya
ku tunggu balasan darinya tapi tak kunjung ponsel ku berdering pesan masuk.
Mungkin dia marah dan tak mau berteman lagi denganku.
Mataku sudah tak kuat menunggu dan aku pun tertidur di meja belajarku.
Suasana di kelas saat istirahat pun menjadi sepi. Biasanya tiap istirahat dia mendekatiku. tapi, setelah aku menolaknya ia hanya diam di tempat duduknya yang berada di depan sebelah kanan tempat dudukku.
Aku hanya termangu melihatnya dan penuh harap ia menghampiriku.
Tapi ia justru asyik memainkan ponselnya entah apa yang sedang ia lakukan menggunakan ponselnya itu. Yang membuatku tambah kacau kenapa semalam ia tak membalas pesan singkat ku?.
Aku berjalan mendekatinya dengan harapan bisa memperbaiki pertemananku dengannya
“hai” sapaku ke bagas
“hai juga”
“boleh aku duduk di sebelahmu?”
“silahkan”
“bagas?” aku memanggilnya dengan suara lirih
“iya. Ada apa rin?”
“kamu marah ya sama aku?”
“enggak kok”
“trus kenapa kamu berubah? Nggak kayak biasanya. Pesan ku semalam juga nggak di balas”
“biasa aja kok. Maaf semalam aku udah tidur jadi nggak balas sms kamu”
“oh gitu”
“iya”
Dia pun asyik kembali dengan ponselnya.
“lagi apa sih? Kok kayaknya asyik banget?”
“hehe, lagi chatingan ni”
“sama siapa?”
“ada deh. Mau tau aja nih”
“gas, aku pengen ngomong nih”
“ngomong aja rin” ia lalu memasukkan ponselnya ke saku
“aku sayang kamu, ku mohon kamu selalu ada untuk aku dan kamu tak boleh mencintai gadis lain selain aku tapi…”
“tapi apa rin?”
“tapi aku tak bisa menjadi milikmu?”
“baiklah aku mengerti perasaanmu tapi aku juga tak bisa sepenuhnya mengabulkan permintaanmu”
“aku pengen lebih dari teman untuk mu tapi bukan kekasih mungkin lebih tepatnya teman tapi mesra”
“tapi aku nggak bisa rin. Teman ya tetap teman nggak ada yang namanya teman tapi mesra. Sekarang kamu pilih salah satu teman atau kekasih?”
aku hanya diam menatap mata bagas dengan penuh harap ia mengerti dan mau mengabulkan permintaanku.
“ayolah rin jawab”
“ttm”
“nggak ada istilah ttm. Teman ya teman kok.”
“taulah”
“ya sudah kalau begitu”
Bagas pun berlalu keluar kelas meninggalkanku sendiri bersama ke delima’anku. Entah apa yang harus ku pilih.
Teet… teet… teet…
Bel masuk pun telah berbunyi anak-anak masuk ke kelas termasuk bagas.
Aku melemparkan kertas bertuliskan “teman” ke mejanya.
Dibaca tulisan dalam kertas itu dan hanya dibalasnya dengan senyuman.
Entah sadar atau tidak aku menulisnya tanpa berfikir panjang.
Dua minggu setelah penolakan itu aku mendengar bahwa bagas sudah mempunyai kekasih yakni reta anak kelas sebelah. Saat pulang sekolah aku melihat mereka jalan bareng bergandengan tangan dan sungguh bagas telah menancapkan kayu besar ke hatiku rasanya sakit sekali. “Terima kasih gas udah bikin aku ngerasain rasa nyesek ini”
Tamat.
Cerpen Karangan: Nurika Mei Ardini
Facebook: Https://www.facebook.com/nurika.meiardini
nurika mei ardini
16 tahun
kelas 2 SMA di YPAC Tegal
“Baru memulai menulis, semoga kalian suka dengan karya pertamaku ini ya 🙂
follow twitter ku @ardini_mei, add fb ku https://www.facebook.com/nurika.meiardini. kita bagi-bagi ilmu seputar karya fiksi 🙂
Cerpen Teman Atau Kekasih? merupakan cerita pendek karangan Nurika Mei Ardini, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Persahabatan Kami
Oleh: Angel Aprilia SariNamaku Angel, aku mempunyai 2 sahabat yang sangat baik, namanya Nabila dan Vini. Kami bersahabat sejak kecil, Persahabatan kami terbentuk karena kami bertetangga. Usia kami sebenarnya berbeda. Aku paling
Nightmare
Oleh: Sanniucha PutriBeni adalah siswa SMA Merah Putih. Dia sangat populer dan dijuluki sebagai Beni’s Male Number One. Walaupun kenyataannya begitu, dia tidak pernah merasa sombong ataupun bersikap semena-mena. Itulah sebabnya
Hujan Disaat Valentine
Oleh: Gisca Ulfa AfiatikaBiasanya di bawah tangisan langit aku dan dia bermain air disini. Tapi sekarang entah kenapa aku benci dengan tangisan itu. Melihatnya saja aku tak mau apalagi menyentuhnya. Sekarang terasa
Ketika Cinta Tak Harus Menunggu (Part 1)
Oleh: Sandra AulianaTidak semua hal di dunia ini bisa diutarakan dengan kata-kata, bahkan sosial media yang kini merajai dunia maya seakan hanya menjadi figuran dalam kisah ini. Terlalu banyak kebetulan. Satu
Secret Admirer
Oleh: Dieny Rahmi Kumala“Aku lihat dia tadi lho sama temen kelasnya” begitu pesan singkat yang masuk ke ponselku. Aku hanya diam di sudut kamar. Aku ingin melihatnya, dia seseorang yang tak mungkin
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Hufhhhhhh….. sdih sih tpi masih kurang….!