Tentang kita

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Galau
Lolos moderasi pada: 21 April 2014

Dewasa adalah ketika kamu mampu menghargai apapun yang menjadi milikmu saat ini
Dewasa adalah ketika kamu mampu memahami mana yang benar dan mana yang salah
Dewasa adalah ketika kamu mampu bersyukur dengan apa yang kamu miliki

Cerita ini bermula ketika aku resmi menjadi pacarmu 14 April 2012 lalu. Ketika malam hadir dengan sejuta bintang di sisinya. Kau hadir dengan sejuta cinta di sisiku. Detik demi detik kulalui selalu bersamamu. Walau tak di sisimu, aku merasa bahagia. Dulu, setiap hari berganti selalu ada sapamu, selalu ada perhatianmu, selalu ada candaanmu. Aku sangat bahagia waktu itu. Tapi semuanya hancur saat aku tau kau berpura-pura. Kau buat kita sejalan, kau buat kita sama, kau buat kita bersatu. Tapi apa kenyataannya? Kita begitu berbeda. Kau selalu dengan egomu, dan aku dengan egoku. Bodoh sekali kita masih bertahan dalam cinta yang teramat rumit ini. Apa kau menunggu sampai kau benar-benar gila? Atau aku yang gila? Atau kita berdua? Entahlah, yang kutau saat ini aku mencintaimu. Sangat mencintaimu.

Malam ini masih menjadi malam membahagiakan buatku. Malam dimana kau selalu hadir di depan pintu rumahku. Malam dimana kau selalu membuatku tertawa oleh setiap kata-katamu. Malam dimana kau selalu menyatakan cinta padaku. Dan malam dimana kau selalu menggennggam erat tanganku. Kita selalu berjalan tanpa arah. Membawa kebahagiaan dan menerbangkannya ke langit. Andai saja waktu itu Tuhan melihat kita pasti dia akan men-takdirkanmu untuk selamanya berada di sisiku. Malam tak berhenti sampai disitu, saat semua mata manusia telah terpejam menggapai mimpi. Kau masih saja menemaniku dengan cintamu. Ya, kuakui aku memang gadis berkepribadian buruk

Waktu memang berjalan terlalu cepat saat aku merasa bahagia. Mungkin dia enggan berlama–lama ada di hidupku. Ribuan detik, ratusan menit, puluhan jam. Lebih tepatnya dua bulan setelah 14 April lalu. Disini kumulai cerita kelamku bersamamu. Saat mentari tengah asyik bersinar, kau mengajakku pergi untuk sekedar melepas kerinduan yang semalaman terpendam. Kita berhenti di sebuah warnet. Awalnya kita berencana untuk mencari sebuah artikel. Tapi siapa sangka? Tempat itu malah menjadi neraka buat kita. Dengan tiba-tiba kau mencium dan memelukku. Entah apa maksudnya, tapi kuharap itu bagian dari kerinduan semalam.

Bulan demi bulan berlalu. Kejadian kemarin tak berhenti sampai disitu. Semua berlanjut bahkan sampai hari ini. Semua semakin jauh oleh angan-angan yang tak pasti. Katamu kelak kita akan menjadi pasangan selamanya. Katamu kita akan terus bersama. Tapi apa yang kau lakukan? Kau menduakan aku karena aku gak pernah bisa memahami peraturan-peraturan konyol mu. Kau larang aku berteman dengan lelaki, sedangkan kau seenaknya berteman dengan wanita mana saja. Kau larang aku berkomunikasi dengan lelaki lain, sedangkan kau dengan riangnya memperhatikan wanita lain. Kau larang aku keluar dari rumah, sedangkan kau dengan angkuhnya berjalan berdua dengan wanita lain. Apa itu? Itukah caramu mempersatukan cinta kita? Tak perlu kujelaskan kau pasti tau rasanya. Jika tidak, akan kutunjukkan padamu, suatu saat nanti! Bukan bermaksud membalas, aku hanya ingin kau tau bahwa itu sakit sekali. Jika itu kau lakukan disaat semuanya belum terlampau jauh, mungkin aku tak akan ambil pusing. Akan kubiarkan saja kau dengan wanitamu. Tapi semuanya telah kulakukan, segala pengorbanan telah aku relakan. Mungkin aku bisa terima, tapi tidak dengan hatiku. Taukah kau hatiku diciptakan dengan sangat indah oleh sang pencipta? Ketika hatiku tidak rela atas perlakuanmu, itu berarti tuhan tidak menginginkan kau melakukan itu untukku. Cobalah berfikir untukku, tak perlu untuk hidupku kedepan. Hanya untukku dan hatiku.

Sampai saat ini aku masih belum mengerti dengan apa yang terjadi. Kadang semua seperti mimpi indah, tapi terkadang seperti mimpi buruk. Disaat kau berubah dengan kebiasaanmu, aku ketakutan. Aku takut semua terulang lagi, aku takut kau mendua lagi. Dan ketika semua bukti terdukung oleh sikapmu, aku tak mampu berbuat apa-apa kecuali diam dan menunggumu berkata jujur

Ketika semua rahasiamu telah terbongkar, dan ketika maafku selalu menyanjungmu, kau semakin merajalela dengan tingkahmu. Ketika semua hidupku telah kutitipkan padamu, kau malah semakin bersemangat menghancurkannya. Entah apa tujuanmu untuk hidupku. Kadang kau bilang kau mencintaiku. Kadang kau bilang aku tak berharga. Tapi aku tetap sabar untukmu. Kau tau kenapa? Karena sampai saat ini aku masih sangat mencintaimu. Entah kenapa

Hingga saat ini semua semakin menyakitkan. Jika selama ini kau katakan bahwa aku tak seperti harapanmu. Kau tetap menjadi harapanku

Cerpen Karangan: Taufani Permata Putri
Facebook: taufani_permata[-at-]yahoo.com

Cerpen Tentang kita merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Antara Aku dan Bintang

Oleh:
Aku sudah lama kenal Bintang, lama sekali, sejak SMP. Bintang selalu ada untukku, selalu menemaniku, tempat aku mengadu, tertawa bersama, bahkan saat aku ada masalah Bintang lah yang pertama

Kesempatan

Oleh:
Kususuri koridor sekolah dengan gamang, rasa bersalah kian membesar dan menghantui pikiranku. tak kubayangkan bahwa Ravid akan semarah ini padaku, walaupun aku sadar dia pantas marah atas semua ini.

Di Bawah Payung Merah Jingga

Oleh:
Di sana di bawah pohon yang rindang aku masih menunggu kedatanganmu di temani bunga-bunga sekitar taman dan kupu kupu yang terbang melengkapi keindahan taman kota ini, namun keindahan ini

Luka Tak Berdarah

Oleh:
Selasa malam membawa secangkir racun di hatiku, membuatku lumpuh tak berdaya. Awalnya aku sudah cukup bahagia. Karena OVJ yang menemani malamku, serta mulai membuka kehidupan baruku. Namun Dedy mengahancurkan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *