Untaian Kata Aku Menyesal

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Galau
Lolos moderasi pada: 13 March 2017

Setidak bergunanya kamu, kamu tetap hebat bagiku. Begitu hebat, kamu memang sangat hebat hingga aku jatuh cinta padamu untuk sekian kalinya. Aku kira hatiku telah menguburkan perasaan ini di sisi paling dalam sehingga sulit untuk membangkitkan lagi. Namun aku salah, seberapa keras aku mencoba menghilangkan dan menggantinya dengan yang baru tetap kamu yang namanya selalu kusebut dalam do’a. Meski rasa itu tak seutuh sebelum kamu patahkan berkali-kali.

Aku tak menyalahkanmu jika kamu tak dapat membalas seperti harapku. Aku tak menyalahkanmu jika akhirnya ada perempuan di sampingmu saat ini. Mungkin jika ada yang patut disalahkan, itu adalah aku. Mungkin aku yang tak bersungguh-sungguh berjuang saat itu, mungkin aku yang terlalu mengabaikan pentingnya perhatian, dan memang aku yang tak dapat membahagiakanmu.

Andai, andai aku bisa berandai namun aku tak ingin untuk beranda-andai. Berandai hanya membuat luka itu memperparah keadaanku. Andai kamu masih sendiri pun belum tentu aku dapat masuk lebih dalam kehidupanmu. Andai waktu itu aku lebih memberi perhatian padamu pun belum tentu hatimu terbuka untuk menerimaku. Andai aku tidak menyadari perasaanku padamu, mungkin jarak itu tak ada seperti sekarang, aku takkan menjauh seperti ini dan aku tetap bisa menjadi selayaknya adik di matamu.

Tak seharusnya aku mengganti posisimu. Seorang kakak tetaplah kakak, bukan laki-laki yang disayangi sebagai laki-laki. Andai naluriku sebagai perempuan dapat kucegah, mungkin aku tak merasa kehilanganmu seperti sekarang. Mungkin aku tak setakut ini, takut kamu perlahan membenci karena emosiku yang tak dapat kutahan. Mungkin sekarang aku sedang berbahagia dengan berbagi cerita denganmu. Haruskah aku semandiri ini? Aku merindukanmu, rindu seorang adik terhadap kakaknya.

Meski kamu tetap menganggapku adik seperti sejak awal, aku tak lagi bisa menganggapmu kakak dengan perasaanku yang lebih menganggapmu sebagai laki-laki. Maaf sepertinya aku mulai membangkang. Aku tahu ini salah namun tak tahu mengapa aku menikmati kesalahanku ini. Perempuan beruntung itu, jika aku punya kesempatan tuk berjumpa, ingin aku katakan “tolong sayangi kakakku sampai kau tak tahu cara untuk meninggalkannya, jaga dia untukku dan bersamalah kalian jika syurga terasa lebih dekat jika kalian bersama”.

Cerpen Karangan: Nilam
Blog: sahabatpena30.blogspot.com

Cerpen Untaian Kata Aku Menyesal merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Surat Cinta Dari Tuhan

Oleh:
Sudah tengah semester, tapi Nur masih belum percaya kertas impiannya kini sekedar tempelan belaka. Banyak peluang masuk Universitas lain, namun Universitas ini yang menjadi akhirnya. Tapi meskipun setengah hati,

Kecewa

Oleh:
Seperti judulnya saja Kecewa, aku benar benar kecewa saat kamu meninggalkanku. Aku selalu berfikir sampai saat ini, apa salahku? Mengapa kamu tega meninggalkanku? Aku sungguh tak menyangka! Dulu kamu

Jatuh Move On

Oleh:
Tiga tahun lamanya aku udah putus sama dia (Aldo). Meskipun dia bukan cinta pertamaku entah kenapa sulit banget move on dari orang yang bernama Aldo. Mungkin dengan dia aku

Bunga Krisan Itu Untukmu

Oleh:
Sayup-sayup rona matahari berganti dengan siluet malam, kembali membuka ingatan pada kata, mata dan hati yang pernah terucap. Siluet malam menghantarkan rona lebih terang dari siang, lebih tenang dari

My Big Pie (Stalking You)

Oleh:
Aku kembali, Dengan sejuta rasa yang membuatku semakin merindukanmu. Perasaanku tidak terkendali, jadi aku mulai mengorek masa lalumu. Salahkan jari-jariku yang gencar mengetik namamu di semua sosial media yang

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *