Untukmu Yang Pernah Terpendam Dalam Hati

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Galau
Lolos moderasi pada: 11 April 2016

Untukmu yang terpendam dalam hati, terima kasih pernah ada lalu menghilang. Telah ku lalui hitam putih semusim lalu yang telah terlewat terganti dengan beberapa musim selanjutnya. Masih kuat ingatanku tentang bagaimana meronanya wajahku ketika ku pandangi sosok teduhmu dari jauh. Aku hanya sempat mencuri-curi pandang, menatapmu secara diam-diam, tak mampu rasanya bila aku harus menatapmu secara langsung. Menjadi lawan bicaramu saja itu sudah lebih dari cukup tak perlu terlalu dekat denganmu.

Hanya menatapmu dari jauh saja itu sudah menjadi kebahagiaan untukku sendiri. Kamu telah membawaku masuk ke dalam duniaku yang sepi dan kelabu. Terekam jelas di benakku ketika saat itu kamu mampir dalam mimpiku menjadi sosok pangeran seperti di negeri dongeng. Kamu mendekatiku secara perlahan menatapku tajam, ya Tuhan. Kamu tak tahu bagaimana ngilunya hatiku. Aku rasa jantung ini telah berhenti berdetak. Sedetik kemudian aku terbangun. Senang rasanya, aku tersenyum tersipu malu dengan mimpiku.

Untukmu yang terpendam di hati. Apa yang harus aku lakukan ketika aku melihatmu bersanding dengan banyak perempuan di luar sana? Cemburu? jelas. Tapi apa yang aku rasa ini benar? Apa yang harus aku lakukan ketika rasa di hati ini menjadi sangat dalam dan aku tak tahu bagaimana cara berhentinya. Sakit, memang. Aku tak mengenal perempuan cantik di foto itu. Iri? tentu. Dia lebih bisa dekat denganmu bukan seperti aku yang hanya bisa menatapmu malu-malu. Bukan seperti dia yang bisa melihat tawa indahmu setiap yang dia inginkan, aku hanya bisa melihat senyum dan tawa indahmu dari jarak jauh.

Untukmu yang pernah hadir. Rasa dalam hati ini belumlah padam, masih sama seperti dulu saat aku pertama memulai dan kini aku lupa bagaimana aku harus berhenti. Aku dan kamu hanya seperti anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran. Aku tepat di belakangmu, mengejarmu, tak peduli aku harus jatuh, terluka, tergores batu, berdarah aku tetap bisa bangun, dan mengejarmu kembali. Sedangkan kamu? kamu begitu jauh di depanku dengan sesekali langkahmu diperlambat membuatku hampir mendapatkanmu, namun kamu kembali berlari jauh sangat kencang meninggalkanku yang masih mengejarmu secara tertatih.

Untukmu yang pernah hadir. Luka ini belumlah menjadi bencana dalam hidupku. Aku memang keras kepala. Berbeda dengannya yang begitu anggun. Berapa kali pun aku terjatuh aku hanya akan berhenti jika aku merasakan lelah yang amat sangat, tapi aku akan kembali berlari jika lelahku ini sudah hilang. Kenapa? kamu bertanya kenapa aku lakukan ini? aku tahu apa yang aku lakukan adalah sia-sia tapi bukan berarti semua ini tidak ada artinya. Percayalah suatu hari nanti kau mengerti dengan apa yang aku lakukan. Biarkan ruang hatiku ini terkunci dengan namamu yang merajainya.

Cerpen Karangan: Erni Irmayanti
Blog: Erniirmayerfa.blogspot.com
Facebook: Erni Irmayanti
Namaku Erni Irmayanti lahir di Bandung, 12 November 1999. Aku suka nulis pernah bikin cerpen yang diterbitin di koran. Pernah buat novel juga tapi gitu deh. Ini adalah cerpen pertama yang aku posting di cerpenmu.com sebenernya. Masih dalam tahap pembelajaran ya jdi kalau gaje maaf. Oke enough buat lebih lanjut follow aja bloggerku di erniirmayerfa.blogspot.com

Cerpen Untukmu Yang Pernah Terpendam Dalam Hati merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Dari Ciremai Aku Menjadi Tau

Oleh:
Semilir riuh angin menjatuhkan angin, yang harus jatuh sebelum ia harus jatuh. Pagi itu di balik menawan gagahnya gunung Ciremai, bukit bukit & yang lain disekitarnya bercakapan dengan sopan.

In Your Eyes

Oleh:
Lonceng yang terbentuk dari logam kuningan yang tergantung di depan ruang guru berdentang tiga kali tanda jam pelajaran berganti dengan waktu istirahat. Seluruh siswa berbondong-bondong keluar kelas dan menghambur

Abstrak

Oleh:
Kriing!!! Kriiing!!! Kriiing!!! Suara bel 3 kali menandakan berakhirnya jam pelajaran. Bunyi itu bagaikan nyanyian bidadari dari surga. Oh.. indahnya. Tak heran jika aku menganggap suara itu sangat indah.

My First And Last Love

Oleh:
Mencintai dan dicintai bukankah itu keinginan semua pasangan yang menjalain kasih? tapi bagaimana jika kita tahu bahwa semua itu tidak kita miliki akankah kita tetap melanjutkannya? Hari ini adalah

Ku Jaga Hatimu

Oleh:
“Ini bukan kali pertama aku melukai perasaanmu, tapi kenapa kau terus bertahan di sampingku. Aku bahkan tidak yakin kalau kau tidak tau apa yang kulakukan di belakangmu”. Rendi hanya

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *