Catatan Joni Si Jomblo Seri 1

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Gokil
Lolos moderasi pada: 14 October 2016

Seorang pemuda bernama Joni terlihat asyik menonton film kartun Naruto. Kendati usianya masih muda, namun wajahnya terlihat tua, dan kegemarannya seperti anak kecil, masih sering menonton film kartun Jepang seperti Naruto, One Piece, Kamen Rider dan Ultraman. Selera filmnya yang buruk selaras dengan wajahnya yang kurang ganteng (jelek), dan hidungnya yang kurang mancung (pesek). Dia juga termasuk orang yang kurang pintar (bodoh). Maka lengkaplah daya TOLAK yang dia miliki untuk memiliki sebutir, seekor atau seorang kekasih dari kaum wanita tulen dari bangsa manusia.
Namun dia punya satu kelebihan, yaitu MEMILIKI BANYAK KEKURANGAN. Sedangkan kekurangannya hanya satu, yaitu TAK PUNYA KELEBIHAN. Sungguh malang nasibnya, lebih malang dari Zaskia Gotik yang pernikahannya batal dengan Vicky Prasetio.

Bagi Joni, seolah dunia hendak mengeliminasi dia karena gagal dalam babak penyisihan dangdut akademi. Dia merasa diasingkan, haknya sebagai kaum Jomblo minoritas seolah dilanggar. Pernah suatu ketika, dia berkunjung ke Kedai BAKSO TIKUS Bang Somat dan memesan semangkuk bakso, lalu dia melihat tulisan di tembok samping kedai tersebut yang bertuliskan:
“Cinta tidak bisa membeli semangkuk Bakso, tapi dengan cinta bisa berbagi semangkuk Bakso”
Melihat tulisan tersebut, akhirnya Joni tidak jadi memesan bakso.
“Bang Somat, Bakso tikusnya gak jadi pesen. Ganti aja sama MIE AYAM TIREN (Matinya Keren)!” ucap Joni kepada Bang Somat, sang penjual Bakso.
Meski begitu, dia selalu PATAH semangat dan PANTANG MAJU. Demi mengisi hari libur sabtu dan minggu, dia tidak henti-hentinya bermain game harvest moon. Bagi dia, hanya dunia harvest moon yang bisa menerima dia apa adanya dan bisa mendapatkan kekasih yaitu Karen anaknya pemilik toko.

Suatu waktu di hari kamis, malam jumat. Sehabis menyelesaikan pekerjaannya sebagai Manajer Pemasaran (Tukang Jual Pulsa), Joni dengan tubuh lelah menaiki motor bekas merk Jialing miliknya. Dia lalu bergegas menyalakan motornya untuk pulang ke rumahnya yang terletak di Apartemen River of love (Rusun Kali Jodo).

Joni lalu menjelajah Kota Jakarta dengan motornya. Di lampu merah pertigaan, nampak seorang biduan waria bernyanyi dengan suara pria meski berdandan layaknya wanita (Namanya juga waria). Sementara di ujung jalan lainnya, dia melihat seorang pengemis yang baru selesai “BERDINAS” mengemis di pertigaan lampu merah. Si pengemis yang hendak pulang tersebut sedang merapihkan baju “dinasnya” yang compang-camping, lalu diganti dengan pakaian kemeja tangan panjang berwarna biru kotak-kotak, dia pun memakai kacamata sport warna hitam lalu menaiki mobil sedan Fera-feri yang dia parkir di samping Restoran siap saji MangDonald.
Melihat hal tersebut, Joni merasa heran, tapi bukan karena si pengemis yang lebih kaya darinya, tapi karena si pengemis tersebut berwajah lebih tampan darinya. Sungguh malang nasib Joni yang lebih jelek dari si pengemis.

Tak lama kemudian, Joni tiba di sebuah Jembatan Ancol. Hari mulai malam, tak seorang pun terlihat melintas di jembatan tersebut. Mungkin rumor yang disebarkan Fenie Rose di TV tentang hantu penunggu jembatan Ancol membuat warga takut melintasi jembatan tersebut pada malam hari.
Namun mata Joni yang tajam ketika melihat seorang wanita tidak terkecoh, Joni melihat seorang wanita cantik sedang menunggu ojek di pinggir jalan. Karena iba (lebih tepatnya karena ingin PDKT), Joni turun dari motornya. Kemudian dia berjalan mendekati wanita tersebut dengan kedua tangannya (Joni berjalan dengan cara jungkir balik seperti akrobat sirkus).

Joni dan wanita tersebut bertatap-tatapan, seperti iklan pasta gigi. Mungkin benar slogan yang didengungkan oleh iklan parfum “Kesan Pertama Begitu Menggoda, Selanjutnya Beli Parfum Kami”. Dengan raut wajah yang cantik, wanita tersebut telah menyihir Joni. Dengan membusungkan dada, menarik napas supaya perutnya tidak terlihat buncit, Joni kemudian memicingkan matanya dengan maksud menggoda wanita tersebut, mirip dengan Jaja Miharja ketika membawakan acara Kuis Dangdut ketika meneriakkan slogannya yang khas “Apaan Tuh?”.
Si wanita tersebut yang melihat Joni memicingkan matanya, kemudian berkata kepada Joni.
“Mas kelilipan? ini sapu tangan untuk menghilangkan debunya!” ucap wanita tersebut sembari menyodorkan sapu tangan warna hitam bergambar tengkorak miliknya kepada Joni.
“Oh, bukan kelilipan, tapi mata saya seperti ini karena terpesona dengan kecantikan nona (wess, gombal blegedes)!” ucap Joni menirukan suara Judika, meski sebenarnya lebih mirip dengan Doraemon.
“Ah, Abang bisa aja!” ucap gadis tersebut tersipu malu.
“Kalo Nona gak keberatan, saya bisa antar nona sampai tujuan. Karena udah terlalu malam, nanti diciduk satpol PP” ujar Joni.
Mendengar perkataan Joni, sang gadis pun menyetujui tawarannya. Lalu Joni menghidupkan motornya untuk mengantar gadis tersebut menuju tempat tujuan.

Dalam perjalanan, Joni dan si Gadis tampak asyik masyuk bercakap-cakap, layaknya sepasang remaja yang sedang jatuh cinta.
“Perkenalkan nama saya Joni, nama nona siapa?” tanya Joni kepada si Gadis.
“Oh, nama saya Reni Bang!” jawab si Gadis tersebut.
“Reni mau diantar kemana? Kok perginya malam-malam?”
“Tolong antar saya ke Pasar Malam, saya mau beli Tikus Rebus di Kedai Bang Adi!” ucap Reni.
“Oh, Reni suka tikus rebus? sama dengan Bang Joni dong!” ucap Joni.
Mereka berdua terlihat sangat akrab, sekilas nampak jelas bahwa Joni suka dengan Reni, begitu juga dengan Reni yang suka dengan Joni. Karena merasa jatuh hati kepada Reni, Joni tidak kuasa lagi menahan perasaannya, dia pun mengungkapkan rasa sukanya kepada Reni.

“Ren, Bang Joni suka dengan Reni, kalo Reni gak keberatan, apa Reni mau jadi pacar Abang?” tanya Joni dengan suara lembut, selembut sabun Shinzui.
Mendengar pertanyaan Joni, Reni terlihat kaget, baru kali ini dia mendapati seorang pria yang memintanya untuk menjadi kekasih. Namun, dia harus berkata jujur tentang siapa dirinya sebenarnya kepada Joni.
“Bang, Reni mau jadi kekasih Abang, tapi dengan syarat Bang Joni juga bersedia menerima Reni apa adanya!” ucap Reni.
“Abang Joni siap menerima Reni apa adanya!” jawab Joni.
“Bang Joni, Reni sebenarnya adalah lelaki, nama Reni sebenarnya adalah Roni. Namun setelah operasi kelamin dan berubah menjadi transgender, nama Roni dirubah menjadi Reni. Jadi, apakah Bang Joni tetap bersedia menerima Reni alias Roni apa adanya sebagai waria?”

Mendengar pengakuan Reni alias Roni, Joni kaget bukan kepalang. Seperti dirinya baru saja tersambar petir. Joni merenung sejenak, seperti memikirkan sesuatu, tak lama kemudian Joni berkata.
“Reni, Bang Joni juga mau berkata sesuatu. Bang Joni sebenarnya adalah wanita, nama Bang Joni sebenarnya adalah Jeni. Namun setelah operasi kelamin, nama Jeni dirubah menjadi Joni. Apakah Reni alias Roni juga bersedia menerima Abang Joni alias Jeni?” ucapnya sembari menatap dengan intens kepada Reni.

Cukup lama mereka saling bertatapan, perlahan air mata mulai mengalir dari mata Reni dan Joni. Mereka pun berpelukan, seperti adegan film romantis “The Conjuring 2”. Mereka merasa bahwa takdir telah menyatukan mereka, dua orang insan transgender alias waria alias banci alias, apapunlah kalian menyebutnya.

ADVERTISEMENT

Sejak pertemuan itu, hubungan mereka semakin intens hingga akhirnya menikah di negara Senegal di benua Afrika, karena di Indonesia tidak dibolehkan menikah untuk kaum transgender.
Mereka pun hidup disana hingga akhirnya meninggal karena busung lapar.

Cerpen Karangan: Algi Azhari
Facebook: https://www.facebook.com/algi.azhari
Blog: http://algigemini.blogspot.com
Percayalah dengan keajaiban doa, konsistensi ibadah dan indahnya tawakal. Karena usaha manusia terbatas, namun Kuasa Tuhan tiada batas…

Cerpen Catatan Joni Si Jomblo Seri 1 merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Bukan Tukang Urut Biasa (BTUB)

Oleh:
Kemampuan turun-temurun yang diwariskan nenek moyang gue, bisa dibilang sangat bermanfaat untuk orang banyak. Pasalnya, sudah hampir ratusan orang merasakan goyangan tangan gue di seluruh tubuh mereka. Goyangan yang

Koper Misteri

Oleh:
Disuatu malam yang sunyi, tenang dan hening hanya suara jangkrik yang samar terdengar oleh telinga. tiba tiba Crekkk… suara cipratan air yang terinjak oleh dua orang misterius bertopeng dan

Awas Ada Badai Besar

Oleh:
Pada zaman itu terdapat seorang anak bernama Badai. Dia adalah anak yang tergila-gila dengan mainan bohong-bohongan yang dijual oleh abang abang di depan sekolahnya. Awalnya dia membeli tembak-tembakaan yang

Akun Terlarang

Oleh:
Malam jum’at ini bagi gue seram tingkat langit ke tujuh. Mau tau apa yang horor? Mati lampu, Itu yang horor! Sial! Hanya kontrakan rumah gue yang mati lampu. Itu

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Catatan Joni Si Jomblo Seri 1”

  1. Tanda Tanya Tampa Titik says:

    Gara-gara tinggal di Afrika

Leave a Reply to Tanda Tanya Tampa Titik Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *