Deadly Wishing Stairs

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 23 January 2016

Namaku Sheila, dan aku mempunyai sahabat namanya Lian. Sebenarnya kami sudah bersahabat cukup lama sampai SMA kelas 2 sekarang. Namun, sialnya kami menyukai satu cowok yang sama. Aku merahasiakannya dari Lian karena aku tidak mau menyakiti seorang sahabat yang ku anggap saudaraku sendiri. Dia terlihat sangat menyukai Ryan, ya cowok yang kami berdua suka itu namanya Ryan dia memiliki paras yang rupawan dan sikap yang baik itulah mengapa kami bisa terpikat oleh pesona dia. Lian ingin agar Ryan membalas perasaannya, tapi Ryan masih cuek dengan Lian, sampai ada ide gila yang muncul di otaknya.

“Tangga permintaan.” kata Lian.

Di sekolah kami mempunyai legenda tentang tangga permintaan, jika kau menemukannya apa pun permintaanmu akan dikabulkan dengan syarat tertentu. “Tapi tangganya sudah lama tidak ditemukan sejak 4 tahun yang lalu.” kataku.
“Itulah mengapa aku ingin mencarinya, aku ingin agar Ryan membalas perasaanku, dan aku hanya memintamu untuk menemaniku saja, jadi kau mau menemaniku kan?”
“Iya, iya Lian” kataku agak murung. Dan kami pun pergi mencari tangga permintaan itu di jam pulang sekolah, tangga permintaan itu memang sangatlah sulit ditemukan karena ada di tempat yang tersembunyi selain itu sekolah kami cukup besar.

“Hahh.. Aku cape, aku mau pulang aja!” Kataku.
“Iya nih, aku juga cape. Hosh.. Ayo pulang.” ajak Lian.
Dan kami pun pulang menjalani hari biasa kami di sore hari.

Besoknya, mereka pergi ke sekolah bersama-sama dan berbincang-bincang sampai tiba di sekolah. Sampai di kelas, kami merasa ada yang aneh dengan kelas. Semua teman kami berkumpul membuat lingkaran dengan celah di depan pintu. Dan ada Ryan di tengah lingkaran itu, Lian pun mulai bersemu-semu saat Ryan terlihat menghampirinya. Tapi ternyata Ryan menghampiriku menyatakan rasa cintanya kepadaku dari sejak awal bertemu.

Wajahku memerah dan Lian merasa bahwa itu bukanlah ekspresi yang harus dikeluarkan oleh sahabatnya itu. Tanpa diaba-aba Lian meninggalkan kami dengan cepat. Merasa sahabatnya tidak di sampingnya Sheila dengan cepat mengejar Lian. Lian langsung pergi untuk mencari tangga permintaan itu. Sampai dia tiba di lorong agak gelap dan di sana dia menemukan tangga permintaan itu di pojokan. Dia dengan cepat mengatakan apa yang dia inginkan.

“Aku ingin agar Ryan menyukaiku, mencintaiku bukan sahabatku Sheila.” kata Lian cepat.
“Bunuhlah Sheila maka aku akan membuat Ryan menyukaimu!” Jawab tangga permintaan.
“Tapi…”
“Bunuh dia, tidak ada pilihan lain!”

Lian membulatkan tekadnya untuk membunuh Sheila dengan menggunting rem di mobil Sheila dan PRAAKK!! Lian dan Sheila tidak berangkat sama-sama jadi Lian dapat membunuh Sheila. Dan berita kematian Sheila menjadi bincangan sekolah, tapi tidak dengan Ryan dia menyambut Lian di depan kelas dengan wajah berbinar dan menggandeng tangan Lian ke kantin. Sepertinya tangga ajaib itu menepati janjinya.

Sudah 2 minggu Lian dan Ryan berpacaran, tapi rasanya ada yang aneh dan mengganjal di hati Lian. Dia selalu merasa ada yang mengawasinya dan merasa kesepian tanpa Sheila sahabatnya yang sudah mati itu. Lian selalu merasa diawasi dan diteror mulai dari vas bunga pecah, hingga darah yang menetes dari atap. Lian takut jika itu adalah Sheila, bulu kuduknya selalu berdiri saat dia sendirian. Sampai Lian tidak sanggup lagi diawasi dan diteror Sheila. Dia memutuskan Ryan, dan mencari tangga permintaan, dan dia menemukannya kedua kali dan langsung berteriak sambil menangis.

“Aku tidak mau lagi dengan semua ini, kembalikan sifat Ryan yang dulu, hiks.. kembalikan.. hiks… sahabatku Sheila!” bentak Lian dengan menangis.
“Tapi tentu ada syaratnya.” jawab tangga itu.
“Apa itu?” Kata Sheila sambil sesenggukkan.
“Nyawamu!”

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Sania Pujianti
Murid SMPN 02 Sambas

Cerpen Deadly Wishing Stairs merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Lemari Tua

Oleh:
Pada saat pagi hari yang terik aku terus berjalan menyusuri jalan raya menuju rumahku, keringatku terus bercucuran karena matahari yang sangat menyengat hingga menusuk ke kulit pori pori kulitku

Dia Mirip Denganku

Oleh:
Aku terdiam di antara keramaian orang, Tangisan ada di mana-mana. Alunan yasin terdengar bagaikan nada biola yang menyayatkan hati. Aku mulai sesak mendengar ratapan semuanya. Mereka semua memanggil namaku,

Misteri Jalan Angker

Oleh:
“Fita fita lo udah denger berita tadi gak?” “berita apa mai?” “itu loh firman” “firman kenapa?” “dia tadi kesurupan waktu lewat jalan angker itu” “ooh” “fir gimana kalo kita

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *