Gladis Si Gadis Bayangan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 28 November 2015

Suatu ketika pas aku pulang kuliah sama Rita aku nyasar ke sebuah Rumah kosong di tengah kebun bunga yang sudah layu. Aku sama Rita mencoba masuk rumah itu, dan kami melihat sesosok cewek memakai kebaya tua, tapi dia cantik. Aku memberanikan diri manggil cewek itu.
“Hei… K..ka..Kamu siapa?” aku dengan gugup nanya sama cewek itu.
“tenang… Kalian gak usah takut sama aku, aku tinggal di sini gara-gara orangtuaku kecelakaan, jadi aku pindah ke sini di rumah Kakekku” jelas gadis itu.
“lalu.. Kakekmu di mana?” tanyaku lagi.
“Dia baru saja meninggal dunia, dan sekarang aku bingung harus tinggal di mana. Aku udah gak punya keluarga lagi..” kata cewek itu.
“gimana kalau kamu ikut kita ke kos kita, urusan biaya nanti gampang soalnya Ibu kos kita baik” bujukku.

Akhirnya cewek itu mau, dan dia sekarang tinggal satu kos sama kita. Lalu dia mulai bekerja jadi penjaga toko roti di dekat kampusku buat biaya kehidupan sehari-hari. Aku, Rita, sama cewek itu berteman. Nama cewek itu adalah Gladis. Gladis sekarang jadi cewek yang nggak pemurung lagi nggak seperti waktu aku pertama kali ketemu sama dia. Hari demi hari kami lalui dengan senang dan damai, lalu ketika aku pulang kuliah aku ketemu sama Kakek-Kakek yang tiba-tiba memberiku sebuah kalung.

“cu, tolong jangan berikan kalung ini kepada Gladis, kalau bisa bakar kalung ini” kata Kakek itu.
“loh.. kok Kakek kenal Gladis?” tanyaku.
“Aku ini Kakeknya Gladis, dan sebenarnya Gladis itu sudah meninggal, tetapi aku menyadari kalau Gladis saat ini sedang mengganggu seseorang karena kalung ini selalu mengeluarkan cahaya” jelas Kakek itu.
“Loh.. Kakeknya Gladis bukannya sudah meninggal!!? terus Gladis bukan orang yang udah meninggal, orang kita masih sering main bareng dan Gladis juga gak seperti hantu kok!” kataku.
“coba saja, jika masih ada orang yang ingat dengan Gladis berarti Gladis masih hidup. Tapi kalau orang-orang tidak kenal lagi Gladis berarti Gladis itu sudah meninggal”

Lalu tiba-tiba Kakek tadi menghilang dan aku mulai risau apa benar kalau Gladis itu hantu atau bukan. Tapi aku gak begitu percaya sama Kakek tadi soalnya masa ada hantu yang bisa kerja di toko roti, dan aku juga masih inget sama Gladis. Aku akhirnya manggil si Rita ke cafe deket kos-kosanku.
“Rita.. lo tahu gak, tadi ada Kakek-Kakek ngasih aku kalung ini dan bilang kalau Gladis itu udah meninggal” kataku.
“ha? Siapa? Gladis.. Gladis itu siapa? Temenmu?” Tanya Rita bingung.
“loh.. kok.. Rita itu temen kos kita, kamu gak inget apa?” tanyaku heran.
“hm.. kan yang tinggal di kosan cuma aku, kamu, Ibu kos, Kak Nia sama adik Ibu kos. Emang ada orang lain ya di kos kita?” kata Rita.
“ha.. jadi kamu gak kenal siapa Gladis?” tanyaku.
“nggak, emang kenapa?” Tanya Rita.

Karena aku panik aku langsung ninggalin Rita dan pergi ke toko dimana Gladis bekerja, di sana aku masih ngelihat Gladis nunggu kasir, tapi tokonya sepi. Aku lalu menemui salah satu pekerja di sana pas Gladis masuk ke dapur untuk ngambil roti.
“Mas, Gladis tadi ambil kue ya di dapur?” tanyaku.
“Maaf mbak, Gladis itu siapa? Dan mbak ini siapa?” pekerja itu malah balik bertanya ke aku.
“loh.. mas orang baru ya.. Gladis udah kerja di sini 2 minggu” jelasku.
“nggak mungkin mbak, saya ini manager di sini dan gak ada pekerja saya yang namanya Gladis dan sudah 2 minggu gak ada yang ngelamar kerja di sini” kata manager toko.

Lalu aku masuk aja ke dapur tapi aku gak ngeihat Gladis di sana. Karena aku udah panik aku balik ke kos-kosan nyari Gladis, dan akhirnya aku nemu Gladis di kolam ikan di halaman kos-kosanku.
“Gladis…” sapa ku.
“loh, Nadin.. kamu..” jawab Gladis.
Tapi tiba tiba Raut wajah Gladis berubah karena aku ngebawa kalung yang dikasih Kakek-Kakek tadi.
“jadi kamu udah tahu siapa aku ya.. hahaha..” kata Gladis.

Tubuh Gladis tiba-tiba berubah menjadi gadis penuh darah di sekitar tangan dan perut, aku yang kaget ngelihat Gladis gak bisa berteriak ataupun bergerak.
“Aku adalah Gladis, cewek yang udah meninggal karena dibunuh oleh pemilik kalung itu yaitu Pacarku sendiri” kata arwah Gladis, “sekarang.. balikin kalung itu!” bentak Gladis.
“hah.. apa? Kenapa… Kenapa kamu bohong sama aku Gladis… Temen kamu sendiri” kataku.
“serahkan.. serahkan.. kalau nggak akan ku bunuh kamu Nadin!!!” Ancam Gladis.

Aku yang sudah tahu kedok Gladis langsung pergi mengambil korek api di dapur Ibu kos. Saat aku lari kakiku ditarik oleh Gladis dan aku diseret.
“aaarghh… Tolong!!!” teriakku.
“Kamu akan ku bunuh!!” Gladis mencekikku.
Untungnya Rita dateng bawa pemukul kayu dan mukul kepala Gladis. Aku langsung lari ngambil korek api ke dapur.
“Gladis… Udah cukup!! sekarang saatnya kamu tenang di sana!!!” kataku.
“Aku gak akan tenang kalau belum membunuh pacarku sendiri, dan aku harus tahu di mana dia sekarang aku bisa tahu di mana dia dengan kalung itu!” teriak Gladis.
Aku yang sudah gak tahan sama Gladis langsung membakar kalung itu dan kalungnya pun berubah menjadi abu.

Satu minggu setelah kejadian itu aku pun telah melupakan Gladis, tetapi saat aku mau tidur ada gadis yang muncul dari cermin dan tersenyum melambaikan tangan kepadaku dan bilang, “terima kasih banyak sekarang aku bisa tenang karena pacarku sudah ditangkap pihak berwajib atas kematianku.” dan bayangan gadis itu pun menghilang dan pikiran mengenai Gladis sekilas terlintas di pikiranku. Dan keesokan harinya aku bisa menjalani hidup dengan tenang lagi.

The End

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Iruhamu Shinohara

Cerpen Gladis Si Gadis Bayangan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Hantu Rumah Baruku

Oleh:
Hai, perkenalkan namaku janissa bisa panggil nisa, oke. Langsung aja ke cerita. Waktu itu aku lagi liburan ke jakarta dan selepas kami pulang dari liburan rumah kami berantakan. Yah,

One Night Full Mistery (Gentayangan)

Oleh:
Suara rintik hujan masih Terdengar hingga pukul 23.45 malam, entah kenapa hujan kali ini tak kunjung reda, padahal sudah hampir delapan jam hujan mengguyur daerahku, memang hujan saat ini

Panti Asuhan Melati Putih

Oleh:
Ia berjalan kesana kemari, ia sedang sibuk memikirkan nasibnya, ia masih teringat pesan dari dosennya “jika kamu ingin saya ajukan bekerja di luar negeri kamu harus segera mengumpulkan skripsimu

The Story of Hospital

Oleh:
Namaku Yuzi Daniel Argata, aku biasa dipanggil Zidan. “Zidan, papa beli makanan dulu ya nak! kamu jaga adik dulu ya!” kata papa, adikku kini sedang dirawat di rumah sakit,

Bangku Terlarang

Oleh:
Hari ini adalah hari awal aku masuk sekolah setelah libur panjang kenaikan kelas. Namaku Tania. Aku duduk di kelas 1 SMA PERWIRA HUSADA. Aku berjalan melewati koridor kelas yang

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Gladis Si Gadis Bayangan”

  1. helmi rizkia putri says:

    Beneran ini ? Apa cuma fiksi kak? Idihh serem gilaa-_- tapi baguss (y) terus berkarya kakak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *