Hantu Pohon Beringin

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 18 February 2016

Ada sebuah Pohon Beringin, di desa Laila, konon katanya Pohon Beringin itu memiliki arwah penunggu, karena Pohon itu milik seorang Dokter. Suatu hari Dokter itu, pergi berbelanja ke mall, yang ada di kota, dia melihat ada pedagang kaki lima, dia ingin membeli Bakwan goreng, Ubi Goreng, dan Tempe Bacem, tak disangka penjual makanan itu adalah seorang pembunuh kejam sudah banyak korban yang berjatuhan bersimbah darah dengan mulut disobek dengan kasar, karena itu orang-orang tidak ingin membeli makanan yang dijualnya semua orang sudah tahu dia adalah pembunuh kejam.

“Kau, akan menjadi korban berikutnya. Aku ingin melihat kau mati dengan mengenaskan, hahaha!” dia mengancam dengan kasar, Dokter itu bingung dia pikir penjual itu bercanda.

Dia melihat sekelilingnya, “Ah, Pasti pedagang kaki lima ini bercanda, tapi aku juga takut padanya. Tatonya begitu banyak, di kepalanya yang botak itu. Dan tindik di sekitar matanya, hidung, dan bibirnya, dan aku bingung bukankah di sekitar sini sunyi senyap. Dan banyak pohon, menutupi tempatnya berjualan mana mungkin dia mau berjualan di sekitar sini. Kan di sini tidak ada rumah aneh kenapa yah?” pikir Dokter tersebut, dia begitu takut pada orang itu, dan dia lari, orang itu mengejarnya dengan membawa sebilah ppedang, dan kapak.

Dia melempar kapak itu dan tepat mengenai punggung Dokter tersebut, dia menangkapnya dan merobek mulutnya dengan kasar menggunakan, pedang, begitulah cerita yang beredar di sekitar Kampung Udang, dan rumah yang ditempati Dokter tersebut, tidak ada yang berani lewat di rumah tersebut habis Subuh, dan habis Maghrib. Laila begitu takut, mendengar cerita tersebut, “Ya Allah, kejam sekali, dia, dan di mana pembunuh kejam itu?” tanya Laila pada Dita, “Katanya sih, dia dipenjara seumur hidup!” jawab Dita pada Laila.

Suatu hari Laila, bermain petak umpet, dengan teman-temannya, Laila lewat di depan rumah berhantu tersebut, terdengar suara. “Tolong, tolong, matilah aku,” seru suara tersebut dengan suara parau.
“Apa jangan-jangan? Aaahh, hantu,” seru Laila dengan tampang yang kaget, sekaligus menakutkan.
“Hahaha, Laila, Laila!” kaget teman-temannya.

“Iiihh, Winda, Angel, Fitria, Nela, apa-apaan ini?” tanya Laila dengan marah kepada ketiga temannya.
“Kamu sih, siapa suruh kamu lewat sini?” tanya Winda dengan cekikikan.
“Tadi Fitria, lihat kamu lewat sini dengan tampang yang sombong, dan kamu berkata, ‘Winda, Fitria, Angel, dan Nela. Takut sama rumah ini, kan nggak dimakan hantu juga, kan ini siang bolong, hahaha’ kamu berkata begitu, makanya Fitria langsung datang, ke kita-kita,” jelas Nela dengan menahan tawa.

“Pasti, kalian juga kan, yang bikin suara, babi, suara pedang, dan suara kuda? Ya kan?” tanya Laila dengan tampang yang khawatir. “Hah, babi, pedang, kuda, dari mana kami dapat suara-suara itu Laila, sayang, cantik, imut, dan nggak sombong. Pintar lagi,” puji Angel, dan menjelaskan dengan sedetail-detailnya.
“Hah? kalau bukan kalian siapa dong?” Laila bertanya pada dirinya sendiri. Menurut kalian itu dari siapa, apakah dari cerita mitos yang beredar, atau kerjaan kejahilan teman-temannya. Siapa yah?

THE END

Cerpen Karangan: Elsa Puspita Ronald
Blog: marinduKM.com
Thanks you, siu bye bye dadah, dadah, i love you, i miss you, to be continued.

Cerpen Hantu Pohon Beringin merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Mereka yang Tak Terlihat

Oleh:
“AAAA…” Teriakku karena terkejut. “Ada apa Bi?” Tanya seseorang, -Chiko- aku menoleh. “Ini Ko… Ini…” ujarku sembari memperlihatkan sesuatu di laci mejaku. “Loh bukannya it-” ucapannya terhenti. “Kenapa Ko?”

Keabadian Yang Dicintai

Oleh:
BLEDARR… langit kelabu menggantung di angkasa menutupi wajah sang surya yang terkesan tidak bernyawa untuk menyinari dunia. Kilat dan guntur bersautan seperti berebut perhatian sang maha kuasa. Setitik air

Pengalaman Sekolah Baru Ku

Oleh:
Sebut saja namaku Dera, aku siswi pindahan dari jakarta dan kini aku bersekolah di salah satu SMA Negeri di Paciran. Awal aku menginjak lingkungan sekolah baruku ini aku merasa

Jena

Oleh:
Cewek cantik berkulit putih, berambut hitam, dan murah senyum itu bernama Jena. Walaupun murah senyum Jena sedikit misterius. Dia tidak pernah bercerita, tertawa berlebihan pun jarang. Dia hanya tersenyum

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *