Pembantaian 3
Cerpen Karangan: Dheea OctaKategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 26 June 2016
Aku merangkak dalam gelap! Ketakutan semakin mencekam di lantai 3 itu, Dimana ruang kosong penuh misteri terhampar disana. Tak ada yang tahu, Mengapa hanya lantai itu yang dikosongkan!
“Serius lo win? Sumpah, gua takut nih” Ucap seorang gadis itu! Lima anak itu menantang misteri. Mereka cukup berani sampai masuk lebih dalam, Menjadi tokoh dalam cerita itu! “Eh eh eh, Dengerin. Apaan tuh?” Ucap wina seraya menarik tangan mery. “Suara itu”. “Dari ujung sana” Wina berlari menuju sumber suara. “Tunggu gua win” Mery menyusul wina dengan nafas terengah. “Aaaaaaaaaaa” Teriakan wina dan mery menggema disana.
Wina dan mery terus berlari. Tapi yang mereka dapat hanya di lantai itu-itu saja! Meskipun mereka telah menuruni anak tangga, Mereka hanya kembali ke tempat mereka menemukan mayat-mayat temannya. Tak ada jalan untuk keluar dari sana!
“Mer gua takut, Apa yang sebenernya terjadi?” Wina menangis, Menyesali perbuatannya! Andaikan wina tak mengajak teman-temannya kesana. Ke tempat yang tak boleh berpenghuni! Ya, Hanya kematian yang mengintai mereka. Nyawa mereka sedang diawasi oleh mata-mata jahat!
“Wina awas” Mery berteriak dan menarik wina pergi dari sana. “Win, Tadi gua liat. Ada sosok berjubah hitam! Dia memakai topeng! Di tangannya, gua liat ada kapak berwarna hitam penuh darah” Mery menggigil ketakutan. Wina memeluk mery seraya berkata “Mer, Tenang! Ada gua disini, gua bakal ngejagain lo” Mereka berdua menangis, Tapi tangisan itu berhenti setelah keduanya mendengar langkah kaki. Ya, Sosok berjubah hitam itu. Siapa dia? Mengapa dia berada disini? Apakah dia yang telah membunuh teman-temannya. Batin mery terus bergelut dengan pemikirannya. Ia menerawang siapa sosok dibalik jubah itu!
“Mer, Tenang ya. Lo jangan panik atau kita berdua bakal mati” Ucap wina pada gadis cantik itu. Wina memang gadis pemberani, Berbeda dengan keempat temannya. Yang hanya selalu mengandalkan orangtua mereka untuk sebuah nama!
—
“Hahahaha” Tawa kelima gadis cantik itu menggema di setiap sudut ruangan kelas. “Eh win, Masa lo kalah sama kita-kita! Liat nih. Kita udah punya gadget yang keren, Kapan lo punya?” Tanya mery pada wina seraya menyombongkan gadget miliknya. “Bokap gua aja, Beliin gua mobil” Ucap neta menimpali. “Ah udahlah, Wina gak bakal mampu beli itu semua lagi” Sindiran mery membuat hati wina hancur. Bukan karena wina tak bisa membeli itu semua, Tapi karena sahabat-sahabat yang wina sayangi tak pernah menghargainya!
—
“Mer, Lo tunggu disini ya. gua pengen tau siapa sebenernya dia” Ucap wina sambil membungkus tubuh mery dengan jaket miliknya. “Win, please jangan tinggalin gua sendiri” Ucap mery memohon. Wina tak bisa hanya diam. “Aaaaaaaa wina, Wina tolongin gua” Sosok itu menyeret tubuh mery. Wina bingung, Ia ingin melawan sosok itu. Tapi wina tak punya keberanian! Wina merasa tubuhnya sangat lemas. Ia membayangkan mayat risa disana, Tertidur bersimbah darah. Sahabat yang dicintainya, Ia tak ingin kehilangan lagi!
—
“Kalian jangan gitu dong sama wina, Dia kan sahabat kita juga” Ucap risa membela wina yang selalu dibully mereka. risa adalah salah satu anak konglomerat yang satu-satunya penyumbang dana terbesar di sekolahnya. Tak ada yang berani melawannya!
—
Di perpustakaan..
Hanya risa dan riska yang berada disana, Percakapan mereka seperti bom yang siap meledak. risa sangat marah pada riska!
“Eh ris, Lo suka belain terus siwina. Hati-hati, Dia musuh dalam selimut” Ucap riska “Dengerin gua ya ka, Lo jangan sok tau. Wina orangnya baik. Dia gak pernah tuh marah sama kalian kalo kalian bully”. “Eh ris, Kalo bukan karena lo, gua ogah kali berteman sama siwina. gak level sama kita”. Risa menampar riska hingga jatuh tersungkur. Riska marah dan mengatakan “Lo suka ya sama dia, Lo jeruk makan jeruk tau ga, Arrrrgh” Riska pergi meninggalkan risa di dalam perpustakaan. Sambil berteriak, Risa mengusir semua mata yang melihatnya.
—
“Eh lo tau gak sih kenapa lantai 3 itu dikosongin?” Tanya mery pada keempat sahabatnya. “Nggak, Kita kesana aja biar tau” Timpal wina melengkapkan. “Oke, Setuju. Biar kalian tau gimana rasanya” Ucap risa “Ah penakut juga lo” Timpal riska dengan wajah sinis menatap risa dengan benci.
—
“gua bakal atur semuanya, Biar kalian tau. Siapa gua. hahahahaha kalian bakal mati! Disana tuh gak ada apa-apa, Selain mayat kalian yang berserakan! Lantai itu dikosongin emang sengaja, Ini permainan sekolah. Biar sekolah ini tuh tenar, Dan bakal lebih tenar lagi kalo bakal ada kejadian ini, Hahahahahahaha” Tawa seorang gadis dengan penuh dendam.
—
“gua gak bakal biarin lo bunuh sahabat gua” Wina menantang sosok itu, Dengan serpihan kaca, Wina mengacungkan pecahan itu ke sosok berjubah itu! “Arghhh, gua benci sama lo” Wina menusukkan pecahan itu tepat di jantung si pembunuh. Kini wina tak percaya atas apa yang dilakukannya. Wina menjadi seorang pembunuh, Mery membuka topengnya. “Risaaaaaa, Oh tidak” Wina berteriak seraya memeluk risa. Sahabat yang selalu membelanya. “gua menjadi sangat lemah win, Saat ada dideket lo. gua pecundang, Yang lemah saat liat lo nangis. Mereka yang buat lo seperti ini. gua muak ngeliat lo cuma diem aja pas mereka ngehina lo! Wina gua puas, Ngeliat mereka mati ditangan gua. Kenapa lo belain dia, Dia yang selalu nyakitin hati lo. Dia pantas mati, Bukan gua! gua sayang lo, Karena cuma lo yang ngertiin gua, Uang tuh bukan yang bikin kita bahagia, Tapi kasih sayang, Lo kasih gua itu wi..” Risa menghembuskan nafas terakhirnya. Di pelukan wina! Wina menangis histeris, Mery memeluk tubuh wina. “Win, Maafin gua. gua janji, gua bakal ngejaga lo sekarang. gua nyesel. Persahabatan kita hancur karena it..”. “Ssuuut udahlah mer, Kita lupain semua itu! Lo akan selalu jadi sahabat gua” Ucap Wina sambil menunjuk ke arah pojok ruangan itu. Risa, Riska dan Neta tersenyum pada mereka.
—
Risalah yang merencanakan semua ini. Berpura-pura penasaran dengan lantai itu untuk memancing mereka masuk kedalamnya. Ke dalam dunianya! Risa membunuh neta dengan kapak itu, Tepat pada hatinya yang beku! Mencairkan hatinya dengan darah. Neta pantas mati atas kesombongannya! Risa juga yang menghantam mulutnya, Mulut riska disayat-sayat oleh kapak itu! Agar riska tak lagi dapat menyakiti orang lain dengan perkataannya! Lalu risa berpura-pura mati agar tak terlihat bahwa ialah pelakunya. Sedangkan mery, Tuhan masih menyayanginya! Memberinya ampunan dan menceritakan kisah ini pada anak-anaknya, Agar kelak, Anak-anaknya tak seperti dirinya. Dan wina, kini wina sukses menjadi seorang penulis. Semua karyanya disukai banyak orang, Dan aku ingin jadi sepertinya!
The end
Cerpen Karangan: Dheea Octa
Facebook: Octavhianie Dheea
Cerpen Pembantaian 3 merupakan cerita pendek karangan Dheea Octa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Rumah Angker (Part 1)
Oleh: Rifal Zain“Tunggu!” teriaku. “Ayo Ryan cepetan lari dari sini!” teriak kakakku. “Tolong! tolong aku! aku mohon kalian bantu keluarkan aku dari sini!” ucap sosok gadis berwajah penuh darah itu. “kamu
Teke Teke (Hantu Penghuni Stasiun Kereta Api) (Part 1)
Oleh: Dedeh KurniaTahun 1980. Angin bertiup kencang merindangkan pepohonan dan menyapu dedaunan-dedaunan kering yang sudah terkapar di atas tanah. Suara suara burung hantu terdengar saling bersahutan. Malam begitu mencekam. Seorang laki-laki
Detective of Nuantara University
Oleh: Muhammad Adha WahyudiSudah lima hari, Riska tak sadarkan diri sejak dia dan teman-temannya melakukan uji nyali di sebuah gudang yang berada di belakang kampus. Selama lima hari Riska tak kunjung sadarkan
Misteri Perpustakaan Sekolah
Oleh: Nadinda LauraHari ini hari pertama aku masuk sekolah baru setelah mendapatkan hasil nilai UN yang dapat dikatakan siswa tersebut telah lulus. Aku masuk di SMPN 20 pekanbaru yang termasuk SMP
Malam Pertama
Oleh: Halimah Sadiah“Ini kuncinya, Mas.” Aku langsung mengambil kunci yang berada di genggaman resepsionis. Tubuhku terasa lelah setelah sehari berpergian. Kubuka pintu kamar hotel dengan tergesa-gesa dan masuk ke dalam. Kasur
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply