Pembunuhan
Cerpen Karangan: Annisa RaihanaKategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 5 June 2019
“astaga..”
“kenapa dia?”
“aku takut…”
“kenapa ini ada di sekolah kita?”
Yak! Itulah ocehan-ocehan para murid yang telah melihat langsung pembunuhan ini.
Entah ada apa yang menimpa di sekolah kita setiap minggunya seorang siswa/siswi tewas dibunuh. Banyak yang ketakutan serta keluar dari sekolah ini. Hal itu terjadi ketika ada guru baru. Ketika guru itu datang seorang siswa telah dibunuh entah itu dengan kejam atau tidak.
“Tia!!!”
“apa?”
“apa kau melihat pembunuhan itu?”
“ya aku melihatnya”
“aku sangat takut siapa yang akan dibunuh minggu depannya!?”
“jangan takut aku selalu berada di sampingmu”
Tia adalah nama asli anak tersebut dia mempunyai kembaran bernama Ria.
Kring….
Bel telah berbunyi menandakan segera masuk kelas. Semua murid sedang duduk rapi menunggu guru. Pelajaran pertama adalah dengan guru baru. Ketika guru baru masuk entah hidung kami yang busuk atau apalah kami mencium bau yang sangat menyengat bahkan bau itu seperti darah. Guru baru itu hanya diam bahkan tidak mengucapkan salam sama sekali. Semua murid kebingungan kenapa dengan guru ini?
Guru tersebut langsung menuliskan soal tanpa dibahas dulu membuat kami tidak mengerti. Bahkan selesai menulis soal tersebut guru itu langsung keluar kelas. Awalnya kami berpikir kalau guru itu sedang ke toilet.
Kami menunggu guru itu lama sekali bahkan sampai jam istirahat tidak terlihat batang hidungnya. Kami hanya bisa bernapas heran dan menjadikan soal tersebut menjadi PR
Di kantin…
Tia sedang berkumpul sembari menyantap makanan di depannya.
“kasian sekali Roby dibunuh” ucap salah satu teman Tia yaitu Verra
“iya padahal dia sering sekali mengobrol bahkan dia sangat baik” lanjut Dewi
“aku hanya bingung siapa pembunuh tersebut?” ujar kelly penasaran
Semua mengaguk lalu menghabiskan makanannya.
Kring…
Bel pulang berbunyi menandakan semu siswa akan pulang
Disaat aku dan Ria ingin pulang guru tersebut menyuruh kami untuk mengambil buku sejarah di perpustakaan. Kami menuruti.
Disaat kami ke perpustakaan tiba tiba pintu perpustakaan terkunci dengan sendirinya. Dan sebuah pisau mendarat tepat di kepala Ria membuatku kaget setengah mati
“SIAPA DISANA!!” sentak tia
Tanpa kusadari salah satu pisau menembus leherku yang membuat kepala dan bagian tubuhku terpisah
Aku ingin menangis menahan rasa sakit ini. Jika kalian tau rasa ini sangat sakit sekali.
Kulihat darahku berceceran dimana mana dan seseorang yang kulihat adalah guru baru itu terlihat dia ********** mata kembaranku itu
Seandainya aku masih hidup aku akan membunuhnya sekarang juga tetapi terlambat kakiku di******* ******* layaknya daging hewan yang siap akan dimasak
Aku hanya bisa berbicara dalam hati
“selamat tinggal…”
END
Cerpen Karangan: Annisa Raihana
Blog / Facebook: Annisa raihana
Hai semuanya ketemu lagi denganku Annisa Raihana. Kalian dapat melihat profilku dicerita sebelumnya MISTERI TEMAN BARU
Dan yang punya akun wattpad jangan lupa vote ceritaku A.R.H atau @arh_blinkssss
Terima kasih…
Cerpen Pembunuhan merupakan cerita pendek karangan Annisa Raihana, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Pembunuh Berantai
Oleh: Khoirul LatipahAngin malam berhembus kencang, menyapu ilalang kering yang bertebaran di jalan. Saat itu sebuah mobil yang terlihat menyusuri jalan setapak kini melaju dengan kecepatan sedang. Ini sudah larut malam,
Jin Jubah Hijau
Oleh: Jingu GadsiAku tidak bisa tidur, perut ku lapar. Sekarang jam 2 pagi. Udara di atas pegunungan Everko begitu dingin. Di tenda kecil ini, aku berusaha memejamkan mataku sejak pukul 12
Hantu Kamar Mandi
Oleh: Nadina FalihaHari ini aku akan pergi ke rumah makan yang dikenal akan keseraman kamar mandinya. Konon sudah ada 4 orang yang meninggal akibat hantu kamar mandi itu. Sebenarnya aku menolak
Aku, Aby dan Pagi (Part 1)
Oleh: Cow Sapi“selamat pagi dunia” teriakku dengan begitu ceria di atas balkon kamar. Ini hari keduaku menetap di sebuah komplek perumahan, dan aku tinggal sendiri disini. Kulihat sekitar, pohon tumbuh berjajaran,
Rumah Tua Si Gadis Ayu
Oleh: Ali FaturrahmanAwan berarak menutupi bulan, membendung cahaya menembus permukaan, terlihat bangunan tua belanda memancarkan aura seram penuh kegelapan. Membuat siapapun melihatnya merasa takut. Hembusan angin menerpa pepohonan di pekarangan rumah
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply