Surat Terakhir

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu), Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 8 June 2012

Poooss…!
Teriakan tukang pos membangunkanku dari tidur siangku, aku yakin sekali surat kali ini untukku.
Ini pasti dari sahabatku,Dini. Aku dengan Dini sudah hampir setahun saling bertukar surat, awalnya kami berkenalan dengan tdak sengaja, pada awalnya aku mendapat surat tidak dikenal, saat aku cek ke kantor pos, ternyata surat itu memang nyasar.
Surat itu dari Dini yang bermaksud mengirimnya kerumah neneknya, kebetulan alamatnya hampir sama dengan alamat rumahku.
Semenjak saat itu kami menjadi teman pena, Dini dan aku mempunyai hobi yang sama yaitu menulis.

Yup, ternyata benar surat itu dari Dini, segera saja aku membuka amplop yang berwarna biru. Aku dan Dini sepakat jika memakai amlop yang berwarna biru jika saling berkirim surat.

23 November 2009
Anna, tak terasa hampir setahun kita saling berkirim surat. Aku sangat senang sekali kejadian yang kebetulan setahun yang lalu, menjadi kebetulan yang sangat indah bagiku

Oh ya, bulan depan aku berencana mengunjungi kotamu,aku ingin menghabiskan liburan di rumah neneku, dan aku juga berencana mengunjungimu, aku sangat ingin beremu kamu secara langsung
Sekian dulu yaa, aku menunggu balasanmu
Salam hangat,
Dini..
Waaah, aku senang sekali membacanya, ternyata Dini akan mengunjungi bulan depan.
Segera saja aku bilang kepada ibuku tentang rencana Dini yang akan berkunjung kesini, setelah itu aku langsung menulis surat balasan kepada Dini.

27 November 2009

Diiiniiii, wah aku senang sekali kamu mau mengunjungiku, tentu aku bersedia, aku juga telah bilang kepada ibuku, ibuku juga senang, aku harap nanti kamu akan menginap dirumahku selama beberapa hari, aku mempunya segudang rencana menarik untuk kita lakukan bersama.

Kamu akan kesini bulan depan kan? Itu berarti beberapa hari lagi.
Hati hati di jalan ya Dini. Salam hangat
Anna.
Tidak terasa hari ini hari terakhir sekolah sebelum liburan, berarti Dini akan kerumahku beberapa hari lagi, aku segera mandi dan berpakaian untukpergi kesekolah, sebelum itu aku sarapan sebentar lalu berpamitan ke orangtuaku untuk pergi kesekolah.
Kebetulan jemputanku juga sudah datang.

Akhirnya pengumuman dari sekolah yang aku tunggu tunggu datang juga, sekolah akan libur akhir tahun, teman-teman disekolahku sangat ramai, tidak salah lagi, mereka bercerita rencana mereka saat liburan nanti.

Tak terasa bel tanda akhir sekolah sudah dibunyikan, keadaan kelas makin ramai saja. Setelah mengucapkan selamat liburan, kamipun naik mobil jemputan masing masing.
Di tengah perjalanan aku teringat mimpiku tadi malam, di mimpiku aku melihat Dini memakai gaun putih yang indah dan tersenyum padaku, tapi makin lama sosok Dini makin jauh, aku mencoba mengejarnya tetapi tidak bisa .

Mengapa ya, aku bermimpi seperti itu tadi malam.
“ah, mungkin aku terlalu senang Dini akan mengunjungiku” pikirku.

ADVERTISEMENT

“aku pulaaang…” teriaku.
“Tidak seperti biasanya, biasanya ibuku selalu menyambutku saat aku pulang sekolah”. Ternyata ibuku ada diruang keluarga. Disitu aku melihat ibuku menangis sedih.
“ada apa bu??” desakku.
Ibuku menatapku, lalu berkata “anna, ibu harap kau tabah”.
“ada apa bu, ada apa??” tanyaku setengah berteriak, karena aku bingung apa yang sebenarnya terjadi.
“temanmu,Dini, telah mengalami kecelakaan pesawat” kata ibuku terisak-isak.
“apa?” kataku heran.
Lalu aku segera mengambil remote tv yang tergeletak disitu dan segera menyalakan tv. Di TV ditayangkan gambar yang sangat mengerikan, sebuah serpihan pesawat yang terombang-ambing di laut lepas. Reporter di TV mengatakan pesawat itu telah meledak di udara, dugaan sementara tidak ada satupun korban selamat.

“tapi kan bu, belum tentu Dini ada di dalam penerbangan itu”tanyaku cemas.
“tidak, anna. Nenek Dini tadi menelpon ibu, dan menyampaikan berita ini” jawab ibuku sedih.

Tidak terasa, air mata telah membasahi pipiku, aku tidak bisa mengatakan apa-apa, disekelilingku terasa berputar, dan tiba-tiba gelap. Aku pingsan.

Tidak terasa sudah genap sebulan setelah kecelakaan pesawat itu, jasad Dini belum juga diketemukan, diliburanku kali ini, aku merasa tidak bersemangat karena kejadian tersebut, keluargaku mencoba untuk menghiburku, tapi itu sama sekali tidak bisa membantu.

Poooss…!!!
Teriakan tukang pos membuyarkan lamunanku.
“aku malas untuk keluar, biar ibu saja yang mengambil suratnya” pikirku.

Pooooss…!!!
“Urgghhh, mana sih ibu?” gerutuku.
Aku ingat, aku sedang sendirian dirumah,ibu sedang arisan RT.
Segera saja aku berlari keluar untuk mengambil surat itu.
Ternyata pak pos mengantarkan sebuah kotak yang ditujukan kepadaku.
Setelah mengucapkan terimakasih kepada tukang pos, aku masuk dan membuka isi dari kotak itu.
Isi kotak itu adalah bungkusan plastik yang didalamnya ada kertas-kertas yang dijilid rapi dan sebuah amplop yang berwarna… HIJAU.

Aku membuka isi dari surat itu dan membacannya.

7 Desember 2009

sahabatku Anna, saat kamu membaca surat ini, mungkin ini menjadi surat terakhir dariku, maaf Anna, aku tidak bisa menepati janjiku untuk liburan bersama denganmu.

Anna, aku ada satu permintaan, semoga kamu menyanggupinya.
Kamu ingat kan, aku pernah bercerita kalau sedang menyelesaikan menulis novel,,
Aku ingin kamu menyelesaikannya.
Nah anna, meskipun kita belum pernah bertemu langsung, tapi kamu adalah sahabatku terbaiku.
Dan aku minta maaf karena tidak bisa menepati janji, terima kasih ya Anna, kamu telah menjadi sahabatku.
Salam persahabatan
DINI

Air mata kembali membasahi pipiku setelah membaca surat itu, dan aku mengambil kertas-kertas yang dijilid itu, itu adalah naskah novel yang belum
sempat diselesaikan oleh Dini.
“tentu Dini, aku bersedia dengan senang hati menyelesaika novelmu, aku akan mengerjakannya sebaik mungkin, semoga kamu tenang di alam sana” kataku dalam hati.

Yah, memang, didunia ini memang banyak kejadian yang tak terduga.
Persahabatanku dan Dini diawali dengan kejadian yang terduga, dan diakhiri dengan kejadian yang tak terduga juga.
Dan juga, di dunia ini tak ada yang abadi.
Setiap pertemuan pasti ada perpisahan, entah cepat atau lambat.

@dikamazeltov

Cerpen Surat Terakhir merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Aku Pergi

Oleh:
Mataku terpejam merasakan rintikan gerimis yang menyerbu di atas kepalaku, Hembusan angin selalu membuatku tenggelam dalam kesepian, desir angin pula yang bisa membuatku bersemangat untuk menempuh cerita hidupku. Inilah

Segenggam Bunga Abadi

Oleh:
Mentari merangkak naik perlahan saat seorang gadis mengintipnya dari balik jendela. Matanya yang sayu menyimpan setangkup kerinduan akan cerita yang memang telah lama tak diperankannya bersama sahabat-sahabatnya. Berhari-hari terbaring

Wanita Tua Babi

Oleh:
Pada jam 12 siang Aku keluar dari kelas, seperti biasa nama selalu terdengar, “Dimas!” suara teriakan teman-temanku dari depan pintu gerbang sekolah. Entah kenapa hari itu Aku tak ingin

Wol, Nama, Bintang

Oleh:
Bel tanda pulang sudah berbunyi dari arah speaker kelas. Ini bagaikan surga dari nerakanya hari ini. Dimana semua mata pelajaran dihinggapi UTS yang menguras energi dan memusingkan kepala. Ya,

Rumah Berhantu

Oleh:
Pada tahun 1902 ada sebuah rumah besar di tepi hutan, rumah itu sangat besar dan mewah tetapi sayangnya di dalam rumah tersebut tak ada ketenangan sering kali ada pertengkaran.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

7 responses to “Surat Terakhir”

  1. rina musliani says:

    ya,mmang smua yg dri Tuhan psti akn kmbli kpda-Nya.Jga kdangan tidak terduga

  2. Rani Mardiyanti says:

    sangat menyentuh sekali cerpennya serasa ingin menangis bacanya.

  3. jauhari says:

    Kurang ajar nih yang buat novel, dua puntung rok*k aku hisap baru enak.. Ngejleb bro surat trakhirnya.. Top banget..

  4. meisya azahra says:

    sediiih ceritanya aku aja sampai nangis membacanya

  5. Bagus, dan cukup mengharukan…

  6. Mengharukan…tapi, tidak bikin aku menangis!

  7. Malika Sekar R. 9 thn says:

    Aku suka, tapi kok kategorinya horor ? Menurutku gak horor nih!

Leave a Reply to meisya azahra Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *