Teror Arwah Penasaran

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 18 July 2019

Malam itu raka sedang asik dengan laptopnya, ia sedang membaca artikel untuk tugas sekolahnya. ayah dan ibu juga adiknya sudah tidur duluan karena waktu sudah menunjukan jam 10:00 malam, raka masih sibuk dengan tugas sekolahnya, Tidak lama berselang raka mendengar sesuatu.
“Grett grett” seperti suara meja yang bergeser

Raka bertanya tanya dalam hatinya. “Suara apa itu?”
Raka tak mengiraukan suara itu dan kembali melanjutkan tugas sekolahnya, ia harus segera tidur karena besok ia di tugaskan menjadi pemimpin upacara. tugas sekolahnya pun selesai raka bergegas untuk tidur, belum juga terlelap dalam tidurnya ia kembali dikejutkan dengan suara aneh itu, raka pun terbangun kembali.
“Ayah… Ibu..?” Ucap raka memanggil ayah dan ibunya
Tapi tak ada jawaban, raka kembali menarik selimut dan melanjutkan tidurnya.

Keesokan harinya, saat sarapan pagi
“Ayah, ibu apa semalam ayah dan ibu melakukan sesuatu?” Tanya raka kepada kedua orangtuanya.
“Tidak, kau kan tau ayah dan ibu semalam tidur dari jam 8” jawab ayahnya sebari mengoleskan selai ke rotinya.
Raka mengerutkan keningnya, dan berkata dalam hatinya sembari bertanya tanya
“Lantas semalam siapa yang menggeser meja?” tanya raka pada dirinya sendiri

“Raka? Raka?” Tanya ibunya, panggilan ibunya membuat raka terkejut, dan tersadar dari lamunannya
“I.. I.. iya bu” Saut raka terkejut
“Kamu melamun ada apa?” Tanya ibunya yang sedang menyuapi adik raka
“Tidak bu, tidak apa apa” jawab raka kembali
“Cepat habiskan sarapanmu, kau kan harus cepat berangkat sekolah” suruh ibunya
“Baik bu” jawab raka segera menghabiskan sarapanya.

Raka masih terheran heran dan penasaran tentang suara yang ia dengar tadi malam, sebelumnya tidak pernah ada hal aneh ketika ia dan keluarganya baru menempati rumah itu seminggu yang lalu. ayah raka membeli rumah itu dari temannya dan baru satu minggu menempatinya, Raka pun berangkat ke sekolah.

Pada Malam harinya lagi, seperti biasa raka sibuk dengan laptopnya mengerjakan tugas sekolah, maklum akhir-akhir ini ia banyak tugas karena sebentar lagi ia akan mengahadapi ujian nasional, siswa kelas 3 SMA ini kembali mendengar suara aneh malahan suara aneh kali ini diiringi dengan suara tangisan seorang perempuan dan suara gelas pecah.

“Hii… hii… hiiiii”
Suara tangisan itu semakin terdengar jelas, membuat rasa penasaran raka meningkat. raka bukan tipe orang pemberani tapi karena rasa penasaranya ia beranikan diri untuk mencari dari mana suara tangisan itu berasal, raka pun perlahan lahan mulai melangkahkan kaki dan membuka pintu kamarnya menuju ke tengah rumah.

“Halo, siapa itu?” Raka bertanya tanya
Raka terus berjalan mengelilingi hampir ke seluruh sudut rumahnya sampai di ruang makan ia melihat sesosok wanita sedang duduk kepalanya menunduk..

“Ibu, apakah itu ibu? Kenapa menangis? Apakah ayah memarahi ibu?” Tanya raka pada sosok wanita yang raka anggap ibunya

“Bu?” Raka memegang pundak wanita itu
Alangkah terkejutnya raka ketika wanita itu menengok ke arahnya, muka nya tak karuan berlumuran darah dan bola matanya putih semua..
“Aaarrrrggghhhh, ha ha haaa hantuuuu, tolongg tolong” teriak raka ketakutan sebari berlari meninggalkan ruang makan

ADVERTISEMENT

Ayah dan ibu raka terbangun dari tidur saat mendengar anak sulungnya meminta tolong dan seketika mereka berlari keluar kamar.
“Ada apa nak?” Tanya ayah pada raka yang ketakukan dan mukanya pucat
“Istigfar nak!! Tarik nafas!!” Kata ayah menenangkan anak
“Astagfirullah al adzim, astagfirullah al adzim” kata raka, nafasnya turun naik tak karuan dan badanya gemetar.

Ayah raka belum mau bertanya pada anaknya apa yang terjadi, ayah ingin raka tenang terlebih dahulu, baru ia akan bertanya pada raka apa yang sebenarnya yang dialami raka.
Raka terus beristigfar dan menarik nafas dalam dalam, dan lama kelamaan ia bisa lebih tenang.

“Ada apa dengan dirimu nak, kenapa kamu berteriak dan berlarian?” Tanya ayah pada raka
“Astagfirullah, wanita itu pa” jawab raka yang masih gemetar
“Wanita apa nak? Jawab dengan benar!!” Pinta ayah pada raka
“Wanita berambut panjang, mukanya yang tak karuan dan bola matanya putih semua, aku melihatnya yah sangat menyeramkan” perjelas raka
“Di mana kamu melihatnya nak?” Tanya ayah lagi
“Di ruang makan yah” jawab nya

Ayah raka pun menuju ruang makan untuk memastikan yang di lihat anaknya, namun tak ada apa apa di ruang makan..
“Tak ada apa apa nak” kata ayah pada raka
“Sudah, mungkin kau salah liat, kembali ke kamarmu gak akan ada apa apa, berdoalah dulu sebelum tidur” suruh ayahnya
Raka pun kembali ke kamarnya dan mulai menarik selimut untuk tidur.

Hari demi hari kejadian itu terus terulang, sehingga keluarga raka tidak merasa nyaman tinggal di rumah baru itu, dan bukan hanya raka yang menjadi korban teror arwah penasaran itu, bahkan adiknya sering menangis setiap malam dan ayah dan ibunya pun menjadi korban teror arwah penasaran itu, yang konon katanya arwah penasaran sesosok wanita itu dulunya adalah pemilik rumah itu yang pertama, dan meninggal karena bunuh diri. sebab mengetahui suaminya selingkuh.
Ayah raka pun menjual kembali rumah itu dan pindah rumah kembali agar mereka tak diteror lagi oleh arwah perempuan yang penasaran itu dan memperoleh kehidupan yang tenang tanpa harus selalu merasa takut..

Cerpen Karangan: Egi Fauji Rahman
Blog / Facebook: Egi Midorima

Cerpen Teror Arwah Penasaran merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


The Three CreepyPasta

Oleh:
The Curse of Message and Calls Calling….. Gadis B: Hey kamu mendengarku? Gadis A: Ada apa mengangguku disaat malam seperti ini? Gadis B: kangen aja, kita lama tidak bertemu

Pohon Mangga Yang Angker

Oleh:
Pada suatu hari aku menanam buah mangga di depan rumah. Pohon mangganya sudah berusia 7 tahun, buahnya lebat dan manis. Setiap musim mangga, Pohon Mangga itu berbuah sangat lebat.

Tuts Tua

Oleh:
Alunan nada kembali terdengar dari piano tua itu, tidak, lebih tepatnya tuts tua itu. Ya, tidak salah lagi, Fur Elise. Jangan acuh jika kau tiba-tiba mendengarnya, itu pertanda bahwa

Bibi

Oleh:
Malam yang dingin. Seperti biasanya aku menunggu papa dan mama pulang sambil menonton tv di ruang tengah. Dinginnya malam membuat tubuhku menggiggil, serasa berada di dalam kulkas. Kulirik jam

Perjanjian

Oleh:
Sudah beberapa hari ini Rindi sedih dan merenung akan kegagalannya, dia gagal untuk menjadi juara olimpiade sains tingkat provinsi. Jujur sebenarnya ia sangat lelah jika dia harus baik-baik saja

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *