Teror
Cerpen Karangan: Dany Dwi PKategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 3 September 2023
Suara serangga kembali muncul menyamarkan keheningan malam. Keberanian tersendiri bagi seorang perempuan yang kini duduk di bangku 3 SMA yang tinggal sendiri di rumah yang terkenal keangkerannya.
Diva namanya seorang perempuan yang pintar akan matematika. Dan pada malam hari ini diva tengah mengerjakan tugas matematika yang sangat banyak yang harus diselesaikan pada malam itu juga tapi dengan diiringi musik diva menjadi lebih semangat. Tapi tiba tiba ketika diva sedang mengerjakan tugasnya tiba tiba lagu yang harusnya masih berputar tiba tiba mati
“Ngga ada sesuatu kok bisa mati ya” batin diva sejenak dan menyalakan musiknya lagi lalu melanjutkan mengerjakan tugasnya lagi. Tapi ketika sudah selesai pada saat diva merenggangkan tubuhnya musiknya tiba tiba mati lagi, tapi kali ini diva tak menghiraukannya dan berjalan menuju kamar dengan hape di genggamannya lalu kejanggalan mulai menjadi jadi tiba tiba semua lampu bergerak gerak dan mati menyala sendiri seakan ada yang memainkannya lalu dari hape diva muncul tawa seorang perempuan diva sontak terkaget dan membanting hapenya lalu berlari ke kamar dan menutupi dirinya dengan selimut, diva memaksa memejamkan matanya dan berpikir positif mengingat tubuhnya basah akan keringat, hingga waktu berlalu diva akhirnya rertidur.
“tringggggggggg” alarm diva berbunyi dengan keras yang membangunkan diva dari tidurnya yang tidak nyenyak. Begitu kagetnya diva ketika melihat jam sudah menunjukan pukul 7 pagi gerbang sekolah akan segera ditutup dan dengan cekatan diva memakai seragamnya dan berangkat ke sekolah tanpa mandi, begitu sampai di sekolah, masih ada beberapa waktu tersisa, diva bergegas menuju kantin untuk membeli sepiring pecel
“kenapa matamu hitam kek gitu va” tanya mbak sri pelayan kantin
“nggak mbak cuman mungkin gara gara kemarin aku begadang karna banyak tugas” jawab diva
“jangan begadang lagi lain kali”
Diva mengangguk dan bergegas menuju ke meja teman temannya dengan sepiring nasi pecel, diva menarik satu kursi dan menaruh nasi pecelnya
“eh va kenapa mata mu kok hitam gitu” tanya lia teman diva
“iya va” tambah aya
“nggak cuman kurang tidur” jawab diva pendek
diva mulai melahap nasi pecelnya dan tak terasa bel masuk kelas berbunyi,
Jam pelajaran diva lewati dengan mudah dan tanpa hambatan hingga bel istirahat berbunyi, setelah guru pergi lia dengan wajah sinisnya bersama aya menghampiri diva
“eh va kenapa sih lo kok setiap datang ke sekolah pasti dengan mata panda emangnya setiap malam kamu ngapain sih” tanya lia
“jadi selama ini selalu ada sesuatu yang mengaggu setiap malamku cah, gapernah aja sekali sejak pindah aku merasa tenang di rumah seakan ada hantu yang sangat suka menerorku” jawab diva panjang lebar
“kasihan ya lo va” kata aya prihatin
“eh ya mungkin kita harus nginep di rumah diva malam ini aya biar diva bisa tenang berhubung hari ini malam minggu kan” kata lia
“ya aku setuju lia” sahut aya
“tululut” bel pulang berbunyi
“yok gas lia” ajak aya
“kalian bener mau nginep?”
“ya yalah va” kata lia
Mereka mulai berjalan menyusuri jalan sambil memandang matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. Dan malam akan segera tiba
Kini mereka berdiri memandang rumah diva yang gelap dan berjalan pelan menuju pintu dengan penerangan senter karna seluruh lampu belum dinyalakan. Diva membuka pintu rumah dan menyalakan seluruh lampu hingga seluruh ruangan terang. Mereka mulai menyalakan tv dan menonton drakor hingga larut malam.
Jam menunjukan pukul 12 malam mereka mematikan tvnya dan bergegas tidur tapi sebelum itu diva dan lia menuju kamar mandi dahulu sedangkan aya duduk di ruang make up diva sambil memandangi dirinya di cermin diva yang besar, tapi ketika aya sedang iseng menggunakan make up diva tiba tiba ada seorang anak kecil yang tampak menyeramkan di belakang aya, aya mulai melirik kebalakang dengan pelan pelan dan ternyata tak ada apa apa, aya memghirup napas lega dan aya membalikkan wajahnya kembali ke cermin. Sontak aya terkaget ternyata anak kecil itu sudah di hadapannya tepat dengan kengerian aya berteriak dan berlari ke kamar mandi menghampiri diva dan lia yang berada di kamar mandi
“va va, ada hantu va aku takut va” rengek aya
“dimana ya” tanya diva panik
Seketika lampu bergoyang goyang mati menyala mati menyala, mereka mulai panik dan lalu tiba terdengar suara perempuan menjerit dan tertawa, mereka ketakutan dan akhirnya tak sadarkan diri
Kesokan harinya lia dan aya pulang dengan mengajak diva pergi dari rumah angker itu dan teror selama ini yang dirasakan oleh diva bisa selesai.
Cerpen Karangan: Dany Dwi P
Blog / Facebook: Dany_ Id
Cerpen Teror merupakan cerita pendek karangan Dany Dwi P, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Sarinah (Last Part)
Oleh: Ayu SoesmanAudy, Andre dan July memalingkan pandangannya kearah kanan mereka begitu terlihat ada seberkas cahaya dan bayangan seseorang dari arah dapur. Mbok Surti berjalan pelan-pelan, tangan kanannya memapah Mbah sarinah
Jumpa Menebus Janji (Part 2)
Oleh: Andi RiansyahMinggu 29, Juli 2022 Silvi tidak kuliah hari ini, aku gak tau kenapa dia gak masuk kuliah, padahal hari ini dia ada jadwal kelas. Aku memutuskan untuk pergi ke
Jane
Oleh: Yacinta Artha PrasantiLiburan akan datang. Aku bersama keluargaku akan berencana liburan di villa. Wow, pasti bakal menyenangkan! Pikirku. “Ini villanya?” tanyaku pada mama. “Iya sayang, kenapa?” jawab mama. “Gak apa apa
Bunga Kematian
Oleh: Shofa Nur Annisa DeasPernah mendengar BUNGA KEMATIAN?. Jika membaca Namanya apa yang dipikirkan bunga? Bunga yang dapat membawa kematian? Kematian?. Tidak semua itu bukan jawabannya. Menurut cerita turun-temurun yang ada di desa,
Tragedi di Hutan Pakem (Part 2)
Oleh: Ramona DianPetugas datang membawakan segelas air kepada pemuda itu, yang kemudian menceritakan kejadian yang telah menimpanya, sementara Hpnya sudah lama dimatikan. “begitu… Begitu pak!” jelasnya dengan napas yang masih menggebu-gebu,
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply