Terpaan Angin Senja
Cerpen Karangan: Makhluk VenusKategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 6 August 2023
Di bawah langit jingga yang mulai menggelap, sesosok pria muda dengan setelan jas hitamnya berdiri di depan sebuah patung pahlawan berkuda yang kusam. Mawar merah layu di tangan kanannya, ia menengadah memandang patung pahlawan berkuda.
“Aku sudah terlambat”
Ujarnya sambil memegang erat sekuntum mawar merah di tangannya. Ia mulai berjalan, memasuki jalan yang sempit di sebuah gang yang sepi, banyak sampah berserakan, bagai tempat itu bukanlah tempat untuk manusia.
Langkah kakinya terhenti, di depan sebuah rumah yang sudah ditinggalkan. Ia berdiri di hadapan rumah itu dengan tatapan kosong mengarah langsung ke salah satu jendela ia tersenyum tipis sambil melangkah menuju pintu rumah..
Pintu berderit.
Ia masuk kedalam. Sebuah rumah kosong yang penuh dengan debu. Ada jejak kaki yang masih baru menuju lantai dua. Pemuda itu menginjakkan kakinya ke tangga menuju lantai dua, ruangan dari jendela yang ditatapnya dari luar.
“hoooh, maafkan aku, kau menunggu lama~”
Sebuah kepala manusia tergeletak di lantai, kepala seorang anak perempuan berusia 7 tahun bersimbah darah segar. Pemuda itu mendekat, ia menaruh mawar merah yang digenggamnya di hadapan kepala utuh itu. seketika, angin kencang menerpa jendela, tirai berterbangan, begitu juga dengan debu ruangan yang menempel di mana-mana. Secercah cahaya jingga muncul bersamaan dengan terpaan angin. Makin membesar, makin membesar, angin senja yang mengubah secercah cahaya jingga menjadi kobaran merah jingga yang meluap-luap seakan menelan rumah terbengkalai itu.
“Selamat tinggal, kau pasti tidak akan kedinginan lagi”
Tamat
Cerpen Karangan: Makhluk Venus
makhluk yang turun ke Bumi
Cerpen Terpaan Angin Senja merupakan cerita pendek karangan Makhluk Venus, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Temanku Tak Terlihat
Oleh: LarasatiAyu, Si Anak Lucu “Aduh, lucu banget anaknya”, “Sini yuk gendong Tante” Jika aku bisa berteriak tidak, tentu aku sudah melakukannya saat itu. Tetapi aku tidak sampai hati mengucapkannya.
Hantu Lorong Biru
Oleh: Ravain Farros AlhasbiSaat itu jam sepuluh malam andi pergi ke rumah temannya. Dia pergi sendirian naik keretanya. Di perjalanan dia tidak merasakan hal yang aneh, tetapi pada saat melewati lorong biru
Kereta Tengah Malam
Oleh: Dwi Kusuma Wardani PurnomoAku berlari sekuat tenaga. “maaf mbak, keretanya sudah berangkat 10 menit yang lalu” ucap seorang pemuda tinggi berseragam abu-abu. “huh, aku terlambat” gusarku. “tenang saja mbak, ada satu kereta
Hotel Seram Di Jogja
Oleh: Rezza NasutionAku PIAN lelaki berumur 30 tahun dan temanku ARDI lebih muda dariku 2 tahun. Kami berdua bekerja di perusahaan teknik kelistrikan yang beralamat di kota bandung. Tapi pekerjaanku mobile,
Misteri Villa Kosong
Oleh: Rico Andreano FahrezaAkhirnya Devi bersama suami, Bram memutuskan untuk berlibur di sebuah villa yang sudah lama kosong setelah kami berunding yang cukup alot terkait penentuan villa untuk berlibur. Nama villa tersebut
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply