The Doll

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 25 December 2015

Yui telah menemukan tempat tinggal baru. Dan hari itu, membereskan barang-barangnya. Ia juga memisahkan barang yang masih dibutuhkannya dan yang tidak. Sesaat mata Yui terpaku menatap sebuah boneka tua yang diberinya nama Kiko. Itu adalah boneka pertamanya, hadiah dari sang nenek di ulang tahunnya yang ke delapan.

Boneka gadis kecil berkimono itu sudah terlihat kusam dan Yui juga berpikir sudah tak pantas lagi bermain boneka. Yui pun memasukkannya ke kantung plastik besar -tempat di mana barang-barang yang tidak lagi dibutuhkan ditempatkan, dan mengikatnya erat. Lalu meletakkan kantung besar tersebut di dekat pintu ke luar bersama dengan beberapa kardus.

Pindahan memang melelahkan. Begitulah yang Yui rasakan saat ini. Satu per satu, Yui mulai mengeluarkan barang-barang dari apatonya. Ketika truk pengangkut barang datang, Yui segera memasukkan barang-barangnya ke dalam truk, dibantu oleh si sopir. Sementara barang-barang yang tak lagi dipakainya, ia tinggalkan di tempat sampah.

Di tempat tinggalnya yang baru, Yui merasa lebih nyaman. Beruntung ia mendapatkan sebuah apato yang biaya sewanya tidak mahal dan cukup dekat dengan kampusnya. Tidak seperti apato yang sebelumnya, yang terletak lebih jauh. Lebih bagus lagi, Yui juga mendapat pekerjaan sambilan dengan upah yang lumayan. Hari itu, Yui pulang agak larut, karena harus bekerja seusai kuliah. Tak lama setelah ia menutup pintu depan, ponselnya berdering.

Ketika Yui mengangkatnya, ia mendengar sebuah suara yang mirip gadis kecil mengatakan, “Halo, ini Kiko. Aku berada di tempat sampah. Aku ditinggalkan, tapi aku akan pulang kembali.”
Yui langsung menutup ponselnya itu, dan berpikir seseorang sedang mengerjainya. Tak lama kemudian, ponselnya berdering kembali. Ketika ia mengangkatnya, suara yang sama terdengar. “Halo, ini Kiko. Aku di stasiun kereta. Tak lama lagi kita akan ketemu.” Yui menutup ponselnya, meletakkannya di meja dan mulai merasa agak gelisah.

Sebentar saja, ponselnya berdering kembali. Dia mengangkatnya, dan lagi-lagi suara yang sama. “Halo, ini Kiko. Aku sudah di jalanan apatomu. Apa kau merindukanku?”
Yui menutupnya kembali. Kali ini, ia benar-benar ketakutan. Ia berniat ke luar dari apatonya. Namun, sebelum ia melangkahkan kaki, ponselnya berdering kembali. Yui pun mendengar suara itu berkata, “Halo, ini Kiko. Aku di depan apatomu. Buka pintunya.”

Sekarang Yui semakin ketakutan tapi ia terus mengatakan pada dirinya, “Ini pasti hanya sebuah lelucon..” Ia pun pergi ke pintu apatonya dan menengok dari lubang pengintainya, tapi tak ada seorang pun di luar. Yui merasa lega. Lalu ponselnya berdering kembali, dan ketika Yui mengangkatnya, ia mendengar “Halo, ini Kiko dan aku tepat di belakangmu!”

The End

Cerpen Karangan: Dee Anne
Facebook: https://www.facebook.com/dee.anne.5

ADVERTISEMENT

Cerpen The Doll merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Pocong Juga Punya Hati

Oleh:
Di sekolah kejuruan dalam salah satu pelajaran di bidang multimedia menugaskan 1 kelompok yang beranggotakan 3 orang yaitu koko, kaka dan kiki untuk membuat film pendek berdurasi 5 menit,

Ghost of School

Oleh:
Bel tanda istirahat telah usai berbunyi, Citra, Syfa dan Desi segera berlari ke kelas untuk tidak telat mengikuti pelajaran. “huffthh… Kalian ini, selalu deh pergi ke kantin lamaaaa bangeeett..”

My Little Doll

Oleh:
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 17, semua sahabat dan keluargaku memberi hadiah padaku, aku sangat senang mendapat kado dari mereka semua. Di antara semua kado yang

Rumah Angker (Part 1)

Oleh:
“Tunggu!” teriaku. “Ayo Ryan cepetan lari dari sini!” teriak kakakku. “Tolong! tolong aku! aku mohon kalian bantu keluarkan aku dari sini!” ucap sosok gadis berwajah penuh darah itu. “kamu

Blood Everywhere

Oleh:
Aku baru saja pindah rumah bersama ibu, ayah dan kakakku yang sangat menjengkelkan, kak Shifa. Kakakku itu sangat menjengkelkan! Selalu saja mengomentariku. Aku berharap bisa menjahilinya suatu saat nanti…

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

5 responses to “The Doll”

  1. Raihanur says:

    Bagus critax…
    Wlaupun gk trlalu pnjang…

  2. irma ratu isnayla says:

    bagus banget… aku sendiri yg ketakutan.. hiii semangat berkarya.. 1
    seribu jempol de buat cerpen ini

  3. saba says:

    Feel nya kerasa banget, meskipun alurnya ketebak tp tetep bagus…dan ending yg menggantung sangat keren

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *