Wait for Me

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Horor (Hantu)
Lolos moderasi pada: 23 August 2019

“Heh, lo jadi orang jangan suka ngerepotin orang lain.” Sahut Dinda kasar
“Tapi kan, kita temen…” Tresna menunduk
“Heh, lo tau, gue temenan lo gara-gara papi gue. Lo ke dukun ya? Papi gue yang kaya, ga mau la sama lo yang miskin kayak gini. Sadar diri dong.” Dinda mendorong bahu Tresna cukup keras

Tresna mendongakan kepalanya.
Ia tersenyum.
“Lalu kenapa kalo gue miskin. Gue yang buat papi lo kaya ya. Tau ga si? GUE YANG BUAT PAPI LO KAYA DAN BUAT DIA PUNYA ANAK.”
Ingin sekali Tresna teriak seperti itu.
Tapi ia tidak ada kebranian.

“Baiklah, kalau itu kemauanmu.. aku pergi.” Tresna pergi meninggalkan Dinda dengan hati yang hancur.
Merasa terkhianati.

“Tresna, kenapa kamu sedih sayang?” Rita, Ibu Tresna memeluk anaknya yang sehabis pulang sekolah
“Tidak apa mam, kumohon tinggalkan aku sendiri.” Tresna mendorong Rita pelan.
Rita terdiam. Lalu tersenyum. Entah apa yang pantas untuk disenyumkan.

KYAKKKKK…
Nico, papa Tresna menemukan anaknya tergantung di atap kamar Tresna. Terlihat bekas sayatan tepat di urat nadi Tresna. Darah mengucur deras. Memperlihatkan darah yang begitu segar.
Mendengar teriakan Nico, Rita segera menuju ke kamar Tresna. Gak kalah kagetnya, Rita menutup mulutnya erat-erat.
Tresna melakukan dosa yang sangat besar diusia yang belia.

Nico melihat suatu buku bewarna coklat usang. Terlihat sedikit cipratan darah di sampul buku tersebut.
Dengan membranikan diri, Nico mengambil buku itu pelan-pelan. Dan tepat saat itu juga polisi datang karena mendapat telepon dari Rita.
Polisi melakukan investigasi, selagi Nico, keluar untuk melihat buku itu.

Sampulnya betulis ‘Diary’
Nico membuka buku itu dari awal. Wah tulisan anaknya begitu bagus. Ia membaca isinya dengan seksama.
Berisi curhatan, game, dan lainnya.
Hingga akhirnya ia melihat bagian akhir. Anehnya tulisan ini ditulis dengan tinta merah, tidak seperti sebelumnya.
Ini adalah isi lembaran terakhir diary Tresna.

Sabtu, 18 Desember 2014
Hari ini adalah hari terburukku. Aku diolok, aku dikhianati. Hanya karena aku miskin.
Bukankah aku sama dengan kalian? Sama-sama manusia, yang punya perasaan. Tapi kenapa kalian menganggapku aku hanya hama?
Aku juga tidak ingin jadi miskin. Tidak ada yang kepingin bukan? Tapi ini takdirku, aku tidak bisa menolak. Tapi kenapa, kalian menyalahkanku?
Apakah aku sebegitu hinanya? Bahkan kedua orangtuaku juga tidak peduli. Aku butuh teman, yang benar-benar bisa menghiburku. Aku butuh seseorang yang membantuku. Aku butuh kalian yang tidak akan mengkhianatiku.
Tapi itu mustahil bukan?

Selamat tinggal kawan, aku yakin aku akan mendapat kehidupan yang lebih bahagia di sana. Setidaknya aku punya teman yang ada, walaupun aku disiksa.
Tapi sebelum itu, kalian yakin kan karma itu ada?
Karena itu
‘Tunggulah aku, aku akan mengganggu kalian, sama seperti kalian menggangguku. Bersabarlah. Aku akan datang.”

ADVERTISEMENT

Love, Tresna Hidayat

Nico, meneteskan air matanya. Ia begitu telat sadar. Nico menangis.
Dan tepat saat itu juga, dia mati. Membawa kenangan yang buruk dan indah.

Sedangkan Rita, kecelakaan saat membawa pergi ke kantor polisi dengan tubuh yang sudah tidak jelas asal usulnya.
Dan Dinda, mati dengan ditusuk pisau di segala tubuh.

Jadi, berhati-hatilah dengan sikap kalian. Karma itu ada, dan nyata!

Tamat.

Cerpen Karangan: Kurolicia

Cerpen Wait for Me merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


MyCerpen 6: Mayat Selera Rakyat

Oleh:
Gak indah banget rasanya… Liburan selama dua bulan, tapi tak banyak berkesan selama minggu pertama ini. Walaupun kenyataannya belum ada kepastian Aku bakal Lulus atau tidak, tapi masa sih

Firasat (Part 2)

Oleh:
Acara dimulai dengan makan malam bersama sesama alumni diiringi lantunan suara emas Mbak Desy, penyanyi profesional lokal. Orangnya cantik dan suaranya merdu. Tugasnya selain menghibur dengan suaranya, juga menjadi

Misteri Rumah Belakang Sekolah

Oleh:
“Yeeahh senangnya hatiku hari ini free class di sekolah.” gumamku dalam hati. Teman-temanku juga ikut senang. Karena kami tidak belajar di kelas karena guru-guru sedang rapat di kantor guru.

Make a Wish Berujung Petaka

Oleh:
“Happy birthday Selly… Happy birthday Selly… Happy birthday Happy birthday day Happy birthday Selly…” Ya hari ini ulang tahunku ke tujuh belas, aku berharap banyak di ulang tahunku yang

OUIJA (Part 2)

Oleh:
Ah iya aku lupa memberitahu bahwa rumah ini terdiri dari dua lantai. Aku dan Netha lari ke bagian belakang rumah ini, ah sepertinya ini dapur. Aku tidak tahu kemana

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Wait for Me”

  1. Malika Sekar R says:

    Udah bagus, cuman kurang panjang aja

    Keep Spirit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *