Gadis BerCadar Ungu

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Islami (Religi)
Lolos moderasi pada: 29 April 2014

Kemilau langit di senja hari mumbuat mata tertegun melihatnya. Kicauan burung pun menandakan jika ia telah kembali ke sarang masing-masing.
“baiklah anak-anak sampai di sini dulu perjumpaan kita. Ibu akhiri, assalamu’alaikum wr.Wb.”
Ucap seorang gadis seumuran seumuran sma yang berkata kepada anak didiknya.
“wa’alaikum salam wr.Wb.”
Serentak murid-murid tpq itu menjawab salam sang ustadzah. Mereka membereskan buku dan berbaris untuk salim dan salam.

Ustadzah dari tpq bukanlah ustazah yang sudah dewasa dan berkeluarga. Namun seorang gadis yang berumuran 16 tahun. Dengan penampilannya yang tak seperti gadis pada umumnya, membuat ustazah ini dipandang kuno oleh teman-temannya. Bangaimana tidak? Setiap ia berpakaian busana muslimah dan menutup seluruh anggota badan. Kecuali telapak tangan dan kedua bola matanya.

Malam hari seperti biasanya, gadis yang akrab dipanggil aisyah ini meletakkan tangannya di depan jendela kamarnya. Wajahnya sadari tadi menghadap ke langit yang bertaburan ribuan bintang dan…
“kreet…” bunyi pintu kamarnya terbuka sontak aisyah langsung memalingakan wajahnya ke arah pintu tersebut. Di sana sudah berdiri seorang gadis sebanyanya sedang tersenyum.
“aisyah! Besok kamu ikut ya ke pesisir pantai” ucap gadis itu yang ternyata adalah aurel. Dia adalah sahabat dekat aisyah. Penampilanya tidak begitu tertutup. Ia berpakaian rok mekar sampai menutupi mata kakinya. Lengan baju hanya sampai sikunya. Dan rambut aurel dikuncir satu laksana mirip ekor kuda.
“hm… Buat apa aku kesana rel?”. Tanya aisyah.
“ya… Kamu bisa refresh otak kamu dan bisa bermain dengan alam” jawab aurel dengan meyakinkan asyah.
“aku bisa refresh otak ku dengan membaca lantunan ayat suci al-qur’an, dan barkunjung ke masjid jika ingin bermain dengan alam,” ucap aisyah dengan panjang lebar.
“iya sih… Tapi kamu ikut dong aku besok. Please!” pinta aurel dengan menunjukkan raut muka yang penuh permohonan.
“ya sobat ku!.” terang aisyah yang menerima ajakan aurel
Girang aurel dengan memeluk aisyah.

Keesokan harinya adalah waktu keberangkatan menuju pantai. Aisyah berpakaian jubah coklat tua dengan motif bunga bercorak ungu. Jilbabnya yang berwarna coklat muda membuat kesan menarik. Tak lupa ia

Cerpen Gadis BerCadar Ungu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Surat Sayang Untuk Sang Bulan

Oleh:
Terlalu banyak berharap dan mengkhayal adalah suatu kebiasaan buruk. Hal ini akan membuat diri semakin ringkih dan selalu bersedih. Namun itulah kenyataannya, aku telah masuk ke dalam permainan bodoh

Secangkir Kopi Hitam

Oleh:
Lalu lalang kendaraan melintasi jalan raya yang kian hari semakin meretak, rapuh. Jalan raya tua yang sudah tak dihiraukan lagi oleh pemerintah untuk diperbaiki. Konon katanya jalan raya ini

Kota-Kota Tuhan

Oleh:
Aku baru saja mengantarkan artikel terjemahanku ke salah satu media koran yang ada di Jakarta. Biasa langganan. Setiap dua minggu sekali aku memang diminta oleh salah seorang pemimpin redaksi

Kisah Sedih di Hari Jumat

Oleh:
Hari Jumat. Hari di mana setiap muslim menjalankan ibadah shalat Jumat. Itu juga yang terjadi pada hari Jumat ini. Jumat di bulan Februari tahun 2013. Tak ada yang istimewa

Hitam Putih Hari Raya

Oleh:
Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Allaahu akbar.. Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.. Allaahu akbar.. Walillaahilhamdu Samar, kudengar lantun merdu takbir raya memenuhi langit maghrib petang itu. Aku mengusap wajahku dengan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Gadis BerCadar Ungu”

  1. lailatul ramadhani says:

    cerpennya sangat ok buanget deh , makasih yaaa atas cerpennyaaaaaaaaaa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *