Sapa dan Salam

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Islami (Religi)
Lolos moderasi pada: 14 July 2014

“Kak, kakak..” teriak-teriak adikku yang membangunkanku dari tidur nyenyakku. “Ada apa sih dek? Kakak lagi mimpi indah dibangunin begini” jawabku marah-marah. “Lihat kak sudah jam 8 itu” ucap adikku sambil menunjuk jarinya ke arah jam dinding. “Sudah dek kakak masih ngantuk. Kakak kan masuk sekolah jam 11” ucapku sambil memeluk guling dan memejamkan mata.

Kemudian aku terbangun jam 9 langsung kemas-kemas berangkat menuju sekolah. Setibanya di depan sekolah, aku langsung menuju ruang kelasku untuk melaksanakan ujian nantinya. Ketika sampai di lorong ku hanya mendengar suara sapaan samar-samar dari telinga kananku. Ketika ku menoleh ke kanan, ternyata ada adik kelasku, aku tak membalas sapaannya dengan ucapan “halo” tapi ku hanya membalasnya dengan senyum walaupun tak lebar.

Seperti biasa, suasana kelas masih sepi. Aku hanya membaca buku supaya mengingatkan kembali pelajaran yang aku pelajari dulu supaya nanti ulangannya lancar.

“Assalamualaikum..” salam dari salah seorang temanku. “Wa’alaikumsalam” jawabku.

Sudah jam 11, bel masuk pun berbunyi keras. Aku dan teman-temanku masih sibuk membaca, kali ini ujiannya begitu susah yaitu pelajaran biologi. Waktu berlalu terasa lama ketika melihat soal biologi yang susahnya bukan main, membuat pikiran menjadi pusing, bikin frustasi. “Ya Allah ini soal macam apa sih” gumamku sambil memegang lembar soal biologi.

Terdengar suara adzan dari masjid sekolah. Cepat-cepat aku mengajak teman-temanku untuk sholat. “Eh coy, udah adzan noh. Sholat yuk” ucapku sambil berusaha mengajak teman-temanku untuk sholat.”Yuk sholat yuk” ucap temanku yang lain untuk mengajak sholat.

Ketika di lorong sekolah hendak menuju masjid, aku berjalan di belakang teman-temanku, lagi-lagi aku disapa oleh adik kelasku yang masih imut-imut tapi ku hanya berbalas senyuman lagi untuk kedua kalinya.

Seusai sholat, aku dan teman-temanku menuju ke kantin. Sesampainya di kantin, lagi-lagi adik kelasku menyapaku, dan aku hanya senyum kepadanya. Setelah kami semua selesai jajan, akhirnya kami kembali ke kelas untuk sedikit belajar untuk ulangan fisika selanjutnya.

Ketika bel masuk pun berbunyi, soal sudah dibagikan. “Aduh ini gimana caranya” gumam teman-teman sekelasku. Aku hanya berusaha mengerjakan soal dengan santai dan tidak terburu-buru karena terburu-buru itu termasuk perbuatan setan.

“Alhamdulillah akhirnya selesai juga” ucap syukurku ketika selesai mengerjakan soal fisika. Lalu ku periksa lagi jawaban demi jawaban supaya dapat mengurangi kesalahan menghitung dan sejenisnya, kemudian aku kumpulkan soal beserta jawabanku kepada pengawas.

ADVERTISEMENT

Aku pun kemas-kemas perlengkapan tulisku supaya tidak ada yang tertinggal. “Sukses ya all. Assalamualaikum” ucapku sambil pamit kepada seluruh teman-temanku.

Alhamdulillah akhirnya sampai rumah juga. “Assalamualaikum” salamku. “Wa’alaikumsalam” jawab adikku. “Kak, bagaimana ujiannya hari ini?” tanya adikku dengan penasaran. “Alhamdulillah dek hari ini ujiannya berjalan lancar” jawabku sambil senyum kepada adikku. “Ayo kak makan, mama sudah menyiapkan makanan di meja makan tuh” ucap adikku sambil berusaha menarik-narik tanganku menuju meja makan. “Nanti saja dek, kakak mau ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar” jawabku sambil melepaskan tangan adikku dari tanganku.

Ketika di kamar, aku melihat telepon genggamku yang berisi pesan singkat dari adik kelasku.

“Kak, kenapa sombong banget sih gak balas sapa dari aku?” tanya adik kelasku.
“Wa’alaikumsalam. Perasaan sudah kakak balas dah” jawabku.
“Tak terucap kata sedikit pun dari bibir kakak” balas adik kelasku.
“Kakak sudah balas dengan senyuman kok. Itu sudah cukup kan?” tanyaku.
“Bukan cuma aku kak yang merasa dicuekin sama kakak, teman-temanku juga sama” ucap adik kelasku.
“Ya sudah. Bilang kepada temanmu lain kali kalau mau sapa kakak ucapkan salam ‘Assalamualaikum’ karena itu sunnah Nabi Muhammad SAW. Itu gak susah kan?” tanyaku.
“Oh oke deh kak. Akan aku sampaikan. Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatu” salam adik kelasku.
“Wa’alaikusalam warahmatullah wabarakatu” jawabku.

Keesokkan harinya ketika aku berjalan di lorong sekolah menuju ruang ujianku, ku temui adik-adik kelasku mengucapkan salam kepadaku. “Assalamu’alaikum kak” salam adik-adik kelasku. Dengan senyum aku menjawab “Wa’alaikumsalam warahmatullah wabarakatu”.

Sesungguhnya aku senang bisa mengajarkan kebaikan kepada orang lain walaupun hanya dari mengucapkan salam. Karena bagaimanapun juga salam merupakan bentuk doa supaya selamat dari segala duka dan selalu mengingatkan kepada Allah SWT.

-TAMAT-

Cerpen Karangan: M. Syarifudin Hidayatullah
Facebook: Syarifudin Emseh

Cerpen Sapa dan Salam merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Hilangnya 4 Mahkota Hitam

Oleh:
Lidah itu terus mengecap. Merasakan semua hidangan yang ada di depannya. Tak terasa, sudah satu piring mereka habiskan. 4 gadis ini melakukan kesenangan yang sebelumnya seperti mustahil dilakukan. Hanya

Dibalik Senyum Tulusmu

Oleh:
Rintik hujan menetes dari luar kamarku. Aku menatap hampa ke atas langit kelabu yang sejak pagi tidak menampakkan sinarnya. Hari ini seolah ikut berduka dengan keadaanku. Demam. Ya, tepatnya

Jejak Mahasantri Ummu Salamah

Oleh:
Pagi yang indah menyelimuti kota Malang. Embun penyejuk masih singgah pada ranting pepohonan. Kicauan burung terdengar merdu bak lantunan lagu yang dinyanyikan. Begitu pula sinar mentari, menyebarkan cahaya terang

Thanks to Fara

Oleh:
Malam hening. Hanya desir angin yang sesekali menerpa dedaunan. Belum lagi suara desisan Jangkrik seperti desisan Ular di gurun pasir memecah sepi malam itu. Aku masih sibuk mengencani malam

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *