Batu Koral Rocky Mountain
Cerpen Karangan: M. Gilang PamungkasKategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Penyesalan
Lolos moderasi pada: 27 August 2023
Bu Lastri Wanita tua (58) Berkerudung pias berkain sarung tenun membuka pintu rumah nan sederhana di sebuah desa bernama LubukNgin, ia melangkahkan kakinya keluar dari rumah peninggalan Alm Suami.. Pagi itu ia melihat sekeliling desa orang-orang terlihat sumringah senyum mereka lepas.. beras di rumah aman, anak anak di pagi hari mulai sarapan sebelum berangkat kerja menuju ladang & perkantoran.
Terkejut ia mengingat anak semata wayangnya.. Setiap hari bangun tidur selalu siang selalu di atas jam sembilan!!! Bukan tanpa sebab, sambil direngutkannya kedua alis di atas kelopak mata kiri dan kanan.. terheran heran ia melihat kelakuan hingga apa yang harus dilakukan lagi untuk merubah perangai Jim (28) setiap hari selalu kukasih ceramah pagi, sesekali kusirami air sumur agar Jim bangun… berharap pelan-pelan Jim akan sadar namun semua mustahil dan tak pernah berhasil (Bu Lastri Menggerutu dalam hati),-
Bu Lastri mengebut langkah, seperti berlarian pelan agar sampai ke rumah Dini & Ida tidak terlambat.. berdoa tidak dijadikan renggutan oleh dua majikan muda itu.. di persimpangan jalan, rumah Dini berdiri kokoh bak istana dihiasi pepohonan rindang tepat di sebelahnya kontrakan Ida yang mana itu milik Dini… sudah 8 tahun bu lastri bekerja sebagai tukang cuci & penggosok pakaian antar jemput ke rumah-rumah pasca suaminya meninggal dunia karna kecelakaan di jalan.
Dini berucap, ketika Bu lastri sampai di rumahnya.. “Nah bik.. besok jangan siang igo kami nak begawe agek telat laju nambah gawe” Bu lastri menganggukan kepalanya melihat tatapan dingin dari Dini yang terburu buru memasuki mobil karna harus mengantarkan anak-anaknya ke sekolah.. Kebetulan perbincangan itu tak lama.. lalu bu lastri langsung bergegas mengambil pakaian kotor ke depan pintu Kontrakan ida.. Ida seorang rantauan PNS muda nan dispilin, Membiarkan sekantong plastik pakaian kotor ditaruh tepat didepan pintu kosnya setiap hari.
Pagi itu, Bu lastri dengan dada yang senak hingga nafas yang terasa sesak membawa hampir 10 Kg Baju & celana.. betapa murkanya ia melihat Jim yang masih tidur dengan ditemani suara musik barat yang ia tak paham jenisnya!!! Tingkat nada yang Pongah ia menceramahi Jim hingga tetangga kiri & kanan tidak perduli lagi dengan kegemparan yang sering terjadi di rumah Bu lastri setiap pukul 9 pagi..
Dengan santai Jim berkata “Ah… SHITT MEN” menggunakan tata bahasa anak jakarta yang sering ia dengar ketika melihat konten-konten viral publik figur di ibukota..
“SHATTT SHITT SHATTT SHITT!!! Bengak, Mandi sano.. cari gawe nak!!” Dengan lantang bu lastri berteriak.. Bengak !! tuturnya berkali kali, Bergegas menuju WC dengan mulut komat kamit menyesalkan Jim yang tak pernah berubah..
Semakin menjadi jadi bu lastri.. menceramahi Jim….lantas dengan santainya Jim menguap dengan penuh nada huaaaaaammmmmm!! Lalu bangun dan pergi ke dapur mencari nasi.
Siang cepat datang pakaian pun sudah tercuci tanpa sisa.. ember ember penuh busa dibuang ke tanah hingga dijemur tepat di sebelah sumur tua dengan kabel kawat yang terikat di atas belahan kayu duren melilit ke ranting pohon jengkol tua di belakang rumah.. Jim yang sudah merapikan diri, perut kenyang pakaian necis tergosok wewangian bunga-bunga.. duduk mengawasi ibunya yang sedang menjemur pakaian majikan-majikan muda..
Shufff.. kopi hitam tanpa gula, rokok sisa semalam di bakar tanpa keragu-raguan oleh Jim. Bu lastri yang melihat dari jarak 3 Meter anak kecil yang ia tet*k dari usia 0 bulan hingga 3 tahun kini tak berbalas budi sama sekali.. ucap bu lastri dalam hati!!! Jim semasa Alm ayahnya hidup, sering kali dimanjakan oleh bapak semua kemauannya dipenuhi, setiap pulang dari luar kota membawa puluhan kilo bawang Jim selalu diberikan hadiah.. mulai dari mobil-mobilan remot control hingga gamebot permainan anak-anak yang saat itu seharga 11 kg beras premium..
Setengah tahun setelah menamatkan sekolah menengah atas, Bapak Jim meninggal dunia akibat terjungkal di tebing kota padang.. sejak saat itu Jim terpukul, semua kemauannya tak sanggup aku penuhi hingga Jim bermalas diri dan jadilah seperti ini anakmu pak.. ucap bu lastri mengambang dalam hati penuh duka mengingat Alm suami dulu.
Jim, dengan santainya keluar dari kamar menenteng handphone sembari mendengar siaran video youtube seleb viral massa kini.. Bu lastri yang lelah menjemuri pakaian dibuat kaget dengan perkataan Jim yang dengan tenang, santai hingga tanpa dosa bak menonton sirkus ibunya menjemur pakaian di siang bolong.. membohongi ibunya.
berkata “Mak, minta sen (duit) nak beli paket internet?”
Bu lastri yang merasa terhina, bertahun-tahun menjadi pencuci pakaian antar jemput rumah dengan lantang memberikan sumpah serapah kepada anak kandung semata wayangnya itu.. Jim tak pernah berubah, berkedip matanya sembari tertawa & berkata dengan tangan yang di maju majukan ke dada.. Shit men, Mothers Fuck*rs!! Hahaha..
Bu lastri yang lelah.. lelah bertengkar dengan Jim..
Masuk ke kamar untuk beristirahat sejenak sembari menunggu pakaian di luar kering semua..
Jim menikmati siangnya dengan sebatang rokok kretek pujaan artis ibukota.. beraroma the muda. Ia, menggerakan jempol kanan dan kirinya untuk melihat lihat aktivitas seleb idolanya.. sampai tak ingin ketinggalan update sekecil apapun.. Kopi tinggal seruputan terakhir rokok pula sudah jadi abu.. Sore tiba, ibu jim keluar dari kamar untuk mengangkat pakaian yang sudah kering terbakar matahari.. tiba tiba bu lastri terkaget kaget melihat pakaian di luar sudah tiada, ternyata sedang disetrika oleh Jim yang duduk dengan kaki bersilang sembari tersenyum tipis ia menunggu kedatangan ibunya untuk dilihat bahwa Jim sedang membantu meringankan pekerjaan ibunya..
Ibu jim yang terbuai lantas menyimpulkan anaknya sudah berubah menjadi seperti yang sangat amat ia harapkan, ternyata tidak masuk akal.. Jim dengan pelan berkata bahwa ia ingin merantau ke Ibukota hingga memohon agar ibunya memberikan uang sangu dengan bualan janji Jim akan bekerja keras dan membanggakan Alm Bapak & ibu di desa..
Tatapan bu lastri, menoleh ke poto Alm Bapak hingga melihat susunan lemari berisi gelas, piring & sendok sedekah yang dalam hati ia sangat berharap Jim sudah menikah & mempunyai cucu.. agar Bu lastri bisa memberikan tabungannya ke pada menantu & cucunya kelak.. agar di gunakan sesuai kebetuhan.
Bu lastri yang setiap hari mengetahui perangai hingga ativitas anaknya di rumah yang hanya bermalas-malasan saja.. memberikan nasihat kepada Jim agar mengurungkan niatnya merantau ke ibukota, memohon jim tetap didesa dan mencari istri lalu merawatnya yang sudah semakin menua.. hanya menunggu waktu saja ” tutur bu lastri dengan patah hati meminta belas kasih ke pada anak semata wayangnya ”
Jim lalu membalas perkataan bu lastri dengan santai.. tanpa memikirkan perasaan ibunya yang sudah semakin menua.. Jim membangga-banggakan ibukota bak surga yang harus dikunjugi selagi muda.. tanpa Jim sadari ibukota sedang menggodanya bagai para ksatria pencari mimpi & mudah mendapatkan materi.
Perbincangan ibu dan anak lalu berakhir tanpa kesepakatan.. Bu lastri bergegas menyelesaikan gosokan pakaian yang tidak tuntas dikerjakan oleh jim karna harus segera di antar ke rumah-rumah majikan. Jim pula masuk ke kamar untuk berkomunikasi dengan teman-teman sosial medianya.. Jim berucap kepada teman mayanya bahwa ia seorang anak kepala desa, pewaris bisnis sawit & tauke batu koral sungai.. Jim pula menjanjikan teman-teman mayanya bahwa ia lusa akan ke jakarta & meminta teman mayanya menuruti keinginannya ke sebuah tempat hiburan lalu berjanji akan mentraktir mereka dengan uang hasil penjualan batu koral sungai desa.
Jam menunjukan pukul 15.45 WIB, Ibunya bergegas membawa semua pakaian ke rumah majikan.. Jim dengan hasutan dari setan yang sudah menggerogoti kepala & niatnya pelan-pelan masuk tanpa izin ke kamar ibunya membongkar isi lemari tanpa terkecuali hingga ia menemukan uang tabungan keluarga & 3 Gelang emas kuning yang beratnya hampir 3 gram. Setelah mendapatkan apa yang dibujuk oleh setan-setan, Jim merapikan pakaian dikamar.. memasukan berbagai macam stel pakaian ke tas lusuh SMA, Lalu Jim mencari tahu di handphone harga bus dari lubukNgin ke jakarta & informasi lainnya.
Hingga malam tiba, Jim keluar rumah menyelinap dari pintu sebelah ruang tengah. Ibunya yang tertidur lelap tak mengetahui bahwa anak semata wayangnya tega berbuat dzalim kepadanya.. merampas semua tabungan hasil kerja keras belasan tahun untuk kebutuhan hidup hingga Niat membiayai Jim ketika akan menikah kelak.. Dada bu lastri terasa sesak terbakar atas rasa kecewa yang teramat dalam.. lampu rumah terasa redup, rumah terasa bergoyang goyang yang menandai bu Lastri harus jatuh pingsan didepan rumah hingga di larikan ke puskes oleh penjaga malam di desa.
Jim yang sudah di atas kapal, begitu bahagianya ia berada di atas kapal diayuni ombak-ombak yang menyambutnya menuju ibukota.. malam pulang fajar datang, menandai Jim sudah sampai di pelabuhan.. Jim sudah disambut gedung-gedung bertingkat lampu-lampu menjuntai tinggi mencakar langit hingga ia menelponi satu persatu teman mayanya untuk menyiarkan kabar bahwa ia sudah berada di ibukota terdampar di terminal kampung rambutan tempat pemberhentian Bus yang ditumpangi Jim dari desa.
Berjam-jam rasa cemas menghantui Jim, teman mayanya tak kunjung datang.. 3 Jam berlalu senyum di wajah pucat pasih jim mulai bersinar.. Jim menirukan salam solidaritas yang ia tiru dari youtube untuk menyambut teman mayanya yang sukarela menjemputnya ke terminal yang tak seindah apa yang ia bayangkan di desa. Malam itu, Jim dibawa hingga di izinkan menginap dirumah Alex, teman maya yang baru ia jumpai pertama kali.. Jim yang membual anak kepala desa, pewaris karet puluhan hektar hingga tauke batu koral pasir sungai dengan pongah ia meminta alex mengajaknya berkenalan ke teman-teman seleb viral & membawanya ke tempat hiburan malam di ibukota.
Berhari-hari berlalu, Jim merasa bukan lagi anak desa ketika berhasil menyukseskan mimpinya untuk bergaul dengan seleb viral. Ia membohongi diri seakan akan sudah terbiasa hidup di ibukota, terbiasa melihat gedung pencakar langit & jalan-jalan yang tak pernah sepi digilas roda kendaraan mewah. Obrolan Jim & seleb viral bak seorang ilmuan.. dibayangi pengaruh alkohol jim mendengarkan alex, Day & fer seleb viral berbincang tentang Suhu di bumi meningkat jadi 17,23 derajat celcius per tgl 7/7 lalu berhalu membahas dengan sok tahu tentang teori-teori terkemuka Coperhikus (1473-1543) teori bahwa bukan matahari yang berputar mengelilingi bumi melainkan bumi yang mengelilingi matahari hingga membedah teori Newton (1642-1721) dengan Bir & sebatang cerutu kuba di tangan kiri, Pizza ditangan kanan..
Semalaman Jim mabuk hingga berapa kali harus muntah bolak balik WC, hingga uang tabungan Jim hasil curian dari tabungan ibunya Raib membayar biaya nongkrong ala anak ibukota.. Pelayan datang Bill sampai Rp 4.580.000,- Kaget dalam hati jim pura pura tertawa dengan berikrar.. “tenang sob, Money papi masih banyak” sembari membayar dan melakukan tos cheers ala-ala di hiasi lampu disco kerlap-kerlip.
Hari silih berganti, Jim tidak lagi punya uang. Bahkan emas 3 gram sudah raib di jual untuk melacuri wanita pirang yang nyatanya ia pula anak desa.. Malam tidak bisa di bendung, akhir pekan tiba… Jim di bawa ke salah satu club termegah di ibukota.. Jim yang tetap membual masih memiliki uang di kartu kredit memabukan diri bukan kepalang.. Ia pingsan terkapar di bawah meriahnya pesta dansa malam itu. Kaget bukan kepalang Alex, day & fer mengetahui bahwa Jim tidak memiliki uang sepeser pun & tidak memiliki kartu kredit & sejenisnya..Jim di ancam oleh alex, day & fer seakan akan menyuarakan amarah sumpah serapah dari bu lastri.. Jim disingkirkan dari tongkrongan hingga di usir dari kontrakan Alex malam itu.
Sekejap jim hilang arah & terpukul sejadi jadinya.. hingga ia harus menggelandang berhari-hari meminta belas kasih dari gelandang lain untuk memberinya sedikit nasi agar tak mati..
Jim terdiam, 3 Hari sudah tidur di bawah kolong jembatan ibukota yang teramat kejam. Sesama gelandang pun tak sungkan saling menikam.. Jim yang hilang arah. Menawarkan diri menjadi pekerja buruh harian lepas sebagai kenek kuli bangunan..
2 Bulan berlalu sejak Jim pergi dari rumah. Kondisi Ibunya semakin memburuk, tubuhnya semakin kurus karna hilangnya nafsu makan & hati yang terluka atas perangai Jim silam.
Sudah 1 bulan pula Jim menjadi kenek bangunan.. Mendapat job pengaduk adonan semen dengan batu koral dari gunung malang yang menyerupai tekstur batu alam dari gunung rocky mountain, Jim di bayar 65 ribu per hari, dipotong makan 20 ribu perhari..
Susah payah jim menabung untuk kembali ke desa agar bisa memohon ampun dengan ibunya karna telah berbuat dzolim & durhaka.
Hingga akhirnya.. Jim pulang kerumah dengan mata yang sudah membengkak diberi tahu dari desa bahwa Ibunya sudah meninggal dunia tadi pagi, tak sempat memohon ampun hingga menciumi kaki ibunya. kini Ibunya sudah pulang menyusul sang bapak menghadap sang Ilahi.
Ibukota seperti parasit raksasa yang menggerogoti manusia. Teknologi jadi tirani menimbulkan masalah baru ketika masalah lama belum selesai.
Cerpen Karangan: M Gilang Pamungkas
Blog / Facebook: Muhamad Gilang Pamungkas
M. Gilang Pamungkas, Lahir 05 Januari 1996 / Kota Lubuklinggau. Saya seorang Dosen ekonomi, Pengusaha & Penulis pemula Mengarang tulisan sejak bulan Juni 2023, Mulai memberanikan diri & aktif menulis setelah mengikuti kelas StoryBy5+ dari salah satu penulis di Indonesia, Benny Arnas, Sejak dinyatakan lulus & menyelesaikan semua tugas yang diberikan di kelas menulis Benny Arnas, Saya mulai aktif menulis secara mandiri & memberanikan diri untuk mengirim tulisan ke alamat email redaksi koran. Tulisan saya pula banyak saya posting di berbagai media sosial saya. Instagram : @Jon_Koln / tulisan saya sering saya posting di Aplikasi Medium & Wattpad
Cerpen Batu Koral Rocky Mountain merupakan cerita pendek karangan M. Gilang Pamungkas, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Dunia Baru Sahabatku
Oleh: Gemala RantyNamaku Celia, aku memiliki seorang sahabat bernama Nala, kami biasa pergi bersama berdua, menonton, jalan-jalan, bersenda gurau sambil duduk di resto pinggir jalan. Masa remaja kami begitu indah, dipenuhi
Dimana Tuhanku?
Oleh: Dian Antuala“Selamat pagi tuan putri”. Sapaku pada Anna dengan senyum mengembang. “Kak Zaki? Kakak kok di sini? Aduh, sepertinya aku lagi mimpi nih”. Kata Anna sembari mengucek matanya. Anna tampak
Cermin
Oleh: Dwi Surya AriyadiAku berdiri di depan sebuah cermin. Cermin sebesar setengah badan yang tergantung di dinding putih. Ku lihat orang lain berdiri di seberang sana. Menatapku dengan sorot mata penuh seribu
Gara Gara Beda Domisili
Oleh: Vadilah AnggraeniAku tidak bisa melanjutkan denganmu, karena tidak cukup pantas untukmu menemani sisa sepanjang kehidupanku. Dua minggu yang lalu kalimat itu secara tiba-tiba mengudara dari ribuan kilometer mendarat di telinga
Kanaya (Awan Itu Di Wajahku) Part 1
Oleh: QeenanLangit luzuardi terhampar indah membalut pagi yang cerah. Dengan semangat yang menggebu kupacu kencang pedal sepeda untuk mensejajari teman temanku yang telah lebih dulu berada jauh di depan. Semerbak
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply