Cinta Harta Sang Perawan Tua

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Kehidupan, Cerpen Penyesalan
Lolos moderasi pada: 20 July 2017

Mentari dipagi itu mulai bersinar. Cahaya indahnya menerobos setiap celah rerimbunan daun. Sepertinya, alam sangat mengerti dengan kegirangan hati Merry. Semalam, ia baru saja ditembak oleh seorang cowok yang menurutnya kaya raya. Ya, kaya raya.
Merry adalah seorang perawan tua yang cantik jelita. Mustahil jika tak laku, tapi Merry adalah wanita yang silau akan harta. Baginya, uang adalah segala-galanya. materialistis. Merry terlalu selektif dalam memilih pasangan. Hanya pria berdompet tebal yang bisa menggaetnya.
Kecantik Merry, mampu meluluh lantahkan lelaki mana saja, dan keseksiannya, selalu menggugah syahwat para pria. Tak terkecuali si Vicky.

Setelah usai mandi, Merry langsung duduk di depan kaca meja rias dalam kamarnya. Hari ini ia ingin tampil lebih cantik, karena hari ini istimewa. Bagaimana tidak? ini adalah kencan kali pertamanya dengan Vicky. Merry pun terus men-solek wajah ayunya.

“hmmm… Merry, kamu memang cantik. Wajar saja si Vicky tergila-gila padamu” Guman kejenawaan dalam hatinya.
“twing-twing, twing-twing”
“ahh.. Pasti itu SMS si Vicky. nggak sabar amat si pengen ketemu aku. Kan janjinya semalam mau jemput jam 10. Lebih cepat 30 menit”.
Dengan hati yang girang, Merry segera meraih smartphonenya.
“Merry, plis beri aku alasan kenapa kamu putusin aku?”
“hah, ngapain sih, si kere ini masih aja nggak mau nerima kenyataan..!!”
Wajah yang sebelumnya sumringah, mendadak berubah menjadi wajah kebencian. Merry terus mengumpat seperti orang kesurupan.

“kriiiiing, kriiing… kriiing kriiing…”
“Hallo..!! Udah deh Do, aku bilang putus, ya putus..!! ngapain si kamu masih SMS, nelponin aku?”
“Aku butuh penjelasan. apa si salahku? tiba-tiba kamu putusin aku secara sepihak gini. aku sayang kamu Mer..”
“Aldo!!! Apa semuanya kurang jelas?!! semalam sudah aku katakan, selama ini aku nggak pernah sayang sama kamu. Inget, aku nggak pernah sayang sama kamu!!! Aku mau terima cinta mu dulu, hanya karena aku kasihan. Kau terus mengejarku, membuatku risih..”
“Mer, bukankah…”
“Stop! Aku nggak mau denger lagi apa kata-kata nggak pentingmu itu. Semuanya sudah jelas. Sebaiknya kamu cari penggantiku. Jangan pernah hubungi aku lagi. bay..!!”
Tuuuuut… Tuuuuut… Tuuuuut…
Merry memutus panggilan telepon Aldo.
Betapa hancur hati Aldo. Cowok tampan yang malang. Setelah mengeluarkan banyak uang, kini ia disisihkan.

“Jangan pernah menyesal dengan keputusanmu ini Mer..”
Begitulah bunyi pesan singkat Aldo, yang dikirim setelah memutus panggilan teleponnya.
Merry tertawa persis seperti aktor antagonis. “Hahaha…!! Dasar kere tak tau diri. Aku takkan pernah menyesali semua ini. Kalau saja kau masih seroyal dulu, aku tidak akan memutuskanmu. Bodoh!!!”

Tiba-tiba, di luar sana terdengar suara klakson mobil Lancer berwarna hitam pekat full variasi.
“Hah, itu pasti Vicky..”
Sambil tergesa-gesa Merry segera keluar disertai umpatan.
“agghrrr… gara-gara si brengsek itu, dandanku tak lekas kelar..”

“Haaii Vicky sayang…”
“Haii juga Merry sayang. Lho kok kamu belum siap-siap sayang?”
“emm… emmm… maaf sayang, aku tadi ada sedikit kerjaan, jadi agak sedikit lambat. Kamu tunggu aja dulu ya, bentar kok sayang”
“No problem. Agak cepet ya sayang..”
Untung saja, Merry memang bakat dalam berpura-pura, alasan hoaxnya pun diterima oleh Vicky.
Setelah Merry selesai berdandan, mereka berdua pergi kencan dengan penuh kebahagiaan.

Lebih dari satu bulan waktu berjalan, terasa sangat menyenangkan buat Merry. Karena segala keinginan selalu terwujud, tentu, berkat Vicky.
Malam yang cerah di atas rumah yang mewah, tampak sepasang kekasih sedang duduk berdua, dikelilingi penuh lilin dan bunga. Walaupun rembulan hanya nampak tersenyum, tetapi bintang seolah tertawa gembira menyaksikan mereka. Siapa lagi kalau bukan Merry dan Vicky?

“Mer, mungkin ini adalah saatnya..”
Dengan hati yang penuh tanya, Merry pun coba menerka. “Mungkinkah malam ini Vicky hendak melamarku?”
“Saatnya apa sayang?”
Vicky hanya diam. ia berdiri dan berjalan menuju dinding pembatas atap tingkat. Dengan segala kebingungan Merry segera menyusul. Dipeluknya erat Vicky dari belakang.
“Saatnya apa sayang? plis, katakan sekarang”
Sambil melepaskan pelukan Merry, kini Vicky memegang erat kedua tangan Merry dengan penuh kemesraan.

“Mer, apakah kamu mencintaiku?”
“Aku sangat mencintaimu Vicky. Apa kamu ragu denganku?”
“Bukan karena hartaku?”
“A…aaa.. aku tak mengerti apa maksudmu”
“Apakah kau tetap mencintaiku jika suatu saat aku jatuh miskin?”
Dalam sebuah kebimbangan, delima yang seolah menyudutkan, Merry terdiam kebingungan.

ADVERTISEMENT

“Merry, beri aku jawaban..”
“ehhh.. eee.. iiya, aku tetap mencintaimu Vicky”
“Jawaban yang harus kau pertanggung jawabkan”
“Maksudmu?”
“Aku ingin melamarmu malam ini Merry”
Merry langsung terbelalak mendengar pernyataan Vicky.
“Hah? Are you Serious Vicky?”
“Yes, I’m serious. Terima atau tidak menerima lamaranku jangan kau jawab sekarang”
“Lantas?”
Merry tambah nggak ngerti apa maksud Vicky.
“Bolehkah aku menutup matamu dengan kain ini sayang?” Vicky menunjukkan sehelai selendang yang memang sudah dipersiapkan.
“Do it honey..”

Dengan seyum manis, Merry memejamkan mata. Ia begitu kagum dengan keromantisan pacarnya itu. Otaknya sudah jauh berimajinasi, membayangkan Vicky mengenakan cincin berlian di jari manisnya. Oh betapa indahnya dunia ini.

“Merry, kuharap kau akan menerima lamaranku ini dengan kesungguhan hati. Dan kau takkan meninggalkanku seperti… bolehkah aku buka selendang ini Merry?”
“Itulah yang aku tunggu sayang..”
Sungguh Merry tak mengerti dengan semua ini. Tak sesuai dengan yang ia bayangkan tadi. Ia benar-benar tercengan. Shock dan penuh enigma.

“Ke.. kee.. kok kamu ada di sini?”
“Vicky yang akan menjelaskan..”
Vicky pun menarik nafas panjang, lalu dikeluarkan secara perlahan, seolah sedang menurunkan beban yang sangat memberatkan.
“Merry… sudah saatnya kamu tau semua sandiwara ini. Aku bukanlah seperti yang kau harapkan. Pria kaya raya dan bergelimangan harta. Tentu kau masih ingat dekat dengan pria yang sekarang duduk di depanmu. Aldo, yang dulu kau campakkan bak sampah adalah majikanku. Den Aldo sengaja memfasilitasi aku, untuk menguji seberapa besar cintamu padanya. Maafkan aku Merry”
Merry tak kuat lagi membendung air matanya, ia menangis mengetahui sandiwara tanpa sutradara ini.

“Kalian berdua benar-benar JAHAAAT…!!! Aku benci kalian..”
Merry pun pergi dan berlari menuruni anak tangga. Sungguh Ia tak menyangka, bahwa akan seironi ini kisah cintanya.
“Merry…!!! jangan pernah menyesal dengan keputusan ini…”
Begitu, teriak si Vicky. Dan Merry tak menggubris, ia terus berlari.

Cerpen Karangan: Ariestya Wahyu K
Blog: bang-aries.blogspot.com
Bukan seorang pujangga, hanya seorang blogger bodoh sang sok pintar, ahirnya jadi driver. Biasa menggonggong di blog pribadi bang-aries.blogspot.com

Cerpen Cinta Harta Sang Perawan Tua merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Mereka yang Meninggalkan

Oleh:
Sepasang mata itu berkaca-kaca menatapku. Aku sudah menghancurkan satu lagi harapan dari orang-orang yang mengasihiku. Dia tidak menangis. Tatapan itu lebih seperti tatapan kecewa dan lelah. Mungkin ada sedikit

Karma

Oleh:
Lagu di ponsel berbunyi sangat panjang yang menandakan sudah pagi, lalu aku pun bangun dan mematikan Alarm itu. aku bersiap-siap untuk pergi ke sekolah yang jaraknya lumayan jauh dari

Di Atas Kertas Ku Berjanji

Oleh:
Ku tuliskan secarik kertas itu, tanda kekesalanku hari ini. Aku tak mengerti mengapa aku dianggap berbeda. Tatapan mereka, menganggapku seperti hewan yang menjijikkan bahkan lebih dari itu. Aku hanya

Ada Cerita

Oleh:
Namaku neila aku mahasiswa perguruan tinggi di yogyakarta aku punya pacar namanya nicko. Dia baik bahkan sangat baik. Awal ketemu dengan nicko secara tidak sengaja. Awalnya aku dan keluargaku

Cinta VS Perbedaan

Oleh:
Kisah ini berawal dari ingatanku tentang hari ulang tahun seseorang yang sudah 4 tahun lamanya tak ku jumpai semenjak perpindahanku dari kota tempat ku bertumbuh, makassar. Entah apa yang

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Cinta Harta Sang Perawan Tua”

  1. dinbel says:

    Gooods jobs

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *