Cinta itu Murah Hati

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 6 April 2013

Dewi Handayani merasa terpekur setelah membuka mukenanya dari menjalani shalat subuh. Ia tahu akan ucapan ibu di sebelahnya yang menjadi tahanan bersamanya di sel penjara wanita itu. Dewi masih beruntung jika hukuman yang akan diterimanya nanti mungkin tidak lebih dari lima tahun. Apalagi kasusnya masih tergantung dari orang yang ditusuknya, belum mati. Sementara ibu itu, wah sangat berat…

Ibu Yeti, 50 tahun, kini masih tertidur. Ia menceritakan motif ia membunuh anak laki-lakinya yang terpaksa dilakukan karena tidak tahan akan sikap si anak yang sudah menindasnya. Anak laki-lakinya yang remaja sudah bergajul wataknya dan suka melawan dia, hingga tindakan terakhirnya adalah membakar anaknya itu hingga tewas. Sungguh keji, tapi dia merasa rela kehilangan anaknya karena tidak tahan diperas dan dipukuli anak laki-lakinya itu.

Sementara kasus Dewi adalah cemburu pada mantan suaminya yang sudah menemukan penggantinya. Dewi juga mengalami masa muda yang tidak indah. Dewi merasa menyesal terpaksa menusuk Eduard, mantan suaminya itu demi memuaskan permintaan orang yang mengancamnya. Apa pasalnya, jelas Dewi perlu merenungkan masa yang telah lewat itu…

Yah, sebagai anak pelajar SMA, Dewi bersama teman gadisnya suka pada dunia hiburan, nonton band di berbagai tempat. Dewi juga suka berkhayal punya suami pemain band, karena memang dia tahu pemain band itu kaya dan hebat di matanya. Kenalah dia dengan Tommy Satrio yang memang pemain band playboy, yang membuat Dewi ikhlas melepaskan kegadisannya pada si penyanyi itu.. Dewi berharap Tommy bertanggung jawab karena otomatis, hubungan gelap pasti akan membawa musibah yaitu hamil.

Tetapi Tommy selalu menghindar dan menyuruh Dewi mengenali lagi berbagai laki-laki yang cocok jadi suaminya. Mungkin si Tommy berpikir, buat apa menikahi anak SMA yang notabene, anak seperti Dewi ini berasal dari keluarga sederhana, kalau tidak disebut minus. Tommy mengenalkan teman kuliahnya yang rajin beribadah dan suka main sepakbola, yaitu Eduard. Itulah cara Tommy melemparkan Dewi kepada Eduard dan terus kabur tinggalkan Indonesia dengan alasan kuliah di negara orang..

Eduard pemain bola kampus yang memang berhati baik dan sebetulnya sudah punya kekasih, Evelina gadis Eropa yang kuliah di Jakarta. Dewi mulai tertarik pada Eduard meski tahu itu adalah rencana Tommy agar lepas dari Dewi. Namun sebetulnya kasihan juga, kalau benih di kandungan Dewi, menjadi tanggung jawab Eduard. Itulah kira-kira perkenalan mereka saat Dewi memberi ucapan selamat usai pertandingan sepakbola antara fakultas tekhnik versus fakultas ekonomi.
Jebakan Tommy berhasil saat malam itu. Yah, Eduard saat menginap di tempat kostnya dibarengi Dewi saat tidur. Dengan cara dipermalukan di depan banyak temannya, Eduard harus terima kalau ia tidur dengan Dewi, hingga diharuskan segera menikah.

Eduard yang lugu atau mahasiswa yang tak pernah berkecimpung dunia kelabu dan tetap berdedikasi pada masa depannya, harus mengalah dan terima mejadi suami Dewi, padahal Eduard dan Dewi berbeda agama. Singkat cerita demikianlah perjalanan hidup pasangan Eduard dan Dewi.
Meskipun akhirnya orang tua dan saudara masing-masing tidak setuju ada pernikahan berbeda agama, yang tidak tahu apa latar belakangnya itu.

Eduard tetap kuliah dan lulus. Ia menjadi guru di SMP dan jadi guru bimbingan belajar di suatu tempat kursus. Dewi harus segera menyiapkan diri hingga melahirkan anaknya dan syukurlah suaminya setuju agar Dewi tetap melanjutkan sekolahnya hingga lulus SMA, demikianlah waktu yang terus bergerak, tanpa masalah yang berat. Eduard bertanggungjawab dan Dewi juga mencintai Eduard. Bahkan Dewi senang Eduard menamai anaknya Amanda Amelia pada anak Dewi dari hubungan gelapnya dengan Tommy.

Sayangnya tahun kelima pernikahannya itu, muncullah si brengsek Tommy yang menemui Dewi sewaktu pulang kerja. Dewi kaget, saat mobil yuke Tommy menahan laju jalan Dewi. “Halo Dewi.. Tambah cantik aja!
Teringatlah Dewi akan lima tahun lewat itu, kenapa mantan pacarnya itu memanggilnya. Juga menyuruhnyha masuk mobil. Dewi ingin menjauh, namun Tommy keluar dari mobil dan mau mencium dirinya. Tentu saja Dewi menampik. “Kurang ajar kamu!”
“Eh, kok gini, tanggapannya? Kan kamu berutang budi padaku, Dewi..” urai Tommy dengan santainya.
“Apaan, sudahlah sana! Kan masih banyak perempuan yang bisa kamu mau sama kamu, kak!” ucap Dewi mau terus berjalan.
Kata Dewi dia sudah menikmati hidup yang wajar dengan suami yang baik, tetap dianggap lelucon oleh Tommy. Bahkan kata Tommy pula,” Kita kan pernah beradegan panas di video, alias film po*no!”
Nah, kata-kata itulah menyesakkan Dewi dan membuat Dewi cepat-cepat kabur akan perkataan cowok seperti Tommy.
“Eh p*rek!” sungguh sadis teriakan Tommy yang hampir saja didengar orang lewat di jalan itu.

Dewi menangis pada malam harinya, menyesali pertemuan itu dan ingin rasanya menyuruh suaminya pindah rumah.
Namun upaya Dewi tidak kesampaian, karena Eduard juga yang didatangi Tommy, sambil menyerahkan jutaan rupiah pada Eduard. Memang Eduard tersinggung, namun kata-kata Tommy disertai ancaman, membuat Eduard menyerah. “Betulkah istrinya pernah melakukan hal yang tidak baik itu, dengan Tommy pemain band yang juga anak konglomerat ini?”
Apalagi Eduard juga tak harmonis dengan kakak Dewi yang fanatis, Farid, dan Ningsih. Eduard penuh tandatanya dan akhirnya menjauh dari rumah istrinya dan menulis sms: aku mau pulang ke rumah orang tuaku dulu..

ADVERTISEMENT

Tommy mencoba menunjukkan kesombongannya dengan datang menghadap ke rumah Dewi dan bilang pada Bapak Dewi, kalau dia bersedia menikahi Dewi secara muslim. Sungguh keberanian ini, diamini pula dengan alasan memang sepantasnya Dewi itu menikah dengan pemuda seiman. Tetapi Dewi tidak suka pada kebrandalan Tommy. Namun orang tua bahkan tetangga, setuju Dewi menikah lagi dan melupakan Eduard yang sudah jadi suaminya lebih dari lima tahun.

Jadilah Dewi istri Tommy dan mengetahui bagaimana bisnis narkoba Tommy yang meraup jutaan rupiah. “Tenang saja Dew, ada yang beking..,” begitulah ucapan Tommy meski kelakuannya sudah menambah kebencian Dewi padanya.
Ketika Dewi mengetahui suaminya itu menjadi tambah brengsek, menjadi laki-laki gigolo, maka kesallah Dewi, kalau suaminya itu memang hanya memperalatnya, bukan mencintai dan menghargainya. Dan terbukti Dewi selalu menjadi umpan saat transaksi narkoba suaminya itu dengan pembelinya. Sedih bukan?

Dewi yang cuma bekerja sebagai SPG di supermarket, dijadikan pengantar narkoba ke beberapa diskotik, yang sebetulnya Dewi tidak suka. Juga ke apartemen, yang bahkan pembelinya itu hampir-hampir mau memperk*sa Dewi. Sial benar nasib Dewi, menjadi istri Tommy, kok malah jadi tidak nyaman hatinya.

Eduard tetap laki-laki kristen yang baik dan telah kembali menemukan pengganti Dewi, gadis yang suka dunia kerohanian di gereja. Eduard sadar benar dia melakukan tindakan sembrono dengan menikah dengan wanita yang kurang beres. Namun hati Eduard juga kasihan pada Dewi itu. Dia manis wajahnya dan tak boleh terkungkung nasib yang tidak manis. Namun yah, itulah takdir!

Dewi karena ada kesempatan, berhasil menghubungi Eduard untuk melakukan pertemuan. Dan setelah itu Dewi bercerita sebanyaknya dan meminta hubungannya disatukan lagi. “Lawanlah Tommy,” seru Dewi pada Eduard.
Namun Tommy mulai menaruh curiga pada istrinya. Apalagi sudah menentang dengan kata-kata menolak menjual narkoba. Lalu Dewi berani bilang sangat berbeda jauh Tommy dengan Eduard, dan ini membuat Tommy kesal dan berteriak, “Akan kubunuh si Eduard dan kukasih kepalanya di depanmu!”
Sangat keji bukan kata-kata ini dan memang hal itu hendak dilaksanakan Tommy kepada Eduard. Tindakan yang penuh emosi ini, ternyata tidak direstui Tuhan. Pada hari betikutnya itu, Tommy mengacungkan samurai pada Eduard di suatu jalan. Dikejar-kejarlah Eduard oleh Tommy yang sedang ganas itu. Tiba-tiba sebuah truk melintas dan menabrak Tommy hingga Tommy pun harus menghembuskan nafas terakhirnya. Meninggal dunia di depan beberapa anak buahnya.

Hingga menjelang ending cerita itulah, Dewi diancam anak buah Tommy untuk membunuh Eduard. Dewi memang sadar, dia tidak akan mendapati cinta Eduard, apalagi Eduard juga menolak untuk rujuk, bersatu lagi dengan Dewi. Maka Dewi ke rumah Eduard itulah, sambil dalam pengamatan anak buah Tommy, Redy, maka ancaman itu dilakukan Dewi.
“Kita tidak ada cinta, kamu pura-pura menjadi istriku dan aku berusaha menerimamu apa adanya. Kamu pilih jalan hidupmu, dan aku rela melepasmu, Dew. Kenapa kamu kembali padaku?”
“Aku tidak ingin kamu membiarkanku menderita, kak. Aku ingin kakak menyayangi anakku dan menolong hidupku..”
Pertentangan itu menjadi buntu. Dewi tidak ingin Eduard, mantan suaminya menolak permintaannya. Hingga akhirnya ditusuklah Eduard dengan belati yang sudah disiapkan anak buah Tommy itu di tasnya. Maka rubuhlah Eduard dan Dewi merasa sedih telah menikam mantan suaminya yang baik ini…

Kembali di depan gerbang sel Dewi. Saat sipir menyuruh Dewi keluar pada siang itu. Dewi berjalan menemui Eduard dan kedua orang tuanya yang berada di ruang tunggu. Eduard ternyata tidak meninggal dunia, alias bisa sembuh dan sehat. Eduard berkata padanya: “Aku dan keluargaku menarik tuntutanku, dan meminta polisi tidak melanjutkan perkaranya ke pengadilan. Kamu dibebaskan Dew..”
Betapa murah hatinya Eduard dan melegakan hati Dewi. Inilah nasib baik yang membuat Dewi bahagia dan bangga telah mengenal Eduard yang tidak pernah menyakiti hatinya. Tuhan semoga ada Eduard-Eduard yang lain di bumi ini, yang bisa mengarahkan segenap remaja di Indonesia, untuk tawakal padaMu. Amin…

Karya : Jovian Andreas, dibuat dengan banyak disingkat adegannya, agar tidak jadi membosankan pembaca.

Cerpen Karangan: Jovian Andreas

Cerpen Cinta itu Murah Hati merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Haruskah Aku Yang Pergi?

Oleh:
Aku merenung sambil berbaring di atas kasur. Aku merenung, mengapa tidak ada yang menganggapku ada pada Dunia ini. Kecuali Bi Inah, pembantuku. Oh iya namaku Missy Aurelia. Aku kelas

Derita Tanpa Batas

Oleh:
Aroma kematian masih menguap ke segala penjuru arah, suasana duka sampai saat ini terus begeriliya menyesakkan dada. Ibunya masih di sini tapi sudah kaku sejak dini hari. Dian menangisi

Broken Home

Oleh:
Broken home, judul kali ini adalah broken home. Siapa sih yang gak tau apa itu broken home, semua orang pasti tau, kebanyakan dari mereka mengira itu hanya masalah sepele,

Aku, Langit dan Senja

Oleh:
Namaku Senja. Bukan karena orangtuaku suka senja atau karena aku terlahir di sore hari. Tapi karena bu Lilis menemukanku saat senja. Ya, bu Lilis seorang janda paruh baya yang

Temui Aku Yah, Bu

Oleh:
Tak ada yang berbeda dengan hari ini, aku dibangunkan lagi oleh deru peluru yang sangat mengganggu telingaku, aku dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka berusaha bangun dan mulai menata

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *