Kisah Kecil

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Sastra
Lolos moderasi pada: 5 March 2023

Rasa takut masih ia genggam. Di tangannya keringat dingin terasa hangat. Ia merasa gugup, sejujurnya ia sering merasa begitu. Menunggu bukan berarti bisa membuat tenang. Ia berjalan-jalan sebentar dengan perasaan yang sulit digambarkan.

Hatinya begitu kecil nan rapuh. Ia merasa seperti itu. Makhluk lemah seperti dirinya tak mampu sendirian. Ia memperhatikan sekitar. Saat rasa takutnya kembali datang, ia berusaha menghindar.

Maka duduklah ia di bangku nyaman. Ditunggunya seorang yang membawa rasa. Tak sanggup ia menahan lama, rindu yang dipegangnya. Ia mengingat kecilnya dirinya. Masih dengan rasa gelisah, ia berharap. “Semoga dia segera tiba.”

Beberapa menit berlalu cepat. Akhirnya, makhluk lemah lainnya pun datang. Disambut dia dengan hujan perasaan. Terlihat meriah walau hanya sebentar. Mereka duduk berdua, bercengkrama dan menyesap rasa. Saling tersenyum lalu bertukar rasa takut dan gembira.

Menikmati suasana dalam suka dan duka. Sedih sudah biasa, senang pun sama halnya. Mereka makhluk lemah yang sering dicerca. Dianggap bodoh oleh dunia. Peduli apa mereka, itu tak penting baginya.

Mereka masih teramat kecil di mata lainnya. Yang terkadang meremehkan mereka. Yang berusaha menjatuhkan mereka. Yang sering melempar hinaan kepada mereka. Serapah dan makian hanya melewati telinga. Selama keduanya baik-baik saja, maka dunia masih terasa nyaman bagi mereka.

Mereka masih merasa kuat. Walau masih kecil harus berusaha untuk menjadi besar. Mungkin sudah saatnya mereka berhenti diremehkan. Keduanya saling tatap, sekali lagi tersenyum dan merasa percaya. Wajah keduanya mereka-reka, seakan-akan bercahaya.

Berjalan keluar mereka dari sana. Untuk pergi menghampiri masa depannya. Sedikit tergesa-gesa, mereka tahu, mereka melangkah untuk berubah. Sekarang langkah mereka harus lebih besar, agar kelak dunia berhenti menatap tajam. Agar sekitarnya terasa lebih ramah dan tak menjatuhkan. Agar semuanya berubah dan lebih berusaha.

Perasaan kecil itu mereka simpan dulu. Rasa takut dan gugup harusnya merasa malu. Karena kedua makhluk lemah itu, terlihat sedang berjuang sekarang.

Dalam artian sederhana. Kata “kecil” Tidak selamanya kecil, tergantung dari sisi mana kau melihatnya…

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: RainZed

Cerpen Kisah Kecil merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Penggali Batu

Oleh:
Pagi masih belum terang. Sisa-sisa kabut masih menyelimuti desa Waturejo yang letaknya memang agak tinggi, di perbukitan. Dingin udara masih terasa di kulit. Tapi di sebuah rumah bambu sudah

Tentang Bara

Oleh:
Namaku Abi. Umurku 9 tahun. Aku masih duduk di kelas 3 SD. Sekolahku tidak terlalu jauh dari rumahku. Biasanya aku berangkat sekolah dengan teman-teman. Pulang sekolah juga begitu. Setelah

Rasa Yang Aneh

Oleh:
26 April. Di tanggal itu, tinta merah menandai kalender pribadiku dengan gambar waru. “Dmn” Tanya dia melalui sms. “D rmh” Jawabku singkat meniru gaya smsnya. “Ak mau ajak adik”

Makna Kehidupan

Oleh:
Indahnya tahun baru 2014 meskipun pada detik pertamanya, alam menyambutnya dengan tangis haru. Suka cita dan bangga langit kota menyambutnya dengan turun Gerimis nan indah. Bak bidadari yang turun

Kebodohan Nyonya Vinvy

Oleh:
Nyonya Vinvy adalah istri seorang pejabat tinggi di daerahnya. Ia sangat sombong, tetapi bodoh. Ia gemar mengoleksi lukisan karya pelukis ternama. Ia tak mau kalah dengan istri pejabat lainnya.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *