Mimpiku Sukses
Cerpen Karangan: Shafwan MaulidiKategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 8 April 2013
Senja di pulau maduraku mengantarkanku menuju desa kecil yang bernama bakburu bersama ayah dan ibu serata adik perempuanku yang tidak jauh sama umurnya denganku kami kembar bersaudara meski bukan kembar laki-laki atau perempuan, kami kembar secara utuh aku paling tua di banding adik perempuanku dulu kami berdua berpisah lantaran ibu dan bapakku yang hubungannya putus dikarnakan masalah keluarga namun mereka bukan berarti bercerai tapi mereka pisah ranjang lantaran masalah yang mengotori cinta ibu dan ayahku, kecilku dulu hanya sebatang kara hidupku sederhana aku merangkai kata dunia dengan pena karna semenjak aku tumbuh dewasa aku suka menulis, dulu bapakku adalah seorang pelukis namun dia berhenti karna harus membantu sekolah yang membutuhkannya, sejak kecil aku sudah bermimpi menginjajakkan kaki dengan kesuksesanku.
Aku anak pedalaman sebut saja dengan julukan si bolang selain suka menulis aku suka berpetualang mencari keindahan di balik rimba-rimba hutan selepas sekolah biasanya aku dengan teman teman menelusuri hutan dan mandi di air terjun tinggi tempat impianku dimulai, sukses selalu menjadi mimpiku, alfin nama sehari-hari yang mereka panggilkan padaku memang sedikit mirip dengan nama orang kota namun aku hanya orang pedesaan yang hanya mampu berkaca lewat mimpi malam, dua tahun perpisahan ibu dengan bapak akhirnya mereka menemukan titik terang dengan hubungan keluarga ibu dan bapak mereka barsatu kembali, dulu aku masih belum bertemu dengan saudara perempuanku yang wajahnya mirip lantaran dia kembar denganku, memang sangat unik aku malah tersenyum menapaki wajahku seorang wanita.
Dan sekarang inilah aku 25 tahun seorang mahasiswa lulusan bahasa karena aku suka berkarya, dan ini riani shalehah adik perempuanku yang sudah lulusan ekonomi kami wisuda sarjana S1 dengan bersama karna kuliahku dengannya sama kami kuliah di yuniam tempat ibu dan bapakku mondok dulu, dan sekarang aku siap mewarnai dunia dengan tanganku, berat menuju sukses aku dan riani hampir goyah karna faktor ekonomi yang kurang mendukung namun kami tidak mau menyerah begitu saja aku dan yani tetap semangat menghadapinya.
***
Bakburu desa yang sekarang aku tempati bersama keluargaku desa kecil yang menyimpan sejuata dahaga dan kerinduan tak heran kalau bakburu terkenal dengan orangnya yang kreatif dan berpendidikan meski terpandang desa tapi orang-orangnya rukun dan tentram semua kompak dan terkonsep, mimpiku ku letakkan di desa ini sejuata mimpi yang ku tampung dan ku punya sesudah sekian lama aku merenunginya, keluargaku adalah keluarga yang sederhana namun kita tetap akan jadi orang rukun, bapakku seorang guru panggilan bukan berarti dia menjabat sebagai dosen harus di panggil ketika harus mengajar namun ayahku bisa di bilang seorang guru yang rela mendapat upah meski hanya sepuluh ribu, dia rela menggantikan guru yang absen atau berhalangan untuk datang mengajar, pekerjaannyapun bukan pekerjaan yang menetap namun dia hanya bermodalkan sabar dia hanya minta “innallaha maassobirin” orang sabar itu di sayang oleh allah, pesan yang selalu tercantum di hatinya, ibuku dia sosok mulia bagiku sosk wanita tegar kuat yang rela banting stir tuk kehidupan rumah tangganya ibu harus rela bangkat pagi ketempat kerjanya agar semua yang telah di targetkan selesai ibu bekerja sebagai karyawati di pabrik gudang garam, dengan sabar ia jalani, riani adik perempuanku mustahil ku paham dia sudah bersuami, menikah dengan orang yang ia cintai dan dia tidak munkin akan menemaniku untuk mewujudkan mimpiku, alfin aku sendiri yang hanya bisa menulis dan hanya jadi sampah bagi keluarga, setelah dua bulan yang lalu aku mengalami gangguan pada system otak dan pikiranku aku tidak diperbolehkan memikirkan sesuatu dengan berlebihan karna takut berakibat pada otakku, aku hanya membusuk di ruangan ku ini, sama halnya dengan sampah namun aku mengembangkan tulisanku lewat sedikit apa yang kubisa selama ini, juru tulis itulah yang selalu menjadi harapanku seorang jurnalis aku ingin di kenal publik lewat tulisan ini sesuai dengan buku “AKU MENULIS KARNA AKU ADA”.
Dulu ketika muda semasa aku sekolah aku hanya menjadi bahan ejekan mereka para manusia kotor ejekannya yang kotor najis membuatku merasa minder tuk bersekolah namun seorang gadis mau berteman denganku dia peduli dengan keadaanku, sebut saja marni sumarni wanita lugu ber bibir tipis, aku dan marni dekat dan menjadi teman di waktu masih sekolah, namun selang beberapa tahun berlalu dia menjauhiku dia memutuskan untuk tidak mengenalku, namun itu tidak masalah bagiku yang bermasalah hanya otak dan penyakit ini, setelah pelulusan kelas akhir aku tertekuk bingung kemana harus ku injakkan kaki ini, cita-cita yang banyak untuk masa depan yang suram, bagaimana aku sukses sedangkan aku hanya terpandang orang idiot.
***
Tahun 2012 yang membawku pada suatu yang tidak dapat kupercaya, aku sudah wisuda S1 bersama adik perempuanku, sarjanapun selesai aku terlempar dalam kehidupan yang penuh dengan kata pengangguran, adikku di lamar oleh laki-laki yang ia cintai, aku hanya bisa pasrah pada Allah, sungguh ini pahitnya hidup yang ku rasakan, desa kecil ini memberiku semangat baru yakin aku pasti bisa melewatinya karya ini tangan ini pena ini akan menentukan nasibku, aku harus menulis dan terus menulis sampai waktu nanti habis karangan demi karangan sudah ku kirim melalui pos seminggu ku tunggu belum saja termuat namun tulislah dengan kata sukses, aku pasti bisa.
Maret 2012 karya ke 50 yang ku kirim ternyata belum juga termuat harapan ku banyak untuk karya ini perjalanan yang rumit tapi ini adalah jalan sukses untuk di kenal mereka, seminggu lagi ku tunggu dan al hasil karangan 51 ku termuat dan inilah jalan suksesku yang ku mimpikan seterusnya, aku mungkin bisa, aku datang suksessssss.
Pemuda :07/april/2013
Cerpen Karangan: Shafwan Maulidi
Facebook: Uzhumakhi Kanzho
Cerpen Mimpiku Sukses merupakan cerita pendek karangan Shafwan Maulidi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Penjaga Tanah Kosong
Oleh: Anastasia Triwinarni“Lihat, pelakunya beraksi sekitar jam 11.45 malam. Tapi, mukanya di sini tertutup masker. Enggak kelihatan,” ujar Pijar. Pijar sekeluarga sedang melihat rekaman cctv di samping rumah. Mereka semua ingin
Gimin
Oleh: Amanah AgusKetika Gimin sedang bermandi keringat menggenjot sepeda berkaratnya, teman-temannya sudah berdoa di dalam kelas. Pak Ahmad pun sudah berada di dalam ruang kelas 5 akan segera memulai pelajaran jam
Kampung 1001 Malam
Oleh: Syakilla Kharisma Nabila Putri‘Kenalin nama aku Adya Savita Ushmila Putri orang terdekatku biasa memanggilku Savita yang berarti Matahari, umurku 17 tahun lahir di tahun 2004 bertepatan dengan bulan kemerdekaan Indonesia, Tidak ada
Kebahagiaan Singkat
Oleh: Vixia AriestyaIni kisah tetang alasan dibalik nama gue. Nama gue boleh lo panggil Randy. Gue siswa salah satu SMA di Jakarta. Dari gue kecil gue selalu di tanya arti nama
Anak Kecil Di Tepi Pantai
Oleh: Humaira. Z“Nir, aku ingin pergi ke pantai kejawanan. Kamu mau ikut menemani aku tidak?” Tanyaku positif. Padahal aku sangat kecewa tak ada Juli dan Aliya. Tapi tak apalah aku mau
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply