Pejual Sayur Yang Tamak

Cerpen Karangan: ,
Kategori: Cerpen Kehidupan, Cerpen Nasihat
Lolos moderasi pada: 5 February 2023

Suatu ketika, seorang ibu-ibu tua sedang menangis dikarenakan dia tidak mempunyai pekerjaan, akhirnya dia datang meminta pekerjaan pada saudagar sayur. Ibu-ibu itu pun diterima, upah yang ditawarkan sesuai dengan keinginannnya. Lokasi tempat jualannya pun dekat dengan rumahnya. Oleh karena itu ibu tersebut bertekad untuk bekerja dengan sungguh-sungguh.

Akhirnya sang saudagar sayur memberinya modal untuk membeli kebutuhan sayur-sayuran dan menunjukan area tempat dagangnya. Hari pertama, penjual sayur itu dagangannya telah habis laris manis, ”Wah hebat sekali kamu, bisa menjual habiskan semua sayur itu dalam satu hari”. Kata saudagar sayur yang merupakan atasannya sekarang.

Termotivasi oleh perkataan itu, sang penjual sayur pun akhirnya membeli lebih banyak sayur untuk dijualnya pada esok hari. Tetapi, hari itu ia hanya bisa menjual setengah dari hasil sayur yang telah dibelinya. Hari berikutnya hasilnya pun tetap sama.

“Aku pasti telah kehilangan kefokusanku”, pikir penjual sayur itu. Dia menghadap kepada saudagar sayur itu untuk meminta maaf dan mengatakan kepada saudagar sayur itu bahwa dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

“Apakah aku terlalu berlebihan membeli sayuran untuk daganganku”, penjual sayur bertanya kepada dirinya sendiri. “Coba engkau pikirkan apa yang telah terjadi saat ini saya tidak mau memikirkannya”, ujar saudagar sayur tersebut.

Terkadang bekerja keras saja tidaklah cukup untuk mencapai kesuksesan. Kita harus bekerja dengan cerdas. Si penjual sayur itu sebetulnya memiliki potensi yang hebat dalam berdagang. Sayangnya, ia tidak memiliki sikap yang tepat untuk dapat berhasil. Melalui kerja keras dan sikap yang cerdas, tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

Cerpen Karangan: Keysa Herlia, SMPN 1 PURI
Blog / Facebook: Keysa Herlia
Jangan lupa follow ig ku ya @keysaherlia_
terimakaciii 🙂

Cerpen Pejual Sayur Yang Tamak merupakan cerita pendek karangan , , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Bulan dan Ramadhan

Oleh:
Hari sudah mulai gelap, adzan magrib beberapa menit lagi akan berkumandang. Ramadhan kali ini terasa aneh bagi Bulan, gadis yang baru saja lulus SMA itu merasa sepi di tengah

Kisah Petani

Oleh:
Suatu hari seorang petani sedang duduk bernaung di bawah pohon beringin di dekat sawahnya. Petani itu duduk dengan tatapan sayu seraya memandangi tanaman padinya yang mulai menguning. Petani itu

Sepotong Daging Buat Asih

Oleh:
Angin sepoi berhembus menggoyangkan daun-daun kangkung. sinar matahari mulai meredup tak seperti waktu siang hari yang terik. sengatanya membuat kulit serasa terbakar. Marni. seorang wanita tua, masih sibuk memotong

Tabrak Lari

Oleh:
“Ga sarapan dulu, Yah?” “Ga, Mah. Ayah harus cepat-cepat ke kantor.” Jonan mengambil kunci mobil dan langsung berbalik, “Ayah pergi dulu, assalamu’alaikum.” “Wa’alaikum salam,” balas istri Jonan. “Tumben ayah

Ibuku Arti Sahabatku

Oleh:
Waktu semakin cepat berlalu. Itulah rangkaian kata kata yang membebani pikiran Lisa saat ini. Lisa adalah siswa yang sedang duduk di kelas satu SMP. Kebetulan hari ini Lisa genap

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *