300 Detik
Cerpen Karangan: Aurellia Khadeliu SusantoKategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 8 December 2015
Gara-gara sebuah Nostalgia pesawat Hercules yang dulu Clara tumpangi, Mama dan Papa jadi meninggal. Ya, nostalgia itu yang selalu menghantui jiwa Clara tiap pagi, malam pun begitu. Clara mencoba melupakan hal itu namun tetap tak bisa. Sedangkan Delisa, Adiknya mampu melupakan kejadian itu. Hanya 300 detik. Ya, pesawat itu hancur dalam 300 detik. Clara tak mampu membendungi air matanya lagi, karena rasa ketakutannya sudah berada di titik yang terakhir. Hal buruk itu dimulai ketika Clara akan pindah rumah ke Bandung..
Flashback — Bandara
23 Desember 2015, Bandara
12.30 AM
“Clara, cepetan! Itu pesawatnya mau berangkat sebentar lagi!” Teriak Mama dan Papa Clara.
“Iya kak, cepetan!” Suruh Adik Clara, yakni Delisa.
“Iya bentar!” Seru Clara. Clara pun berlari mendekati Mama dan Delisa.
“Ih, dasar, Kakak kok lama banget, sih!” Delisa manyun. Tanpa basa-basi, Clara menyambar Delisa, “Daripada kamu, Menor!”
Delisa pun terdiam. Samar-samar, pipinya memerah.
TING.. TONG..
“Keberangkatan menuju ke Bandung 10 detik lagi. Para penumpang harap bersiap memasuki pesawat Hercules ini,” Ucap sang pilot dengan tegas.
Mama, Papa, Delisa, dan Clara segera mencari kursi VIP mereka. Nomor H63J, dan seterusnya.
SUINGG!! Pesawat berangkat secepat kilat. Di tengah perjalanan, pesawat kehilangan jalur, ditutupi oleh awan yang tampak berbahaya. Pesawat itu terjatuh, semua penumpang pun ikut terjatuh. Sebagian berteriak dan sebagian melarikan diri menggunakan parasut. Keluarga Clara tidak membawa apa-apa lagi selain makanan dan kumpulan baju. Clara dan Delisa diselamatkan oleh seorang pria suruhan Papa, namun.. Mama dan Papa meninggal dunia di pecahan-pecahan pesawat itu.
“Papa.. Papa masih hidup, kan?” Delisa memeluk jasad Papa yang hendak dikuburkan. “Papa, jangan bercanda! Ayo main sama Delisa, pa!”
Tangisan Delisa tak dapat terbendung lagi. Air mata itu mengucur sampai ujung pipi Delisa.
“Del.. udah, jangan nangis lagi..” Hibur Clara sambil mengusap air mata Delisa. “Mama dan Papa udah meninggal,”
Delisa menggeleng, “Belum, kak! lihat, dari tadi Papa main terus bareng Delisa! lihat, kak!” Tegasnya.
Clara melihat ke sekeliling, namun yang ia lihat hanyalah jasad Mama dan Papanya yang sudah melepuh termakan badan pesawat.
Flashback — 2015
13 November 2015, Jakarta
23.00 PM
Clara terus memikirkan kejadian itu dari awal sampai akhir kisah. Tak mampu berbicara dan tersenyum lagi, hanya ada seulas dendam dan geram pada pilot yang mengendarai pesawat yang ia tumpangi dulu. Di balik senyum Clara, tersimpan kebencian. Di balik tawa Delisa, tersimpan kemusyrikan. Tak ada kata-kata yang dapat mereka ucapkan, karena 300 detik saat ini dan 300 detik ke masa depan, mereka akan terus bertukar kenangan cerita dalam hati walaupun tidak bisa diucapkan langsung olehnya.
TAMAT
Cerpen Karangan: Aurellia Khadeliu Susanto
Profile Of Me (Aurellia Khadeliu S.):
Penulis NOVEL4UGAIZ, Member GRAMEDIA, Member Majalah GIRLS, Member Justice Friends, Quotes MAKER.
Cerpen 300 Detik merupakan cerita pendek karangan Aurellia Khadeliu Susanto, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Seribu Alasan di Atas Flyover
Oleh: Rojwa Legiana RachmiadiDi tengah-tengah kota Jakarta yang sibuk, ayah pun bertanya, “Anak-anak jaman sekarang, pacaran kok di atas flyover? Nggak ada tempat lain apa?”. Aku tersenyum. Lucu juga ya, dari sekian
Promises
Oleh: Nabilah Nur Inayah MGumpalan-gumpalan awan berwarna abu-abu memenuhi langit siang itu. Setetes demi setetes air jatuh membasahi bumi, bersamaan dengan jatuhnya tetes demi tetes air mata yang membasahi pipi seorang gadis kecil
Magic Shop: Answer (Part 2)
Oleh: Anggie Yunita PutrieKeesokan harinya di SMP tempat Tika magang, teman-temannya mulai membahas langkah apa yang selanjutnya akan mereka ambil. Selain itu, tak sedikit dari mereka akan menikah setelah menyelesaikan belajarnya. Semua
Terbaik
Oleh: Thalita N.BIndahnya suara kicauan burung kenari yang terbang kian kemari. Tak biasanya aku terbangun sepagi ini. Aku beranjak dari ranjangku dan membuka jendela kamarku. Bahagianya aku karena ini hari ulangtahunku.
Aaaissshh.. Hari Yang Menyebalkan
Oleh: Alifah Evi ScaniaKriinggg… Kringg… Aissshh… Heeey, ayolah, kurasa ini bukan saat yang tepat untuk HP yang telah ku pasang alarm berbunyi. Sekarang benda itu masih sanggup bernyanyi dengan rasa tak berdosa,
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Maaf kak, cerita ini rupanya banyak Opininya daripada Fakta cuman gurau
Masa ada parasut, setahu saya pesawat hercules itu bawa tantara bukan bawa keluarga orang
Lagian itu kan cerpen fiksi dan harusnya elo ngerti. Berani kritik, berani buat cerpen juga!
Bagus cerpenya. Sedihnya dapet, serunya dapet, lucunya juga dapet, horornya dapet, ah pokoknya top banget lah gan
Wow.. Bagus ceritanya XD apalagi kalo dibuatin filmnya
BAGUS, Kak!! BAGUS BANGET! Top deh! Udh sering bngtt Aku baca Cerpen ini, gk bikin bosen!
Trims BGT! Pasti cerpen kamu lebih bagus daripada aku.
O em ji perfect inih aku sering liat cerpen-cerpenya adek Aurellia Khadeliu Susanto! Semuanya bgs-bgs daaahh
Bagus ceritanya:) Haruuu:) Update lagi dong cerita lain:)
Bagus ceritanya..Memang kakak kelas idaman.Kapan2 ajarin ya kak