Bersyukur Menuju Kebahagiaan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Bahasa Jawa, Cerpen Keluarga, Cerpen Nasihat
Lolos moderasi pada: 7 November 2014

Di sebuah desa yang sangat jauh dari kota, dimana desa itu terletak di malang di jalur perjalanan gunung semeru yaitu desa ranu pane. Di desa ranu pane ini ada sebuah keluarga yang amat sangat sederhana. Namun dari kesederhanaan itulah membuat masyarakat desa ranu pane menghormati keluarga ini.

Di desa ranu pane banyak sekali pendaki gunung yang singgah untuk beristirahat sebelum melanjutkan pendakian ke puncak gunung semeru. Apalagi menjelang memperingati 17 agustus, biasanya para pendaki banyak sekali yang datang untuk mengadakan upacara 17 agustus di puncak gunung semeru.

Pak arto adalah seorang yang memiliki warung di ranu pane biasanya pak arto selalu menyediakan jenis makanan baru, untuk para pendaki karena biasanya warung pak arto terus menerus laku apalagi menjelang 17 agustus. Pak arto memiliki keluarga yang sangat sederhana, pak arto memiliki satu anak laki-laki yang bernama tito dan mempunyai seorang istri yang bernama bu ayu. Walaupun hidup bertiga pak arto selalu merasakan kebahagiaan dengan keluarganya. Pak arto selalu menganggap bahwa keluarga selalu lebih indah dibandingkan gunung semeru. Walaupun banyak pendaki mengatakan bahwa gunung semeru paling indah dari apapun.

Pak arto sosok yang tegas namun rendah hati, bicaranya lembut dan selalu sopan terhadap siapapun. Pak arto dikenal oleh penduduk desa ranu pane sebagai orang baik dan bijaksana, kadang kala di saat orang-orang di desa ranu pane sedang ada masalah, pak arto sering membantu memecahkan masalah. Walaupun pak arto hanya tukang jualan gorengan, penduduk ranu pane sangat menghargai pak arto, biasanya pak arto membuka warung pukul 8 pagi, dibantu dengan bu ayu istrinya dan bu ayulah yang memasak hidangan untuk para pembeli dan pak arto yang menjaga warungnya. Bu ayu biasanya memasak gorengan, seperti goreng pisan, gehu dll. Namun selalu tidak disangka-sangka gorengan yang biasanya habis pada sore hari, kini siang hari sudah habis dibeli oleh para pendaki.

“pak tumben to gorengan kita habis jam segini”
“ya alhamdulilah bu. Berkat ibu masak gorenganya enak” pak arto sambil ketawa
“ye bapak toh gimana, kalo gorenganya ndak habis berarti gak enak ya to”
Pak arto tertawa kecil, ibu tuh jagoanya bapak dalam soal memasak, jadi kalo toh gorenganya ndak habis ya tetep saja masakan ibu paling juara.
“bapak ni ya bisa saja toh merayu ibu.

Walaupun pak arto selalu bercandain dan merayu bu ayu. Bu ayu selalu merasa bahagia walaupun harus berjualan gorengan bersama suaminya. Bu ayu menganggap kekayaan tidak menjamin kebahagian namun kebahagiaan menurut bu ayu, selalu dekat dan bersama dengan orang yang bu ayu cintai dan sayangi.

Pada pukul 9 malam biasanya pak arto menutup warungnya, dibantu dengan anaknya tito.

“nak angkat kursi kayunya, bapak mau tutup warungnya”
“sampun pak, kursinya udah tito angkat pak”
“yowis bantu bapak beresin barang-barang dapurnya”
Tito pun membantu pak arto untuk menutup warungnya, sesudah selesai menutup warung biasanya pak arto solat isya bersama dengan bu ayu dan tito, karena mesjid sangat jauh dari rumah pak arto, setiap solat isya pak arto berjamaah dengan keluarganya di rumah. Selesai solat isya berjamaah, mengaji al-quran pun menjadi rutinitas setiap malam. Pak arto selalu menanamkan kepada keluarganya untuk selalu mengaji setiap malam, agar keluarga diberkahi kebahagiaan dan ketenangan. Setelah mengaji biasanya pak arto selalu memberi nasehat kepada tito. Malam itu pak arto memberi nasehat kepada tito.

“to bersyukur suatu kewajiban untuk kita, susah maupun senang kita harus tetap selalu bersyukur” karena syukur itu nikmat, tenang dan damai, walaupun bapak ndak bisa menyekolahkanmu ke jenjang sma tetep saja bersyukur, alloh maha besar to, mungkin saja alloh ngasih jalan untukmu agar bisa melanjutkan sekolah”

Itu lah kata-kata yang di ingat oleh tito pada malam itu. Biasanya pak arto juga tidak lama jika berbicara dan memberi nasehat kepada tito. Tito hanya bisa mendengarkan apa yang pak arto bicarakan. Tito selalu menganggap nasehat itu merupakan satu perhatian dan perhatian merupakan rasa kasih sayang.

ADVERTISEMENT

Tito hanya anak remaja yang berumur 16 tahun, tito tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang sma karena faktor biaya dan perjalanan ke kota malang sangat jauh sehingga tidak memungkinkan untuk pulang pergi dan juga belum biaya transfortasi, waktu sd dan smp tito tinggal di malang bersama neneknya, karena neneknya kini sudah meninggal, rumah yang didiami pun dijual untuk pembagian waris. Dan sekarang tito hanya membantu pak arto jualan jajanan di ranu pane, walaupun tito berharap ingin melanjutkan sekolah sampai sma.

Biasanya pada malam hari tito selalu duduk di depan rumah, sesudah selesai mengaji dan mendengarkan nasehat dari pak arto, tito selalu mencatat diary tentang kegiatanya setiap harinya dan menulis cerita. Walaupun tito tidak bisa melanjutkan sekolah tapi tito mempunyai mimpi menjadi seorang penulis.

“terima kasih ya alloh engkau telah memberi seorang ayah yang tegar untuk tito, dan juga seorang ibu memberi kelembutan untuk tito. Jadikanlah orang tua tito menjadi orang yang selalu merasakan kebahagiaan dunia dan akhirat amien.
Alhamdulillah. Kau memberi keluarga yang sangat berarti, walaupun ya alloh tito ndak bisa melanjutkan sekolah tapi tito sangat bahagia bila terus berada di keluarga ini, semoga kau selalu memberi kedamaian dalam keluarga ini, amin”

Keesokan harinya tito menjalani runtinitas pagi hari yaitu membersihkan wisma pak ajat, biasanya tito mendapat upah dari pak ajat atas jasa membersihkan wismanya.
“to ini upahmu hari ini”
“matur nuhun pak”
“nanti malam koe dateng kesini ya”
“nanti malam pak, untuk apa, ndak biasanya bapak nyuruh tito dateng malem kesini lagi.
“ora opo-opo koe kesini saja”

Tito kebingungan sekaligus penasaran tidak biasanya pak ajat menyuruh datang malem hari, akhirnya tito pulang ke rumah dengan sesuatu yang mengganjal dalam hatinya.
Di warung, pak arto masih melayani para pembeli dan bu ayu masih memasak gorengan, tak lama kemudian tito datang nyamperin bu ayu.

“aslamulaikum bu, tito pulang”
“walaikum salam, udah pulang to, makan dulu, ibu sudah masakin kesukaan kamu to”
“wah ibu masak apa hari ini”
“ibu masak kangkung toh buat kamu sama bapak”
“yowis bu ntar makan bareng sama bapak”

Selesai makan tito dan pak arto kembali ke rutinitas masing-masing.

Malam pun datang setelah solat isya, tito menuju wisma pak ajat, dengan udara yang sangat dingin, membuat kulit tangan tito kelihatan pori-pori. Dan membuat langkah tito seperti membeku.

Sampai di wisma, pak ajat yang sedang berdiri dengan tangan melipat di dadanya, dan terseyum kepada tito, membuat jantung tito berdetak lebih kencang seakan-akan jantung pun tidak bisa menahan rasa penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi.

“to lama sekali kamu datang kesini”
“maaf pak, tito baru datang, tadi solat isya dulu”
“yowes ora opo-opo silahkan duduk to, ada yang mau bapak bicarakan sama kamu”

Dengan rasa penasaranya akhirnya tito langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan pak ajat dan secangkir teh hangat di meja.

“to, kamu kan sudah lama kerja di wisma ini, kamu keberatan gak kalo kamu saya pindahkan ke wisma saya yang berada di kota malang”
“dipindahkan pak, terus keluarga tito disini bagaimana pak”
“ndak apa-apa saya yang akan minta izin sama orangtuamu, sekalian kalo kamu pindah kesana saya bisa sekolahkan kamu di sma teman saya.

Tito pun berpikir kembali untuk menyakan soal biaya,

“mmm saya ndak punya biaya untuk melanjutkan sekolah pak”
“kamu gak perlu kuwatir soal biaya, saya yang akan membiayayai sekolahmu”

Hati tito yang tadinya berdetak kencang akhirnya merasa terlepas, seperti ada halilintar namun tidak ada hujan, seperti ada badai namun tidak ada angin. Tito pun menangis, terima kasih banyak pak.
“saya akan segera pulang untuk memberi tahukan kedua orangtua tito”
“yowis hati-hati pulangnya. Kabarin saya jika ada apa-apa ya”
“engge pak. Matur nuhun”

Tito pun berlari secepat kilat, tidak sabar untuk memberitahukan bapak dan ibu.
“asalamualiku bu hah hah hah ”
“walaikum salam, kamu kenapa toh kaya yang di kejar setan aja, istrahat dulu, ibu buatin kamu minum ya”
“ndak usah bu, tito ada kabar baik”
“kabar baik apa apa toh. Istirhatin dulu”
Tanpa berpikir panjang akhirnya tito memberitahukan berita baiknya kepada bu ayu. Bu ayu pun menangis mendengar ucapan tito, “alhamduliah berkat alloh to, cepat beritahu bapakmu” tak lama kemudian tito pun datang ke warung pak arto.

“pak ada kabar baik buat bapak”
“kabar baik apa to, bapak sedang melayani pembeli dulu”
“iya pak, tito mau dibiayai sekolah sama pak ajat”
Gelas yang berisi kopi yang sedang di seduh pak arto pun jatuh setelah mendengar ucapan tito.
“serius nak, alhamdulilah, semua berkat alloh, kita harus selalu bersyukur, ini bukti kekuasaan alloh to”
“iya pak, alhamdulilah,akhirnya tito bisa melanjutkan sekolah”

Akhirnya tito mengikuti pak ajat ke kota malang untuk mengurusi wisma dan melanjutkan sekolah sma.

Rasa bersyukur adalah hal yang sangat penting, jangan takut dengan kesulitan yang ada di dunia ini, bahwa cukup kita selalu bersyukur kepada maha pecipta dan berusaha, karena di setiap kesulitan sesungguhnya ada kemudahan. Semoga kita di golongkan menjadi orang yang selalu bersyukur. Amien

Cerpen Karangan: Purnama Adnan
Facebook: purnamaadnan.blogspot.com

Cerpen Bersyukur Menuju Kebahagiaan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Terima Kasih Kakak

Oleh:
Suatu hari ada kakak beradik yang selalu rukun. Sang Kakak bernama Erlinda yang berumur 20 tahun dan sang adik bernama Riana yang berumur 15 tahun. Riana dan Erlinda memiliki

Kehilangan Yang Sama

Oleh:
Wanita berparas ayu itu duduk tak berdaya meratapi nasibnya kala jingga datang menjelma. Butiran air mata perlahan mengalir di permukaan pipinya seiring jingga yang mengucapkan salam jumpa dari sang

Kabar Mengejutkan

Oleh:
Aku terhenyak tak percaya mendengar kalimat yang diucapkan Windu, adikku. “Yu, mohon restunya, minggu depan aku akan melakukan operasi pergantian kelamin,” katanya seperti sebuah bom di telingaku. Aku tahu

Ku Hanya Butuh Kasih Sayangmu

Oleh:
Mentari telah memancarkan sinarnya, menyambut milyaran manusia. Seberkas cahaya yang masuk melewati kaca jendela kamar mampu menyilaukan mata seorang lelaki muda yang biasa disapa Raka. Pemandangan nan indah yang

Si Sibuk Pencari Duit

Oleh:
Anggota Komunitas Pencari Uang atau Si Sibuk Pencari Uang itulah image yang tertancap untuk kedua orangtuaku. Image itu dilontarkan oleh seorang ustadzah di kampungku. Sejak kecil aku tahu kalau

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *