Biola Varyn
Cerpen Karangan: Eradilla Ul AkhiraKategori: Cerpen Anak, Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 26 December 2017
“Uuh..” Varyn kesal. Ia mencampakkan biolanya ke atas kasur merah mudanya.
“Ujian biola! Haruskah di sekolah ada ujian musik?” Varyn menggerutu kesal. Bukan berarti Varyn membenci musik. Ia sangat mahir bernyanyi. Tapi ia sama sekali tidak bisa menggunakan satu alat musik pun. Dan ada ujian keterampilan menggunakan alat musik 3 minggu ke depan. Sedangkan Varyn hanya mempunyai sebuah biola putih pemberian Kakeknya.
“Masa iya liburan sepekan dihabiskan belajar sih?!” Varyn menendang kursi belajarnya hingga terjatuh.
“Varyn! Lekaslah turun makan malam dulu…” Ibu Varyn memanggilnya.
“Iya bu… Varyn segera turun…” Jawab Varyn sambil membuka pintu kamarnya. Dan datang ke arah meja makan dengan wajah yang terlihat kesal. Varyn hanya menatap makanannya sambil sesekali memasukkan sesendok nasi ke mulutnya tanpa merasa nafsu makan.
“Ujian tinggal 3 minggu lagi. Iya kan Ryn?” Tanya ayah Varyn. Varyn hanya mengangguk sebagai jawaban ‘ya’. “Sepekan ini kita liburan ke mana?” Tanya mama Varyn.
“Kita berkunjung ke rumah Kakek saja. Bukannya Varyn harus ujian praktek musik? Tentu Varyn harus menggunakan biolanya,” Varyn mendongak melihat ayahnya. Ia kaget mendengar keputusan ayahnya, sejak kapan ayahnya tau kalau Varyn akan praktek musik? Sedangkan Varyn tidak mengatakan apapun soal ujian prakteknya3 minggu nanti.
“Ayah tau dari mana soal ujian Varyn?” Tanya Varyn penasaran.
“Miss Disa mengatakan Varyn sama sekali tidak menunjukkan bahwa Varyn bisa menggunakan alat musik. Dia juga bilang Varyn harus berlatih banyak menggunakan alat musik.” Ayah Varyn menjawab datar.
“Benar benar liburan yang tidak menyenangkan,” rutuk Varyn kesal.
“Ide yang bagus!” Mama Varyn menyetujui.
Varyn segera menyudahi makannya dan kembali ke kamar. Ia mulai menyiapkan seluruh keperluannya besok. Setelah selesai dipandanginya biola putihnya yang masih berada di atas kasur.
“Apakah aku bisa?” Varyn bertanya pada dirinya. Ia merasa pesimis mengingat caranya bermain biola saat diajari Kak Wini tadi siang. Kak Wini sendiri adalah tetangganya yang lebih tua 5 tahun dari Varyn.
Suaranya benar benar menyakiti telinga siapapun yang mendengarnya.
“Huh dasar biola tak berguna!” Ungkap Varyn kesal.
“KRIIIIING” sebuah suara cukup nyaring membuat Varyn terbangun. Dengan rasa malas ia menggapai jam bekernya. Dan segera beranjak dari posisinya. Diambilnya handuk bergambar Little Pony dan ia langsung menuju kamar mandi. “Hoam…” Ia menguap malas.
Celana jeans panjang dipadu padankan dengan pakaian polkadot biru hijau kuning lengan panjang sudah rapi terpasang di tubuhnya. Rambut yang sudah rapi dikepang ditambah lagi dengan sebuah bando biru berpita. Varyn sudah siap sekarang. Ia menyeret tas dan biolanya Ke bawah. Ternyata ayah dan ibunya sudah siap di meja makan untuk sarapan.
Tak lama kemudian Varyn dan kedua orangtuanya segera berangkat menuju rumah kakeknya. 2 jam perjalanan Varyn habiskan dengan tidur di kursi belakang mobil yang hanya ditepati dirinya.
“Varyn kita sudah sampai” mama Varyn membangun kan Varyn. Varyn melihat jam tangannya kemudian segera bangun dari tidurnya. Ia mulai memasuki halaman rumah kakeknya yang sudah lama tak ia kunjungi.
Dilihatnya balkon rumah kakeknya yang teduh sudah ada Kakeknya yang duduk sambil meminum secangkir kopi di samping kakeknya terdapat roti goreng yang terlihat masih hangat. Varyn cepat cepat berlari mendekati kakeknya.
“Siang kek…” sapa Varyn.
“Varyn cucuku sudah datang rupanya…” Kakeknya menyambut Varyn bahagia. Varyn tersenyum lebar menatap kakeknya.
Tak lama kemudian tante Ella datang membawa sepiring donat.
“Hai Varyn.. sudah lama kamu tak datang kemari,” Tante Ella menyapanya. Di belakangnya kedua orangtuanya yang membawa sekotak biskuit menyusul.
“Ayo masuklah Varyn,” Ajak tante Ella.
“Baiklah tante” Varyn melepas sepatu merry janenya. Dan masuk ke dalam rumah tempat kelahirannya. Ia bertemu neneknya yang duduk di kursi goyang sambil merajut sesuatu. “Siang Nenek!” Varyn memeluk neneknya. “Siang Ryn” Balas neneknya.
Varyn kembali keluar hendak mengambil tasnya.
“Varyn itu tidak bisa menggunakan biola yang ayah berikan. Padahal 3 minggu lagi ia harus ujian praktek musik” Varyn mendengar suara ibunya berbicara. Dia sampai di luar dan dilihatnya kakeknya sedang tertawa bersama ayah dan ibunya.
“Benarkah?” Tanya Kakeknya.
“Ah… ini dia Varyn coba kamu mainkan biolamu.” Pinta kakeknya ketika Varyn sampai di luar.
“Emm.. sekarang?” Tanya Varyn ragu.
“Tentu saja nak” Kakek Varyn menjawab.
Varyn menarik keluar biolanya dan ia mulai menggesekkannya perlahan.
“Ngiiik” terdengar suara yang sangat tidak enak didengar dari biola Varyn. Ia meringis mendengar suara yang sangat jelek tersebut.
“Varyn memang harus berlatih dengan kakeknya” Ujar Ayah Varyn sambil memegang telinganya.
—
Varyn sedikit gugup ia menarik nafas dalam dalam. Dalam hatinya menyemangati bahwa dirinya pasti bisa. Ia sudah bersiap untuk penampilan pertamanya ini. 13 peserta sudah maju. Itu berarti setelah peserta no 14 adalah dirinya. Dita yang sedang memainkan serulingnya pun hampir selesai. Kini saatnya nama Varyn dipanggil.
Dengan berbekal semangat Varyn melangkah menaiki tangga panggung dengan mantapnya. Dilihatnya ketiga juri yang menanti permainan biolanyayang tak lain adalah Mis Disa, Mis Tifa, dan Mr. Billy. Varyn membungkukkan badannya. Kemudian ia mulai menggesekkan biolanya lagu the happy farmer mengalun ceria dari gesekan biolanya. Varyn cukup menikmati permainan biolanya. Tanpa terasa ia sudah selesai. sekali lagi Varyn membungkukkan badannya. Ia turun dari panggung dengan perasaan lega.
Akhirnya seluruh siswa telah selesai melaksanakan ujian praktek musiknya. Mis Disa mengumpulkan seluruh muridnya yang sudah mengikuti ujian praktek musik. Ia berdiri di atas panggung dengan tujuan pengumuman hasil ujian.
“Penampilan terbaik jatuh kepada…” Mis Disa menunjukkan senyum penuh rahasia yang membuat semua murid menjadi semakin penasaran. “Kayla Aulia!!!” Seru Mis Disa memberi kejutan. Semua mata memandang Kayla yang merasa tak percaya. Disusul Rival, Amelia, Citra dan diperingkat 5 didapatkan Varyn.
Varyn tetap bahagia ia sangat senang usahanya dan bantuan orang orang terdekatnya terutama kakeknya membuahkan hasil. Meskipun ia menduduki peringkat 5. Baginya Kayla pantas mendapatkan gelar pemusik terbaik. Penampilan Kayla yang memainkan Akustik benar benar sangat baik tadi.
Semua penyandang peringkat pertama sampai sepuluh besar naik ke atas panggung dan masing masing mendapat pita biru-kuning yang ditempel di bagian dada atas kiri sesuai angka peringkat yang tertera dimasing masing pita. Minggu depan mereka akan ikut gladiresik di acara ajang hari musik sedunia. Varyn sangat senang. Ia sekarang tak lagi kesal pada biola putihnya.
TAMAT
Cerpen Karangan: Eradilla Ul Akhira
Facebook: Eradilla Ul Akhira
Tanggal Lahir: Selasa, 8 Juni 2004
Kelas: 7
Facebook: Eradilla Ul Akhira
Cerpen Biola Varyn merupakan cerita pendek karangan Eradilla Ul Akhira, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Smash Ku Untuk Ibu Pertiwi
Oleh: Wisnu WijayandaruPeluit Pak Karta yang terdengar begitu keras membuat kami semua berlari begitu kencang mengelilingi lapangan bulu tangkis yang berjajar sebanyak sepuluh buah. Beliau adalah pelatihku di klub bulu tangkis
Aku Rindu Ayah
Oleh: Rika AryaniMatahari mulai terbit, di pagi hari yang cerah ini, aku sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. Oh ya! Namaku Rika Oktaviani, tapi aku sering dipanggil Rika oleh teman-temanku.
Tes IQ
Oleh: Alyaniza Nur AdelawinaNamanya Shahenda Misha Rafailah Shafana. Panggilannya, bisa Misha, Henda, Failah, Fana dan Shafa. Tapi mereka seringnya memanggilnya Failah. Tapi, kedua orangtuanya dan ketiga kakaknya manggilnya Misha. Ia anak yang
Jingga Merona
Oleh: Shinta Andriana SalsabillahTitik-titik hitam membentuk sebuah siluet. Beriring dengan tenggelamnya sang surya di ufuk barat. Lembayung senja mulai terukir indah di cakrawala. Melukiskan kenangan tiada tara. Ombak lautan berdeburan menghantam batu
Putri Tasya Yang Baik
Oleh: InayahDi bagian barat laut arafuru, terdapat kerajaan yang besar dan megah. Ada seorang Raja dan Ratu. Ratu itu bernama Keisya. Ratu Keisya baru melahirkan bayi ketujuh. Dia sangat senang
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply