Diary Mama

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Penyesalan
Lolos moderasi pada: 27 June 2014

“Pokoknya Naila tidak mau punya mama seorang pembantu.” Kataku tegas.
“Tapi nak, mau dari mana kita dapat makan?” Kata mama memelas.
“Coba kalau papa tidak meninggal, pasti tidak usah seperti ini.” Kataku sinis.
“Cukup!!! Masuk ke kamarmu!” Kata mama meledak.
“Mama selalu tidak mau memikirkan Naila. Naila pergi aja dari rumah ini.” Jawabku sengit.
“Tunggu Naila, jangan pergi.” Kata mama.

Terlambat. Aku sudah mengemasi barang-barangku dan pergi. aku menuju ke rumah pacarku yang pasti mau menerimaku dengan senang hati.

1 tahun kemudian, aku dan pacarku menikah dan pindah ke Jakarta. Kami hidup dengan kemewahan dan dikaruniai 3 anak. Semenjak menikah, aku melupakan ibuku, yang senantiasa menungguku pulang. Tiba-tiba aku mengingat ibuku. Kejadian itu saat aku disuapi dengan mesra oleh suamiku. Aku jadi ingat ketika dulu juga sering disuapi mamaku. Aku segera meminta suamiku untuk mengantarku ke rumah mamaku.

Sesampainya di rumah, aku mendapati surat pernyataan mamaku telah meninggal. Aku segera pergi ke kuburannya. Di kuburan mamaku, aku bertemu teman kecilku. Dia menyerahkan sebuah Diary merah yang penuh dengan bekas air mata, milik ibuku.

16 Desember 1996

Dear diary
Naila terbaring di rumah sakit, karena kecelakaan. Hatiku sangat pedih, melihat dirinya terbaring dalam keadaan koma. Ya Tuhan, kalau saja aku bisa menggantikannya.

17 Juli 1996

Dear diary
Dokter mengatakan bahwa Naila harus operasi. Jantungku rasanya berhenti berdetak saat dokter mengatakan itu. Biaya operasi yang sangat tinggi juga mengkawatirkanku.

18 Juli 1996

Dear diary
Keadaan Naila sangat memburuk. Aku telah menjual seluruh harta bendaku. Aku dipecat dari pekerjaanku, karena sering tidak masuk untuk menjaga Naila. Padahal pekerjaan itu, pekerjaan yang kubanggakan. Ahh, biarlah demi Naila.

ADVERTISEMENT

19 Juli 1996

Dear diary
Naila harus menjalani operasi lagi. Aku hanya bisa memandangi wajahnya yang pucat pasi. Badannya makin melemah, dan seperti tidak ada harapan untuk hidup.

20 Juli 1996

Dear diary
Jimmy nekat menjual tubuhnya untuk membiayai biaya rumah sakit. Aku sedih sekali, karena orang yang kucintai pergi begitu saja. Rasanya aku hampir gila merasakan kesedihan yang terus berlarut ini.

Tak terasa air mataku meleleh. Aku menangis dengan begitu keras. Aku menciumi nisan mamaku dengan penuh rasa menyesal. Aku baru menyadari begitu besar pengorbanan orangtuaku. Tapi penyesalan selalu datang terlambat.

The End

Cerpen Karangan: Jessica Pramesti P

Cerpen Diary Mama merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Anak Penyabar Yang Menjadi Sukses

Oleh:
Di sebuah desa ada seorang perempuan yang bernama Sekar dan ada juga seorang laki-laki yang bernama Andre. Mereka berdua adalah suami-isteri yang sudah 7 tahun tidak mempunyai keturunan, mereka

Embusan (Part 2)

Oleh:
Saat ini Nindya dan Mia sudah kembali berada di pantai, tepatnya di sebelah pohon kelapa tempat mereka pertama kali bertemu pagi tadi. Hari hampir senja. Semburat jingga terlukis di

10 Juta

Oleh:
Di bawah teriknya paparan matahari, di antara hamparan sawah yang menguning, dan pepohonan yang menari ditiup sang bayu, Adam mengayuh sepedanya dengan gembira bersama kedua temannya. Ia memang suka

Pengkhianat

Oleh:
Aku tak menyangka ini terjadi, aku tahu aku yang jahat, akulah yang bersalah, dan akulah setan antara hubungan sahabatku dengan pacarnya. Sahabatku maafkan aku jika aku telah merusak hubunganmu.

Renungkan

Oleh:
Alex terlahir dari keluarga cukup berada, masalah uang, alex tinggal mengulurkan tangan, masalah makan dan sebagainya sudah di atur oleh baby sister yang biasanya dipanggilnya “BIBI”. Dan semua keindahan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

2 responses to “Diary Mama”

  1. Ellya syafriani says:

    Cerita a bagus..

  2. jannisa putricia thurky says:

    keren ka jesicca

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *