Gili Trawangan Sangat “Awesome”

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Liburan
Lolos moderasi pada: 29 October 2013

Tepat 1 minggu setelah hari raya kemarin kami sekeluarga berencana untuk menikmati hari raya ketupat dengan Travelling memutari pulau Lombok. Sekitar pukul 07.00 Wita kami berangkat dari rumah nenekku yang berada di Lembar. Kami langsung melewati pantai senggigi. Kemudian melewati Pantai Nipah, Pantai Malimbu, Pantai Krandangan, Pantai Watu Bolong juga. Tiba tiba ibuku berkata “Kenapa tidak ke gili trawangan aja?” Aku pun berkata “Iya pa, ayo pa, kata orang orang Gili Trawangan itu luar biasa” sambil tersenyum senyum penasaran.

Akhirnya tidak lama kemudian terlihat perempatan menuju Bangsal. Kami pun langsung menuju pelabuhan Bangsal. Dengan terburu buru aku menuju loket dan membeli 5 buah tiket tujuan Gili Trawangan. Pada saat itu kami tiba di Gili Trawangan tepat pada pukul 10.00 Wita. Selang 15 menit ada pemberitahuan jika perahu tujuan Gili Trawangan siap untuk berangkat. Dengan segera kami sekeluarga menuju salah seorang yang menjaga perahu tersebut/Kru untuk memberikan tiket kami. Satu persatu kami sekeluarga sudah mendapat tempat duduk di perahu tersebut. Selang 5 menit, perahu yang kira kira mampu menanmpung 50 orang itu penuh juga. Dan semua Kru perahu bersiap siap untuk memulai perjalanan yang katanya orang orang yang pernah pergi ke Gili Trawangan itu sangat Menyenangkan sekaligus Menakutkan dan Menyeramkan karena ombaknya yang tinggi. “Greeenggg Greeng grenggrengg” Begitulah suara mesin perahu itu.

Perahu bergerak perlahan meninggalkan Pelabuhan Bangsal sekitar pukul 10.25. Perlahan namun pasti, bergerak ke arah tengah perairan. Masih tidak jauh dari pelabuhan, perahu yang kami naiki mulai terasa dipermainkan ombak. Kami, para penumpang diminta untuk duduk di bagian belakang perahu. Kru pertama, masih tetap di bagian pengendalian mesin di belakang buritan belakang. Sedang kru yang satu berada di buritan depan untuk melihat kondisi ombak sekaligus mencari jalur berlayar.

Sesuai perkiraan, saat di tengah-tengah perairan perahu kami mulai dihempas gelombang besar. Perahu oleng ke kiri-kanan, naik-turun bagian depan-belakang perahu. Sehingga spontan membuat kami berteriak-teriak. Apalagi penumpang perempuan, adalah yang paling lantang berteriak saat kondisi perahu miring ke kanan, seakan mau terbalik (alhamdulillah… nggak jadi). Bolak-balik, kru mesin mematikan mesin perahu, agar laju perahu tetap tenang ketika dipermainkan ombak.

Kami merasa, “permainan” dari ombak terhadap perahu yang kami naiki kali ini lebih besar dari ombak ketika di Kuta Bali. Angin besar, gelombang menerjang, perahu oleng ke segala arah, serasa membuat adrenalin kami naik drastis. Wuiiiihhh… setengah takut, setengah seru, setengah asyik, bercampur menjadi satu.. Splassshhh… cipratan air laut membasahi wajah kami tak henti-henti. Luar biasa pengalaman kali ini… perahu oleng lagi ke kiri, ke kanan… benar-benar menantang..

Perjalanan normal jika ombak tenang dari pelabuhan Bangsal ke Gili Trawangan adalah sekitar 40 menit. Kali ini perahu harus memutar mengikuti arus ombak yang cukup besar, sehingga membutuhkan waktu hampir 1 jam. Dan akhirnya kami pun sampai di pesisir pantai Gili Trawangan. Satu persatu penumpang perahu kami turun. Semua penumpang termasuk keluargaku sangat lega setelah menginjakkan kaki lagi di daratan. Mamaku berkata “Huhhhh… lega sekali ya, dari tadi rasanya jantung seperti mau copot” , Aku pun menjawab “Jangan senang senang dulu Ma, kita masih ada 1 kali perjalanan pulang nanti yang tentunya lebih menakutkan dari tadi, hahaha” Sambil tertawa tapi dalam hati sama takutnya dengan mamaku. Papaku menyahuti “Hahaha kan siapa bilang yang ngajak kesini, kalau papa sih terserah terserah aja hehehe”

Cerpen Gili Trawangan Sangat Awesome

Dari pantai terlihat lalu lalang orang bersepda mengitari pulau Gili Trawangan. Sejenak kami beristirahat sambil mengisi perut di sebuah restoran sambil menikmati angin yang sepoi sepoi. Tidak lama kemudian makanan yang kami pesan pun sudah sampai di meja tempat kami makan. Terlihat banyak Cidomo atau Dokar yang berlalu lalang mengangkut para wisatawan menuju ke suatu tempat penginapan.

Mama dan Papaku daritadi terlihat bingung. Aku pun bertanya kepada Mamaku “Ma, kenapa daritadi bingung melongo, kita kan lagi liburan, terus Mama sendiri kan tadi yang mengajak kita ke tempat ini. Mamaku berkata “Iya fin, mama bingung melihat kenapa banyak bule yang tidak malu walau hanya menggunakan bikini ketat begitu ya”, Aku menjawabnya “ya itulah bedanya orang bule sama kita yang orang indonesia sendiri, hahaha.

Setelah selesai makan di Restoran itu, Kami langsung mengelilingi pulau Gili Trawangan dengan berjalan kaki. Sambil berjalan melihat arah pantai yang begitu indah terdengar suara suara di keramaian orang lokal dan orang bule yang sedang mengobrol dan menawar sebuah produk yang dijual di ruko ruko Gili Trawangan. Saya merasa seperti berada di luar negeri, sungguh menakjubkan. Terlihat juga dari kejauhan banyak sekali turis yang sedang berjembur di pantai. Banyak juga turis yang bersepeda untuk menikmati indahnya dan nikmatnya suasana di Gili Trawangan. Sekitar hampir 2 jam kami memutari Gili Trawangan. Orang tuaku memutuskan untuk segera kembali ke Pelabuhan Bangsal, agar tidak terlalu sore untuk kembali. Dari kejauhan terlihat antrian loket yang sangat panjang, Aku pun dengan segera untuk bergabung dengan antrian. Selang 5 menit kemudian aku pun sudah mendapatkan tiket untuk tujuan Pelabuhan Bangsal. Tidak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa perahu tujuan Pelabuhan Bangsal bersiap siap untuk berangkat. Kami pun dengan segera menaiki tersebut, Terdengar suara ombak “byurrr byarrr byurrrr byarrr” sambil perahu bergerak ke kiri ke kanan. Tidak sampai 5 menit perahu itu sudah terisi 50 orang dan itu tandanya perahu sudah penuh dan siap untuk diberangkatkan.

ADVERTISEMENT

“Jrenggg jreenggg Greenggg”, terlihat ketakutan mulai muncul dari semua orang yang menaiki perahu ini. Terdengar juga cerita orang orang yang menaiki kapal ini bahwa ketika perjalanan berangkat tadi mereka sangat takut dengan situasi ombak yang besar yang membuat kapal oleng ke kiri ke kanan ke depan ke belakang, Setelah 10 menit dari Gili Trawangan, ombak mulai terasa menghempaskan perahu yang kami naiki. “byurrr byurrrr byurrr byarrr” begitulah suara ombak itu. Semua orang termasuk keluargaku dan juga aku berteriak panik ketakutan. Tetapi kapal yang kami naiki terlihat lebih tenang daripada kapal yang kami naiki ketika berangkat tadi. Mungkin karena kru kapal ini yang pandai bermanuver.

Dari kejauhan Pelabuhan Bangsal sudah mulai terlihat. Ombak pun terasa lebih tenang daripada ketika di tengah perairan tadi. Akhirnya 5 menit kemudian kami sampai di Pelabuhan Bangsal. Satu per satu penumpang turun dari perahu sambil bercerita tentang pengalaman di Gili Trawangan tadi kepada teman dan orang yang baru dikenal di perahu. Kami sekeluarga lega dan kurang puas setelah kami sampai di Pelabuhan Bangsal. Karena memang kami cuma sebentar sekali di Gili Trawangan tadi. Dari kejauhan kami sekeluarga melihat ke arah Gili Trawangan sambil mengucapkan “selamat tinggal Gili Trawangan” sambil senyum senyum sendiri. Mamaku berkata “Kapan kapan kita ke sini lagi ya, mama sih takut dan trauma sama ombaknya, tapi ombaknya itu ngangenin, terus kita tadi kan belum sempat tahu semua hal tentang Gili Trawangan dan menikmati wisata yang ada disana”. Aku berkata “Hahahaha ngangenin?, ya ma tenang aja, kalau ada waktu luang lagi kita pasti akan kesini lagi, ya kan pa?, terus nanti aku juga bisa mengajak teman temanku biar lebih ramai, hhehehe”. Ayahku menyahuti “Hahaha tentu, yang terpenting buat papa adalah kita sekeluarga bahagia, sudah itu saja” sambil memegang pundakku.

Akhirnya kami pun menuju parkiran mobil untuk pulang kembali ke Lembar. Sungguh perjalanan yang menyenangkan, melelahkan, menegangkan. Hehehe, Tetapi sebelum kami sampai di lembar, kami mampir sejenak di warung dekat pantai untuk mengisi perut dahulu dan menikmati sunset, Karena pada saat itu kami tiba di senggigi pada pukul 17.30 Wita. Alhamdulillah 1 jam kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali menuju Lembar.

Cerpen Karangan: Novrizal Arifin
Facebook: Novrizal Arifin

Cerpen Gili Trawangan Sangat “Awesome” merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kue Brownies Rasa Bedak

Oleh:
Hai namaku Keirasyta Inesia Mufidah!! Biasa dipanggil Mufi, tapi keluargaku memanggilku sih Rasyta, tapi kalian semua panggil aku Mufi saja… Aku bersekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyah) NUR-ISLAMIATULLAH. Kelas 6-Hamzah

Beautiful Seventeen

Oleh:
Begitu bangun dari tidurnya. Tari langsung tersentak. Ia ingat bahwa hari ini upacara di sekolah. “Haduh, udah jam berapa nih? Ah telat dah gue” keluh Tari. Setelah bangun, ia

Emak dan Bapakku Hebat

Oleh:
Burung berkicauan. Ayam sudah berkokok. Kudengar suara alarm dari kamar Emak. Aku bergegas mengikuti arah suara tersebut. Rupanya, Emak masih terlelap. Aku ingin membangunkan Emak, tetapi tidak tega. Aku

Bandara dan Banda Neira

Oleh:
Aku menatap jalan raya yang dilalui bising kendaraan yang lalu-lalang. Polusi dan riuhnya klakson yang saling bersahutan sudah tak lagi aku risaukan. Yang ada di jemalaku hanyalah awan hitam

Tak Terbalaskan

Oleh:
Bel pulang sekolah berbunyi, aku segera mengambil sepedaku dari tempat parkir. Aku merasa sangat aneh, entah mengapa aku selalu memikirkan ibuku yang sedang sakit parah. Aku mengayuh sepeda dengan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *