Imperfect Family

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 2 July 2016

Apa yang harus kukatakan? Saat mereka meneriaki aku dengan keras, menghinaku, mengatai aku gadis murahan. Mungkin mereka memang benar, aku adalah gadis murahan. Ohh kalian berdua dengarkah kalian akan hinaan mereka? Aku sangat memebenci kalian berdua, makhluk yang tak punya hati. Pagi menyongsong menggeser posisi sang malam, raja langit mulai menampakkan keGagahannya. “Rinda, ayoo bangun sudah pagi sayang” yaa suara menyebalkan itu yang menggangu mimpi indahku, aku benci suara itu!!!

Perkenalkan namaku Rinda Widiyanto, aku adalah seorang gadis yang tak pernah mengenal KASIH SAYANG. Orangtuaku adalah seorang pengusaha kaya raya yang serba mengandalkan materi, bagi mereka kasih sayang adalah hal paling konyol. Aku bukanlah gadis pendiam yang hanya manggut manggut jika mereka mengomeliku, pagi ini sama dengan pagi pagi yang lalu penuh dengan pembicaraan menyebalkan yaa Bisnis dan bisnis. “Sayang, ayah tidak mau mendengar gosip gosip murahan itu lagi oke” gertak pria menyebalkan itu sambil menatapku tajam seakan menekankan sesuatu, aku hanya memandang bosan ke hadapannya “Rin, kalo Ayah bicara tolonglah denger nak” tegur wanita materialistis itu “apakah kalian sudah cukup bicara? Sebaiknya aku berangkat” aku pergi meninggalkan mereka yang sepertinya marah padaku tapi apa peduli mereka padaku.

“Hi sayang, udah lama nunggu?” suara yang sedari tadi kutunggu membuyarkan lamunan konyolku, “hai sayang, kemana kita hari ini?” tanyaku sambil bergelayut manja di lengan kirinya yang kekar itu.”kemana pun kamu mau pergi, aku akan mengantarkanmu” katanya dengan suara khasnya, yaa dia lah targetku selanjutnya. Akhirnya kami menutuskan untuk makan di sebuah cafe ternama di kotaku, aku memesan makanan paling mahal dan dia sangat royal terhadapku dia selalu membelikanku barang barang mewah. Aku sudah tak peduli apa yang akan orang katakan tentangku, aku pun tak peduli apa yang ayah katakan tadi pagi, dia tak pernah memberiku kasih sayang, aku Sangat memebencinya!!!

“Sayang kok ngelamun, apa yang kamu fikiran sayang?” katanya sambil menggenggam hangat tanganku, seketika lamunan tentang ayah lenyap “aku hanya ingin kamu mengenalkan aku pada istrimu” kataku memandangnya dengan tatapan menusuk, dan tentu saja dia kaget setengah mati, aku suka melihat ekspresi bandot tua ini saat aku mengatakan jika aku ingin bertemu istrinya. Wajahnya mendadak merah laksana kepiting rebus, “a..apaa sayang? Kamu ingin aku kenalkan dengan istriku? Apa tidak akan menjadi masalah nantinya?” katanya dengan nada kagetnya “aku tidak peduli sayang, aku ingin dikenalkan dengan istrimu” senyum sinisku mengembang di udara.

Seperti biasa dan mungkin akan selalu sama dengan malam malam biasanya, aku pulang tepat pukul 00:00 dan kedua orangtuaku pun sudah tak heran, bahkan aku hafal apa kalimat yang akan mereka bicarakan padaku. Tapi saat aku langkahkan kakiku masuk ke dalam neraka dunia itu, kulihat ayah sudah berdiri tegak untuk menyambut puteri kesayangan mereka ini pulang. “Rinda.. Apa ini? Jelaskan pada kami?” nada membentak sambil melemparkan beberapa kertas tepat di wajahku. Aku pun memungut satu per satu kertas itu, saat kubalik ternyata kertas itu adalah fotoku dengan Adi si bandot tua itu. Dengan nada sangat santai aku berkata “dia kekasihku ayah” satu tamparan mendarat tepat di pipi kiriku, dan ibuku dia hanya mematung di ujung ruang. “Kurang ajar!!! Bikin malu orangtua, jadi benar apa yang mereka katakan tentangmu kalo kamu adalah wanita perebut suami orang?” nada ayah benar benar keras dan membuat ku merinding “ayah, mengapa ayah baru menanyakan hal ini sekarang hah? Kenapaaa? Jawab akuuu ayahhh jawab!!! Ayahh masih peduli padaku? WOW suatuu keajaiban, ini lah aku yang sekarang ayah ini lah akuuu anakmuu. Seorang penghancur hubungan orang” kataku membabi buta, ibu hanya menangis dan ayah mematung kaget dengan pengakuanku.
Tak pernahkah mereka memikirkan apakah yang membuat aku seperti ini? Apakah yang mereka tau hanya uang, uang, dan uang? Lalu untuk apa aku dilahirkan jika mereka tak pernah memperdulikan aku, uang memanglah sangat penting tapi bukankah kebahagiaan jauh lebih penting?

Kulangkahkan kakiku gontai menuju ruang makan untuk sarapan pagi, sedikit aneh orangtuaku tak lagi membicarakan masalah bisnis. Mereka saling diam, entah apa yang ada di pikiran mereka masing-masing, “hari ini biar ayah yang antar kamu ke kampus. Ayah mau kamu putus sama om om gak jelas itu, kamu cantik, apa pun dan siapapun laki laki yang kamu inginkan bisa kamu dapatkan sayang. Ayolah jangan buat kami malu rinda” kata ayah dengan nada yang lebih hangat, apakah ayah peka akan perasaanku sehingga ayah bersikap lunak? “Ibu bisa kenalkan kamu sama anak teman ibu dia ganteng, putih dan banyakk uangnya sayang” kata ibu dengan nada yang Semangat. Oh ibu masih tak mengerti masalah dalam diriku. Dia masih saja memikirkan kalau aku mengincar Adi hanya karena harta, aku bangkit dari kursiku dan menumpahkan segelas susu ke lantai beserta gelas gelasnya. Mereka pun terkejut “apa kalian masih tidak mengerti apa yang aku rasakan? Ini bukan soal uang atau pun apa yang ada di pikiran kalian. Apa aku ini terlihat mata duitan Ibu? Aku tak butuhh hartaaa, aku… Aku..” aku benar benar tak kuat menahan limpahan air mata yang selama ini aku sembunyikan dari mereka, aku bergegas pergi dari ruang makan dan hendak pergi ke kampus.

Ini lah hal yang sangat aku suka, ya berkumpul dengan teman temanku, dan benar dugaanku. Mereka mengetahui masalah dalam diriku, mereka tau jika aku dan om Adi ada Affair. Tapi aku sungguh tak peduli. Saat aku sedang asik berbincang dengan teman-temanku ayah datang dan langsung menarik tanganku untuk pulang “ayo pulang!!! Ayah sudah berkali kali katakkan jangan bergaul dengan anak anak tidak jelas seperti mereka” dengan nada menantang aku katakan “sejak kapan ayah peduli padaku?” satu tamparan lagi mendarat di pipi ku, sakit… Rasanya aku ingin mencekik laki-laki yang ada di hadapanku saat ini. Ditariknya tanganku dan didorong ke mobil. Di perjalanan tak ada satu pun yang bicara, aku hanya diam sambil memandang pemandangan keluarga yang sangat harmonis. Jujur aku sangat iri pada mereka, “rinda, Kamu udah putusin bandot tua itu kan nak?” suara ayah memecah Keheningan.”apa urusanmu ayah? Ini hidupku, dan stop mengatur hidupku.” kataku penuh penekanan. Ayah nampak amat sangat marah pada kata-kataku tadi tapi aku sungguh sungguh tak peduli

Sesanpainya di rumah aku melihat ibuku sedang membaca sebuah majalah yang penuh dengan barang-barang mewah, tapi itulah dia penuh dengan materialistis dan aku tak suka itu. Saat melihatku wajahnya berubah ceria, senyum yang sangat lebar seakan menyambutku, apa yang mereka maksud mengapa mereka Seperti ini sungguh sangat mencurigakan. “Sayang, malam ini ikut ibu yah, kita pergi ke cafe cari para pria tampan. Kamu pasti suka” katanya dengan nada sangat semangat, namun dengan lemas kujawab “ibu, aku lelah sebaiknya aku naik ke atas duluan”. “Dasar wanita murahan, penghancur rumah tangga orang diajak yang baik malah tidak mauu. Apa kamu tidak punya malu rinda? Dimana hatimu? Bagaimana kalau kamu di posisi istri pria itu? Hah jawab ayah rinda” suara ayah menghentikan langkahku, kemudian aku berbalik dan memandang tajam ke arahnya “kau tau apa yang membuat aku mengincar laki-laki dewasa? Itu gara gara dirimu, aku membutuhkan kasih sayang seorang ayah dan aku tak bisa mendapatkannya dari dirimu. Apa kau tak pernah berfikir kalau aku benar benar butuh kasih sayangmu? Aku tak butuh hartamu aku hanya membutuhkanmu Ayah” kataku dengan nada lirih dan tanpa kusadari air mataku jatuh berlinang tiada henti “aku juga membutuhkan ibu, akuuu butuh kasih sayang kalian, aku butuh kalian, seharusnya kalian sedikit bersyukur aku masih mengencani seorang pria. Aku butuh sosok ibu, bisa saja kan aku mengencani seorang wanita?” sambungku dengan senyum sinis. Satu tamparan keras mengenai kulit pipiku, ya ibu dia menamparku. Karena tak kuat dengan semua ini, aku putuskan untuk pergi dari rumah. Kuluapkan seluruh isi hatiku pada sahabatku Ria dan dialah yang paling mengerti aku dan segala masalahku.

Sudah 1 bulan aku tinggal di rumah Ria, jujur saja rumah Ria adalah salah satu tempat favoritku. Di sini aku merasa bahwa aku memiliki keluarga yang utuh walau keluarga mereka sederhana tetapi mereka kaya akan kasih sayang. Keluarga seperti inilah yang menjadi keluarga impianku. Tanpa disangka dan diduga hari ini orangtuaku datang berniat untuk menjemputku, mereka mengatakan bahwa mereka telah menyadari kesalahan yang selama 23 tahun ini terjadi tetapi hatiku amat sangat sakit dan terlalu sulit untuk kembali ke rumah, dan aku memutuskan untuk tak kembali ke rumah dan memilih untuk ngekost karena aku juga tak enak jika harus tinggal lebih lama di rumah Ria, walau mereka mengatakan mereka tak keberatan jika aku tinggal selamanya di rumah mereka

Ini adalah tahun ke-4 aku menjadi seorang istri dan juga seorang ibu bagi anak dan suamiku. Abdul dia adalah laki-laki yang religius dan sangat bertaqwa pada Allah SWT, dia banyak mengajarkan aku prihal agama. Dia berperan sebagai kakak, suami, ayah bagiku dan aku sangat mencintainya. Kami tak mengenal proses Pacaran, 4 bulan kami ta’aruf dan menutuskan untuk menikah. Hubunganku dan orangtuaku pun semakin membaik dan mereka sekarang mengerti bahwa kasih sayang 10.000 kali lebih penting daripada harta.

ADVERTISEMENT

Aku bertekad dan berjanji pada diriku sendiri, bahwa anakku tak akan mengalami nasib seperti aku. Oh ya hubunganku dengan bandot tua itu telah lama berakhir sebelum aku menutuskan ta’aruf dengan Abdul suamiku.

“Terimakasih ya Allah telah memberiku Abdul, laki-laki yang sangat baik dan bertanggung jawab. Aku rasa hidupku telah lengkap sekarang, terimakasih telah memberi kami Andre, Putra pertama kami …
Dulu aku selalu menganggapmu tak adil padaku tapi akhirnya aku sadar bahwa dibalik semua ini terdapat hikmah yang sangat berarti, dan maafkan aku karena pernah mencoba mengganggu Rumah Tangga orang hanya karena ingin merasakan kasih sayang seorang ayah. Bahkan aku pernah berfikir akan menjadi seorang l*sbian hanya karena ingin mendapat kasih sayang seorang ibu ..
Terimakasih ya Allah atas segalanya”

Cerpen Karangan: Riyu Ningtyas
Facebook: Rida Ayu
Mohon maaf apabila cerita saya kurang baik atau kurang mendidik :),
saya hanyalah manusia biasa kawan kawan 🙂

Cerpen Imperfect Family merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Anak Penyabar Yang Menjadi Sukses

Oleh:
Di sebuah desa ada seorang perempuan yang bernama Sekar dan ada juga seorang laki-laki yang bernama Andre. Mereka berdua adalah suami-isteri yang sudah 7 tahun tidak mempunyai keturunan, mereka

Menemui Fajar

Oleh:
Ia adalah gadis yang sangat baik, semua tahu jika ia juga tak sempurna tapi ia tetap bersyukur dengan hidupnya. Ia tahu, tak seperti orang lainnya yang dapat melihat indahnya

Arti Kehilangan

Oleh:
Bilqis adalah seorang anak remaja berumur 18 tahun, dia seorang yang pekerja keras, ramah, dan penyabar dia memiliki seorang adik bernama Cha gadis cantik berumur 15 tahun. Sifat Cha

Adik Kakak

Oleh:
“Dika bisa kamu bantu kakak untuk membeli sayur kangkung di mpo dena?”. “Oke kak, mana uangnya?.” “Kamu ambil di dompet kakak yang ada di kantong celana.” “Kalo ada kembaliannya

Hiruk Pikuk Anak Pertama

Oleh:
Ayam dari tadi berkokok tanpa henti membangunkanku dari tempat tidur. Aku menoleh jam dinding, ternyata masih terlalu pagi. Aku tidak mau menyia-nyiakan waktu libur, aku pun lanjut tidur. Tak

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *