Jangan Pergi Anisa

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 29 April 2015

Kring… Kring… Kring…
Bunyi alarm menggema di seluruh ruangan bernuansa biru. Seorang gadis berwajah oriental menggeliat di tengah spring bed berwarna hijau

“woy dewinta, lo ah tidur kayak kebo. Bangun cepetan!! Mama papa nunggu di bawah buat sarapan” kesal 3 orang gadis yang membangunkan dewinta -kakaknya-
“iya tunggu ah” jawab dwinta

Ehaii! Kenalin nama gua dewinta! Gue terlahir dengan latar belakang keluarga yang lumayan berada. Gua punya 3 saudara yang cerewet, jail, kepo dan etc. Adik pertama gua namanya risma azzahra, adik kedua gua namanya a. Anisa nurul r. Adik ketiga gua namanya elfa azzahra. Gua kelas xi dan bersekolah di australian internasional high school! Yang setara dengan sma. Sekolah itu sekolah yang terkenal di kalangan orang berada.. Adik gua yang pertama kelas x dan gua satu sekolahan sama dia. Kalau elfa dan anisa bersekolah di indonesian internasional high school
(setara dengan smp) kelas ix

Dewinta pun bersiap-siap untuk mandi dan turun sarapan.. Back!!

Dewinta sudah di meja makan dan sudah selesai untuk makan
“ya udah deh, oy nis, el, ris, ayo berangkat woy! Lu mau telat apa?” tegur dewinta

Di mobil
“dewinta, oy! Jangan menghayal nape, berangkat cepetann!” tegur nisa
“iya tunggu” ujar dewintata,

Di sekolah
Mereka pun turun dari mobil sport milik dewinta yang dibelikan khusus mengantar dia dan adik-adiknya ke sekolah
“dewinta. Gua ama elfa duluan ya” izin anisa
“iya” jawab dewinta singkat
“ayo ris, kita prgi” ajak dewinta kepada risma

Mereka pun menyusuri koridor sekolah dan membalas senyuman para kaum adam. Mereka most wanted girl seantero sekolah. Mereka bersaudara terkenal dengan kepintaran dan kecantikan mereka. Bagaimana tidak? Dewinta menjadi ketua ekskul musik di sekolah sedangkan risma menjabat menjadi ketua osis sedangkan anisa di sekolahnya menjabat menjadi wakil ketua osis dan elfa menjadi ketua ekskul basket karena terkenal tomboy dan galak *piss*

Anisa dan elfa di perjalanan, mereka melakukan hal yang sama dengan kakaknya..

Jam istirahat
Anisa dan elfa menuju ke kantin umum, di tengah
Brukk…
Anisa bertabrakan dengan seseorang
“eh lo! Ah lo mah gitu! Kalau jalan liat-liat dong! Pengen gua tabok lo?” marah anisa
“buset dah, nih cewek galak amat dah” umpat kiki -seseorang- dalam hati
“eh anisa, gua minta maaf, nama gua kiki, byee” cuek kiki lalu berlalu pergi
Anisa pun hanya mendecak kesal
“udah kak, udah.. Yuk ngantin” hibur elfa

ADVERTISEMENT

Di kantin
Anisa dan elfa pun menuju ke ke tempat duduk dewinta dan risma
“lu nape cemberut gitu nis?” tanya dwinta
“jelasin el” suruh anisa kepada elfa, anisa masih saja cemberut dan tak ingin makan.
Elfa pun menceritakan dari a-z

Pulang sekolah mereka bertemu di parkiran..
“eh iya, buku gua ketinggalan di kelas, gua pergi bentar ya” ujar dewinta
“gua jugaaa” ucap risma
“buset dah, tuh anak dua pikun yak? Ah saudara sinting” ucap anisa dan elfa heran

“kak dewintong” panggil risma
“nape lo? Pake ubah nama gua lagi” kesal dewinta
“kagak, gua temenin ya”ujar risma
“iya” ucap dewinta singkat
Merka pun berlari-larian di koridor
Brukkk..
Mereka bertabrakan dengan 2 orang laki-laki

Dewinta
“eh maaf yaa” ucap seorang laki-laki berbehel
“iya” ucap dwinta cuek
“nama lo siapa?” tanya laki-laki itu
“dewinta, lo?” ujar dewinta
“iqbal, gue prgi dulu, bye” jawabnya

Risma
“eh lo tuh cowok, kok kagak bisa jaga diri baik-baik sih? Ah, kalau jalan liat liat dong, jangan ngelamun aja” tegur rismaa
“eh lo tuh cewek apa cowok sih, galak amat, iya gua minta maaf risma” ujar laki-laki itu
“eh tunggu, kok lo tau nama gua sih?” tanya risma
“lo ketua osis disini sedeng. Udah ah nama gua bastian” ujar laki-laki gondrong itu
Risma pun hanya mendecak kesal, dan mengajak dewinta untuk kembali ke parkiran

Di parkiran
“nape lo kesel banget mukanya” tegur anisa
“gua abis nabrak cowok nyebelinn banget” kesal risma dan dewinta berbarengan

Di mobil
“eh kak, anterin gua dong besok, gua ada pertandingan basket nih” melas elfa ke anisa
“mau gua anterin pake apa lo? Odong-odong?” ujar anisa
“yaelah, lo pikun atau apa sih, lo punya mobil sport woy, di rumah” ucap elfa kesal
“oh iya, besok ya, jam 8” kata anisa

Di rumah
“assalamualaikum, kita pulang” ujar dewinta, risma, anisa dan elfa berbarengan
“eh non, yuk makan siang dulu, atau non mau ganti baju dulu?” tanya bi ijah
“kita ganti baju aja dulu deh bi” ujar dewinta
“oh iya, tadi tuan sama nyonya berangkat ke brazil katanya disana dia sebulan, dia nitip supaya non dewinta jaga adiknya yang lain” ucap bi ijah
Dewinta hanya mengangguk
Mereka pun kembali ke kamar masing-masing
Risma dan elfa sekamar, nisa dan dewinta sekamar

Mereka berempat pun turun.
Mereka hanya memandang meja makan tanpa selera
“kak, elfa pengen banget, mama sama papa ikut makan siang sama kita” ucap elfa dengan mata berkaca-kaca.
Elfa dikenal galak dan tomboy di sekolah, lalu bagaimana di rumah? Dia manja terhadap kakaknya
“gua juga kak, gua gak pengen harta yang ngelilingin kita, gua cuman mau mama papa yang nemenin kita, dan sampai nisa udah gak ada” ujar anisa
“hust, nisa gak boleh bilang gitu” tegur dewinta
Bruk..
Anisa pingsan.. Darah segar mengalir dari hidungnya
“woy risma, siapin mobil, elfa bantu gua angkat nisa, kita ke rumah sakit” tegas dewinta
Risma dan elfa pun mengangguk

Di rumah sakit nusa indah
Mereka sedang menunggu dengan wajah yang cemas di depan ugd
“keluarga pasien anisa?” ucap dokter sambil keluar dari pintu ugd
“kami dok” ucap risma, elfa, dan dewinta berbarengan.
“mari ikut ke ruangan saya” suruh dokter
Mereka berempat pun menuju keruangan dokter
“begini dik, saudara kalian mengalami penyakit hemofilia yaitu penyakit dimana darah sukar membeku, dan memasuki stadium akhir, kemungkinan besar, hidupnya hnya tinggal 3 minggu lagi” jelas dokter
“baiklah dokter” ucap dewinta lesu sedangkan risma dan elfa hanya menangis

Di ruang rawat anisa
“hu, yaelah ni infus, pake ada lagi di tangan gua, eh iya yang laen udah pada tau kali ya, penyakit gua?” tanya anisa pada dirinya sendiri
“iya nis, nisa kok gak ngasih tau kakak, kalau nisa pnya penyakit?” tanya dewinta lembut
“anisa gak mau ngerepotin kakak” kata anisa memalingkan wajahnyaa
Et dah disini berbelit-belit, mellownya nanti di akhir cerita, hehe

3 hari setelah kepulangan anisa dari rumah sakit
Kondisi anisa makin lama makin drop, hidupnya hanya bergantung ke obat-obat dokter, anisa lebih banyak menghabiskan waktunya di gazebo belakang…
“nis, ada temen lo tuh, nyariin” ujar dewintaa
“coce?” tanya nisa
“ho pe’a coce apaan sih?” tanya elfa
“eh elpa, gua kirain elo mau ke tandingan basket?” tanya anisa
“batal.. Besok lusa deh” jawab elfa
“woy sinting, gua tadi nanya uy, coce apaan?” kesal risma
“eh yang dari tadi bilang si elpong kali bukan elo” sungut nisa
Anisa pun mendapat toyoran 2 sekaligus dari elfa dan risma
“huh pe’a lu pada, ya udah deh lu langsung aja bawa masuk tuh temen gua, suruh kesini” perintah anisa

Tak lama kemudian
“nisonggg!! Gua dateng, nih parcel buat lu” ujar seorang laki-laki dengan rambut yang bergaya harajuku
“eh ndut, lo siapa sih?” tanya anisa heran kepada laki-laki di depannya yang sksd terhadapnya
“gua kiki oy, lo lupa?” ujar kiki
“oh iya lupa, yang nabrak di koridor waktu itu kan?” tanya nisa
Kiki hanya mengangguk
Mereka hanya berdiam diri, tak lama kemudian kiki memecah keheningan
“nis, gua mau nanya sesuatu sama lo” ujar kiki serius
“ya udah, bilang aja” ujar anisa cuek
“udah lama gua suka sama lo, lo mau gak jadi pacar gua?” ucap kiki
“gua sayang ama lo, tapi maaf ki, itu hnya sebatas sahabat doang.. Maaf ya” ujar anisa
“iya gak papa” ucap kiki murung, di raut wajahnya terlihat jelas raut kekecewaan
“ya udah, gua pulang dulu. Byee” ujar kiki sambil mencium kening sahabatnya itu
“ih apaan sih” ujar anisa sambil tertunduk malu
Kiki hanya cekikikan melihat anisa spechless

3 minggu kemudian
Kondisi anisa sangat berbeda jauh sebelum ia sakit.. Kini rambutnya kian menipis, ia hanya memakai topi kupluk setiap harinyaa.. Kini dia kurus, dan bibirnya makin pucat..

Sampai suatu hari….
Prang…
“tuh apaan? Anisaaaa” teriak dewinta, risma dan elfa berbarengann
“nis, lo kenapa?” tanya dewinta
“kak, anisa mohon, kalau anisa pergi, kalian jangan sedih, salamin juga anisa sama mama papa, terus tanya sama bang kiki ya, anisa sayang sama dia, kalian juga tolong.. Kak dewinta tolong dekat sama kak iqbal, kak risma tolong dekat sama bastian, elfa, tolong kamu dekat sama temen basket kamu namanya aldi, tolong ya, anisa mau pergi dengan tenang, susul kak anzal di surga, anisa pergi, jangan nangis ya” ujar anisa
“anisa jangan pergi dek, kita janji bakal ngelakuin semua kemauanmu, tapi tolong dek, jangan pergi” ujar mereka sambil nangis
Tapi terlambat, anisa sudah menghembuskan nafas terakhirnya

Mereka berteriak histeris sedangkan elfa mengurus pemakaman kakaknyaa

Di kuburann
Disana, hadir dewinta, risma, elfa dan orangtua mereka
“ngapain mama papa ksini? Mama papa jahat, mama papa lihat kak anisa kan? Di akhir hidupnya, dia gak ditemenin sama orang yang dia sayangi” ujar elfa menangiss
“maafin mama papa sayang” ujar mama papa mereka sedih
“udahlah, ayo kita pulang” ujar dewinta dan risma
Mereka pun pulang

Dari kejauhan..
“makasih semuanya, anisa sayang kalian” ujar arwah anisa

End

Cerpen Karangan: A. Anisa Nurul R.
Facebook: Anisa Nurul R Sisy
Hai! Kenalin nama gw anisa, ini cerpen pertama gw di cerpenmu.com! Kalau kalian mau knl ama gw, kalian bsa follow twitter gw : sisyanisa
Atau invite pin bb gw 2b38b176 . Tunggu cerpen gw selanjutnya di cerpenmu.com! ;){}

Cerpen Jangan Pergi Anisa merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kapsul Cita-Cita

Oleh:
Matahari mulai terbit dari ufuk timur dan mulai menyelinap masuk menerobos jendela kamar Nia. Tak lama kemudian terdengar seseorang membuka pintu kamar Nia perlahan dan dengan suara lembutnya membangunkan

Pahlawan Sejati

Oleh:
Seorang wanita paruh baya yang saat ini sedang duduk tak jauh dariku sedang tersenyum melihatku menggunakan busana yang diidam-idamkan setiap Ibu kepada anak perempuannya. “Sah?” “SAH!!!” “Alhamdulillah” Dengan mengeluarkan

Awan Hitam Di Atap Rumah

Oleh:
Awan hitam berterbangan di angkasa bersambut kabut tebal yang mencekam, terdengar bunyi glegar petir di ujung langit teduh, menandakan sore ini hujan akan turun dengan lebat, angin yang berhembus

Semua Kerena-Nya

Oleh:
Tahun ini adalah tahun yang menyedihkan bagi icha, karena dia harus kehilangan kedua orang tuanya saat kecelakaan maut, saat itu icha sedang mengikuti acara pepisahan di sekolahnya, akhirnya diapun

Penyesalan Selalu Datang Terlambat

Oleh:
Namaku Maya, aku memiliki seorang Adik bernama Mita. Mita merupakan anak yang menjadi kebanggaan keluargaku, dia pintar, cantik, dan ramah. Tapi aku, aku hanyalah orang yang tak bisa sama

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *