Lampion Terakhir
Cerpen Karangan: Nadya KhansaKategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 18 March 2016
Mungkin itu hanya kenangan. Biasanya, aku dan Reila membuat lampion bersama, untuk dijadikan hiasan kamar kami. Tapi, ada satu lampion yang istimewa, membuatku selalu ingin memegangnya, seolah ketika aku memegangnya, aku bisa merasakan kehadiran Reila yang paling ku sayangi. Awal mula, semua berjalan baik-baik saja, sampai kakakku, Reila tertabrak mobil hingga ia memiliki kelainan otak (idi-t). Sejak saat itu, aku tidak bisa menganggapnya sebagai kakak. Justru sekarang, aku harus menjadi sosok kakak baginya. Benci. Itu yang ku rasakan kepada kakakku setelah ia menampakkan dirinya ke teman-temanku. Sejak saat itulah, banyak yang mengejekku, hingga sekarang aku lebih suka menyendiri, sampai-sampai aku merasa tak punya siapa-siapa di dunia yang ramai ini.
Tanggal 27 Juni. Hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku berharap, Reila tidak muncul di hari istimewaku ini. Dan harapanku pun terwujud. Bukannya senang, aku justru harus menahan air mataku yang bersikeras untuk keluar. Ia tertabrak mobil untuk kedua kalinya, sehingga arwah kakakku melayang dan tidak pernah kembali lagi ke raganya. Ketika ku buka dekapannya, terdapat lampion berwarna keemasan yang bertuliskan “I still love you, even if you hate me.” (Aku tetap menyayangimu, walaupun jika kamu membenciku). Melihat tulisan itu, aku semakin menyerah pada air mataku. Rupanya, kakakku masih mengingat kesukaanku walaupun secara mental ia berubah. Aku menyesal telah membenci kakakku, namun penyesalan selalu datang terlambat.
Sejak kematian kakakku, aku tidak mau lagi naik mobil, karena benda itulah yang membunuh kakakku. Dan lampion terakhir pemberian kakakku sebelum meninggal, ku pajang di kamar dan ku tambahkan tulisan “You are my angel, Reila.” (Kau adalah malaikatku, Reila).
Cerpen Karangan: Nadya Khansa
Facebook: Nadya Azalia
GRISSA is my lovely school, and 7-D is an amazing class. Love 7-D Forever!!!
Cerpen Lampion Terakhir merupakan cerita pendek karangan Nadya Khansa, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Maaf Ayah, Aku Bohong
Oleh: Dewi Atika FalashafDeras hujan waktu itu membuat Sandi khawatir akan keadaan ayahnya yang belum pulang dari kantor. Maklum, sejak kematian ibunya, Sandi hanya ditemani sang ayah. Sudah dua tahun ini. Entah
Cinta Yang Lebih Besar
Oleh: Ana RajMataku menatap lesu ke arah luar jendela kamar, memandangi dedaunan yang menunduk tertimpa setetes demi setetes air hujan. Petir saling sahut menyahut bergemuruh di langit, tidak ada panas menyengat
I Need You
Oleh: Agustina Dwi IlmiNamaku Kennie, seorang gadis remaja yang bersekolah di SMPN XX-1, sekolah favorit di sebuah kota kecil di wilayah Jawa Timur. Kata teman-temanku, hidupku yang bergelimang harta dan uang ini
Kartu Ucapan Terakhir
Oleh: Aulia Febi RahmahMesya dan Elika adalah sahabat sejati, dari Kecil mereka sudah berteman. Mesya menganggap Elika adalah saudaranya sendiri, begitu juga Elika. Mereka bersekolah di SDN 045 jakarta, mereka sekelas dan
Dibalik Senyum Rembulan
Oleh: Mariska NapisGadis kecil itu menatap langit dari jendela kamarnya. Kedua tangannya menopang dagu nya yang mungil. Wajahnya begitu pucat dan dingin, tapi tidak dengan tatapan matanya. Kedua bola mata itu
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply