Mengertilah

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Galau, Cerpen Keluarga
Lolos moderasi pada: 20 October 2016

Ketakutan. Itu yang kurasakan saat ini. Aku selalu takut.. Tidak! Bukan karena aku sendirian di rumah, tapi karena kakakku. Aku tau aku selalu membuatnya marah. Entahlah, apa karena kenakalanku atau memang kakakku yang emosian.

Betapa nakalnya diriku. Sedih. Marah. Gelisah. Takut. Bersalah. Semuanya kini kurasakan! Aku tak tau apa yang harus kulakukan lagi. Maaf. Kata itu sudah berulang kali kuucapkan padanya. Tapi tak mempan, lalu apa?! Apakah aku harus mati saja agar dia merasa tidak terganggu lagi karena kehadiranku ini? Itu yang sempat terlintas di pikiranku.

Mungkin saat ini kakakku tidak lagi menganggapku sebagai adiknya. Malu. Benci. Muak. Kurasa itu yang dirasakanya. Aku melakukan kenakalanku semata karena aku ingin melindunginya, karena aku sayang, aku tidak ingin kehilangan.

Entah apa yang membuatnya berubah, aku benar-benar merasa seperti kehilangan dirinya. karena itulah, aku berusaha menyadarkannya menjadi diri yang dulu, yang selalu bersamaku. Apa caraku salah? Di matanya aku selalu saja salah. Aku berusaha menjadi benar. Jika saja aku melaporkannya pada orangtuaku karena sikapnya yang semakin hari semakin berubah, mungkin kini dia malah terluka dan tersakiti. Maka dari itu aku tidak mengatakannya pada ayah ibuku. Aku tidak ingin hatinya tersakiti.

Aku benar-benar menyayanginya. Apa dia tidak mengerti bahwa aku menyayanginya dengan sepenuh hati. “Terkadang ada beberapa hal yang harus dikatakan baru bisa dimengerti” ya! Aku mengingat kata-kata itu. Sepertinya aku harus mengatakannya. Tapi kurasa itu malah membuatku semakin terbunuh. Ini menjadi rahasiaku dan Tuhan.

Aku benar-benar tak tau lagi harus bagaimana? Yang kulakukan hanya sembunyi-sembunyi memberikannya surat yang berisi permintaan maafku dan Aku hanya terus berdo’a dan berdo’a berharap ada keajaiban datang padaku, dia mau memaafkanku, dan dia juga telah berubah menjadi yang dulu, yang selalu bersamaku.

Aku ingin seperti yang lain, kakak beradik yang selalu akur dan bersama..

Cerpen Karangan: Hasna Asjad Allamah
Facebook: Hasna Asjad
Ig: hsn.aa
twitter: @HasnaAsjad1
[Sedang berjuang] ^^

Cerpen Mengertilah merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Capung Angkasa

Oleh:
Namanya Aisyah. Gadis remaja dengan keanggunannya. Aisyah hidup di sebuah desa yang dikelilingi oleh pesawahan. Dia lahir dari keluarga yang sederhana. Keterbatasan ekonomi tidak menutup aisyah untuk meraih mimpi

Bulan Berbicara Kepadaku

Oleh:
“Hai bulan, aku ingin curhat! Aku kangen banget sama Bunda, aku selalu berdo’a untuk bunda selesai sholat. Aku ingin melihat bunda lagi… Aku masih ingin dipangkuan bunda…” Ujarku yang

Kepergian Nenek

Oleh:
Saat itu pada sore hari hujan datang deras sekali pada waktu pulang sekolah. Ya, hari ini adalah hari pertama aku UAS. Sesampainya di rumah, aku segera melepas jas hujan

Perpisahan Menjadi Jalan Terakhir

Oleh:
Matahari pagi bersinar dengan indahnya. Secerca sinarnya menembus kegelapan kamar milik seorang gadis. Ya… seorang gadis yang tengah menari-nari dalam alam mimpinya. Mimpi yang ia kendalikan sendiri seperti seorang

Rindu Ibu

Oleh:
“Kreeeek” suara pintu kubuka dengan pelan. Gara-gara matahari menyengat seperti lebah membuat seluruh tubuhku terasa panas. Kuistirahatkan sejenak tubuhku di atas kursi goyang dan kupejamkan mata sambil mendengarkan radio

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *