Permintaan Terakhir Kyla

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Keluarga, Cerpen Penyesalan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 8 September 2014

Pagi itu sangat indah, sejuk dan juga cerah membuat semua hati senang dan bahagia karenanya tapi bukan untuk hati Kyla. Pagi itu baginya tak indah mungkin seperti pagi-pagi yang buruk baginya karena setiap hari itu adalah hari yang membuatnya sedih.
“kak maafin Kyla yah” setelah itu ia memutuskan untuk ke kamar saja.
Sesampainya dikamar “heh lho itu buta! percuma cantik, pinter dan keliatan baik. Tapi nggak bisa liat. Hahaha….!!” kyla terhantui oleh ejekan dari kakaknya, Dio untuk dirinya saat mengantarkan makanan ke dalam kamarnya seminggu yang lalu. Kyla sadar, yang membuat kakaknya begini adalah dirinya sendiri. Ia tidak bisa menyalahkan kakaknya karena ia sangat menyayanginya. Kyla sadar akan kekurangan yang dimilikinya.

“kak, buka pintunya…” sesampainya di depan pintu kamarnya, dengan nada lemah, Kyla mengetuk pintu. Tak lama Dio membuka pintu, saat itu wajahnya sembab. “kakak nangis..? maafin Kyla yah..! Kyla bakalan bilang ke papa dan mama biar Kyla tinggal di rumah kakek dan nenek aja”. “alah diam lho sialan…!!” jawab Dio kasar. “boleh Kyla minta waktunya..?”. “masuk kalau lho butuh”. Akhirnya Dio mengizinkan Kyla bebicara dengannya.

Kyla pun mulai berbicara “Kyla tau kok kalau kakak males kan urusin Kyla yang nggak bisa apa-apa, kakak juga malu kan punya adik buta kayak Kyla..?” tanya Kyla sambil memegang tangan kakaknya. “kok kakak diem, iya kan? Kyla tau kok jawabannya. Kyla minta maaf yah, selama ini kebahagiaan kakak tersita karena orang buta kayak Kyla.” Jelas Kyla. “iya Kyla aku nggak mau urusin kamu, aku juga malu kalau kamu hadir dalam pesta ulang tahun aku. Aku nggak mau di antara teman-teman aku tau kalau aku punya adik buta kayak kamu. Sedangkan kata mama satu minggu lagi ulang tahunku bakal dirayaai di rumah. Sedangkan papa dan mama harus tugas di luar kota besok selama dua minggu. Mereka bilang, kamu yang bakal mendampingiku. Aku nggak mau.. demi tuhan aku nggak mau. Mana temen-temenku nanya adikku yang mana!” jawab Dio sambil meneteskan air mata. “kakak nggak mau? kakak sama sekali nggak mau akuin Kyla sebagai adik kakak..? baiklah nggak apa-apa. Kyla mau kakak seneng. Kakak kunci Kyla aja di gudang atas saat ulang tahun kakak. Dan Kyla bakal suruh anaknya bi Inem yang akan jadi adik bayarannya kakak. Biar kalau ditanya adiknya kakak yang mana, bisa dijawab sama kakak, kalau adik yang sempurna itu adiknya kakak..!” Kyla semakin menangis.
“oke. Tapi gimana kalau sampai papa dan mama tau soal ini?” Tanya Dio. “biar Kyla yang urus”
“baiklah, sekarang kamu keluar aja. Aku mau istirahat..!!”
“terimakasih, kak!” jawab Kyla sambil melangkah keluar dari kamar dengan senyuman walau disertai dengan tangisan.

Singkatnya satu minggu telah berlalu. Tiba saatnya Dio merayakan ulang tahunnya yang jatuh pada hari senin bulan satu. Kyla, Dio, bi Inem juga pak supir telah memperbincangkan apa yang harus dijalankan. Pertama, rencana anaknya bi Inem yang akan diabayar sebagai adik palsu Dio. Dan memasukkan Kyla ke dalam gudang karena kamarnya akan dipakai oleh adik palsu Dio. Sebelumnya Kyla telah menyiapkan satu kado yang manis buat Dio.
“kakak…!! Kyla ada permintaan terakhir, boleh?” Tanya Kyla.sejenak Dio memikirkan kata-kata Kyla. Kemudian “iya..apa?” “Kyla boleh nggak dipeluk sama kakak, Kyla pengen dipeluk sebagai adik kakak..!” “baiklah..!” kataDio sambil memeluk Kyla. “terimaksih ya kak..” setelah itu Dio tak ingin basa-basi, ia memasukkan Kyla ke dalam gudang yang gelap dan kotor karena tidak pernah dibersihkan. Dio pun keluar dan membawa kunci satu-satunya gudang itu, ia tidak mau ada yang membukakan pintu untuk Kyla.

Setelah adik bayaran Dio cantik dirias oleh perias khusus, Dio dan adik palsunya kini telah siap menunggu tamu. Pak supir dan Bi Inem sibuk dengan profesinya masing-masing.

Singkatnya, acara segera dimulai. Semua tamu undangan telah duduk rapi di depan Dio dengan membawa kado masing-masing.

Kyla menangis sendirian d idalam gudang yang sepi. Ia ingin sekali ada di luar menyanyikan lagu happy birthday untuk kakaknya, tapi ia tau kakaknya tidak menginginkannya berada disana. Ketika sedang menangis ia merasa sakit yang sangat luar biasa di kepalanya, ia merasakan ada cairan yang mengalir dari dalam hidungnya.

Acara pun berjalan dengan mulus. Hingga akhirnya, sorehari menjelang malam pun tiba sehingga tamu undangan mulai pulang. Akhirnya setelah semua tamu pulang, Dio langsung menuju gudang untuk membukakan pintu dan berterimakasih kepadaa Kyla. Ketika gudang telah terbuka, Dio berteriak “bi Ineem..!! Kyla” Dio histeris melihat lumuran darah segar yang mengalir dari hidung Kyla dan melihat Kyla tergeletak di lantai “ya.. allah… non Kyla kenapa..?” mereka pun membawa Kyla ke rumah sakit, namun semua sudah terlambat, Kyla sudah meninggal. Kyla telah tiada.

Setelah kematian kyla, barulah diketahui bahwa penyebab kyla meninngal adalah karena ia mengidap penyakit kanker otak yang sudah sangat parah. Dan penyakit itulah yang menbuat kyla mengalami kebutaan. Papa dan mama kyla sangat terpukul akan hal itu, mereka tidak menyangka karena selama ini kyla kelihatan sehat dan begitu ceria dalam kesehariannya.

Kesedihan luar biasa begitu terlihat dari Dio. Ia menyebut dirinya bodoh. Sebab karena ulahnya adiknya telah pergi.
Sebulan setelah kejadian tersebut, Dio masih terhantui oleh rasa bersalah. Penyesalan yang luar biasa, dan rasa rindu yang teramat dalam pada sang adik. Kado yang diberikan Kyla kepadanya pun tak sanggup ia buka. Dan kini ia beranikan diri untuk membuka kado itu. Ternyata berisi gelang bertuliskan “Kyla Dio” dan sebuah kaset. Ia pun memutar kaset tersebut, setelah beberapa saat terdengarlah suara Kyla: “kak.. selamat ulang tahun yah.. Kyla Cuma bisa kasih kado kecil ini untuk kakak. Kyla harap kakak suka. Kyla mau kakak bahagia. maafin Kyla karena selama ini waktu kakak tersita untuk orang buta. kyla juga tau kalau kakak malu karena Kyla… Kyla minta maaf yah… kakak terimakasih untuk pelukan terakhir itu, Kyla seneng akhirnya kakak mau peluk Kyla… kakak selamat ulang tahun yah… Kyla pengen kakak jangan sedih lagi, kakak harus bahagia… Kyla sayang kakak lebih dari hidup Kyla..”
“iya Kyla kakak janji kakak nggak akan sedih lagi… kakak juga sayang kamu…!!!”

ADVERTISEMENT

Selesai…

Cerpen Karangan: Rosmaniar
Facebook: Nhyar Ponpes Guppi

Cerpen Permintaan Terakhir Kyla merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


One Day To Remember

Oleh:
Pintu ruang musik itu setengah terbuka, dari dalam terdengar sayup-sayup suara biola bernada indah dimainkan, namun beberapa kali berhenti sesaat dan kemudian dimainkan kembali. Kali ketiganya permainan biola itu

Nauraku Maafkanlah

Oleh:
Nora, dialah anak saudagar terkaya di kota ini, beruntung sekali pria yang dapat meminangnya, karena pasti kekayaan ayahnya akan diwariskan padanya, tapi harapan itu begitu jauh bagi Jimi, seorang

I Love You Rizky

Oleh:
“Jessy ayo cepat bangun, nanti kamu terlambat pergi sekolah.” teriak Ibu. “Iya tunggu sebentar.” kataku sambil berteriak juga. Aku pun berlari menemui Ibu dan Ayah yang menunggu dari tadi.

Sebuah Kisah Klasik

Oleh:
Kuraih sebuah buku hitam berlapis debu, Tertera sebuah tulisan di sampul buku yang sudah sangat kumuh termakan oleh waktu. Kubersihkan beberapa debu yang menutupi tulisan tersebut. “Perpisahan”, Buku tersebut

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

2 responses to “Permintaan Terakhir Kyla”

  1. avidsaputra says:

    kata2nya simpel,tapi isinya bisa buat nangis,
    trimakasih saya suka cerpennya.

  2. Permintaan Terakhir Keyla says:

    cerpennya bagus

Leave a Reply to Permintaan Terakhir Keyla Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *