Wow… Museum Bank Mandiri Kembang Jepun
Cerpen Karangan: Najwa Anisa SafitriKategori: Cerpen Anak, Cerpen Keluarga, Cerpen Kisah Nyata
Lolos moderasi pada: 22 November 2012
“ Pak aku ikut!”, rengekku suatu pagi. Aku ingin ikut bapakku ke bank,senin itu bapakku mau bergegas pergi ke bank. Kata bapakku, kalau pagi-pagi pergi ke bank agar tidak antri panjang. Kemudian kami berdua udah naik motor. Dalam perjalanan aku banyak bertanya tentang bank tempat bapakku menyetor uang. Dalam pikiranku membayangkan gedung bank yang modern,bersih, kaya iklan di tv itu.
Sepuluh menit perjalanan kami telah sampai. “Hah.., masuk gudang pikirku ?” tapi kok ada tulisan Bank Mandiri yang besar.
Memang sebelum masuk ke bangunan bank itu, sepintas sekelilingnya tampak banyak bangunan tua. Aku tersadar, saat bapakku mengangkat diriku dari atas jok motor. Kami pun masuk kedalam gedung tua yang ditempati Bank Mandiri. Tak lupa salam ramah dari satpam bank.
Alangkah kagetnya aku begitu masuk gedung tua ini, dibawah tangga menuju lantai dua banyak benda kuno pikirku. Tapi bapakku langsung menarik tanganku untuk segera naik ke lantai dua, “ nanti aja lihat-lihatnya dik,!” kata bapak. Aku melihat kaca jendela bangunan tua ini sangat indah.
“ Selamat pagi, selamat datang di Bank Mandiri ada yang bisa dibantu,” sapa satpam ramah sambil membuka pintu kaca. “Pagi juga, masuk setor, “ jawab bapakku.
Masih sepi suasana pagi itu, langsung bapak mengambil kertas setoran. Tidak lama langsung bapak menuju kearah petugas yang menerima setoran uang dari bapak. Itu teller namanya, kata bapak saat aku bertanya.
Setelah selesai, kamipun pergi dari lantai dua, “ terima kasih atas kunjugnan ke bank mandiri “ sapa satpam sambil membukakan pintu kaca. Begitu keluar dari pintu kaca itu, aku kagum melihat bangunan tua bank mandiri ini. Bangunan ini masih terawat, pikirku. Kalau pingin tahu sejarahnya ayo kita ke lantai satu, kata bapak sambil memegang tanganku menuruni tangga.
Tiba dilantai satu aku langsung menuju meja yang banyak terdapat kliping dan foto-foto yang terpanjang di dinding dengan rapi.Mayoritas banyak benda-benda perbankan yang terdapat dilantai satu ini. Aku melihat dengan seksama semua dokumen yang tersusun rapi ini. Dahulu bangunan ini bernama Bank Escompto, bank swasta yang didirikan sekitar 1857 oleh Paulus Tiendeman dan Carl Frederik Wilhelm Wigger Van Kerchem.
Dalam salinan buku Pertempuran Surabaya. Terbitan balai pustaka,disebutkan dalam pertempuran Surabaya terjadi, HR Muhamamad berhasil mengambil alih uang dari Bank Escompto ini senilai 1 juta golden. Uang 1 juta golden ini untuk membiayai pertempuran Surabaya dan diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Dengan dana ini juga dimanfaatkan untuk pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke Yogyakarta.
Berdasarkan catatan sejarah, tahun 1960 Bank Escompto diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan berganti nama Bank Dagang Negara, pada tahun 1998 Bank Dagang Negara bergabung menjadi Bank Mandiri.
Siapa orang yang berjasa membuat museum Bank Mandiri Kembang Jepun ini, beliau adalah Bapak Sri Triyasno, kepala cabang Bank Mandiri Kembang Jepun saat ini.
Terima kasih bapak Tri, berkat bapak aku jadi tahu tentang sejarah bangunan tua yang bernama Bank Mandiri Kembang Jepun Surabaya ini.
Cerpen Karangan: Najwa Anisa Safitri
KELAS : IIIB
Blog: posbacagirli.blogspot.com
Cerpen Wow… Museum Bank Mandiri Kembang Jepun merupakan cerita pendek karangan Najwa Anisa Safitri, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Kisah Seorang Anak Yang Dituduh Mencuri Emas
Oleh: Ronia Putra VandanaMalam yang dingin dengan hebusan angin yang membuat daun menari, diiringi alunan suara gemricik air sungai yang mengalir deras dan bunyi dentuman hewan hewan. Ku sendiri menatap handphone Huawei
Dasar Manda
Oleh: Yohana Theresia TurnipHai, teman-teman perkenalkan namaku natasya felovinna. Hari ini aku dan teman-temanku mau pergi ke mall sun fondation. Selesai mandi dan berdandan, aku turun untuk sarapan bersama mama, papa dan
Pertemuan Terindah
Oleh: Febri Wulandari SiregarHari ini sudah genap 3 tahun aku pergi meninggalkan rumah. Entah bagaimana kabar ayah dan ibuku juga adik lelakiku. Masih tergambar jelas di memoriku kejadian 3 tahun lalu yang
Papa Mama Ajari Aku Cara Membenci Tuhan (Part 2)
Oleh: Dian AnantaraDari delapan surat itu. Ternyata tujuh surat lainnya adalah balasan dari surat yang kakek kirimkan kepada kedua orangtuaku. Ternyata tanpa aku ketahui selama ini setiap tahunnya kakek selalu meminta
Ambilkan Sisir
Oleh: Darah MimpiLembayung senja memeluk batin-batin berkemilauan sendu. Cahaya terang memang, namun sejenak kabut gulana membekap ruang mega, redup kehidupan yang ada. Senyum riang tenggelam pada ufuk barat yang meninggalkan makna
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply