Akhirnya Aku Mengerti (Part 2)
Cerpen Karangan: Sasha AlexandraKategori: Cerpen Fiksi Penggemar (Fanfiction), Cerpen Korea
Lolos moderasi pada: 10 September 2023
Setelah Jimin mendatangiku, JK pun beranjak pergi dengan alasan dia lupa sudah ada janji dengan hyungnya.
‘huft! padahal aku sangat senang jika dia ada disini’
Aku pun mulai menceritakan apa yang terjadi tadi kepada sahabatku, Jimin. Dia adalah sahabatku satu-satunya sekaligus pendengar setiaku. Walau aku dekat dengan siapapun, aku hanya bisa bercerita tentang problematika hidupku pada Jimin.
—
(Sambungan cerita..)
‘Aissh, Sial! kenapa harus pake acara mewek segala sih depan dia. Kan jadi malu aku!’
Aku menyeletuk sepanjang jalanku menuju kelas setelah lelah menangis. Ya, ternyata mp3 playerku tertinggal di loker meja milikku. Aku pun mulai menenangakan pikiran dan hatiku dengan mendengarkan lagu-lagu favoritku sambil menaruh kepalaku diatas meja dan memejamkan mata. Betapa terkejutnya aku saat membuka mataku dan ada seseorang pria bertopi hitam disertai masker berdiri disamping kursi milik Rin.
“hmm.. permisi..” sahut JK oppa.
Aku pun secara spontan mengangakat kepalaku karena terkejut.
“uh-huh? a.. a.. yaa, ada apa?” Ia pun duduk disampingaku.
‘aak! kenapa ini?!! apa si taehyung sialan itu cerita sesuatu padanya?’
“Hmm.. maaf mengganggu waktumu. Begini, aku rela-rela mencarimu di setiap sudut sekolah ini. Karena.. a aku hanya ingin tau, apa yang telah terjadi antara dirimu dan V hyung. Boleh tolong jelaskan? agar aku tak salah paham.”
“Ohh.. nggak kok, ga ada apa-apa” dibaluti senyuman manisku.
Tiba-tiba raut wajahnya berubah. Wajah yang dipenuhi rasa kesal dan dendam. Seakan-akan aku telah membunuh orang kesayangannya. Ia pun memukul meja dan sedikit meninggikan suaranya.
“Yak! kau tau apa yang terjadi pada V setelah mengobrol denganmu tadi?! hah! kau tau?!”
Mulutku kaku tak bisa kujawab pertanyaannya itu. Aku hanya menggelengakan kepalaku.
“Dengar! V Hyung pingsan, karena banyak menangis.. aku yakin, kau adalah penyebabnya! aku sudah berusaha menutupi amarahku, tapi kau malah jawab seperti itu. Aku hanya ingin dengar cerita sebenarnya.. jebaal hikaa”
Aku dengan terpaksa menceritakan semuanya ke JK oppa.
pov: Taehyung
Setelah Jimin mendatangiku, JK pun beranjak pergi dengan alasan dia lupa sudah ada janji dengan hyungnya. ‘huft! padahal aku sangat senang jika dia ada disini’ Aku pun mulai menceritakan apa yang terjadi tadi kepada sahabatku, Jimin. Dia adalah sahabatku satu-satunya sekaligus pendengar setiaku. Walau aku dekat dengan siapapun, aku hanya bisa bercerita tentang problematika hidupku pada Jimin.
FLASHBACK ON
“Annyeong! woah, sepertinya kamu yang bernama Kim Taehyung-ssi?”
“Hmm.. yaa, aku” dengan senyuman manisku
“Kenalkan, aku Hinata.. Mulai hari ini aku sebagai managermu & kawan-kawan sekaligus stylishmu” mengulurkan tangannya.
“Ohh, i.. iya”
Wanita blasteran jepang-korea itu datang setelah aku selesai dari masa traineeku. Masa-masa dimana aku tidak yakin bisa melanjutkan cita-citaku yang sudah didepan mata. Aku masih suka menyendiri di pojokan. Terkadang sambil menangis. Walau aku sudah mendapatkan grup, aku selalu bersedih.
Hari demi hari, aku menjalani hidupku sebagai idol. Idol yang dulunya tak sesukses kini. Bangtan Sonyeondan atau yang sering dikenal dengan BTS. Ya, itulah nama grup kami. Aku bahagia karena mendapatkan teman-teman yang baik seperti mereka. Aku berusaha dengan amat keras untuk tidak mengecewakan mereka. Namun, siapa sangaka. Aku adalah anggota grup terburuk, yang paling banyak dikomentari oleh pembimbing kami. Bahkan, aku termasuk member yang mempunyai banyak haters dikarenakan penampilanku yang buruk, kucel, dan tingakah lakuku yang aneh. Aku putus asa. Aku menangis setiap malam. Keaadanku semakin memburuk, terlebih lagi mentalku. Teman-teman se-grupku selalu menenangakanku. ‘Ahh, begitu baiknya mereka! aku terharu’ Tapi, itu tak bertahan lama. Aku pun mulai tertekan dengan komentar-komentar dari pembimbing ditambah komentar-komentar jahat dari netizen.
‘Aaak! aku sudah tak kuat! aku ingin MATI saja!’ aku yang berada di rooftop atas gedung h*be, sangat ingin sekali terjun kebawah, mengakhiri semua derita yang kualami. Tapi, setiap satu langakah lagi aku akan terjun, aku teringat ucapan ayahku ‘kalau pekerjaan disana terlalu sulit untukmu, kembalilah ke rumah. Ayah akan mencarikanmu kerjaan yang lain’.
Namun, ini adalah usaha terjunku yang ketiga kalinya. Kali ini aku benar-benar ingin mati. Aku pun mulai memejamkan mata, dan.. na.. dul.. “Yakk!”
Teriak seseorang yang menarik tanganku dengan kuat. Aku pun spontan terkejut dan memarahi orang itu sambil menangis.
“Bwee? Bweee? Bweeeyoo? Aissh, Sibal! siapa kau, huh?”
“Yak! Sadarlah!!” wanita itu menampar wajahku ‘plak!’
Aku sedikit tersadar atas apa yang akan kulakukan. Aku pun menangis dengan sekuat-kuatnya.. huhuhuhu
“Huft.. tenanglah! gweuncanaa gweuncanaa.. kau pasti bisa melewati ini semua, percayalah! kembalilah ke dorm mu, aku akan panggilkan kawanmu” ia pun mulai menelpon.
Tak lama setelah itu Jimin dan RM-hyung pun datang ke rooftoop. Aku masih penasaran siapa sosok wanita yang telah menolong hidupnya itu.
Sesampainya di dorm, tatapan semua orang tertuju pada mataku yang sangat sembab. Namun, aku si pandai menyembunyikan kesedihanku langsung tersenyum lebar kepada mereka seakan-akan senyuman itu memberitahu mereka kalau aku baik-baik saja.
“Yak, taehyung-aah! kau benar-benar terlihat menyedihkan dengan senyuman palsumu itu.” celetuk suga Hyung.
“hyung, gak boleh ngomong gitu.. kesian baby bear kita” ucap hobi Hyung yang menuju ke arahku lalu memelukku.
“Hihihi, gweuncanaayo hyung.. jinjaa” sambil mengelap hidungaku yang berair.
Keesokan harinya seperti biasa kami latihan dan untuk kesekian kalinya aku membuat kesalahan. Sebenarnya pembimbing dance hanya menyuruhku untuk perbanyak latihan, tapi beda halnya dengan managerku. Dia mencercaku habis-habisan. Tak hanya itu, kini para member juga mulai menampakkan sisi kesalnya padaku. Aku pun tertekan. Untungnya, adik kelas kesayanganku mendatangiku, padahal baru saja aku akan memulai aksiku. tok tok tok..
“Tae-hyung.. hyung..?”
“Ne? ada perlu apa Jungakook-aah?” sahutku dari dalam kamar
“Aku masuk yaa..”
“Hah? ne.. ne” aku lupa menaruh pisauku dengan rapih dan ia melihatnya
“HAH? OMO! OMO! ANI ANI HYUUNG-AHH..” dia mengambil pisauku dengan spontan menjauhkannya dariku.
“Hmm.. Ani, Jungakook-aah~ kau salah paham!”
“Aissh, aku tak suka senyum palsumu hyung. Aku yakin kau hampir menyakiti dirimu dengan itu kan? Hyung! dengarkan aku..”
“Yak! kau tau apa tentangaku, huh? pergilah! tidur dengan nyenyak.. kau gak usah kasih perhatian padaku” aku memotong ucapannya.
“hyung.. dengarkan aku dulu! aku tahu koreografi kali ini memang agak sulit. Tapi, tetaplah berusaha! aku akan mengajarimu, hyung! dengan senang hati. Aku takkan membiarkan kau gugur hanya karena ocehannya.”
Sejak itu kami pun dekat. Aku yang tadinya hampir membencinya ya karena multitalentanya, kini menjadi sangat menyayanginya. Kami berdua mengambil waktu istirahat siang untuk latihan.
Kami berlatih berjam-jam. Terkadang Jimin dan J-hope hyung juga bergabung. Kini, aku merasa dapat dorongan positif dari mereka. Tapi, di salah satu siang ada insiden yang tak terduga. Disaat aku dan Jungakook berlatih, tiba-tiba ia tersandung dan terkilir. Ia pun tumbang dan mengerang kesakitan.
“Aaaaak! kakiku..”
Aku panik. Aku segera menelpon manager kami. Tak lama ia pun datang. Namun, betapa tercengangnya aku ketika ia malah memarahi kami. Aku tau kami salah. Tapi setidaknya.. obati dulu kawanku.
“YAAK! JUNgakOOK TAEHYUNG! APA YANG KALIAN LAKUKAN DISINI? SEHARUSNYA KALIAN TIDUR SIANG! NAH KAN! KALO SEPERTI INI SIAPA YANG REPOT, HUH? bla bla blaa..” ia mengoceh dengan amat panjang.
Ternyata, ocehannya terdengar samar-samar ke dorm kami. Dalam sekejap para member berkumpul dan menatap sinis si manager. Sedangakan Jungakook semakin mengerang kesakitan.
“Aak! Aaaak! Hyung-hyung to.. long! ka..kiku”
“Aissh, dasar manager gila!” Suga hyung dengan savagenya.
Ia langsung menyuruh yang lainnya untuk menggotong Jungakook. Kami pun segera membawanya ke ruang kesehatan H*be.
“Aisssh, manager kita sudah keterlaluan! setelah ia melewatkan sarapan kita pekan lalu dan membuat maag Taehyung kambuh serta membuatku pingsan saat latihan, dia tak jera. Bukankah seharusnya dia sudah dapat SP 2?” celetuk J-hope.
“Ini takkan dibiarkan! kita harus segera melaporkannya pada PD-nim” seru RM sang leader.
—
Sudah hampir dua jam Jungakook tak sadarkan diri dikarenakan rasa sakit yang sangat yang ia rasakan. Aku menunggu didepan ruangan tersebut. Aku menangis tersedu-sedu. Memikirkan apa yang akan terjadi pada Jungakook nantinya. Menyalah-nyalahkan diriku. ‘dasar bodoh! tak berguna!’ Aku tak sadar bahwa seseorang mendekatiku.
“Annyeong! dengan Kim Taehyung-ssi?”
“Hmm.. yaa, aku” dengan senyuman manisku dan sedikit terkejut saat melihat wajahnya yang tak asing.
“Kenalkan, aku Hinata.. Mulai hari ini aku sebagai managernya BTS sekaligus stylishmu” mengulurkan tangannya.
“Ohh, i.. iya. Salam kenal” aku sangat gugup.
‘aak! dia yang waktu itu menarikku dari rooftoop’ batinku.
Aku mengantarkannya menuju dorm kami. Kebetulan para member sedang berkumpul seperti biasa.
“Annyeong, yeorobun! Aku Hinata, manager baru kalian.. mohon kerjasamanya, Gomapdaa”
“Mo? Jinjayo??” Jin hyung
“Hah? apa boleh seorang wanita?” celetuk Namjoon hyung
“Apa jangan-jangan kau.. SASAENG!” Jimin
“ANDWE! lihat ID-cardku!”
Tertulis disana Watanabe Hinata, 23 tahun, Manager Bangtan.
“Wahh! Daebak!” J-hope hyung
“Salam kenal jugaa sanbaenim..”
Semenjak kehadirannya, aku merasa keadaan kami sangat damai tanpa pertikaian dan kekhawatiran. Jika diantara kami ada yang sedang berselisih, ia berusaha melerai kami. Ia juga sering mengakritik penampilanku.
“Huft.. pantas saja kau sering diremehkan oleh Army! penampilanmu sangat mendukung. Tak sadarkah itu?” Nata-nim.
Aku hanya terdiam tak tau akan jawab apa. Ingin rasanya menyalahkan stylishku yang dulu.
“Sini! aku pasti akan menjadikanmu sosok Kim Taehyung yang tampan nan menawan dan disukai banyak orang.. hihi”
Esok hari adalah konser pertama kita setelah menerbitkan album-album lagu kita yang pertama. Syukurlah, kaki Jungakook sudah pulih dan diizinkan untuk ikut tampil dance di konser kami.
Semua orang kini berubah. Berubah menjadi yang lebih baik makin ceria dan semangat. Begitupula aku. Kini, aku makin pandai menyembunyikan rasa sakitku dengan sikap ceriaku. Aku belum berubah. Aku masih suka menyakiti diriku dengan beberapa goresan silet. Hingga suatu hari, Nata-nim menyadari akan hal itu. Tepatnya ketika aku sedang latihan koreografi bersama kawan-kawan. Aku sudah tak kuasa menahan sakitku. Sesekali aku menekan-nekan perutku. Setelah latihan, ia mendekatiku.
“Tae.. ikuti aku!” bisiknya
Ia membawaku ke ruang kesehatan. Dengan segera ia menyingakap bajuku.
“Yakk! Apa.. yang..?” teriakku
“Aisssh, bisakah kau berpikir jernih sebelum melakukan sesuatu? Kau ini seorang idol! please.. don’t do more from this! jebaaal, kim taehyung-ssi”
Aku hanya menunduk tak mampu berkata-kata. Hatiku selalu luluh tatkala ia mulai menasehatiku. Baru kali ini ada seorang manager yang selalu memihak diriku.
“Dengar! mulai saat ini, aku takkan membiarkanmu sendirian di kamar. Aku akan menyuruh Jungakook atau siapapun itu untuk menemanimu agar kau tak berbuat apapun yang membahayakanmu.”
“Ingatlah! setelah debut terakhir kalian pekan lalu, kini penggemarmu makin bertambah. Ditambah lagi konser kemarin. Banyak yang mulai meneriaki namamu. Itu artinya ARMY sudah mulai mengakuimu. Sadarlah, V!”
Spontan aku kaget. Pada akhirnya ada yang memanggilku V. Pada awal aku live, aku menyebut namaku V yang artinya Victory ‘keberuntungan’. Namun, tak kusadari ada beberapa komentar negatif menyerangaku seketika itu seusai live berakhir. Semenjak saat itu aku tak pernah live sekalipun itu diajak oleh para hyungaku. Aku akan mengamuk jika ada yang memanggilku V dan membuat moodku buruk seharian. Tapi, tatkala wanita itu yang memanggilku dengan nama itu, aku tersentuh. Seakan-akan dia sudah sangat mempercayaiku.
“Hei, kenapa kau memanggilku dengan itu?”
“Karena nama itu cocok denganmu. Mulai saat ini nama panggungmu V. Selamat! karena kamu telah menemukan keberuntunganmu disini”
“Perawat! perawat!” ia pun berteriak mencari perawat. Kukira aku akan diobati oleh perawat. Nyatanya, Nata-nim muncul kembali dengan membawa kotak P3K dan tak lupa membawa perbannya. Ia pun mulai mengobati goresan-goresan yang sudah kubuat di bagian perutku. Sesekali aku meringis kesakitan.
“Aissh, sakit kan? makannya jangan diulangi lagi.. jangan seperti ini lagi! jangan buka perbannya sampai benar-benar kering. Pakailah kaos pelapis sebelum kau pakai baju luarmu”
“Nee, sanbaenim.. Gomapda”
Setelah kejadian itu, aku benar-benar tidak diizinkan untuk menyendiri. Hingga jika aku ke kamar mandi, hyung2 ku memeriksaku dengan sejeli mungakin agar tak membawa silet atau semacamnya.
—
Hari demi hari kami makin sibuk. Satu tahun pun telah berlalu. Kini, kami mendapatkan penghargaan awards pertama kalinya. Kami semakin terkenal dan sangat disayangi oleh orang-orang terlebih lagi di agensi kami. Kami sangat dihormati dan selalu dilayani. Aku sangat bahagia sekali saat itu. Aku berharap kebahagiaan ini bertahan lama. Tak ada yang menyangaka, kami akan kehilangan manager yang kami sayangi. Yang kami tau hanyalah ia mengundurkan diri karena penyakit yang ia alami. Tapi, sebagian orang bilang dia telah meninggal. Kami tak percaya dan aku hanya bisa bertahan demi ia. Saat ku kembali ke dorm sendirian, aku melihat sepucuk surat diatas kasurku;
dear Kim Taehyung-ssi,
Aku sangat senang melihatmu ceria lagi, lebih suka tersenyum. Aku merasa sudah berhasil mengubahmu menjadi Kim Taehyung yang lebih baik dari sebelumnya. Jadi, sudah saatnya aku pergi. Banyak hal buruk yang akan terjadi jika aku masih bersama kalian. Apalagi untuk saat-saat ini. Aku pamit undur diri. Titipkan salamku pada yang lain. Maaf, tak sempat pamit ada urusan yang harus kuselesaikan.
Tetaplah jadi Kim Taehyung taehyung yang kukenal. Keep smile!
salam hangat,
Nata
Cerpen Karangan: Sasha Alexandra
Cerpen Akhirnya Aku Mengerti (Part 2) merupakan cerita pendek karangan Sasha Alexandra, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
First New Year for Mirai
Oleh: Portgas D AceSudah 2 kali dalam minggu ini Mirai pingsan ketika kembali ke markas GUYS. Wajar saja terjadi karena memang monster kali ini sangat kuat. Entah itu Dinozaur ataupun Gomora. 2
Sehun Bukan Bihun
Oleh: Astrid WidiaHidupnya selalu mengambang di antara kebahagiaan juga kepedihan. Nia, berada di pertengahan gejolak perasaan yang menggebu, bukanlah cinta. Sebagai seorang yang mudah baper, Nia adalah yang paling mudah menangis
Boyfriend
Oleh: HilyaAku berlari menjauh. Air mataku sudah tak lagi terbendung. Hatiku terasa sangat sakit. Dia, orang yang sangat kucintai telah mengkhianatiku. Sakit. Mama yang melihatku menangis saat memasuki kamar, datang
Tasya Meet Suju
Oleh: Bella AprilianaLama tidak melihat super junior, membuatku kembali terpukau malam ini. Penampilan mereka di super show 5 in jakarta, membuat aku merasa jatuh cinta lagi. Sempat aku merasa tidak suka
Penyesalan Ketika Dia Pergi
Oleh: Selvilla AprianiDarimana ku harus memulai? Sungguh sulit bagiku mengutarakan, segenap isi hati yang lama ku pendam, Apakah ada kata yang pantas untukku menggambarkan? Sosok kekasih yang begitu berarti dalam kehidupan,
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply