Akhirnya Aku Mengerti

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Fiksi Penggemar (Fanfiction), Cerpen Korea, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 2 July 2023

“Uwaaah!” aku mulai mengangakat kepalaku secara perlahan dari mejaku. Tanpa disadari, aku terbangun oleh cahaya matahari yang bersinar terang dan menembus jendela kelasku. “Hmm.. kemana nih bocah satu? udah ilang aja”

Tak lama setelah aku ngedumel, seseorang nampak berlari & berteriak memanggil namaku dari luar kelas “Hikaa, hikaa..” aku agak kesal mendengarnya, tapi untungnya dia teman dekatku. Saat ia telah tiba di kursinya, aku pun bertanya “Kenapa sih?!”
“hikaa… hikaa.. I have an amazing news for you & us”
“what?” “ka.. kata.. i.bu..” “hei, napas dulu cobaa.. capek kan lu lari-larian kek tadi. Emang sepenting apa sih?”
“huft (mengambil nafas & membuangnya).. kata ibu walikelas kita bakal kedatengan tamu spesial besok lusaa. gua sih gak terlalu denger siapanya, soalnya gua cuma nguping. Tau gak apa yang gua denger?”
“what?”
“Ibunya nye-pill Bi-Ti-eS cobaaaaaa!! ”
“Hah? lu mimpi yaa, Rin?”
“issh, beneran! lu gak percaya?”
“KAGAK! dah ahh gua masih ngantuk..”

Tiba-tiba..
“Panggilan untuk nak Hikari dari kelas 12B ditunggu di ruang kantor kepala sekolah, segera!” terdengar pengumuman dari setiap speaker yang ada di sekolah.
‘Duh, aku mau diapain ni?’ pikiranku tak tenang, karena baru kali ini seorang ketua kelas sekaligus ketua OSiS sepertiku dipanggil ke kantor kepala sekolah.
“tuh, denger gak lu? dipanggil tuh.. keknya bener deh mau ngabarin lu tentang yang tadi”
“issh, gua harap sih begitu”

Aku pun bergegas menuju kantor kepala sekolah, dan benar apa yang dikatakan temanku, Rin. Aku dikejutkan dengan empat member BTS (RM, Suga, Jin, & J-hope) yang sedang asik mengobrol dengan bapak kepala sekolah beserta rekannya. Ibu walikelas yang sedang duduk di depan komputer memanggilku dengan isyarat. Saat aku masuk, Abang Jin melihatku dan melontarkan senyuman yang manis, sedangakan yang lain benar-benar sangat fokus dengan obrolan mereka. deg! aku pun terpaku dibuatnya.

Setelah ibu walikelas selesai berbicara denganku, aku pun segera pergi dari kantor. Tapi, aku sempat kecewa karena Abang JK yang sangat kusukai tidak ada. ‘tapi, tak apalah.. mungakin aku bisa titipkan surat ke mereka..’

Tiba-tiba..
duk! “aaw!” sepertinya aku menabrak seseorang saat keluar dari pintu kantor. “huh? eh, So..sorry! i’m so sorry”
‘ah? suara itu?’ aku pun mengangakat kepalaku dan kulihat sesosok pria tinggi bertopi & masker sedang menatapku sambil mengulurkan tangannya di sampingaku saking khawatirnya. Seketika aku terdiam mematung ‘nge-bug dulu’ Abang Jimin yang ada dibelakangnya menepoknya dan berkata “hey, kau ini gimana sih jekey?” ia pun masuk ke ruang kantor. “issh, aku kan gak sengaja” “Gakpapa JK.. it’s okay!” sahut bang V, setelah itu ia pun menghampiriku “Are you okay, girl? gweuncana?” “ye.. yes.. naneun gweunca..naseyo” aku yang sangat canggung & gugup langsung lari meninggalkan mereka.

“Huft.. aaaak! yang tadi itu JK oppa.. huhuhu. aku harus bergegas mengumpulkan para siswi”

Hari H pun telah tiba. Tepat dua jam sebelum acara dimulai, aku disuruh oleh ibu walikelas mengantarkan satu microfon untuk salah satu member yang katanya ada salah satu yang tidak berfungsi dengan baik. ‘Tenang hika, kau hanya harus memberikan mic itu kepada asisten mereka, kemudian pergi’ Aku menenangakan diriku. Karena sejujurnya aku masih deg-degan dengan apa yang terjadi kemarin lusa. ‘Tak apa, kemarin hanyalah kecelakaan kecil’ Saat aku tiba di ruangan mereka, aku kembali mematung. Kulihat mereka sangat sibuk dengan persiapan penampilan mereka nanti. Ada yang sedang berlatih, ngerumpi, dan bahkan ada yang sedang didandani. Namun, aku heran dengan seorang yang sangat santai tertidur diatas sofa sambil menutupi matanya dengan topi. ‘Huft, mereka terlalu asik dengan kesibukan masing-masing. Kepada siapa aku harus memberikan ini’ pikirku dalam hati. Hampir 5 menit ku berdiri, dan akhirnya ada yang menyadari kehadiranku.

“Hey, kau yang disana. Berikan benda itu padaku. Letakkan saja diatas meja ini. Gomapdaa..” ia pun melanjutkan tidurnya.
“Hmm.. i..iya, ini, terimakasih” aku kenal suaranya, tapi aku ragu & juga tak sempat melihat wajahnya.

Acara pun dimulai..
“Aaak, aku bersyukur dapet duduk di baris kedua. Walaupun aku sangat berharap dapet yang paling depan, huhu, agar aku dekat dengan Suga oppa” celetuk Rin.
“Issh, dasar! Disini juga jelas kok”

ADVERTISEMENT

“Sugaaaaaa.. Sugaaa oppaaaaa!!” teriak Rin yang berharap dinotice. Ternyata benar, Suga oppa yang mendengar seketika langsung menoleh dan melambaikan tangannya dengan senyuman manisnya. “Aaaaaak! aku meleyot.. hey, kau tak mau dinotice oleh Jk oppa? cobalah berteriak sepertiku! ayo cepat, hikaaa!” “ihh, ogah gua mah.. punya harga diri, aku ketua OSIS. Harus bisa jaga my image” “issh, lu mah gengsian. Dah lah gua aja. Jeekeeeeeyyyy…. oppaaa!!!” “Taehyuuuuuung-ahh…”

Setelah Rin memanggil JK oppa, ada yang memanggil Abang V dari belakangaku. Dengan gercep abang V menoleh dan perlahan mendekati kami setelah menepuk Jk. Disitu aku merasa dia menatapku, aku ingin teriak kalo yang tadi itu bukan aku melainkan siswi yang ada di belakangaku. Tangannya yang masih memegang mic, memberikan isyarat bahwa mic itu yang tadi kubawakan untuknya, ia berterimakasih dengan bahasa bibirnya. Kemudian tak lupa, ia memberi tanda saranghaeyo dengan dua jarinya. Siapa yang tak meleleh ketika orang tampan bersertifikat itu menatap kita? ya, hanya aku yang tak meleleh. Karena ada problematika yang hanya aku & kakakku tau tentang V.

Tibalah saat yang kami tunggu-tunggu, fansign..
Aku dengan buku diary imutku mengantri di barisan para fangirl kookie alias Jk oppa. Sedangakan Rin segera berbaris di bagian Suga oppa. Yaw, untuk sementara kita berpisah. Aku berniat mendapatkan tanda tangan Bang Jk saja, kemudian aku langsung pergi menuju kantin menunggu Rin.

Tapi, kejadian tak terduga pun terjadi.
“Jungakook oppaa…” sambil menjulurkan diary imutku.
“Ohh, annyeong!.. (seketika diam menatapku)”
“Hmm.. yaa, an.. nyeong oppa!”
“Waah, kamu yang kemarin yaa, miyaaane.. aku sungguh tak sengaja. What’s your name?”
“Hmm.. gweuncanaa gweuncanaa oppaa, itu hanya sebuah kecelakaan kecil. i’ m Hikari”

Tiba-tiba ada yang menarik bukuku setelah JK oppa selesai memberiku tanda tangannya.
“Sini, kau pasti membutuhkan tanda tanganku juga! for my fans” sahut Taehyung oppa. Aku sontak teriak “Ani! Kembalikan bukuku!” Responku membuat orang-orang disekitarku saling berbisik, sedangakan bang Jk hanya terdiam mematung.

#Pov: Taehyung
“Cewek tadi siapa namanya?” tanyaku
“Hikari namanya. kau terlalu sok akrab hyung. Sepertinya dia kesal denganmu.. tapi kenapa yaa? dia juga bersikap seperti telah mengenalmu” jawab Jk.
“Hmm.. pertama kali aku lihat dia, aku teringat seseorang. Sampai-sampai kukira reinkarnasi itu nyata. hahahaha”
“Issh, dasar. Tak masuk akal!”

Setelah acara fansign selesai, sebagian kami ada yang langsung ke ruangan khusus member, ada juga yang keliling sekolah itu. Ya, termasuk aku dan Jk. Lebih tepatnya kami ke kantin, karena kami sangat haus. Saat memesan minuman, aku melihat seorang wanita yang nampak seperti Hikari yang sedang sedih frustasi sambil menatap hp dengan telinga yang ditutupi earphone imutnya berwana pink. Aku pun bergegas menghampirinya untuk berminta maaf.

#pov: Hikari
Aku yang sedang menunggu Rin, dikejutkan dengan kehadiran seorang pria yang tiba-tiba duduk di sampingaku. Aku sangat terkejut, karena pria ini mendekatkan wajahnya ke wajahku sehingga jika ada seorang yang melihat akan salah paham. Mereka akan berpikir kami sedang ciuman.

“Ya! ya! apa yang kau lakukan, huh?!”
“Ups, tak bisakah kau bicara dengan nada rendah denganku? aku tau kau bukan orang seperti ini. Benarkan?” sahut bang V.
“Ani!”
“Bwe? bwe? bwe? aku salah apa?!”
Aku yang saat itu sedang sedih dan sudah tak kuat menahan, seketika pecahlah tangisku dihadapannya.
“huwaaaa! huwaa! huhuhuhu.. bwe? bwe? kenapa dunia ini tak adil! kenapa aku harus seperti ini? kenapa dia harus menjadi seperti itu?! padahal aku sudah mulai menyayanginyaa”
“ohh? oooohh, kau sedang patah hati?” tanya V
“Ya! olehmu, Taehyung-ssi!”
“Bwoo? bwee?”
“Apa kau tak sedang kehilangan seseorang?”
“Ani..”
“Aku tau, dia memang tak berarti untukmu. Tapi, ingat! dia sudah sangat berjasa padamu hingga saat ini. Dia yang telah membuatmu sampai sehebat ini. Mungakin, kalau kau tak bertemu dengannya, kau takkan pernah sehebat ini. Dialah motivatormu! aku tau itu. Aku tau semuanya. Kau jahat!”
“hah? jangan-jangan kau..”
“Ya, aku adiknya. Adik kesayangan dari seorang stylish hebat seperti kakakku. Aku heran kenapa kakakku harus bekerja untukmu. Untuk seorang TAEHYUNG yang amat sangat jahat nan kejam!”
“hah? apa yang sebenarnya terjadi? Tolong jelaskan!”
“Hah? Kau tak tau? dia hampir mati karenamu. Dia bahkan telah berhasil melompat dari gedung tinggi, tapi para polisi berhasil menyelamatkannya setelah laporan yang mereka terima dari salah satu rekannya. Setelah kejadian itu dia tak nafsu makan, yang ia lakukan hanyalah minum sampai wajah cantiknya memudar. Dan kini, ia terserang gangguan jiwa. Kau tau apa yang selalu ia lontarkan dari mulutnya?!”
“A..apa itu?” (matanya mulai berkaca-kaca & hidungnya mulai memerah menahan tangis)
“‘Tae.. tae.. taehyung-aah~~ dimana kau? taehyung-aah~~’ Setiap aku mengunjunginya, ia selalu bertanya kapan aku membawamu. Jika aku menjawab takkan membawamu, dia pasti akan mengamuk, mencekikku dan bilang ‘aku harus mendandaninya! Aku harus membuatnya terlihat keren! dengan itu, dia akan disukai semua orang! dia takkan dibully! CEPAT! BAWA DIA KEMARI! huhuhu.. aku harap dia baik-baik saja tanpa kehadiranku. Haha, lagipula dia sudah tak butuh akuu’ aku sangat muak dengan semua perkataannya itu. Oleh karena itu, aku selalu mengirimimu pesan, namun, tak pernah kau balas satupun. Aku semakin membencimu. Aku hampir keluar dari menjadi ARMY karenamu. Tapi, bang JK lah satu-satunya alasan mengapa aku bertahan. Hanya dia yang membalas pesanku dan selalu memberiku semangat”

Aku melihat matanya yang berkaca-kaca diiringi hidung yang memerah, nampak bahwa ia akan menangis terisak-isak. Namun, ia berusaha menutupinya dengan tangannya yang mengepal ke mulutnya.
“Hmm.. miyane.. miyane.. Aku pasti akan mengunjunginya sebelum ku kembali ke Seoul. Aku janji.”
“Dia ada di RS. Sukasari jln. Anggrek.. kuharap kau tepati janjimu. Sebelum semuanya terlambat”
Aku beranjak pergi dari kursiku tanpa menatapnya, lalu aku pun bergegas pergi meninggalkannya.

#pov : Taehyung
Aku menangis terisak-isak setelah ia pergi. Tangisan seperti saat aku ditinggal mati oleh nenek kesayanganku. Tak lama, seseorang menghampiriku sambil membawa minuman & sapu tangan. Ya, orang itu adalah orang yang kutinggal tadi disaat ku pesan minuman.
“Hyung~~ hyuung~ ? What’s wrong? Gweuncanaa gweuncanaa.. Aku yakin semuanya akan baik-baik saja” sahut JK, adik kelas kesayanganku yang berusaha menenangakan diriku.
“hmm.. naneun gweuncanaa.. aa ah ah huhuhu..” tangisku pecah kembali saat ia mulai mengelus dan menepuk pundakku.
“Tenangakan dulu dirimu, Hyung~”
Aku hanya bisa terus menangis sambil menutup wajah komukku, sedangakan Jk berusaha memelukku dan menepukku. Tanpa kusadari, asam lambangaku naik karena aku belum makan sedari pagi. Kesadaranku perlahan mulai menghilang.
“Eh? hyung.. hyung.. HYUNG!!”

#pov: Jungakook
Aku pun segera menggendong bang V dan berlari menuju ruangan kami. Sesampainya disana, semua hyung ikut panik juga. Para staf pun mulai berdatangan dan memberi bang V pertolongan pertama, kemudian tak lama dokter yang bersangakutan pun datang. Sejujurnya, aku sangat panik dan tak mengerti apa yang terjadi. Semua orang bertanya padaku, aku tak tau harus jawab apa. Karena semua jawaban ada padanya.

“Aissh, aigoo!! bisa-bisanya Tae tae belum makan sedari pagi. Aigoo, aku memang payah. Aku leader terburuk yang pernah ada!” celetuk RM sang leader.
“Ani!!!” semua serempak teriak. Aku pun mulai mendekati bang RM, walaupun agak sedikit takut.
“Hyuung-ahh, gweuncanaa.. hilangakan semua pikiran negatifmu! you’re best leader for us! so, jangan berpikiran seperti itu, dan mulai saat ini aku yang akan memastikan kalau V hyung makan dengan teratur” janjiku.

Setelah dua jam lebih, akhirnya V siuman dari pingsannya. Dia menatapku yang sedang berada tepat disampingnya. Tatapan yang sangat menginginkan sesuatu. Kini, suara tangisan dari perutnya yang terdengar olehku. Ia pun memancarkan box smile miliknya, seraya berkata, “Jungakook-ahh~, hihihi..” “Aissh! tak usah menatapku seperti itu. Lihat! makananmu telah menunggumu selama dua jam. Kau kelamaan..” V pun mulai memakan makanannya dengan keadaan mata yang sangat sembab. Aku bertanya-tanya dalam hatiku ‘separah itukah masalah yang menimpanya? sepengaruh itukah baginya wanita army yang bersamanya tadi?’ Teman dekatnya, Jimin hyung pun datang saat tahu V hyung sudah sadar. Ia duduk diatas kasur tepat disampingnya sambil memeluknya dengan erat “Hei, bukalah matamu sob! Kenapa matamu sangat sipit? hihihi”
“Hei! ya! aku sedang makan.. lepaskan aku! nanti bajumu ternodai” seru V
“Ani! aku gak bakal melepaskanmu sampai kau cerita padaku..”
“Aissh.. biarkan aku makan dengan tenang jimin-sii?!”
“Baiklah, tapi aku akan tetap merangakulmu dari samping”

Aku sangat salut dengan persahabatan mereka berdua. Persahabatan yang abadi sedari SMP hingga saat ini. Bahkan mereka seringakali kulihat saling bercerita empat mata. Bercerita rahasia yang tak kami ketahui. Yaw, sejujurnya terkadang aku merasa tersaingi. Karena, aku merasa sudah sangat dekat dengan V hyung. Tapi aku sadar, yang ia butuhkan itu sahabatnya bukan aku, adek kelas yang tak berguna.

BERSAMBUNG..

Cerpen Karangan: Sasha Alexandra

Cerpen Akhirnya Aku Mengerti merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Senyum

Oleh:
Pagi itu cuaca cukup dingin di daerah kota Bandug timur, matahari masih terlihat samar-samar, burung-burung masih banyak yang berkicau, terlihat di depan rumah Fadil orang-orang sudah banyak yang bergegas

Senyum Yang Hilang

Oleh:
Senyum itu kembali kurindukan. Senyum yang selalu membuat hariku lebih indah. Dan sekarang tanpa kata senyum itu lenyap tak tersisa. Dia yang kusayang telah hilang dari pengawasan mataku. Dia

Lupa Peraturan

Oleh:
Sekolah Tempatku menimba ilmu! Beberapa materi pelajaran kudapati disini, matematika, kimia, fisika, bahasa indonesia, kesenian dan masih banyak materi lain yang tak dapat kusebut satu persatu, sebagai murid aku

Pengagum Rahasia

Oleh:
“Pagi anak-anak” sapa Pak Udin dengan suara lantang. “Pagi, Pakkkk…!!!” “Sebelum pelajaran dimulai, hari ini di kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan masuk nak.” Perintah Pak Udin. “Silahkan perkenalkan

Hati Ku Berkata, Dia Istimewa

Oleh:
Semua berawal dari pagi itu, pagi yang cerah dihiasi dengan senyuman yang indah. Aku bahagia karena hari ini adalah hari pertamaku duduk di bangku SMA. Dengan sekolah baru, kelas

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *