Saranghae

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Korea, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 27 October 2019

Jangan salahkan aku jika aku iri pada dunia. Pada ombak yang bergulung-gulung di luasnya samudera biru, pada gemintang yang giat memancarkan sinarnya, dan bahkan pada angin yang bersemilir lembut menjelajahi bumi bersama ribuan partikel udara lainnya.
Karena apa? Karena aku rasa, Tuhan benar-benar tidak adil.

Kini, aku sedang berada dalam perangkap kesedihan luar biasa. Hari-hariku diselimuti kegelapan, hatiku hancur berkeping-keping. Tak ada lagi kebahagiaan di kamusku. Tak ada lagi gurat senyuman di wajahku. Dan kau tahu, ini semua gara-gara lelaki brengsek itu. Lelaki bernama Fatahilah, yang tega-teganya menyakiti hatiku. Saat aku sudah menjalin hubungan dengannya selama 2 tahun, ia menjalin hubungan dengan orang lain di belakangku. Akhirnya, tepat kemarin hubungan kami kandas sudah.

Namaku Ve, lengkapnya Vreya Veronica. Dan sekarang, aku sangat benci dengan dunia.

Sudah dua minggu ini Vreya Veronica menjadi gila. Vreya yang akrab disebut Ve, merupakan selebgram terkenal dengan followersnya yang sudah 1,5 juta. Bahkan mengalahkan followers banyak artis papan atas di Indonesia.
Ve kini sedang duduk di bangku kuliah semester kedua. Ia dikaruniai paras yang cantik nan rupawan; kulitnya putih bagai mutiara berharga, hidungnya mancung layaknya puncak gunung everst, bibirnya merah merekah bak buah delima, dan matanya yang cokelat selalu menyiratkan aura kecantikan bukan main.
Ve dikenal sebagai seseorang yang ceria, humble, setia, penyayang dan supel. Siapa yang tidak kenal dengan Ve. Semua orang pasti kenal dengan sosok satu ini.
Tapi sayang, Vreya Veronica sekarang bukanlah Vreya Veronica dulu. Kini, Ve frustasi. Ia menggila, semenjak ia dan pacarnya memutuskan hubungan mereka.

Semenjak mereka berdua putus dan Ve mengetahui pacarnya selingkuh, Ve jadi merasa sedih bukan kepalang. Mulai saat itu, ia tidak tahu harus berbuat apa. Sampai-sampai, ia memberantaki semua barang di kamarnya, membakar boneka-boneka miliknya tanpa control. Bahkan ia nyaris bunuh diri dari balkon rumahnya, Untungnya, sang Ibunda berhasil menyelamatkan Ve dari aksi konyol itu. Ve pun dikurung di kamar hingga saat ini.
Dan di kamarnya, yang ia kerjakan hanyalah berdiam, mengamuk, dan menangis.
Pikirannya melayang-layang, pikirannya tak menentu. Beribu amarah membara dalam dadanya. Ia benar-benar kacau.
Atas dasar itulah, Ve jadi terpaksa harus absen kuliah. Beberapa nilai pun terlewatkan oleh dirinya. Padahal, Dulunya Ve sangat tidak mau absen kuliah walau itu adalah urusan gawat darurat sekalipun.

Hari ini, seperti biasa ketika pagi menjelang sang Ibu memberikan sarapan untuk Ve. Penuh kasih sayang, Ibunya menyuapi Ve. Setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya Ve mau makan dengan disuapi Ibunya. Hingga saat suapan terakhir, ia kembali mengamuk. Pasalnya, pikiran tentang Fatahilah tiba-tiba berkecamuk dalam pikirannya.

“Ve, tenang nak.” Ibu buru-buru mendekap Ve. Ve meberontak. Lalu, Ibu kembali mendekap Ve kuat.
“Istighfar, Ve. Kamu harus ingat pada Allah, Tuhan yang menciptakanmu. Ini hanya masalah sepele, karena kamu putus dengan Fatahilah. Ingat, masih banyak lelaki di dunia ini.” Nasihat Ibu seraya mengelus-elus rambut Ve.
Ve diam. Walaupun ia sudah sangat hancur, tapi 10% ia masih bisa sadar dan mencerna perkataan Ibunya.

“Kamu harus tahu, jodoh sudah ada di tangan Tuhan. Dan kamu harus tahu juga, bahwa rencana Tuhan selalu baik. Jadi, walaupun kamu putus dengan Fatahilah itu berarti Fatahilah bukan lelaki yang cocok untuk menjadi tamabatan hatimu. Ibu yakin, pasti Tuhan telah menciptakan skenario terbaik untukmu. Percayalah,” Ibu mengecup kening anak keduanya, Ve. “Don’t be sad, Allah with us.” Ibu bangkit dari duduknya, kemudian berjalan meninggalkan kamar Ve sembari membawa piring yang telah habis dimakan oleh Ve. Tak lupa, Ibu mengunci pintu kamar Ve dari luar. Jika tidak, bisa-bisa Ve keluar ditemani emosi yang tidak terkontrol.

Sepeninggal Ibunya, Ve masih terdiam.
Ajaib. Seakan hatinya tiba-tiba tersihir. Biasanya, walaupun Ibunya menceramahinya, ia akan tetap mengamuk tak peduli. Tapi tadi, itu membuat Ve berdiam. Mencerna kembali kata-kata Ibu. Sampai-sampai, Ve mengantuk memikirkan kata-kata Ibu tadi lalu tidak terasa ia jatuh tertidur.

ADVERTISEMENT

Ve membuka mata. Ia menggeliat layaknya ulat, lantas menguap lebar sekali. Selebar kali ciliwung yang airnya acap kali mengalir deras.
Ve kali ini tidak mengamuk. Tapi rasa sedih luar biasanya masih tertancap kuat. Ia akhirnya kembali mengamuk tanpa kontrol.
Ia terus mengamuk, sampai ia merasa lelah. Saat ia merasa lelah, ia pun spontan mengambil handphone yang ia letakkan di meja riasnya. Ternyata, banyak sekali notification di instagramnya. Jelas, sudah dua minggu ia tidak membuka akun instagramnya.
Setengah sadar, ia membuka menu dm (direct message) yang ada di Instagram. Dan, di atas sekali terdapat pesan masuk dari akun Instagram bernama ooh.sehun.
“S…siapa dia?” Ve merasa ia familiar dengan nama ooh.sehun iitu. Tapi, siapa? Ia lupa.

Ia pun membaca pesan dari ooh. Sehun itu. Isinya berbahasa korea dan Inggirs di bawahnya. Jika diterjemahkan menjadi Bahasa Indonesia, akan seperti ini:
Annyeong haseyo. Kenalkan, aku Sehun. Saat kemarin aku bermain Instagram, tiba-tiba saja aku menemukan akunmu. Dan aku benar-benar terpikat denganmu. Salam kenal.
Beruntung, walau dengan keadaan gila dan setengah sadar, Ve masih bisa menerjemahkan Bahasa Inggris tersebut. Terang saja, Ve memang pintar berbahasa Inggris.
“Hmmm, ini siapa? Ah, stalk aja deh.” Tingkat kesadaran Ve mulai meningkat. Walau masih ada rasa sakit dan perih di hatinya.

Ia pun memencet akun ooh.sehun tersebut. Dan.. dilihatnya foto-foto di akun ooh.sehun tersebut. Rupanya, Ve telah mengikutinya.
“Kapan aku memfollow dia?” Ve masih bingung.
Dan saat ia sudah melihat banyak foto di akun ooh.sehun, kesadarannya pun pulih. Ia ingat semuanya. Ia sudah tidak gila lagi. Ia ingat, bahwa ooh.sehun adalah seorang personel dari grup boyband ternama di Korea Selatan.
“OH MY GOD! OOH. SEHUN? INI SERIUS KAN?” Ve teriak sekencang-kencangnya, hingga membuat Ibu datang ke kamar Ve.
Ibunya khawatir, kalau anaknya semakin parah.

Krieek.. Pintu terbuka.
“Ve, kamu enggak apa-apa kan?” tanya Ibu khawatir.
Ve menggeleng lalu berjingkrang-jingkrak saking senangnya.
“Ibu, aku didm sama Sehun. Dan dia bilang, dia terpikat sama aku! Dia ngajak kenalan aku! Aaaaah senengnyaaa!”
Ibu Ve melotot. Ia bingung, bukankah Sehun adalah idola dari Ve? Tidak mungkin jika Seorang artis korea seterkenal Sehun bisa mengajak kenalan anaknya. Itu hal mustahil.
“Ini Sehun yang mana? Sehun Korea Selatan atau Sehun Ciamis?” sang Ibu bertanya kikuk.
Ve berhenti berjingkrak-jingkrak, lalu mendekati Ibunya. Ve memeluk kencang sekali Ibunya, lalu berteriak “AAAAAAH, AKU SENANG SEKALI IBU! AKU DIAJAK KENALAN SAMA SEHUN DARI KOREA SELATAN! SEHUN ASLI! AKUNNYA ADA CENTANG BERWARNA BIRU! AAAAAAH SARANGAHE SEHUN!”
Telinga Ibu mendadak budeg. Dan yang ada di pikiran Ibu sekarang adalah, takut anaknya menjadi gila.
“Apa anakku harus suntik rabies?” bisik Ibu pelan.

Lima bulan kemudian, sosial media heboh. Tidak hanya sosial media saja, bahkan media massa lainnya seperti televisi dan koran pun dipenuhi berita-berita terhangat yaitu berita tentang nikahnya seorang Sehun, anggota dari boyband EXO menikah dengan Vreya Veronica, selebgram asal Indonesia.

Hari ini, Sehun dan Ve baru sampai ke Korea. Ia baru menikah dua hari yang lalu, dan mereka berdua merencanakan honeymoon di Seoul, Korea.
“Ppali, Ve.” Sehun sudah di bawah dengan koper dan berbagai barang bawaannya. Sedangkan Ve masih berada di anak tangga pesawat. Sepersekian detik, Ve sudah berada di bawah pula.

“Aigoo, daebak! Aku sangat suka dengan pemandangan Korea ini!” pekik Ve kagum.
“Ne, kamu benar sayang. Dan ini baru di bandara. Di luar sana, masih banyak lagi pemandangan indah di Korea. Oppa akan memperlihatkan semuanya padamu, sayang.”
“Oppaaa, saranghae!” Ve memeluk Sehun. Sehun membalas pelukannya.
Sehun dan Ve pun menjadi pusat perhatian di bandara.
Sehun merangkul erat Ve. “Kajja, yeppeo!”
Mereka pun berjalan beriringan keluar bandara, menuju rumah Sehun seraya bercanda ria.

Sekarang, aku tahu. Bahwa Tuhan memang bernar-benar Maha Adil. Selalu ada skenario terbaik untuk para hamba-Nya. Jika ada cobaan berat bagiku, itu berarti akan ada kebahagiaan yang mendalam setelahnya.

Seperti saat aku putus dengan Fatahilah, Tuhan telah menggantinya dengan yang lebih baik lagi. Yaitu adalah Sehun. Ah, memang benar. Sejatinya, Tuhan memang selalu memberikan yang terbaik.

Namaku Vreya Veronica, biasa dipanggil Ve. Dan sekarang, aku tak lagi membenci dunia karena aku sudah tahu bahwa duniaku akan selalu bahagia karena Tuhan pasti ada di sampingku setiap saat.

Catatan
Saranghae: Cinta
Annyeong haseyo: Halo.
Ppali: Cepat.
Ne: Iya.
Daebak: Keren.
Aigo: Astaga.
Kajja: Ayo.
Yeppeo: Cantik

Cerpen Karangan: Creafids
Creafids adalah seorang remaja pencinta sastra dan aksara. Saat menulis ini, ia sedang menikmati penghujung masa putih birunya. Ia adalag seorang bendahara OSIS di sekolahnya dan memiliki mimpi untuk menjadi finalis ARKI 2017. Follow instagram nya di @mrnr_18
And the last, do’akan dia untuk mendapatkan NEM tertinggi di UN SMP 2018 ya!

Cerpen Saranghae merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Ketika Harapan Harus Berakhir

Oleh:
Udara pagi yang sejuk adalah udara pertama yang ku hirup di SMA ini. Hatiku senang sekali, karena hal yang ku impikan sejak aku berpacaran dengannya terwujud kami bisa bersekolah

Di Penghujung Bulan

Oleh:
Alia masih terdiam, memandang foto Dafin dari layar ponselnya. Dia masih belum bisa berhenti memikirkan, senior yang telah meluluhkan hatinya. Sudah setahun berlalu sejak pertemuan pertama mereka, Alia masih

Cinta Di Bawah Hujan

Oleh:
“Hai!” seseorang menyapaku tiba-tiba sambil menawarkan payungnya. Aku langsung tahu, itu Ghifari. Pria tampan yang selalu menjadi perbincangan di antara siswi-siswi sekolah, termasuk aku. Aku sering memotretnya sebagai koleksi

Insiden Di Bioskop

Oleh:
Siang hari itu, aku ke luar dari gerbang sekolah bersama dua temanku yang bernama Aulia dan Nana. Kita punya rencana akan nonton film di bioskop. Hari ini adalah hari

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *