Anak Komplek yang Gaul Di Kampung

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Lucu (Humor)
Lolos moderasi pada: 10 August 2015

Jujur, gue terlahir sebagai anak komplek, alias anak perumahan atau dengan kalimat yang lebih keren, gue ini anak rumahan, walaupun bukan tinggal di perumahan (muter-muter aja terus).

Gue lebih seneng menghabiskan waktu di atas kasur sambil melototin laptop, dari pada kumpul-kumpul gak jelas bareng temen di pinggir jalan, sambil maenin gitar dan nyanyi-nyanyi kaya kuda lumping kesetanan. Gue juga termasuk orang yang males bersosialisasi dan minim informasi tentang kehidupan di sekitar rumah gue.

Bahkan gue nggak tahu kalau RT gue itu ternyata punya istri tiga, padahal jarak rumah gue ke rumah RT itu Cuma sekitar 5 meter ke depan, tapi gue nggak tahu.
Selain males bergaul, gue juga orangnya males ngapa-ngapain. Mulai dari males mandi, males tidur, bahkan gue juga males makan. Gara-gara males makan itulah sekarang badan jadi kurus kering mirip kuda bunting.

Itu semua gue lakukan untuk menjaga gelar abadi gue sebagai lelaki terkurus di sekolah yang sudah gue pertahanin selama 10 tahun belakangan ini. Terlepas dari itu semua, gue ini termasuk orang yang humoris. Gue paling nggak bisa untuk serius, kalau ada masalah apa-apa pasti gue nanggepinnya dengan becanda, seperti waktu gue kena tilang polisi, saat itu gue bawa motor gak pake helm, terus diberentiin sama polisi.

“stop, kamu bawa motor gak pake helm, turun” teriak polisi itu. Gue pun langsung turun dari motor. “lah bapak pake helm, motornya mana?” Sebagai orang yang nggak bisa serius, gue nanggepin polisi itu dengan becanda. Perlu diketahui, polantas itu kalau lagi ngatur jalan pasti pake helm semua, aneh memang.

Walaupun gue anak komplek, tapi tetep aja kalau lagi mau maen pasti gue maennya sama anak kampung. Soalnya gue nggak ditemenin sama anak komplek, kata mereka gue ini norak. Sebaliknya, kalau main sama anak kampung, gue menjadi diistimewakan, mereka menerima gue dengan penuh kehangatan, mereka seneng ada anak komplek yang mau maen ke kampung mereka dan gue juga seneng masih ada tempat pelarian di kala kesepian, hohoho.

Di situlah gue sadari, pandangan hidup anak komplek dengan pandangan hidup anak kampung itu sangat jauh berbeda. Kalau anak kampung itu berpandangan “besok masih bisa makan atau tidak”.

Beda halnya dengan anak komplek, anak komplek mempunyai pandangan hidup yang lebih tinggi “seberapa banyak makanan yang bisa dimakan besok”. Mungkin itu terdengar serakah, tapi itulah anak komplek, memandang segala sesuatunya dengan enteng.

Kebanyakan dari anak komplek itu aleman, mereka akan minta sesuatu kepada orangtuanya yang mungkin bagi anak kampung itu hal yang mustahil untuk dimiliki. Sekarang aja anak komplek yang masih umur 8 tahun udah pada megang BB, sebenernya buat apa si mereka itu pake BB, pake BH aja belom udah pake BB.

Tapi gue bangga sama anak kampung, mereka itu kuat, berapapun beratnya beban hidup yang dihadapi, mereka akan mencoba menerjangnya walaupun mereka tahu kalau mereka bisa saja keseleo sewaktu-waktu. Mulai dari hal kecil, anak kampung kalau maen bola itu gak pernah pake sepatu, semuanya telanjang kaki. Meskipun lapangannya banyak batu, mereka tetap saja lari mengejar bola tanpa ada rasa sakit sama sekali, mereka tegar.

ADVERTISEMENT

Kalau cedera pun mereka masih tetap stay cool. Seperti waktu itu gue maen bola dengan mereka, lagi asik-asiknya maen tiba-tiba salah satu temen kampung gue jalan dengan kaki yang sedikit pincang, gue tanya sama dia.

“kenapa lo jalannya pincang?” kata gue.
“gak apa-apa. Cuma paku doang nancep di kaki” jawab dia dengan tangan yang mencabut paku yang memang tertancap di kaki dia.

Mereka kuat!

Cerpen Karangan: M.Irvan Tanjung
Blog: irvantanjunggg.blogspot.com

Cerpen Anak Komplek yang Gaul Di Kampung merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Istana Megah Dan Sepatuku

Oleh:
Di Sekolah Kejuruan yang sederhana inilah aku menuntut ilmu, dan akuntansi adalah bidang keahlian yang aku minati. Aku mempunyai banyak pengalaman di sini. Salah satunya adalah pengalaman ketika aku

Lepas Tangan

Oleh:
Pagi itu Mei meninggalkan rumah, sapaan udara dingin pagi sukses mengenai tubuhnya. Ia Bergegas menuju sepeda, lalu mengkayuh secepat mungkin. Sekolah masuk pukul 07.00 tepat. Tapi pukul 06.55 ia

Vampir Virtual

Oleh:
“Ayo! Ayo! Kalahkan mereka vampirku!”, kata Ran dari kamarnya. Ini sudah lebih dari jam 12 malam, jam tidur untuk anak sepertinya seharusnya sudah lewat dari tadi. Tapi anak yang

Tiga Permintaan

Oleh:
Al kisah Ketika sore, seperti biasa Bondan begitulah namanya. Dengan sebatang rok*k di tangan, dan baju yang digulung sampai ke dada, sehingga memperlihatkan perutnya yang buncit dengan pusaran black

Pemuda Tampan, Katanya

Oleh:
Cerita ini tentang kehidupan seorang pemuda tampan yang takut pada ibunya. Hm, bukan itu. ini tentang pemuda tampan yang menemukan jati dirinya. Sebut saja dia James. Gila, keren banget

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *