Harta Kirun

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Lucu (Humor), Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 28 September 2017

“Oowwaaahmm…” aku terbangun dari tidurku karena kedinginan. Kemudian kubuka jendela kamarku yang besar. Angin sejuk menerpa tubuhku. Kulihat jalan raya di depan rumahku. Ada seorang anak laki-laki. Yaa dialah Kirun. Dia adalah teman baikku. Ternyata dia belok ke rumahku. “Dika.. cepat turun, temanmu sudah datang” begitu kira-kira teriak ibuku dari balik pintu kamarku. Ya, Dika itu namaku. Kulihat jam dinding dan ternyata sudah pukul 06.10. Aku segera berlari ke kamar mandi dan cuci muka, karena aku harus cepat-cepat agar tidak terlambat ke sekolah. Walau sebenarnya aku memang malas mandi. Hehe.. Kemudian segera kupakai seragam pramukaku yang sudah agak pudar warnanya. Yaa karena aku sudah kelas 9. Kemudian aku berangkat bersama Kirun.

Triiing.. triiing.. triiing..
“Yeess” aku segera bangkit dari tempat dudukku dan menyaut tas punggungku yang nampak penuh oleh buku-buku. Aku pulang dengan Kirun, yaa karena dia adalah temanku dari kecil. Aku pulang jalan kaki karena jarak antara sekolah dan rumahku lumayan dekat.

“Dik, ini kan hari Sabtu. Jadi nanti sore kamu nggak ada jadwal les dong” tanya Kirun padaku memecahkan heningnya suasana perjalanan pulang. “Nggak ada, emang kenapa?” tanyaku. “Aku kemarin sore nemuin peta harta karun yang aku buat saat umurku 5 tahun. Ayo kita temukan harta karun itu” aku rada heran mendengar kata-katanya. Mana mungkin dia lupa dengan harta karun yang dia letakkan sendiri, aneh. Tapi akhirnya aku mengiyakan ajakan Kirun itu.

Sore ini aku dan Kirun memulai petualangan. Kami berputar-putar di komplek mengikuti petunjuk pada peta itu. “Run, udah hampir malam niih, pulang yuk. Emangnya kamu nggak inget kamu naruh harta karun itu di mana?” tanyaku pada Kirun. “Kalau inget ya pasti udah aku ambil Dik. Aku merasa di dalam peti harta karun itu aku menyimpan sebuah benda yang berharga” Kirun berhayal, tanpa dia sadari bahwa aku sudah meninggalkannya. “Wooyy tungguuin Dik” teriaknya padaku. “Kita lanjut besok aja Run”. “Kalau besok nggak bisa. Soalnya aku mau ke rumah nenek yang ada di Bandung, pulangnya mungkin hari Kamis” jawabnya. Dan kami memutuskan untuk melanjutkan petualangan kami Sabtu depan.

Ini sudah hari Jumat. Tapi tidak ada kabar dari Kirun. Kata pembantunya dia kecelakaan saat perjalanan menuju rumah neneknya. Aku belum ada waktu untuk menjenguknya. Aku memutuskan untuk menjenguk Kirun hari Sabtu. Ternyata Kirun sudah meninggal karena kecelakaannya cukup parah. Aku sangat sedih karena kepergiannya.

Setelah 7 hari, aku teringat kembali dengan harta karun itu. Aku melanjutkan petualangan yang belum terselesaikan itu. Aku berkeliling komplek dan akhirnya aku menemukan tempat harta karun itu. Ternyata itu adalah rumah pohon yang menjadi tempat favoritku dan Kirun untuk bermain. Aku pun segera naik ke atas rumah pohon itu. Aku bingung di mana Kirun menyembunyikan harta karun itu.

“Duk..” kepalaku menyundul sebuah rak. Ternyata ada sebuah kotak yang lumayan besar. Saat kubuka kotak itu ternyata di dalamnya ada sebuah kotak, kemudian kubuka lagu kotak itu dan di dalamnya ada sebuah kotak lagi. Sampai akhirnya sampai di kotak ke-5. “Huuhh.. mungkin ini kotak yang terakhir” aku pun merasa gembira. Saat kubuka dan isinya adalah sebuah “empeng” aku semakin kebingungan, dan juga terdapat secarik kertas. Kubuka kertas itu dan ternyata terdapat tulisan “harta karun” kira-kira seperti itu tulisannya karena tulisannya agak nggak jelas. Dan aku teringat satu hal. Saat kirun masih kecil dia nggak bisa lepas dari empeng nya. Dan aku selalu mengejeknya karena dia selalu mengempeng. Aku pun menepuk jidatku dan berkata “dasar harta Kiruun..”

Cerpen Karangan: Kurnia Ratna Sari
Facebook: Kurnia Ratnasari

Cerpen Harta Kirun merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Dira

Oleh:
“Andira Maharani Putri” teriak mamahku yang dibarengi siraman air yang membuatku mengerejab seketika. “Ma, Dira ini anak mamah, tega banget sih.” Gerutuku kesal. “Jangan salahkan mamah.” pergi dengan santai

Kentut Palsu

Oleh:
Bruuuuutt… terdengar samar di telingaku. Ku lihat di sekitarku tampak acuh dan damai. Apakah hanya aku yang mendengarnya? Udaranya mulai merambat, sedikit demi sedikit bau yang tercium seperti Zombie

Tetes Cinta Punpun

Oleh:
Bandung, November 2017 “Gawat. Sudah pukul tujuh. Tapi aku masih terjebak macet di perempatan lampu merah dekat sekolah. Sudah tidak ada waktu lagi.” Ucapku panik dalam hati. Berkali-kali aku

Apakah Ia Seorang Psikopat? (Part 1)

Oleh:
Bogor, setiap orang yang mendengar kata itu pasti terbersit pikiran di benaknya, kota termacet di dunia, Institut Pertanian Bogor, soto bogor, asinan bogor, talas bogor, kebun raya plus istana

I Hate U Somad (Part 1)

Oleh:
Kenalin nama aye Somad ramdan, aye sekolah kelas 2 SMA. Aye anak pertama dari dua bersaudara. Sekarang aye lagi suka banget sama perempuan cantik di kelas, namanya Anggun. Dari

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *