Anak Biasa Itu Aku

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Motivasi, Cerpen Pengalaman Pribadi
Lolos moderasi pada: 2 March 2021

Panas matahari sudah muncul sedari tadi. Menyinari baju yang saat ini aku pakai. Seragam kebanggaan yang dulu aku idamkan dan tak pernah sekalipun memiliki bayangan akan sampai pada tingkat yang diluar ekspektasiku ini. Hari ini adalah hasil dari perjuanganku di masa lalu. Masa dimana aku pernah diremehkan karena prestasiku tak cukup bagus untuk bisa ikut lomba waktu itu. Dimana masa itu adalah masa yang sangat berpengaruh pada kehidupanku dimasa mendatang. Begitulah masa aku di waktu sekolah dasar.

Dulu aku begitu ingin untuk ikut pramuka. Pesta siaga menjadi keinginan pertamaku waktu itu. Harapan dan keinginan besar muncul ketika ada informasi bahwa akan ada pesta siaga. Bersama teman-teman satu kelas aku berusaha menghafal dwi darma dan dwi satya sebagai syarat mendaftar pesta siaga tahun itu. Semua kuhafalkan namun pada ahirnya hasil itu tidak sesuai dengan apa yang kuharapkan. Ternyata itu hanyalah sebuah perintah agar semua siswa hafal diluar kepala tentang pengetahuan kepramukaan. Dan memang ternyata dari semua teman yang ikut adalah siswa berprestasi di kelas. Apalah aku yang hanya peringkat 11. Hanya selisih satu angka saja, membuat diriku tak terpilih dalam seleksi pesta siaga mewakili sekolahku. Harapanku waktu itu saat tidak lolos ikut pesta siaga, aku hanya punya target aku harus ikut pramuka. Dari SMP hingga SMA aku aktif di pramuka.

Semua itu bermula dari keinginanku sejak sekolah dasar. Dan ahirnya setelah lulus SD nilaiku kian membaik dari tahun ke tahun dan keaktifanku di pramuka juga semakin berkembang. Berawal dari ikut kegiatan rutinan pramuka hingga pada tingkatan laksana sudah aku lalui di masa organisasi pramuka. Semua itu terjadi atas kehendak Tuhan. Berawal dari hal masa lalu SD.

Mungkin kalau dulu aku terpilih menjadi peserta pesta siaga seperti apa yang aku ingikan waktu itu, mungkin pada akhirnya ambisiku mengikuti organisasi pramuka tidak seperti sekarang. Berada di posisi sebagai mahasiswa yang aktif dalam kepramukaan. Melewati semua tantangan yang aku hadapi di pramuka yang membuat mentalku semakin kuat untuk terus bersemangat berjuang bersama teman-teman di pramuka. Aku yang dulu hanya seorang siswa tak berprestasi di kelas yang punya keinginan besar untuk ikut pesta siaga. Yang sering dianggap tak mampu untuk ikut pramuka waktu itu.

Kini semua telah berubah. Semua telah berbeda. Kini aku berdiri bersama teman seperjuangan di hadapan para senior racana dan kakak pandega madya dan bakti, dilantik menjadi salah satu pandega muda di Racana universitas. Semua ini adalah perjalanan yang mengantarkanku pada teman-teman baru, sikap mandiri dan punya pemikiran luas.

Intinya kita tidak pernah tahu kita sekarang akan menjadi seperti apa dimasa mendatang. Apakah masa depan sesuai dengan ekspektasi dan keinginan kita. Ataukah justru sebaliknya. Semua orang berhak memiliki impian. Ikhlas menerima itu sebagai kunci awal atas kegagalan. Langkah selanjutnya kita harus berusaha dan tetap berdo’a. Percayalah di balik suatu kegagalan ada kesuksesan yang telah menunggumu disana.

Cerpen Karangan: Durotun Nur Laili
Blog / Facebook: Nurlaily
Seorang perempuan yang masih terus belajar. saat ini aktif di kepramukaan dan di kerohanian islam. Tertarik dengan pramuka bisa stalk ig: Zahraza1612 ya..

Cerpen Anak Biasa Itu Aku merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Bombaystics

Oleh:
Setelah UNAS sekolah kami mengadakan Study Tour ke Malang dalam rangka perpisahan kelas 6. Salah satu guru kami yang bernama Bu Ut menyuruh semua muridnya untuk membagi kelompok kamar

Daydreaming

Oleh:
Pemuda itu terus menarik lenganku. Mengajakku masuk ke dalam gudang penyimpanan penuh rak-rak tinggi berisikan kardus-kardus berwarna cokelat. Ia meraih ponsel di tanganku, kemudian mengembalikannya setelah tujuannya selesai. Tanpa

Anomali

Oleh:
Segalanya terasa semu. Seperti tidak pernah benar-benar berpijak di tanah. Seperti tidak benar-benar melihat dunia. Seperti tidak benar-benar menghirup dan menghembuskan napas. Semua terasa hambar, remang-remang, abu-abu. Tidak terang,

Yakin Deh, Kamu Pasti Bisa!

Oleh:
“SEKALI LAGI, SELAMAT KEPADA ICHA CARISSA SEBAGAI JUARA SATU OLIMPIADE MATEMATIKA TINGKAT SMA SEKOTA BANDUNG!” Tepuk tangan dan sorakan begitu ramai saat Icha berjalan ke atas panggung. “Nak, bangun

120 Detik

Oleh:
Azan magrib baru saja selesai berkumandang, tapi aku masih harus menunggu lampu merah ini, “arghh sial gara-gara bajai itu lama jalannya jadi kena lampu merah, padahal masih sempet” gerutuku

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *