Bunga Titan Arum Yang Membawa Keharuman

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Motivasi
Lolos moderasi pada: 26 July 2018

Teet… Teet… Teet…
Bell masuk sudah berbunyi. “Elisa, sudah siap belum bacanya?!” gerutu Titan pada sahabatnya, Elisa. “Ntar… Aku baru baca seperempat bukunya,” balas Elisa. “Kamu, kan, bisa pinjam. Yuk! nanti keburu Bu Riska datang,” tukas Titan menarik tangan Elisa.

Sesampai di kelas, “Untung Bu Riska belum datang!” gumam Titan. Titan segera duduk di bangkunya. Ia mengeluarkan buku beserta alat tulis, dari tasnya. Sesaat kemudian, Bu Riska memasuki kelas. “Selamat pagi anak-anak!” sapa Bu Riska riang. “Pagi, Bu..!” koor semua murid. “Sekarang, buka buku paket Ipa halaman 53, bab tentang Tanaman,” perintah Bu Riska. Semua mematuhi perintah Bu Riska.

“Sebelum menerangkan pelajaran, Ibu akan memberi tugas. Buatlah keterangan salah satu bunga. Digambarkan juga bunga tersebut, lalu dikumpulkan pada ibu. Hari ini juga!” tegas Bu Riska. Semua anak mendesah sebal. Kebiasaan, Bu Riska memberi tugas sebelum penerangan pelajaran. “Jadiin tugas rumah saja, Bu!” keluh Olla. “Iya, Bu! susah soalnya,” timpal Tyas. “Maunya satu kelompok berapa orang gitu,” cetus Nita. “Nggak usah banyak nawar! kerjakan saja yang ibu berikan!! Kalo nggak, ibu kurangi bintang kesopanan dan bintang prestasi kalian,” ancam Bu Riska dengan nada membentak. Bu Riska memang guru yang agak galak. Mereka mengerjakan tugas dengan tenang.

Tak lama, mereka mengumpulkan. “Ibu koreksi, yang nilai tertinggi diraih oleh Bunga Titan Arum dan Ratu Elisiana Ricardo,” ucap Bu Riska. Elisa dan Titan saling berpandang. “Baik, ibu terangkan sedikit. Bagian A, bunga yang mengeluarkan bau tidak sedap. Elisa, baca paragraf tentang Bunga Rafflesia Arnoldi,” perintah Bu Riska. Elisa mematuhinya. “Baik, Titania (panggilan khusus Bu Riska pada Titan) baca paragraf tentang Bunga Titan Arum,” perintah Bu Riska. Semua mengeryitkan dahi. “Apa ada, Bu?” tanya Rika. “Ada, Rika. Titan! Bacakan,” ucap Bu Riska singkat. Titan segera membaca. Semua tertawa, kecuali Elisa, setelah Titan membacanya. “Sudah-sudah!!” bentak Bu Riska. Titan adalah murid kesayangan Bu Riska, juga Elisa. “Bu, berarti setiap hari Titan bau, Bu?!” ejek Elina, kembaran Elisa sekaligus musuh Titan. “Jaga ucapanmu, Elina!!” bentak Bu Riska. Elina terdiam. Mereka lalu melanjutkan pelajaran.

Titan masuk ke rumah tanpa salam. Langsung, Titan masuk ke kamar, dan menutup pintunya. Ibu yang heran karena sikap Titan yang tidak biasanaya, segera menyusul Titan ke kamarnya. Ibu melihat, Titan duduk di kursi meja belajar. Kepalanya di meja dan menghadap kearah kanan. Tasnya juga berada di kasur, dan sepatunya tergeletak di lantai. Seragam merah-putih masih melekat di tubuh Titan.

“Titan, kamu kenapa, nak??” tanya Ibu sambil mengelus kepala Titan. Titan spontan duduk dengan tegap dan mengarah keIbu. “Ibu! Ibu mengapa memberi nama Titan dengan nama Bunga Titan Arum, Bu??” tanya Titan lirih. “Memangnya kenapa?” tanya balik Ibu. “Itu nama bunga yang bau, Bu… Titan diejek habis-habisan sama Elina cs. Untung ada Elisa sama Hani dan Qiara yang bela Titan,” isak Titan memeluk Ibunya. “Anak Ibu yang cantik, Ibu beri nama itu ada tujuannya. Agar kamu bisa menjadi Titan Arum yang membawa keharuman,” jelas Ibu. “Maksud Ibu?” tanya Titan melepas pelukannya. “Kan, biasanya, orang-orang menganggap Bunga Titan Arum bau busuk. Namun, kamu, Anak Ibu, harus menunjukkan sisi harumnya. Tidak boleh menunjukkan sisi baunya. Kamu harus patahkan tentang bunga Titan Arum yang bau,” detail Ibu. Titan langsung memeluk Ibu.

Titan memarkirkan sepedanya, di tempat parkir khusus. “Pagi, Tan!”,” Pagi, Lis!” Mereka menyulusuri koridor, agar sampai dikelas. “Eh, Lis! Elis, lihat ke arah Mading!” perintah Titan pada Elisa. Elisa menoleh. Mading yang berada di koridor, disesaki oleh murid-murid. “Lihat, yuk!” ajak Elisa. “Nanti, aku taruh tas dulu,” ucap Titan. Usia menaruh tas di bangku, mereka menuju Mading. Mading terlihat sepi. Mereka bergegas melihatnya. “Wah, ada lomba Bulutangkis tingkat SD/MI, sekabupaten!” seru Elisa. “Iya harus dua orang,” tunjuk Titan. “Ikut, yuk!” ajak Elisa. Titan mengangguk. Mereka menuju ruang BK. Mereka segera mendaftar. Usai mendaftar, mereka bercakap-cakap tentang lomba itu. Elina cs (Elina, Cinta, dan Fia) ikutan nimbrung. “Alah, palingan Titan cs kalah,” sambar Elina. “Elina! Jaga ucapanmu, tak pantas bila cewek ngomong kayak gitu! Titan berpasangan sama aku, tahu!?” bentak Elisa. Elina biasanya takut sama Elisa. “Maaf, kak! Tapi, kakak jangan sama Titan itu. Kakak pasti kalah,” ejek Elina. “Bener!” ucap Fia dan Cinta kompak. “Serah lu aja,” ketus Elisa.

Lomba segera dimulai. Guru-guru sekolah Titan menyemangati Titan-Elisa dan Elina-Deni. Pada babak pemulaan, Titan-Elisa dan Elina-Deni memenangkannya. Dibabak Semi final, hanya Titan-Elisa lolos dan Elina-Deni harus berhenti sampai situ. Mereka diberi waktu 30 menit beristirahat. “Tan, aku bawa bekal, nih. Roti panggang madu, lezat… Sama sebotol Jus Apel,” ucap Elisa membuka tutup bekalny. “Aku bawa spagetti dan sosis asam-manis, sama sekotak susu,” balas Titan. “Tukeran, yuk!”. Elisa memberikan sebungkus roti panggang madu, pada Titan. Titan memberikan segulung spagetti, pada Elisa. Mereka menikmati bekalnya.

“Lis, kamu yakin apa kita, bisa lolos ke Provinsi?” tanya pesimis Titan. Dia menusuk sedotan di kotak susunya. “Jelas, dong! Kamu harus buktikan, bahwa tak selamanya Titan Arum itu bau,” semangat Elisa. Akhirnya, babak Final dimulai. Titan mulai mengusap peluhnya.

Tak lama, akhirnya pengumuman juara. “Juara 3 diraih oleh… Tiara Arnindyah dan Vino Karisma, daru MI Indahnya Islam. Juara 2 diraih oleh… Fanesa Agustina dan Hestina Gannisa, dari SDN Bumi Pertiwi. Dan, Juara 1 diraih oleh… Bunga Titan Arum dan Ratu Elisiana Ricardo dari SDI Perdamaian Islam…!!” Elisa dan Tiran maju ke depan. Mereka menerima piala setinggi 50 cm dan piagam.

ADVERTISEMENT

Kini, Elisa dan Titan menghadapi lawan dari berbagai negara. Ya! Titan dan Elisa sudah Go Internasional. Dan, mereka berlomba dinegara Singapura. Sayangnya, mereka harus berhenti sampai disitu. Namun, mereka sebagai pemenang hiburan. Mereka menginap di hotel dan berlibur di singapura, selama 4 hari 3 malam.

Minggu pagi, Titan asyik membereskan kamar.
Ting Dong… Ting Dong….!! “Assalamualaikum,”
Bunyi bell rumah Titan. Titan bergegas membuka pintu. “Waalaikumsalam,” jawab Titan seraya membuka kunci pintu. Ternyata ada Elisa, Elina, Cinta, dan Fia. “Tan, ada yang mau dikatakan Elin cs,” ucap Elisa. “Eng, umm… Titan, aku minta maaf. Aku menyesal,” ucap Elina mewakili cs-nya. “Iya, sudah kumaafin!” ucap Titan. Sejak itu, mereka bersahabat.

Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
Facebook: Alya Aniza

Cerpen Bunga Titan Arum Yang Membawa Keharuman merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Gadis Cantik dan Taman Bunga

Oleh:
Sejak dulu, aku ingin memiliki taman bunga yang indah. Namaku Velis. Seorang gadis yang menyukai bunga. Menurutku, bunga itu indah cantik. Bagaimana menurut kalian? Aku barusan pindah dari rumah

My Life Without Sound

Oleh:
Perkenalkan, namaku Theresia Suhandi. Biasa dipanggil, Theresia atau malah… si tuli? Hidupku penuh warna namun tidak dengan suara. Ya, ibuku baru tahu bahwa indra pendengaranku tidak berfungsi dengan baik

Atlet Tennis Meja Cilik

Oleh:
Plak…!!! Plak…!!! Plak…!!! Hmmm… Kalian tahu itu bunyi ke-Plakan apa? Owh itu Resty bersama sahabatnya yang setia, Hinno bermain Tennis Meja di halaman rumah Resty yang sangat luas. Kebetulan,

First Rabbit

Oleh:
Pertama kali aku denger kata–kata itu bingung dan aneh. Kelinci pertama maksudnya apa coba. Aku sekarang sudah duduk di salah satu perguruan tinggi akademi kesehatan semester 4. Aku lebih

Kenangan Masa Kecil

Oleh:
Hari ini hari pertama masuk sekolah, tak terasa sekarang kami sudah menginjak kelas 4 SD. Walaupun baru hari pertama kami sudah disuruh menghafal perkalian 1-10 oleh guru, nantinya yang

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *