Spirit Giver

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Pengalaman Pribadi
Lolos moderasi pada: 2 June 2016

Kalimat penyemangat itu kembali terlontar darinya. Ini bukan kali pertama dia menyemangatiku. Padahal, di saat-saat seperti ini, ku yakin dia juga membutuhkan semangat dari orang lain. Dan aku-orang yang dikatakan menjadi motivasi belajarnya -hanya bisa termangu membaca pesan itu dan menutupnya tanpa berniat membalasnya. Bukannya Aku acuh atau membencinya. Malah sebaliknya. Aku merasa sedikit bersalah karena tidak bisa membalas segenap kebaikannya selama ini. Dia yang selalu tahu tentangku, tapi aku yang tak tahu apa-apa tentangnya. Dia yang selalu mengerti keadaanku, tapi aku yang jarang mengerti kondisi dirinya. Bukankah aku ini terlalu jahat?

Haikal namanya. Sudah dua tahun belakangan ini kami berteman jarak jauh. Ya, bukan Long Distance Relationship seperti yang lain, tapi kami sungguh hanya ‘berteman’. Kami sudah beberapa kali menjadi partner dalam beberapa kepanitiaan. Dan tanpa disadari, hubungan ini berefek jauh pada dirinya. Efek ini mengubahnya menjadi pribadi yang berbeda. Bukan Haikal yang dengan senang hati mengejekku walau bercanda, tapi Haikal si anak pemalu yang bahkan berpapasan denganku saja tidak berani. Bukan Haikal yang bertemperamen buruk pada yang lain, melainkan sering membantu orang lain yang membutuhkannya. Bukan Haikal yang tak berani ngomong di hadapan orang banyak, melainkan sudah menjadi kewajibannya memberi arahan kepada seluruh teman-teman kami. Entahlah, apakah ini suatu hal yang harus ku syukuri atau tidak. Tapi bagiku, Haikal menjadi sosok yang sedikit berbeda -membosankan.

‘..Senatural mungkin aku lebih suka..’

Mungkin salah satu bait dari lagu band D’Masiv itu sangat cocok untukku. Dia yang menjelma dengan sifat yang berbeda menjadikanku sedikit kikuk. Dan membuatku merindukan masa-masa pertemanan kami yang sewajarnya. Yaa, bukannya aku tidak peka. Aku sangat menyadari faktor perubahannya itu. Walau dia tak pernah mengatakannya langsung, tapi dari sikapnya dan tingkah laku teman-temannya itu aku mengetahui -bahwa dia menyukaiku. Dan karena itulah, aku merasa bersalah hingga perlu menuliskannya di sini. Dan untukmu yang sedang menjadi objek pembicaraan di sini, terima kasih atas semua perhatian dan kata-kata semangat darimu. Bukannya aku tidak mau membalas pesan-pesan singkatmu, melainkan aku ingin berusaha menyampaikan langsung kepadamu agar bisa memecahkan segala kecanggungan ini.

‘Semangat, Kal.’

Cerpen Karangan: Abell
Facebook: Annabella Medina Aisyah

Cerpen Spirit Giver merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Di Bawah Langit Agustus (Part 3)

Oleh:
Dua puluh enam Agustus 2016 Jum’at sore itu seusai pulang kerja, aku dan Leni bergegas mencari alamatnya dengan informasi seadanya. Aku pulang ke rumah dahulu menaruh motor dan kami

Because Your Smile

Oleh:
Biasanya pengalaman kisah cinta seseorang sudah pasti berbeda, ada yang berakhir dengan bahagia ataupun ada yang berakhir menyedihkan bahkan menyakitkan. Dan terkadang kisah cinta seseorang memberikan kesan yang mendalam

Melihat Kuntilanak

Oleh:
Sore itu aku merasa mengantuk setelah pulang sekolah. Kebiasaanku selama beberapa hari adalah tidur di atas batu besar di bawah pohon rambutan di belakang rumah sambil membawa bantal kepala.

Aku Menyesal

Oleh:
Hai namaku eka, aku punya sahabat namanya nia, nia adalah sahabat terbaikku dari kelas 5 SD sekarang, aku dan dia beda sekolah dan jarang bertemu, tapi jarak tak memisahkanku

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *