Kebaikan Mampu Merubah Segalanya

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Penyesalan, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 25 January 2016

Tiupan angin sejuk menghantarkan tetes-tetes embun berjatuhan, menggoyahkan rumput-rumput hijau panjang, dan membuyarkan bunga tidur yang terangkai indah. Sinar mentari menyelinap tanpa permisi tanda kehidupan dimulai. Jam sudah menunjukkan pukul 06.00. Karena sekolahku jaraknya cukup jauh dan aku tidak pernah naik kendaraan umum. Aku lebih memilih jalan kaki. Selain membuat sehat, juga dapat menghemat uang jajan. Aku berangkat setelah berpamitan kepada orangtuaku. Di tengah perjalanan, aku terciprat lumpur karena ada mobil yang sengaja melaju cepat di atas lumpur. Ternyata mobil itu milik Rina, anak pejabat yang kebetulan satu sekolah denganku.

“Heh! Bisa minggir gak kalau jalan?” Rina mengomeliku. “Tiap hari jalan terus. Kasihan deh!” sambung Ririn, teman Rina dengan nada meledek. “Maaf,” hanya kata itu yang ke luar dari mulutku. Aku mencoba menahan semua emosiku yang bergejolak. Mereka melanjutkan perjalanan dan meninggalkanku yang sudah terlihat seperti mandi lumpur. Aku hanya bisa menangis kecil dalam perjalananku.

“Lebih baik aku bersihkan di sekolah saja” pikirku. Walau sudah aku bersihkan, tetap saja bajuku nampak kumal.
“Hanifah, mengapa bajumu begitu kotor?” tanya Pak Yanto, guruku.
“Tadi aku terjatuh, Pak” jawabku dengan sedikit berbohong putih.
“Kamu tidak bisa mengikuti proses belajar mengajar dengan baju kotor seperti itu, kamu akan mengganggu kenyamanan teman-temanmu.” sambung Pak Yanto diiringi sorak caci maki semua murid, kecuali Zahra, teman baikku yang dapat menerimaku apa adanya. Jarum pendek sudah menunjukkan pukul 09.30, tanda memasuki jam istirahat.

“Hanifah, kita ke kantin yuk?” ajak Zahra.
“Kamu sendiri saja, aku bawa bekal dari rumah, kok” Zahra mengangguk tanda setuju.
Saat aku sedang memakan ubi rebus bekalku dari rumah, tiba-tiba Rina dan teman-temannya menghampiriku.
“Heh, girls. Lihat anak ini memakan makanan yang menjijikkan!” Rina menggerutu sambil merebut makananku dan membuangnya ketempat sampah. Aku mematung, benar-benar mematung sehingga tidak sadar air berharga itu menetes, mataku memerah, bibirku terkunci. Tak lama Zahra datang.

“Hei! Hentikan. Kalian apa-apaan sih?!” ucap Zahra sambil mendorong tubuh Rina, Rina dan teman-temannya pun pergi. Ya, memang Zahra yang selalu membelaku saat aku dipojokkan oleh Rina dan teman-temannya.

Sudah lima hari, Rina tak sekolah. Aku khawatir, aku takut hal buruk terjadi padanya.
“Zahra, Rina ke mana ya? Udah lima hari dia gak masuk sekolah. Aku khawatir”
“Bagus dong, jadi kamu gak dihina-hina lagi sama dia. Ngapain khawatirin orang yang udah jahat sama kamu?” jawab Zahra dengan nada yang sedikit tinggi. “Ssut… Tidak boleh gitu. Ibuku pernah bilang kejahatan tidak boleh dibalas dengan kejahatan lagi. Seharusnya, kejahatan dibalas dengan kebaikan, karena kebaikan dapat merubah segalanya.” sahutku dengan sedikit menasihati Zahra.

Menurut kabar yang beredar di sekolah, ternyata Ayahnya Rina yang seorang pejabat terbukti korupsi. Semenjak kabar itu, disekolah Rina dijauhi teman-teman yang hanya memanfaatkannya saja. Ku memberanikan diri mendekati Rina. “Rina, kamu tidak boleh sedih ya. Aku mau kok jadi teman kamu.” ucapanku membuat dia terdiam. Tak lama dia memelukku, dia menangis di pundakku.

“Hanifah, maafin aku ya. Aku sering sekali mengejekmu dan ternyata kamu orang satu-satunya yang masih peduli kepadaku di saat aku terpuruk, hiks…” Sejak saat itu, aku, Zahra, dan Rina bersahabat baik. Aku selalu mengajari Rina untuk tetap mengingat Tuhan apa pun kondisinya, dan tetap hidup dalam kesederhanaan.

Cerpen Karangan: Alfi Rahmawan

ADVERTISEMENT

Cerpen Kebaikan Mampu Merubah Segalanya merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Sesal

Oleh:
Kini Putri hanya bisa meratapi nasib buruk yang menimpa hidupnya. Hanya menangis yang bisa ia lakukan untuk meluapkan kepedihan di hatinya. Jiwanya terbang melayang meninggalkan jazadnya yang kini sedang

Two Persons Who I Loved

Oleh:
Kumpulan awan putih menghilang terganti dengan cerahnya langit biru. Kabut lebat yang menutupi pandangan mata kini menghilang. Terlihat jam tangan Rian menunjukkan pukul 06:30 pagi. Sekolah masih terlihat sepi

Menemukanmu (Asmara Tunas Kelapa)

Oleh:
Riffi Anggita Restiana seorang gadis remaja dengan usia 15 tahun yang lahir dari keluarga yang sederhana. Ia masih menempuah pendidikannya di salah satu sekolah di sekitar tempat tinggalnya. Saat

Gadis Pikun

Oleh:
Kendaraan yang paling disukai sindi adalah angkot, bagi sindi angkot adalah kendaraan yang paling setia mengantar dia ke manapun ia mau. Hari ini sindi berangkat sekolah naik angkot dengan

Amnesia

Oleh:
Aku kehilangan ingatanku semejak kecelakaan itu, padahal memori merupakan aset berharga yang dimiliki seseorang. Katanya, aku terjatuh dari tangga di sekolahku dan katanya pula, ada yang mendorongku hingga jatuh.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

0 responses to “Kebaikan Mampu Merubah Segalanya”

  1. Alfii!!!
    Good Alfi cerpennya! Semangat yaa.. 😀 🙂 :v

Leave a Reply to Fahmi Noor Fiqri Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *