Penyesalan itu

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Patah Hati, Cerpen Penyesalan
Lolos moderasi pada: 4 March 2017

“Verlynnn… Ayo buruann ntar terlambat” teriak seseorang dari halaman rumah. Ya, andika dia adalah sahabat terbaikku saat ini kita selalu kemana-mana berdua. Sejujurnya aku menyukai sahabatku yang satu ini, tapi aku masih belum berani mengatakannya.
“Ya sabar..” teriakku dari balkon. Langsung saja aku turun dan pamit kepada keluarga dan menuju garasi mengambil sepedaku. “tumben lama” protes andika “hehehehe sorry dik” ucapku cengengesan, kami berdua pun langsung berangkat ke sekolah. Di perjalanan kami pun tertawa, kadang-kadang kami zig-zag, kadang kadang kita suka jail-jailan semua itu terasa kita bukan seorang sahabat, aku harap!

“Gue ke kelas dulu ya, ntar istirahat gue jemput” ucapnya sambil mengacak-acak rambutku “sippp deh” ucapku sambil mengacungkan jempol. Kelas kita memang berbeda, dia kelas 88 dan aku kelas 84. “cieee.. Habis bareng sama doi nihh” goda tiffani saat aku baru saja sampai di kelas. Tiffani adalah sahabat karibku. “apaan sih, kan setiap hari emang begini” ucapku mengelas “yeee… Kamu ini. Ehh, btw gue denger-denger andika lagi ngegebet laela anak 7d tuh.. Denger-denger” ucapan tiffani barusan langsung membuat sekujur tubuhku memanas “apaan sih lo gosip aja masih didengerin” ucapku kesal “tapi kalo bener gimana?” tanyanya “tau deh” ucapku.

Bel istirahat pun berkumandang, dan dengan janjinya andika dia pun menjemputku di kelas, meskipun masih agak curiga dengan perkataan tifaani tadi tapi aku berusaha sabar. Kita berdua duduk di tempat biasa. Pojok kanan kantin, selama itu andika hanya bersikap seolah gak ada apa-apa meskipun laela lewat dan nyapa andika, andika hanya membalasnya dengan senyuman dan langsung mengalihkan perhatiannya. “eh, ver ntar pulang sekolah gue pengen ngomong sama lo” ucapnya tiba-tiba “kenapa gak sekarang aja?” tanyaku “gak ah ntar aja pas pulang, di taman” ucapnya “oh” “gue langsung ke kelas ya ada pr banyak banget” ucapnya sambil mengukur banyak prnya dia “hahahhah dasar males, ya udah sana” ucapku sambil tertawa “ya udah bye, jangan lupa nanti ya” ucapnya langsung pergi dan aku hanya mengangguk. Sebenernya aku bingung dia mau ngomong apa tapi karena aku ada tugas juga jadi aku gak terlalu memikirkannya.

Sekarang sudah pulang sekolah, dan aku sudah duduk manis di taman. Aku juga sudah bercerita kepada tiffani tadi, tapi kata tiffani ikutin aja kali aja ada something.
“heyyy” ucap andika sambil mengagetkan lamunanku “ehh elooo, ngagetin aja sih” ucapku sambil memukul lengannya “hehehe sorry” ucapnya “ya udah mau ngomong apa” ucapku tak sabaran “ver.. Lo tau gak? Gue sama lo udah 2 tahun jadi sahabat lo tau selama 2 tahun itu gue nyimpen perasaan yang lebih dari sahabat, gue tau gue gak seromantis ilyas, gue gak seganteng adlan, tapi gue apa adanya buat lo dan janji gak bakal nyakitin lo. Lo mau gak jadi pacar gue?” ucapnya sambil mengeluarkan bunga violet kesukaan gue. Sejenak aku diam aku bingung, perkataan tiffani pagi tadi terngiang-ngiang dan dengan pilihan yang mantap aku bilang “sorry dik, gue gak bisa nerima lo sorry banget, karena gue nganggep lo sebagai sahabat dan gak lebih sorry” ucapku dan langsung berlari. Tanpa sengaja air mata ini keluar, ternyata lo juga memendam perasaan yang sama

Sejak saat itu hingga sekarang (semester 2) andika udah gak pernah kelihatan lagi, dia juga udah gak pernah jemput aku lagi, bahkan kalau ketemu aku dicuekkin seakan-akan aku gak ada, segitu bencikah dia sama gue?

“heiiii.. Jangan ngelamun terus napa. Udahlah lupain aja, siapa suruh lo nolak nyesel kan” omel tiffani saat kita makan siang di restoran “gue gak nyesel cuma gue takut..” ucapku “takut kehilangan dia?” tanya tiffani aku mengangguk lemas. Jujur aku memang sangat-sangat menyesal, penyesalan itu yang membuat aku masih memikirkannya bahkan takut kehilangannya.

“whhaattt?” teriak tiffani yang membuatku menoleh “kenapa” tanyaku “liat nih” ucap tiffani sambil menyodorkan hpnya, disitu ada andika dan… Laela dengan status kamulah pelangi terbaruku 04-04-14. Itu artinya sekarang mereka jadian, tanpa sadar air mataku meleleh rasa penyesalan itu muncul lagi bahkan sekarang dibarengi rasa sakit, segitu mudahkah dia melupakanku? Aku hanya menagis saat itu “tuh kan udah gue bilang, nyesel kan lo” omel tiffani seolah tak peduli dengan penyesalanku.

“Heei andika emmm.. Langgeng ya” ucapku gugup saat berpapasan denganya di koridor dia hanya tersenyum. Senyum itu yang membuat gue tambah menyesal “semoga lo bahagia” ucapku dan langsung pergi dengan rasa menyesal dan sakit hati yang terdalam.

Cerpen Karangan: Viranty Yulia Putri
Blog / Facebook: Virantyputri.blogspot.com / Viranty Putri
aku sangat menyukai dunia tulis menulis atau lebih lengkapnya sastra. sering sekali aku membuat cerpen dan terkadang novel.

Cerpen Penyesalan itu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Sebuah Pengakuan

Oleh:
“Tuhan, apakah ada manusia yang pernah merasakan hal yang serupa denganku? Bagaimana mereka mengatasinya? Apakah mereka bahagia dengan hal itu? Atau malah sedih? Bingung? Atau bahkan biasa saja. Jujur,

Cukup Sekejap Mata

Oleh:
360 hari dalam setahun, 30 hari dalam sebulan, 7 hari dalam seminggu, dan 24 jam dalam sehari, selama itu aku hanya membutuhkan waktu sekejap saja untuk memandangmu, mencintaimu bukan

Aku Memanggilnya Mr Anu

Oleh:
Aku bahkan tak paham apa yang aku lakukan, rasanya ini sudah kesekian kalinya aku mengatakan pada diriku sendiri. Kalau aku akan melupakannya dan berhenti menyukai laki-laki yang ku sebut

Selamat Jalan Nia

Oleh:
“ih kenapa nia gak pernah mau balas surat aku?” tanyaku sambil kesal dalam hatiku. “dan kenapa mulai beberapa hari ini nia berubah?” tanyaku lagi dalam hatiku. Lalu aku menulis

About Love About You

Oleh:
Aku Ara Zahira, seorang wanita yang masih setia dengan rasa kesendirian. Saat umurku sudah di penghujung remaja. Aku masih sendiri, aku nyaman dengan kesendirian ini. Aku juga punya duniaku

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *