Animal Inside Cardboard Part 1

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Fabel (Hewan), Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 30 November 2012

Rintik hujan telah turun, disebuah kota yang ramai akan manusianya yang selalu berlalu lalang. Di sore hari dengan keadaan masih hujan, ada seorang manusia dengan baju basah dan membawa 5 tumpuk kardus yang ditutup dengan rapat, orang tersebut berlari kesebuah taman yang indah penuh bunga, kardus itu ada yang kecil dan ada yang besar, tapi tak tahu apa isi kardus tersebut. Orang tersebut meletakkan lima tumpuk kardus itu dibawah sebuah pohon besar nan rimbun, sehingga kardus tersebut tak terkena dinginnya air hujan, setelah meletakkannya orang tersebut berlari pulang dengan wajah yang sedih dan menangis, entah kenapa dia menangis.
***
Malam harinya taman itu selalu ramai, dihiasi gemerlap lampu taman, indah kunang-kunang yang terbang serta bunyi gemericik air mancur. Ditempat itu orang-orang melepas penat mereka setelah kerja ataupun sekolah, ada yang sedang pacaran, berjalan-jalan bersama keluarga ataupun hanya mengobrol saja, tiba-tiba ada suara aneh terdengar, orang-orang mulai panik.
“Gug…Gug…Gug….Miaong…Petok…Petok…”
“Ibu suara apa itu aku takut” seorang anak kecil berkata kepada ibunya.
“Auuuuuuuuu” suara serigala menggonggong, dan semua orang berlari kesana kemari, berhamburan meninggalkan taman itu.
Setelah keluar mereka bertanya-tanya,suara apa itu tadi, mungkinkah itu…semua orang berpikir begitu, tapi tak semua berpikir begitu, sebagian dari mereka berpikir itu hanya lolongan serigala biasa dari hutan yang memang dekat dengan taman tersebut
***
Keesokan harinya taman begitu sepi, tidak biasanya, mungkin sebab kejadian kemarin malam. Siangnya taman masih begitu sepi dan sepi, hingga malam masih sepi dan sepi. Sudah 2 hari tidak ada yang mengunjungi taman itu dan kardus itu masih tetap ada.
“Aku lapar dan haus”
“Aku juga, mungkin kita semua akan mati disini”
“Ya mungkin bisa saja, kardus ini tertutup rapat, udara disini mulai bengap”
“Aku sesak”
Mahkluk yang ada didalam kardus itu saling bercakap-cakap, tanpa bisa didengar manusia, karena mereka bukan mahkluk seperti manusia, mereka berbeda dengan manusia, mereka mempunyai bulu dan bentuk mereka beragam, entah apa yang ada didalam kardus tersebut.
Disebuah sekolah yang letaknya tak jauh dari taman itu terdapat saudara kakak beradik, dia adalah Ulfah dan Rio, mereka adalah seorang Kader Lingkungan yang selalu peduli lingkungan yang ada disekitar mereka, dirumah mereka terdapat banyak sekali pepohonan dan bunga-bunga sehingga sangat sejuk dan rindang, juga terdapat sebuah kolam yang seperti sungai dan dihuni para ikan yang berwarna-warni. Ulfah dan Rio baru mendengar berita tentang taman yang angker setelah 2 hari tersebar. Sepulang sekolah setelah mendengar beritanya, mereka langsung pergi ke taman untuk menyelidiki sebenarnya apa yang terjadi. Sekitar 15 menit kemudian mereka berdua telah sampai di taman tersebut.
“Kakak aku takut sekali!, aku ingin pergi dari sini!”
“Jangan, kan kita mau menyelidiki apa yang terjadi!” kata Ulfah menjelaskan
Rio berjalan dengan gemetar dibelakang kakaknya, sedangkan Ulfah berjalan dengan tenang, tiba-tiba ada suara terdengar.
“Gug…Gug…Gug…”
“Kakak suara itu terdengar dari dalam kotak itu!” Rio sambil menunjuk kearah kotak tersebut
“Iya, ayo kita kesana!”
Betapa terkejutnya mereka, saat kotak pertama dibuka apa isinya, isinya ialah 3 ekor anak anjing dalmation, 2 ekor anak anjing poddle serta 2 ekor lagi anak anjing siberian husky yang terbaring lemah kelaparan didalam kardus yang hanya dilapisi selembar kain.
“Kakak kasian sekali mereka, ditasku ada sebungkus Biskuit, biar aku kasih ke mereka ya kak?”
“Iya, cepat kasih ke mereka Rio, mereka sangat lemah!”
Sesegera mungkin Rio membuka tasnya untuk mengambil biskuit tersebut, dan tanpa basa basi langsung memberikannya kepada 7 ekor anak anjing tersebut. Anjing-anjing tersebut sangan lahap memakan biskuit yang diberikan Rio, tetapi mereka masih lemah.
“Kakak masih ada 4 kardus lagi, kira-kira apa isinya kak?, apa mungkin anjing lagi?”
“Mungkin saja, ayo kita buka!”
Mereka langsung membuka 4 kardus tersebut, kardus pertama yang mereka buka ialah kardus yang paling kecil, mereka juga sangat terjekut, yang ternyata isinya 3 ekor anak landak mini yang imut dan kelaparan, setelah itu mereka membuka lagi kardus berikutnya yang isinya 4 ekor anak kelinci angora yang lemah dan kedinginan, lalu mereka berdua langsung membuka 2 kardus sekaligus, mereka sangat terkejut, ternyata 3 ekor anak kura-kura dan sepasang anak burung macaw, mereka semua kelaparan.
“Kakak ini semua binatang mahal, mana ada orang meninggalkan hewan secantik dan seimut ini?”
“Tak perlu kamu pikirkan itu, yang terpenting kita kasih makan mereka dulu, mereka kelaparan, apa biskuit masih ada?”
“Ada kak, cukup untuk mereka!”
Rio langsung memberi makan kepada binatang-binatang tersebut, dan binatang-binatang itu dengan lahapnya memakan biskuit milik Rio. Ulfah dan Rio dengan sabar menunggu mereka selesai makan.
“Kak, kita pelihara mereka ya?”
“Jangan, nanti ibu marah!”
“Tapi mereka tidak ada yang menjaga!”
“Iya juga, tapi nanti ibu marah!”
“Ehm, kita bilang saja mereka ini binatan terlantar, lagi pula ini bintang mahal, pasti ibu bisa menerima!”
“Baiklah, tapi siapa yang bilang?”
“Kakak aja, kan kakak yang paling tua!”
“Ih, kok nyuruh-nyuruh sih, kan kamu yang minta pelihara semua ini!, kamu harus berani dong, GENTLE”
“Baiklah kak!” Rio menjawab dengan terpaksa
Mereka menutup rapat-rapat kardus tersebut, dan membawa ke 5 kardus tersebut. Tiba-tiba dijalan hujan pun turun, mereka panik, karena kardus itu mulai basah, dan untungnya Ulfah membawa beberapa kain sisa praktek membuat baju kreasi di sekolah tadi, dan Ulfah langsung membalutkan kepada binatang-binatang tersebut. Setibanya dirumah mereka dalam keadaan basah kuyup demi melindungi kardus-kardus yang mereka bawa, dan ibu mereka sedang menyetrika di ruang keluarga, mereka membuka pintu langsung berlari kekamar mereka masing-masing untuk mengganti pakain, karena jika tidak, ibu mereka akan marah besar. Tiba-tiba ibu berteriak.
“Ulfah…Rio…sudah pulang?”
“Sudah bu!!” kata Ulfah tergesah-gesah mengganti pakainnya yang basah
“Cepat kebawah, makan siang!”
Letak kamar mereka di lantai dua, meskipun rumah mereka bertingkat tetapi rumah mereka sederhana dan tak sebagus rumah yang bertingkat yang lain, tapi rumah mereka punya taman dibelakang rumah mereka yang begitu hijau,sejuk dan ditumbuhi berbagai tanaman,juga terdapat air terjun buatan yang menyatu dengan sebuah kolam buatan yang isinya berbagai jenis ikan yang indah nan cantik dipandang.
***
Setelah makan mereka kembali dengan membawa beberapa nasi,sayur-sayuran,serta biskuit untuk binatang-binatang tersebut, dan mereka masih belum mengatakan kepada ibu mereka bahwa mereka membawa binatang-binatang.
“Rio, cepat bilang ke ibu!”
“Tapi aku masih takut kak!”
“Ya ampun, kakak anter deh!”
Mereka segera kebawah menemui ibunya yang sedang minum teh sambil menonton TV diruang keluarga.
“Ibu aku mau bicara!”
“Bicara apa Rio?”
“Begini bu..Ehm..Tadi aku menemukan beberapa kardus yang isinya binatang-binatang, lalu aku mebawanya pulang dengan kakak, apakah aku boleh memelihara binatang-binatang itu bu?”
“APA!!!, jadi kardus itu tadi isinya binatang-binatang, cepat buang!”
“Tapi bu kasihan mereka tidak ada yang merawat!”
“CEPAT BUANG!!”
“Itu isinya burung macaw loh, itu kan burung yang ibu impi-impikan!” kata Ulfah membantu
“Apa macaw?”
“Iya bu, juga ada dalmation dan banyak lagi, itu semua kan binatang mahal bu!”
“Ehm…baiklah kalau begitu”
Mereka begitu senang mendengarnya, segera mereka kembali keatas untuk mengambil kardus-kardus itu untuk dibawa ke taman belakang rumah mereka dan sepertinya binatang-binatang tersebut sudah mulai pulih karena telah menerima obat dari Ulfah dan Rio, mereka mengambil obat tersebut dari topi yang lapuk yang diberikan seorang kakek dulu setelah mereka berdua menolong kakek tersebut, entah dari mana barang-barang,obat,dan sebagainya, tapi itu sangat canggih dan ajaib,mungkin dari masa depan.
“Mereka sungguh baik” kata sebuah anjing Dalmation yang diberi nama Find
“Benar, bagaimana kita membalas mereka?, mereka telah menyembuhkan kita dari kelaparan serta kedinginan” oceh salah satu burung macaw yang bernama Grendy
“Hey, tidak usah membalas, ini kita lakukan dengan ikhlas”
“Ka…Kau bisa bicara dengan kita?” Whitev tersontak kaget. /Whitev adalah nama yang diberikan Rio untuk salah satu anjing Dalmation ini karena memiliki bintik yang jarang dan sedikit./
“Tentu saja bisa, mungkin hanya kami berdua ini yang bisa bicara dengan kalian!” ternyata yang bicara dengan binatang-binatang itu adalah Ulfah
“Kalian semua ini dari mana?” Rio bertanya
“Dulu kami hidup bahagia dan kami selalu dirawat dengan baik, bahkan kami tidak pernah sakit atau terluka sedikit pun, kami dulu punya seorang teman manusia yang selalu merawatku, namanya Ferry, dan dia masih kelas 3 SMP, tiba-tiba ibunya tidak suka dengan kami dan menyuruh membuang kami, tapi Ferry tidak mau, dan akhirnya entah kenapa Ferry membuang kami, tapi dia masih tidak ikhlas untuk membuang kami, kata terakhirnya dia pindah rumah, kami tak tau di pergi kemana?” ucap Diyes, sebuah anjing Siberian husky
“Lalu, apakah kalian mau tinggal dengan kami, rumah kami sederhana!” ucap Ulfah menanyakan.
“Kami berterima kasih kepada kalian sekeluarga karena bisa menerima kami yang biasa saja dengan hangat dan penuh arti!” kata Puffy, nama yang diberikan Ulfah untuk salah satu anjing poddle
“Oh ya, aku mau bilang, selain kita bisa berbicara dengan binatang, kita juga bisa berbicara serta mendengar hati para tumbuh-tumbuhan, meskipun mereka tidak memiliki mata, telinga serta mulut, dan aku juga punya peliharaan lagi selain kalian!” ucap Ulfah panjang lebar
“Hah, apa benar kak?, apa itu kak?, kenapa kakak tidak member tahukan kepadaku?” tanya Rio dengan sinis
“Iya, dia adalah Truty dan Lily, mereka adalah tumbuhan, Truty adalah anak pohon yang kutemukan di sebuah tempat pembuangan sampah lalu aku beri cairan ajaib agar bisa berevolusi begitupun Lily, dia sekuntum bunga lily yang aku temukan dipinggir sungai, aku langsung mengambilnya dan memberinya cairan, mereka aku sembunyikan darimu karena aku takut, kamu akan bilang ke ibu!”
“Tapi aku kan juga pingin tau kak, lalu sekarang mereka ada dimana?”
“Sebentar aku akan memanggil mereka..TRUTY…LILY…kemari!”
Tak selang waktu beberapa lama, mereka berdua datang dengan malu-malu, Truty berpenampilan lucu dengan bajunya adalah dedaunan hijau dan tubuhnya adalah batang, serta kaki dan tangannya adalah akar, sungguh imut, sementara Lily bajunya adalah kelopak bunga lily berwarna ungu dengan memakai topi dari kelopak bunga lily juga, sungguh menggemaskan.
“Ehm ada apa kakak memanggilku!” ucap Lily dengan malu-malu
“Tidak apa, kemarilah, perkenalkan, ini semua teman baru kalian, dan mereka juga mengerti bahasa kalian, dan kenalkan ini adikku Rio”
“Ehm..salam kenal semuanya!” ucap Truty dan Lily serentak dengan tersenyum
***
Dimalam hari, semua binatang dan tumbuhan yang dipelihara Ulfah dan Rio tidur didalam kamar Ulfah dan sebagian dikamar Rio, kebetulan kamar mereka terhubung tanpa ada batas tembok, jadi luas cukup untuk semua. Tiba-Tiba
“Kaaamuu, ada apa lagi?”

~TO BE CONTINUED~

Cerpen Karangan: Fanny Egi Sanjaya
Facebook: Egi Mencintai Dirimu

Cerpen Animal Inside Cardboard Part 1 merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Setia (Part 2)

Oleh:
Mobil sedan Ez terparkir di tepi rumah Albi. Ketiga gadis tersebut turun dan menghampiri post satpam yang ada di dalam rumah. “Misi pak, ibunya ada?” Tanya Clay yang langsung

Selalu Di Hati

Oleh:
“Yes. Diizinin lagi pergi pramuka tahun ini” tanpa kusadari ternyata di depanku sudah ada seorang wanita yang memperhatikan tingkahku yang aneh sedari tadi. Dia sosok yang amat kukenal, ya

Aku Pelangimu

Oleh:
Kring… Kring… Kring… “Yeee…” Bel pulang disambut girang anak anak. Heran, sudah kelas 11 masih suka bel pulang. Seperti anak SD saja. “Risa, yuk pulang.” Ajakku sambil beranjak dari

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *