Cerita Kami
Cerpen Karangan: Salma Nur HanifahKategori: Cerpen Anak, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 27 February 2017
Pagi hari yang begitu sangat cerah. Hari itu adalah hari senin, aku berangkat pagi sekali karena di sekolahku ada les untuk kelas 6. Sampai sekolah aku langsung menuju kelas lesku.
Jam 06.30 berlalu, aku pun kembali ke kelasku dari les. Tapi… Saat sampai kelas ternyata aku baru tahu kalau ada anak baru, aku pun bangga sekali.
Tidak lama di kelas aku dan para sahabatku langsung menuju ke bawah, karena upacara akan dimulai dan anak baru itu pun juga mengikuti upacara bendera.
Beberapa menit kemudian…
“Anak-anak kita akhiri upacara ini dengan tertib, bubar barisan siap grak!” kata ustadz yuni.
Oya di sekolahku memang semua guru harus dipanggil ustadz/ustadzah, karena ini sekolah islam yaitu SDIT Luqman Alhakim. Setelah barisan dibubarkan aku dan sahabatku langsung ke kelas.
“Anak-anak sekarang kita mempunyai murid baru. Nak, coba memperkanlkan diri di depan kelas!” Perintah ustadzah ita.
“Hai!. Nama saya haydayana silfia erty, kalian bisa memanggilku aida. Saya tinggal di klaten, aku di sini karena orangtuaku sedang ke keluar negeri dan aku dititipkan oleh om ku sementara.” Katanya menjelaskan.
“Baiklah aida. Silahkan duduk kembali!” Kata ustadzah ita.
“Nah. Kembali ke pelajaran!. Buka bukunya halaman 200!” Mintanya.
1 jam kemudian, pelajaran pun selesai. Aku dan keempat sahabatku pun kenalan dengannya.
“hi. Aida, salam kenal. Aku silmi, yang di samping kananku ini manda, sampingnya itu devy, dan samping kiriku itu yaya dan sampingnya lagi itu farah!.” Kataku sambil memperkenalkan kepadanya.
“Hai!…” Serempak mereka bertiga.
“Eh… Yuk ke kantin!. Aku lapar nih…” Kataku.
“Pasti kamu ingin cari perhatian kepada si jojon (latief)?” Tanya farah.
“Ih… Apaan aku cuma mau jajan!.” Kataku merengut.
“Ya sudah. Ayo kita ke kantin!!” Semangat yaya.
“Yuk aida, ikut nggak?” Tanya manda.
“Boleh” Katanya.
Saat menuruni tangga, pas mau ke kantin tiba-tiba dia ada di depan papan pengumuman dan aku mau melewatinya.
“Bagaimana nih silmi?” kata farah sambil menutup wajahnya.
“Biasa aja kali, malah kamu yang caper!” Kataku tidak mempedulikan mereka dan langsung santainya jalan di depan si jojon dan teman-temannya. Dan aku pun langsung diikuti oleh teman-temanku.
Selesai membeli jajanan di kantin. Aku dan yang lainnya pun melewatinya lagi dengan arah yang berbeda.
Sampai kelas..
“Amanda. Kamu tahu nggak yang tadi pas mau menuju ke kantin?” Tanyaku.
“Oo… Si jojon!” Kata manda.
“Iya. Tadi aku membungkukkan diri pas melewatinya. Kan dia lebih tua dari aku!” Kataku sambil tersenyum-senyum.
“Kamu ini!” Katanya.
Lamanya hampir 1 bulan kami berempat selalu bersama aida. Sekarang sudah hampir memasuki september.
Bulan sepetember…
“Eh.. Besok kemah lo aida!” Kataku sambil mengingatkan.
“Tapi.. Setelah kemah kan pts (penilaian tengah semester), nah setelah pts aku sudah kembali ke klaten…” Katanya murung.
“Hah?!..” Kaget devy.
“Kalian baru tahu?” Tanya aida.
“Ialah!. Kan kamu belum memberitahu! Kamu ini bagaimana sih!” Kata yaya.
“Hehe…” Tawanya.
Beberapa menit kemudian bel masuk pun berbunyi..
“anak-anak. Sekarang ustadzah sedang ada urusan, khusus hari ini kalian boleh membagi persiapan kemah sampai istirahat nanti. Dan ustadzah tinggal dulu.” Kata ustadzah dina sambil berlalu.
“Hore…” Sorak murid-murid kelas 6b.
Murid-murid pun langsung membentuk kelompok kemah masing-masing dan langsung ada yang latihan pentas, dan memebagi tugas bawaannya.
“Hei!. Aku ikut kelompok kalian” Seru aida.
“Ok! karena kelompok kita kurang 1, kamu boleh masuk kelompok kita!” Seru devy.
Kelompokku pun mulai berdiskusi.
Bel istirahat pun berbunyi..
Semua murid pun keluar dan pada menuju koperasi untuk membeli jajanan.
Lama hari berlalu. Sekarang harinya hari kemah.
Biasanya di sekolahku setiap kelas kalau kemah tidak dicampur laki-laki. Tetapi kali ini kelas 6 akan dicampur dengan laki-laki. Hah?.. Berarti sama si… (kalian sudah tahu).
Sampai di perkemahan. Aku pun langsung meletakkan barang bawaanku dan langsung berbaris. Sebagai ketua kelompok aku harus memimpin mereka, dan farah sebagai wakil akan menertibkan anggotanya.
“Nah. Kakak akan menunjukkan tempat mendirikan tenda kalian di sana. Dan ikuti kakak ke sana. Dari kelompok scorpio!” kata kak pembina (kak johan).
Saat sampai tujuan.
Kami pun langsung mendirikan tenda yang telah disiapkan.
“Ok!. Kalian diberi waktu sampai jam 13.30! Untuk mendirikan tenda. Bubar barisan siap grak!” Perinta kak johan.
Anak-anak pun langsung memilih tempat dan ada juga yang ngambil barang. Tetapi kelompokku, kelompok lavender membikin tenda dahulu baru mengambil barang agar selesai duluan.
1 jam kemudian, kelompokku pun selesai. Dan masing-masing di kelompokku mengambil barang-barang bawaan mereka. Selesai menata barang, akhirnya kelompokku dan yang lain melaksanakan shalat dhuhur terlebih dahulu. Selesai shalat dhuhur, aku dan para anggotaku pun embagi tugas ada yang masak dan yang lain.
Aku dan farah akan mengambil air, kalau mengambil air harus melewati tenda laki-laki.
Selesai mengambil air, pas di perjalanan tiba-tiba…
Byuuuuur…
Farah menjatuhkannya dengan main-main.
“Farah..!!” Aku berteriak.
Karena diketawain oleh kelompoknya (jojon) aku pun malu dilihatnya. Lalu jalan lagi tumpah lagi sampai mengenai celananya farah.
“Hei! Yang bener dong…” Bentakku.
“Sorry, jon!” Kata farah cekikikan. Kenapa aku selalu dipanggil jon atau jojon, karena itu nama ejekanku dari si jojon, ampun deh..
Sampai sana kami pun melaksanakan masak bareng.
“Mau masak apa kita?” Tanya yaya.
“Aha! Kornet ya? Dan nasi goreng?” usul aida.
“Ok!” Serempak kami berlima.
Selesai membuat makanan, kami pun langsung menyerbunya.
Keesokan harinya..
Karena sekarang harinya outbond. Kami menyeselesaikan tantangan di permainan yang telah dibuat dengan baik, dan tidak pantang menyerah.
Selesai dengan outbond. Kami pun kembali ke tenda, untuk masak dan ada yang mandi.
“Aku tugaskan!. Yang masak: amanda, aida, yang mandi duluan: sekar dan asri. Aku dan farah yang ngambil air.” kataku.
“Baiklah!” kata para anggota.
Aku dan farah pun ngambil air lagi. Selesai ambil air si farah mengejekku.
“Hei jojon!, jojon dicari hanifah!” Kata farah sambil mendekatinya.
“Hei!..” Kataku melarang farah.
Tiba-tiba ia membalang es batu ke farah.
“Dasar!” Marah farah.
Sampai sana aku pun langsung menceritakan kejadian mengambil air ke aida dan amanda semua pun tertawa. Selesai kami berempat masak, dan si yaya dan juga devy selesai mandi. Kami berempat pun bergantian untuk mandi.
Selesai mandi..
“Priit… Prit..” Panggilan kak johan kepada ketua.
“Titip bajuku taruh samping tasku saja!” kataku keluar dari kamar mandi dan langsung menuju panggilan.
“Nah. Baiklah sekarang waktunya makan dan setelah itu shalat ashar!” Kata kak pembina. “Bubar barisan grak!”
Setelah itu aku pun memberti tahu kepada anggotaku di tenda. Semua pun mengerti.
Setelah makan pun kami menuju ke pendopo untuk shalat ashar.
Malam pun tiba…
Hari ini ditunggu-tunggunya pentas seni dari setiap kelompok.
“oke anak-anak. Kakak akan memilih kelompok yang akan tampil duluan. Nanti selang-seling ya..” Kata kak deni
“Kelompok singa… Putra!” Seru kak deni.
Kelompok singa pun menampilkan sangat bagus. Kelompok pun berturut-turut sudah menampilkan.
“Nah… Kelompok teratai!.. Putri.” Kata kak deni.
Semua pun bersorak-sorak, kelompok teratai menanmpilkan drama yang paliiing lucu.
“Setelah itu kelompok scorpio!… Putra”
‘hah… Itu kan kelompoknya si jojon?” pikirku,
“Ciee… Silmmi!” Ejek yaya.
“Apaan sih!” Kataku.
Setelah selesai menampilkan, dan berturut-turut kelompok lain sudah menampilkan. Sekarang…
“Kelompok… Lavender!… Putiri” Teriak kak deni.
Aku pun kaget, dan si jojon dengan temannya bilang “itu lo… Hmm”
Aku di depan menampilkan nyanyian pramuka sit dan lagu mama. Selesai ke depan semua murid pun langsung melaksanakan shalat isya.
Pagi hari tiba…
“Waktunya pulang!.. Ayuk bereskan!” Kataku.
Tiba-tiba ada panggilan.
“Anak-anak outbond lomba kemarin diambil sudah dinilai!” kata kak pembina.
“Amanda. Yuk kita ambil!” Ajakku sambil menggeret lengannya untuk mengambil lampion stik es krim dan lainnya.
Selesai memberskan kami pun disuruh makan dahulu sebelum dijemput.
Setelah makan aku pun dijemput.
Hari senin aginya…
Tiba-tiba aku kerasa mual, pusing, dan sakit perut. Terpaksa tidak masuk dan ikut pts.
Jadi seharian di rumah hanya menonton tv dan belajar.
Hari senin berlalu..
Sekarang aku selama pts masuk sampai hari jum’at.
Hari kamis..
“Besok aku udah tidak di sini!.” Kata aida tiba-tiba.
“Tapi.. Senin masih di sini untuk melanjutkan pts matematikanya!” Kata aida.
“Yah… Sepi dong tanpa kamu!” Kata kami berlima sedih.
Kami pun selama hari kamis selalu bersama..
Hari jumatnya..
“Pasti sudah ke klaten!” Kata farah.
“Belum. Tadi malam ia wa(whats app)an sama aku kalau sekarang sedang beres-beres. Paling bolos!” Kataku.
“Ooo…”
“Tapi..Terasa seperti sepi banget ya tanpa dia!” Kata manda.
“Iya ya.”
Hari-hari pun mulai berganti sekarang pun hari senin.
“Eh aida! Maafkan aku kalau marah-marah sama kamu!” Kataku mewakili sahabatku.
“Iya. Dan kalian juga sudah kusebut sahabat sejati! Kapan-kapan aku bisa menjenguk sekolah ini!.” Katanya sambil berlalu.
Dan semua pun menangis terharu.
“kau sudah kusebut sahabat, terimakasih sahabat ku…” kataku
Cerpen Karangan: Salma Nur Hanifah
alamat: jln. nakula rt 03 rw 39 manisrejo, sembego, maguwoharjo depok sleman, yogyakarta.
yang ingin bersapen dengan ku bisa ngirim lewat pos dan alamatnya ada di atas.
kelas: 6
sekolah: SDIT LUQMAN ALHAKIM YOGYAKARTA
salam…
kalau ada kata-kata yang tidak enak di baca tolong di maafkan!
Cerpen Cerita Kami merupakan cerita pendek karangan Salma Nur Hanifah, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Jangan Takut Gelap
Oleh: AyokDi persimpangan jalan sepulang sekolah, Icha mengingatkan, “Jangan lupa ya Dill, besok habis subuh kita caw” “Okey, Insya Allah, Pasti.. Daaah.. hati-hati ya, kalo jatuh bangun sendiri.” balasku pada
Renjana Sewaktu Senja
Oleh: Wafiqoh MaulidiaSeorang gadis dengan wajah paling muram di dunia kini sedang berlayar dengan perahu kecil bersama seorang nelayan yang baru dikenalnya beberapa menit yang lalu. Di tengah perjalanan, nelayan itu
My Best Friend’s Eye
Oleh: Septi Nofia Sari“Hati-hati, Non…” Mbak Irma berteriak melihatku menuruni tangga menuju lantai pertama sendirian. Mungkin saat ini ia sedang berlari menghampiriku. Dan benar saja, tak ada satu menit tangannya sudah menggenggamku
Senja Terindah
Oleh: ElAku sendirian. Ya. Aku sendirian. Sendirian menatap mentari terbit, begitu pula menyaksikan mentari senja. Tak ada seorang pun yang menemaniku. Tak ada yang bisa. Aku tak tertarik pada orang-orang
Wrong Answer
Oleh: Hanania Andini FalihahHay, namaku Olivia. Aku anak tunggal dari keluarga yang harmonis dan kaya raya. Aku bersekolah di Legacy High school duduk di kelas 9. Banyak yang bilang, kalau sekolahku hanya
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply