Misteri Pesan Dhion

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Persahabatan, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 1 August 2015

Bruuuk… “aduh sakit”, keluh dita saat mendapati tubuhnya terjatuh dari tempat tidur. Dengan sedikit kesal, dita beranjak dari tempat tidur menuju sofa kesayangannya yang terletak di ruang tamu. Duduk termenung sambil merenungi mimpi yang telah membuatnya terjatuh dari tempat tidur, sampai-sampai kepalanya terbentur. “Kenapa yah, akhir-akhir ini aku selalu memimpikan dhion? apa ada suatu hal buruk yang terjadi padanya?” dita terus bertanya-tanya dalam hati. Tiba-tiba khayalan dita tentang sahabatnya buyar seketika saat Handphone yang berada di saku celana dita bergetar dan mengagetkannya.

“Hallo din, ada apa?” tanya dina dengan singkat.
“Dit… aku merasa ada suatu hal buruk yang terjadi pada dhion” jawab dino dibalik Handpone.
“Kayaknya apa yang kamu risaukan sama denganku, tau nggak akhir-akhir ini aku sering memimpikan dhion yang terus meminta tolong sama aku. Di mimpiku dhion selalu minta tolong karena hampir tenggelam, padahal dhion kan jago kalo masalah berenang, tapi mimpi itu terasa nyata aku lihat” ucap dita pada sahabatnya dino
“Apa…? kok mimpi kita sama sih dit?” jawab dino dengan nada keheranan.
“Din… aku khawatir nih sama dhion, saat ini kan dia memang berada di laut, coba deh kamu telpon dia!” pinta dita dengan nada khawatir.
“Tunggu dulu aku confren, mudah-mudahan handphonenya aktif”.
Selang lima menit menunggu, suara dino muncul kembali. “Dit… handphone dhion nggak aktif, sudah berulang kali aku hubungi tapi hasil sama”.
Akhirnya percakapan mereka berdua pun berakhir saat suara salam dari luar rumah dita yang dari tadi dita dengar tapi belum sempat membukakan pintu karena lagi serius membahas tentang dhion sahabatnya.

“Walaikum salam, oh kamu dik, maaf kelamaan buka pintunya” jawab dita dengan sedikit cengegesan.
“Emang kamu ngapain aja tadi, sampai-sampai salamku ngak dijawab pintu rumah pun nggak dibuka?” tanya dika dengan sedikit heran.
“Maaf dik, tadi itu saya dan dino lagi membahas dhion”, spontan dika membungkam mulut dita.
“Dit… aku yakin ada hal buruk yang sedang terjadi pada dhion deh, bukannya mendoakan tapi firasatku ngak enak”. melotot memandangi dika sambil melepaskan tangan dika yang dari tadi membungkam mulutnya sampai susah bernafas.
Seketika dita pun mengambil handponenya yang baru ia letakkan di atas meja, menekan tombol dan menunggu jawaban dari seseorang yang ia telepon. “Kamu ke rumah sekarang yah, nggak pakai lama” perintah dita dengan singkat pada seseorang yang ia telepon.

Tak lama kemudian dino datang dengan tergesa-gesa… “dit… dita” panggil dino dengan suara keras.
“Iya… din, aku dan dika sekarang di ruang tamu jadi kamu langsung kesini saja”.

Mereka bertiga pun sepakat ke rumah dhion yang letaknya tak jauh dari rumah mereka masing-masing. Dika, dhion, dino dan dita sahabatan dari kecil mungkin karena jarak rumah mereka yang berdekatan dan masing-masing orangtua mereka juga sangat akrab antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi ngak salah kalau mereka menjalin suatu persahabatan sejati yang mereka namakan D4 Always. Di antara mereka berempat, cuma dita yang paling cantik. “Heheheh… ya jelas kan cuma dita satu-satunya perempuan di antara personil D4 Always”, hibur dita disaat mereka lagi ada masalah. Disaat itulah dita dikerebutin 3 cowok gagah yang siap mengacak-acak rambutnya sambil berkata “ihhh… dita narsis deh” sambil mencubit pipi dita yang chubbi.

Sekitar 20 menit mereka bertiga mondar-mandir di depan rumah dhion yang sepi dan kayaknya tante Ratna lagi pergi. “Muka kamu kok ditekuk sih dit?” tanya dika dengan sedikit heran.
“Hhhmmm… sebenarnya ada pesan dari dhion untuk ibunya yang belum sempat saya sampaikan karena terlalu sibuk dengan tugas kuliah”.
“Emang apa pesannya?” tanya dika dan dino kompak dengan muka penasaran.
Belum sempat dita jawab, tiba-tiba tante Ratna yang tak lain adalah ibunya dhion datang. “Ehhh… tante, kalo boleh tau tante dari mana? sudah lama loh tante kita menunggu disini, untuk ketemu sama tante”. tanya dita dengan muka cemas.
“Tante dari rumahnya nak dika” tante Ratna menjawab dengan suara terisak tangis.
“Maaf tante”, ucap dita sambil memapah tante Ratna yang kondisinya tidak stabil saat itu. Sambil meyandarkan tante ratna ke sofa yang posisinya tidak jauh dari pintu masuk rumah, dita menyuruh dino mengambil segelas air putih untuk tante Ratna.

“Tante… baik-baik aja kan? kami khawatir melihat muka tante yang pucat”. tanya dita dengan muka penuh rasa cemas”.
Belum sempat tante ratna menjawab, tiba-tiba si dika ceplos dan menceritakan maksud dan tujuan mereka bertiga datang kemari. “Sebenarnya sebelum Dhion pergi berlayar dia sempat menitip pesan sama dita tante, dhion berpesan agar dita dan teman-teman menjaga tante dan sering menjenguk keadaan tante. Maaf tante kalau pesan ini baru sempat dita sampaikan, karena akhir-akhir ini dita dan teman-teman sering bermimpi tentang dhion. Dalam mimpi pun dhion selalu berpesan agar kami semua menjaga tante dengan baik, seakan dhion itu tidak akan kembali lagi”. ucap dita panjang lebar sambil menitikan air mata.
“Barusan tante dapat telepon dari syam, dia mengabarkan kalau ternyata dhion menhilang di kapal tanpa jejak. Berulang kali syam menelpon dhion tapi handphone dhio tidak pernah aktif”. ucap tante ratna sambil menangis tersedu-sedu mendengar kabar buruk tentang anaknya yang hilang.
“Apa tante…” spontan dita, dino dan dika kaget mendengar kabar buruk itu.
“Tante yang sabar yah!!!” ucap dita sambil memeluk tante ratna.
Tiba-tiba handphone dika berbunyi dan itu telepon dari kak syam, yang tak lain adalah kakak dari dhion.
“Halo… Assalamualaikum, ada apa kak syam?”
“walaikumsalam… dik, kak syam mau minta tolong. Bisa tidak kamu sekarang ke rumahku soalnya kakak mau cerita sama ibu”. pinta kak syam pada dika sambil memohon.
“Kebetulan kak saya dan teman-teman sekarang ada di rumahnya kakak, tunggu yah kak”. Sambil menyodorkan handphonenya pada tante ratna “tante… kak syam mau cerita sama tante”.

Firasat buruk langsung merasuk dalam tubuhku seketika saat kupandangi wajah tante ratna yang begitu kosong dan hampa sampai-sampai dia pingsan setelah mendapat telepon dari kak syam. Berulang kali dita mencubit pipinya untuk menyakinkan dirinya, apakah ini cuma mimpi atau kenyataan? sempat tidak percaya dengan kabar yang barusan dia dengar dari kak syam, tapi ini benar-benar sudah terjadi. Sahabat yang mereka rindukan dan cemaskan akhir-akhir ini telah pergi untuk selamanya. Tanpa sadar dita menjerit histeris dan menangis meratapi nasib sahabatnya yang meninggal dengan cara tragis. Yang tidak bisa dita terima atas kepergian sahabatnya dhion yang begitu cepat dan tragis sehingga menimbulkan tanda tanya besar baginya.

Dita tidak menyangka kalau ternyata pesan dan amanah dhion itu merupakan ucapan perpisahan terakhir dari sahabatnya. Dhion yang ia kenal sejak kecil sampai sekarang dan merupakan sahabat terbaiknya adalah sosok pemuda yang baik, ramah, royal dan pendiam. Kejadian tragis yang dialami dhion sampai meninggal merupakan pukulan terberat yang harus dita, sahabat dan keluarga dhion terima dengan tangis pilu. “Selamat jalan sobat… semoga kamu tenang di alam sana”. ucap ketiga sahabat dhion yang saat itu menaburkan bunga di atas batu nisan sahabatnya. Sambil tersenyum menatap langit yang dihiasi pelangi, saat itu juga dita dan teman-temannya berjanji akan mengukir nama dhion sebagai sahabat terbaik di hati mereka.

Cerpen Karangan: Damayanti Childiesh
Facebook: Damayanti Childiesh

ADVERTISEMENT

Nama: Damayanti, S.Pd.
Alamat: Jl. Barombong Bontopajja, Kec. Barombong, Kab. Gowa, Prov. Sulawesi-selatan
Hoby: Membaca, N traveling
Makanan Favorit: Bakso dan Coto Makassar

kenali aku lebih dekat di facebook Damayanti Childiesh yah !!!! 🙂 🙂 🙂

Cerpen Misteri Pesan Dhion merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Menggapai Nirwana

Oleh:
Saat itu hita tak sadar bahwa keberhasilan hanya berjarak selangkah lagi, jikalau ia tidak berputus asa mungkin harapan yang ia impikan akan dapat ia raih, kini yang dia rasakan

Sampai Menutup Mata

Oleh:
Ttteeetttt! Suara bel sekolah berbunyi Tahun ajaran baru telah dimulai. Dengan suasana pagi yang sangat cerah. Jessy dia anak yang pandai, cantik dan baik namun dia memiliki hoby yang

Dibalik Rencana Tuhan

Oleh:
Bagian 1 (Awal ibu meninggalkan ku) Awal saat ibu pergi meninggalkanku serta ayah dan juga kakak-kakakku, sejak saat itu aku memutuskan untuk ikut tinggal bersama tante serta om ku.

Kesedihan Tak Terbendung

Oleh:
Hatiku sakit.. sangat sakit. Aku selalu merasa teraniaya oleh keluargaku sendiri. Orangtuaku, kakakku, adikku, mereka selalu membuat hatiku sakit, berderai air mata, berdiam sendirian. Ya tuhan.. aku gak sanggup,

Princess Pegasus

Oleh:
Setiap peri di negeri pony pasti memiliki seekor kuda. Mereka akan mendapat kuda mereka sendiri setelah lulus dari Pony Princess Academy School. Aira sekarang duduk di tingkat 3 Pony

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Misteri Pesan Dhion”

  1. dinbel says:

    Hmmmmsssss, jadi sedih deh bacanya, saking keren nya tu cerita.
    Di tunggu ya, cerita selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *