Mulailah Menjadi Temanku
Cerpen Karangan: Rani Tri Ageng SupadiKategori: Cerpen Anak, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 5 November 2016
Clari kembali duduk dengan tangan bertopang dagu dan melamun. Yup! Itulah pekerjaan sehari-harinya, melamun dalam kelas.
Dan di sisi lain, Ola memperhatikan Clari dengan seksama. Ola mempunyai rasa penasaran yang amat dalam pada Clari, dan sampai dia tak tahan lagi, dia akan bertanya. “Clar, kamu kenapa?” Tanya Ola saat rasa penasarannya memuncak “jangan campuri urusanku!” Itulah jawaban yang selalu terlontarkan dari mulut Clari bila ada anak yang mendekatinya.
“Eh An, kenapa sih Clari?” Tanya Ola pada salah satu temannya, Andin. “Nggak tau La, aku nggak mau tahu urusan anak sombong itu!” Jawab Andin ketus “yeeh… ketus amat!” Ejek Ola, Andin memajukan bibirnya sambil berlalu lalang di antara keramaian luar kelas.
Dari hari ke hari Ola terus bertanya pada Clari, akhirnya Clari menyerah. “La, kamu kenapa sih terus tanya ke aku?” Tanya Clari untuk pertama kalinya tanpa jutek. “Aku tuh emang penasaran, tapi lebih dari itu, aku mau kamu bisa bersosialisasi Clar!” Jawab Ola sambil memegang tangan Clari “aku terlalu pemalu dan sensitif. Aku tak tau harus bagaimana!?” Ujar Clari bingung “mulailah menjadi temanku, dengan itu, mungkin kau akan mendapatkan teman yang lebih banyak!” Jelas Ola “apakah benar yang kau katakan? Kau tidak akan mengkhianatiku seperti teman-temanku yang dulu?” Tanya Clari ragu dan tidak percaya “benar temanku” jawab Ola memeluk Clari.
TAMAT
Cerpen Karangan: Rani Tri Ageng Supadi
Facebook: rani minnie
Coment ya… biar tau apa kesalahan cerpen ini.
Thank you yang udah baca
Cerpen Mulailah Menjadi Temanku merupakan cerita pendek karangan Rani Tri Ageng Supadi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter Google+" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Sahabat, Aku Cinta
Oleh: Sartika Maylen SRidho sudah berjam-jam duduk termenung dibawah pohon rindang di depan rumah sakit tempatnya praktik. Masih jelas diingatannya kejadian 6 tahun yang lalu. Saat itu dia masih duduk di kelas
Aku Bukan Kacung
Oleh: Alan DellDia cantik. Setidaknya, kalau ia tidak berteriak sembari mengucapkan sumpah serapah kepada anak-anak yang datang. Dia manis, kalau saja di tangannya tak menggenggam pisau sampai teracung ke udara. Ia
Bermuka Dua (Part 1)
Oleh: Qiswa Nandhita“Iya.. Beneran, aku bener-bener ngelihat, dia tuh cakep banget. Eh dan kalian tahu gak? ternyata dia tuh anak orang kaya! wow.. Paket komplit dah tuh..” Ucap Fani dengan gembiranya
I Will Alyaws Wait For You
Oleh: Anggi DoloksaribuKriiingggg… Jam wekerku berbunyi sangat nyaring, membangunkan aku dari tidurku yang sangat nyenyak. Aku tersadar hari sudah pagi, mentari bersinar sangat cerah pagi itu. Dan aku pun menyadari, hari
Gang Apel
Oleh: Acep DuduKriiing… Jam weker di kamarku berbunyi nyaring saat menunjukan pukul 05:35 “Sudah pagi? Cepat sekali waktu berlalu” kataku dalam hati, Aku langsung pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply