Sahabat Sejati

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 24 July 2014

Ini adalah tahun ke-5 ku di sekolah dasar (SD). Dan aku sangat senang karena aku mendapat teman-teman baru. Aku berteman dengan Febri. Sebelumnya aku dan Febri memang sudah saling mengenal karena Febri ada di kelas A dan aku di kelas B. Dan di tahun ke-5 ku ini aku dan Febri bisa satu kelas. Febri dipindah dari kelas A ke kelas B. Persahabatan kami terjalin dari awal kami tak sengaja berpapasan dan bertabrakan. Ketika itu aku meminta maaf kepada Febri karena kupikir aku yang salah. Dan Febri menjawab dengan begitu ramah. Dan aku pun membalas ucapannya “Kuharap kita bisa lebih dekat” Ucap ku kepada Febri. Febri tersenyum dan berlalu dari hadapan ku.

Di awal tahun ajaran baru, aku tidak duduk di sebelah Febri melainkan aku duduk di depan dan aku duduk sendiri karena siswa kelas ku berjumlah ganjil. Diva duduk di sebelah Febri. Diva juga merupakan anak pindahan dari kelas A. Wajar jika Diva duduk di sebalah Febri. Aku pikir Febri dan Diva adalah sahabat karib. Dan itu memang benar, kulihat dari jauh Febri tertawa dan bercanda bersama Diva. Aku ingin bisa tertawa dan bercanda bahagia seperti mereka. Ucap ku dalam hati.

Sudah seminggu lamanya Diva tidak masuk sekolah, karena Diva terserang penyakit demam berdarah. Febri duduk sendirian di belakang. Aku inggin mengajak Febri duduk di sebelahku, tapi aku malu. Aku tak berani mengatakan itu. Tapi aku berusaha untuk berani. Kuhampiri Febri yang duduk di belakang. “Feb, sudah seminggu Diva tidak masuk, lebih baik kamu duduk di sebelah ku saja supaya kamu tidak kesepian” Ucap ku dengan lirih. Febri pun tersenyum dan menggangguk itu pertanda bahwa Febri setuju. Aku membantu Febri mengemasi barang-barangnya dan memindahkannya ke sebelahku.

Di awal kami duduk bersebelahan, Febri hanya diam saja, ia tak bicara sepatah kata pun, dan ia juga tidak mengajakku bicara. Dan aku merasa duduk di sebelah patung karena dia hanya diam. Aku pikir jika aku menunggu Febri mengajak ku bercerita, itu tak mungkin. Lebih baik aku yang memulai duluan. Kumulai membuka percakapan ku dengan Febri, kupancing dia agar mau aktif berbicara, kuceritakan lelucon untuk membuat Febri terhibur. Dan semakin hari, Febri semakin akrab dengan ku. Kami menjalin persahabatan yang begitu erat. Bahkan dimanapun ada Febri disitu pula ada aku. Kami selalu pergi bersama dan tertawa bersama. Apapun kami lakukan bersama. Dan kami telah menjadi sahabat sejati. Aku selalu berharap supaya Febri tetap selalu bersamaku dan tetap selalu menjadi sahabat ku.

Namun kurasa harapanku tak akan terwujud. Febri bercerita kepadaku bahwa di akhir tahun ia akan pindah ke madiun mengikuti orangtuanya. Itu berarti di kelas 6 aku tidak bisa bertemu Febri. Dan persahabatan kami, akan segera terputus. Mendengar hal itu, aku sangat sedih. Karena aku akan ditinggalkan oleh sahabat terbaik ku padahal kami baru saja bersahabat.

Sebelum pergi Febri memberikan fotonya kepadaku. Febri berharap agar aku selalu mengingatnya. Dan tidak pernah melupakannya. Besok pagi Febri akan berangkat ke Madiun bersama dengan kedua orangtuanya. Aku sudah tidak tahu harus berbuat apa, untuk membuat Febri membatalkan rencananya. Malam harinya aku tak bisa tidur. Aku terus memikirkan Febri. Aku sangat sedih harus berpisah dengan sahabatku. Jika saja ada cara yang bisa membuat Febri membatalkan niatnya, apapun itu akan kulakukan. Lebih baik sekarang aku tidur. Dan besok aku ingin pergi ke stasiun untuk mengantarkan kepergian sahabatku.

Keesokan harinya, aku langsung bergegas menuju stasiun. Aku tak mau aku terlambat mengucapkan kata perpisahan. Sesampai ku di stasiun, aku melihat Febri dan kedua orangtuanya sedang menunggu kereta. Syukurlah aku belum terlambat. Aku langsung menghampiri Febri dan memeluk Febri. Tak terasa air mataku berlinang melepas kepergian Febri.

Kereta pun tiba. Febri pun memasuki keretanya. Dan aku terus melambaikan tangan ke arah Febri. Aku merasa begitu berat melepas kepergian Febri. Kereta pun berjalan meninggalkan stasiun dengan perlahan. Tapi kulihat dari arah berlawanan seorang gadis melompat keluar dari kereta. Dan ternyata itu adalah Febri. Aku begitu bahagia, aku melihat Febri yang rela mengurungkan niatnya untuk sehabatnya. Aku langsung berlari memeluk Febri. “Feb, kamu mau tinggal dengan siapa? Kedua orangtuamu sudah pergi?” Tanya ku kepada Febri. “Aku akan tinggal dengan kakek nenenk ku dan yang penting aku tetap bisa bersama sahabat terbaikku” ucap Febri dengan begitu mantap. Ohh… Terimakasih Febri, kamu memang sahabat terbaikku dan sampai kapanpun kita akan selalu bersama.

Cerpen Karangan: Pratika Rizki Dewi
Facebook: Pratika Rizki Dewi
Siswa SMA N 2 Surakarta

Cerpen Sahabat Sejati merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


3 Sahabat

Oleh:
Ini adalah kisah tentang 3 orang sahabat yang saling tolong-menolong, perhatian satu sama lain dan juga saling memahami perasaan masing-masing. Mereka bertiga sudah berteman sejak kecil karena bisnis orangtua

Saat ini

Oleh:
Hari ini aku bermimpi, mimpi yang sama seperti hari-hari kemarin. Mimpi yang mengingatkanku pada dirimu 12 tahun yang lalu. Awalnya kuanggap seperti bunga tidur saja, tapi setelah kupikir-pikir aku

Sahabat yang Hilang

Oleh:
Disuatu sekolah ada dua orang yang memiliki persahabatan yang bernama Risa dan Salki. Mereka berdua sangat akrab. Dimana ada Risa disitu juga ada Salki dan sebaliknya dimana ada Salki

Pop Ice

Oleh:
Perkenalkan namaku Choco, sekarang aku menduduki bangku kelas 3 SMP, tepatnya di SMP 12 SURAKARTA. Kamis, 15 Juli 2017, saat pulang sekolah. Aku yang sedang duduk di teras mushola

Setelah Lama Tak Berjumpa

Oleh:
Namaku Risha Ambarwati Nirwangi. Aku biasa dipanggil Risha. Aku mempunyai sahabat yang sangat dekat denganku, namanya Nana. Kami bersahabat sejak TK. Sekarang kami sudah kelas SMA 1. Kami pisah

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *